21 Jan 2025

Kuwu Cipeujeuhwetan ajak semua warga jaga kebersihan lingkungan

INDOMEDIANEWS - Fokus kesehatan warga, pemerintah Desa Cipeujeuhwetan, kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, rutin menggelar kegiatan donor darah. 
Bertempat di aula Desa setempat, perangkat dan Masyarakat Cipeujeuh wetan antusias dalam mengikuti pelaksanaan donor darah yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. 
Dalam keterangannya, Kuwu Cipeujeuh wetan, Cecep, menuturkan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara mendonorkan darah secara rutin. 

"Dengan mengikuti donor secara rutin akan berdampak pada kesehatan, jadi kami mengharap bagi warga untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan membiasakan mendonorkan darahnya, karena darah yang kita sumbangkan akan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan, selain itu akan meningkatkan rasa kepedulian akan sesama" Tuturnya, Selasa, 21/01/2025.

Selain menggelar acara donor darah secara rutin, cecep pun mengharap kepada seluruh warga untuk membiasakan hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. 

"Pola makan yang sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sangatlah diperlukan, salah satunya dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan jangan sembarang menyantap makanan yang kurang baik, terlebih lagi disaat musim penghujan, kita harus extra dalam menjaga kebersihan lingkungan, hususnya terkait penanganan sampah, karena mau tidak mau dengan adanya sampah yang menumpuk akan menimbulkan berbagai penyakit, kami dari Desa mengharap peran serta dari semua pihak untuk secara bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan dengan baik, mari jadikan Desa menjadi sebuah desa yang bersih, sehat dan nyaman" Pungkasnya. (1c) 

Rendahnya pemasukan PBB " harus ada tindakan tegas "

INDOMEDIANEWS -Capaian target PBB ( Pajak Bumi Bangunan) kecamatan Astana japura, Kabupaten Cirebon masih rendah. 
Hal tersebut disampaikan Pj Camat Astanajapura, Denny Safrudin, usai pelaksanaan pra Musrenbang di kecamatan setempat, Senin, 20/01/2025.

"Untuk capaian PBB kami rasa masih sangat rendah, jika dipersentasekan untuk tingkat kecamatan capaian dikisaran dibawah 60 %" Tuturnya. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk PBB tahun 2024 bahkan ada desa yang target PBB nya dibawah 30 %.

"Ada beberapa desa yang mencapai target lunas PBB 100 %, yaitu Desa Mertapadawetan, Desa Astana japura dan Desa Buntet. Sementara untuk desa Munjul dan desa Sidamulya walaupun tidak lunas 100 % namun sudah mencapai target, sementara untuk desa Mertapadakulon dan desa japura Kidul hanya mencapai target dibawah 30%, hal ini tentunya harus menjadi perhatian agar Pemerintah desa mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dalam hal PBB" Jelasnya. 

Menyoroti rendahnya capaian pemasukan melalui pajak bumi bangunan yang semestinya menjadi kewajiban seluruh warga negara tanpa terkecuali mendapat perhatian husus dari salah seorang aktivis Cirebon timur, Satori (Ketua Umum DPP LSM Kampak) 

"Banyak persoalan yang terjadi dilapangan terkait persoalan PBB, adakalanya memang wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya dalam hal pembayaran PBB, namun tidak sedikit pula WP ( Wajib Pajak) yang sudah membayar kewajibannya uangnya malah dipakai oleh uknum kolektor atau desa untuk kepentingan pribadi" Tuturnya. 

Lebih lanjut Satori menjelaskan, seharusnya jika ada Desa yang penghasilan PBB nya dibawah target, pihak terkait atau kecamatan segera turun dan mencari tahu apa penyebabnya. 

"Pihak kecamatan atau instansi terkait harus mencari tahu apa penyebab yang sebenarnya, apakah memang karena masyarakatnya yang tidak mau membayar PBB atau ada oknum yang memakai uang Masyarakat untuk kepentingan peribadi atau kelompok tertentu, jika memang terbukti ada oknum yang bermain, maka jangan hanya sebatas sangsi ringan atau teguran, bila perlu lakukan pemecatan, karena ini sudah masuk dalam kriteria korupsi, terlebih lagi dampaknya akan terasa langsung pada wajib pajak itu sendiri, bukan hanya itu, dampaknya akan berpengaruh pada lambatnya pembangunan dan moral atau hukum itu sendiri, kami berharap pihak yang terkait tidak cukup hanya menerima laporan dari pihak desa, namun harus ada team yang turun langsung ke Masyarakat agar publik lebih paham apa sebenarnya yang terjadi, bila perlu pidanakan para oknum yang memakan uang Rakyat, atau pihak kecamatan ambil langkah tegas, bagi Desa yang tidak bisa mencapai target PBB tidak diberikan rekom dalam bentuk apapun" Tegas Satori (1c) 

Berkat kerjakeras " Target 100 % Lunas PBB dapat tercapai "

INDOMEDIANEWS - Hal positif diraih pemerintah Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astana japura, Kabupaten Cirebon. 
Betapa tidak, dibawah kepemimpinan Kuwu H. Moh. Munif. AR, target lunas PBB 100 %dapat terealisasi di tahun 2024 atau memasuki tahun kedua kepemimpinannya. 
Ditemui diruang tugasnya, dirinya menuturkan, bahwa tercapainya target PBB ( Pajak Bumi Bangunan) berkat kerjakeras para kolektor dan adanya peranserta positif dari seluruh warga Masyarakat. 

"Setiap karya atau kerja takan menghianati hasil jika dilakukan dengan kesungguhan dan tanggung jawab, inilah yang selalu kami tekankan kepada seluruh jajaran perangkat desa, terlebih lagi para kolektor PBB agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan rasa, hingga akhirnya berdampak positif dengan tercapainya target lunas PBB, selain itu tentunya berkat kesadaran warga Mertapadawetan yang semakin tinggi" Tuturnya, Senin, 20/01/2025.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, dengan kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya, akan berdampak positif pada pembangunan. 

"Hal positif dampak dari pemasukan pemerintah melalui pajak adalah berjalannya pembangunan dengan baik, oleh karenanya Pemerintah berkewajiban menggelontorkan anggaran untuk pengembangan desa dengan dibarengi adanya kewajiban kita sebagai Rakyat untuk patuh dalam membayar pajak, oleh karenanya saya selalu Kuwu menghaturkan terimakasih kepada seluruh wajib pajak dan terimakasih kepada para kolektor yang telah bekerja keras dalam mengemban tugas dan tanggungjawab, semoga kedepannya target lunas PBB selalu tercapai" Pungkasnya. (1c) 

Musrenbang Kecamatan Lemahabang " Perlu maksimalkan keberadaan PUSTU "

INDOMEDIANEWS - Pra Musrenbang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon  terfokus pada Angka stunting , yakni kisaran 104 anak dari seluruh desa yang ada di kecamatan tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Hj. Nana Kencanawati mengatakan, kasus stunting yang ada di kecamatan ini masih tergolong tinggi yakni lebih dari 100 anak. Sehingga perlu adanya penanganan serius dari berbagai pihak, khususnya Puskesmas setempat. 

"Dari data yang ada masih banyak kasus stunting di wilayah ini. Maka kerjasama yang baik dari tingkat desa hingga Puskesmas untuk menurunkan angka stunting, harus lebih dimaksimalkan" Tuturnya saat acara Pra Musrenbang tingkat kecamatan di Pendopo Kecamatan Lemahabang, Senin 20/1/2025.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, penanganan stunting menjadi tanggung jawab seluruh pihak, khusunya ibu muda yang memberikan makanan instan pada anaknya. 

"Lebih baik membuat makanan sendiri daripada memberikan anak makanan cepat saji atau instan. Karena dengan memberikan makanan yang kita buat sendiri, akan banyak nutrisi asupan pada anaknya," jelas politisi Partai Gerindra ini.

Masih dikatakan Nana, stunting tidak hanya kalangan menengah ke bawah, namun menengah ke atas. Hal ini dikarenakan, kesibukan dalam mengurus rumah tangga, sehingga memberikan makanan cepat saji pada anaknya. 

"Diharapkan peran serta orang tua untuk memberikan makanan yang dibuat sendiri, agar lebih maksimal asupan gizi pada anak," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Sindanglaut, Hj. Eli Toibah mengungkapkan, kasus stunting yang relatif banyak di kecamatan ini karena minimnya prasana pendukung. Salah satunya Puskesmas Pembantu (Pustu). 

"Dari 13 desa di kecamatan ini, hanya dua Pustu yang ada. Maka perlu adanya penambahan Pustu, agar lebih maksimal," ungkapnya.

Masih dikatakan Eli, Pustu yang menjadi kepanjangan tangan Puskesmas sangat diperlukan, agar memudahkan masyarakat memeriksakan kesehatan. Khusunya bayi, balita dan ibu hamil. "Disamping adanya kegiatan Posyandu di tiap desa, Pustu juga sangat diperlukan. Guna memberikan kemudahan dalam menjaga kesehatan," ujarnya.

Ketika ditanya, Desa mana yang paling banyak kasus stunting, Eli menjawab, Desa Cipeujeuhwetan. 

"Dari data yang ada, Desa Cipeujeuhwetan paling banyak kasus stunting yakni kisaran 22 anak dari 104 anak se-kecamatan ini," paparnya.

Dirinya mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menurunkan angka stunting, dengan memberikan makanan bergizi yang seimbang dan datang ke Posyandu, guna mengetahui tumbuh kembang anak " Jelasnya. 

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari fraksi Golkar, Diah Irwany Indri yati menuturkan pentingnya keberadaan Pustu ( Puskesmas pembantu) 

"Idealnya memang semua Desa memiliki pustu, agar Masyarakat semakin mudah dalam memperoleh pelayanan kesehatan, namun demikian tentunya tidak selalu desa menyediakan pustu, jika posisi desa tersebut dekat dengan puskesmas, ya tidak perlu juga untuk membangun pustu, karena tujuan dibangunnya pustu itu agar Masyarakat tidak kesulitan untuk memeriksakan atau mendapatkan pelayanan kesehatan, biasanya kesulitan warga adalah karena jarak yang terlalu jauh dengan puskesmas yang menyebabkan lambatnya mendapat pelayanan kesehatan, tetapi kalo dekat dengan puskesmas keberadaan pustu tidak terlalu menjadi keharusan, selain itu kita juga harus memperhatikan kesiapan para petugas kesehatan, jangan sampai desa menyediakan pustu sementara petugas kesehatannya kurang siap, ini juga harus kita fikirkan agar program yang digulirkan pemerintah dapat bekerja dengan baik" Tuturnya. (1c) 

20 Jan 2025

Babinsa Leuwi dinding "mengabdi demi Rakyat"

INDOMEDIANEWS - Membangun kebersamaan dan komunikasi bersama warga Masyarakat merupakan salah satu tugas seorang anggota Babinsa sebagai upaya menjaga kondusifitas dan menciptakan iklim yang bersahaja. 
Hal ini pula yang dilakukan Anggota Koramil Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Babinsa Leuwi dinding, Sertu Amin Kartubi. 

"Salah satu upaya yang terus kami lakukan adalah pendekatan dan komunikasi dengan warga, hal ini sebagai upaya untuk mengetahui persoalan atau keluh kesah yang dirasakan warga, dengan kehadiran kami ditengah Masyarakat diharapkan mampu memberikan solusi jika terjadi persoalan dan senantiasa menanamkan rasa kebersamaan, toleransi dan saling menghargai antar sesama" Tuturnya, Senin, 20/01/2024.

Pria yang selalu mengumbar senyum dan dikenal dekat dengan berbagai kalangan ini mengharapkan adanya sinergitas dan keselarasan dalam membangun sebuah peradaban yang senantiasa berlandaskan rasa kebersamaan dan toleransi dengan terus menciptakan pemikiran positif dalam berbagai hal. 

"Kami merupakan mata dan telinga yang terus berupaya untuk mengabdi demi Bangsa, bukan semata bertugas dalam kesatuan yang diutamakan, namun melakukan pembinaan dan pendekatan dengan warga pun tidak kalah sama pentingnya, sebagai anggota TNI yang berasal dari Rakyat sudah sepatunya jika memberikan pengabdiannya mutlak untuk Rakyat, Kami adalah Rakyat dan Rakyat adalah kami, semoga dengan peran aktif Babinsa bisa menciptakan iklim yang baik dan senantiasa mengutamakan keutuhan Bangsa" Pungkasnya. (1c) 

KEDUDUKAN KORWIL PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON "NASIBMU KINI"

Penulis : Asep

Jumlah TK ( Taman Kanak-kanak) di kabupaten Cirebon kurang lebih 322 dan SD ( Sekolah Dasar)kurang lebih 936  baik negeri atau swasta tersebar di 40 Kecamatan.
Dari banyak dan luasnya itu bagaimana Dinas pendidikan bisa menjangkau guna mengefektifkan kegiatan belajar dan mengajar serta pengawasan dalam berbagai bidang bila hanya mengandalkan personal dinas yang terbatas keberadaannya.

Dari hal itu Dinas pendidikan membentuk kordinator wilayah disetiap kecamatan untuk mempercepat proses koordinasi dan konsolidasi dengan menempatkan pegawai dinas dengan dibantu oleh beberapa staf serta operator dengan tugas sebagai pembinaan serta pengawasan dan juga sebagai wadah penampung usulan,keluhan, aspirasi dari para kepala sekolah serta bertugas memberi arahan serta instruksi atas nama kepala dinas atau kepala bidang sebagai kepanjangan tangan dinas agar lebih efektif dan efisien dalam hubungan kedinasan.
Hal ini sangat membatu sekali untuk keberlangsungan program baik dari para kepala sekolah atau sebaliknya sebagai evaluasi kinerja para kepala sekolah.
Yang menjadi permasalahan  keberadaan korwil tidak dibarengi dengan anggaran operasional,baik fisik maupun non fisik ataupun honor pegawai,hal ini berdasarkan hasil insvestigasi dilapangan bahwa  kegiatan operasional tsb ditopang oleh sekolah yg berada diwilayahnya dan sekolah darimana kalau bukan dari anggaran dana bos,dan juga ada kantor korwil yg rehabnya sebagian dibiayai oleh infak Jumat serta iuran para kepala sekolah selain para donatur,ini juga dari mana iuran dari sekolah kalau bukan dari dana bos.
Bagaimana dengan Dinas pendidikan..
Beberapa waktu yg lalu kami mempertanyakan kepada Dinas pendidikan tentang ada tidaknya anggaran untuk kegiatan korwil sehingga tidak harus membebankan sekolah..jawabanya tidak ada,kok bisa...
Semoga untuk hal ini menjadi perhatian Dinas pendidikan agar kedepannya bisa diselipkan anggaran operasional korwil.
Pendidikan tidak hanya cukup ditunjang dengan SDM yang memadai  namun juga harus disokong dengan anggaran yang memadai agar tidak terjadi lagi adanya dugaan pungutan liar yang berdampak pada sekolah atau kepala sekolah itu sendiri. 
Jangan harap dunia pendidikan akan maju jika sarana penunjangnya tidak optimal dengan atau tanpa dalih apapun.