Astanajapura. SC – Kesedihan menyelimuti salah seorang Warga
Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, dikarenakan Rumahnya
ambruk akibat curah Hujan yang sangat deras. Peristiwa tersebut terjadi pada
Senin, 19/11/2018. Akibat peristiwa tersebut, Watniah, 49 Tahun Warga Dusun 01
Blok Manis, Desa Munjul, harus tinggal sementarara di Ruang Pos Yandu Desa
setempat. Peristiwa tersebut mendapat perhatian Khusus dari Pemerintahan Desa
Munjul, seperti yang disampaikan Kuwu Desa Munjul, Chaerudin,kepada Suara
Cirebon, Kamis, 22/11/2018 saat meninjau Lokasi kediaman Ibu Watniah “ kami dari Pemerintahan Desa akan berusaha
semaksimal mungkin mengusahakan kepada Dinas Sosial maupun Instansi terkait
lainnya, agar memberikan Bantuan terhadap Warga yang terkena Musibah, karena
memang Warga kami sangat membutuhkan perhatian dan bantuan, untuk sementara
waktu, kami menganjurkan kepada pemilik rumah untuk tinggal sementara di Kantor
atau Ruangan Pos Yandu yang letaknya berdampingan dengan kediamannya, hal itu
untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diharapkan “ ungkapnya. Sementara
itu Watniah istri dari Jaelani yang kesehariannya bekerja sebagai buruh
serabutan, sangat berterimakasih atas Perhatian Pemdes Munjul “ kami sangat
berterimakasih atas perhatian Pak Kuwu, namun harapan kami agar Pemerintah
memberikan bantuan kepada kami untuk memperbaiki Rumah yang ambruk akibat
terjangan Hujan, supaya Rumah kami kembali dapat ditempati dengan aman “ ungkap
Wanita paruh baya yang memiliki 10 putra-putri penuh harap. Senada hal tersebut disampaikan Anggota
Bhabinsa Koramil Astanajapura, Serda Nur Khalim, yang hadir meninjau lokasi
tersebut, dirinya mengharapkan, agar Pemerintah memberikan perhatian Khusus
terhadap Warga yang terkena musibah “
kami berharap, pihak Pemerintah Desa maupun Dinas terkait untuk sesegera
mungkin memberikan bantuan kepada Keluarga Korban, dalam bentuk perbaikan
Rumah, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan, kasihan jika harus
berlama-lama diam di Ruang Pos Yandu “ ungkap Nur Khalim. ( Ags )
n oleh seluruh Lapisan Masyarakat “ pungkas Lilis. ( Ags )23 Nov 2018
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Warga Pemdes dan Puskesmas Gelar Pengobatan Gratis
Astanajapura,SC – Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam
Hidup Sehat , merupakan salah satu Program yang digalakan Pemerintahan Desa
Kanci,bekerjasama dengan Puskesmas
Kecamatan stanajapura, Kabupaten Cirebon, Menggelar Acara Pengobatan
Gratis yang dilaksanakan pada Rabu, 14/11/2018 bertempat di Kantor Desa Kanci.
Dalam Acara Pengobatan Gratis tersebut, Kepala Puskesmas Astanajapura, Dr,
Zaenal, menuturkan kepada Suara Cirebon, bahwa pentingnya menjaga Kesehatan
harus disadari oleh seluruh lapisan Masyarakat “ Tujuan dilaksanakannya Acara
Pengobatan Gratis ini, agar Masyarakat lebih memperhatikan Kondisi Kesehatannya,
apalagi saat ini memasuki iklim
pancaroba, yang mana kebanyakan Warga
melakukan pemeriksaan terkait adanya penyakit yang diderita, seperti
pernafasan, batuk, Flu dan sejenisnya. Diharapkan dengan digelarnya Pengobatan
Gratis ini, Masyarakat Kanci secara keseluruhan terbebas dari berbagai penyakit
“ ungkapnya.
Senada hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Kanci, Lilis, S,
bahwa pihaknya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama
menyelenggarakan Acara Pengobatan Gratis
“ Pengobatan Gratis ini terselenggaraka berkat kerjasama antara
Pemerintahan Desa Kanci, Puskesmas Astanajapura dan Cirebon Power. Kami dari
Pemerintahan Desa berharap kepada pihak Cirebon Power, agar pelaksanaan
Pengobatan Gratis ini tidak hanya dilaksanakan di Desa Kanci saja, tetapi di
Desa lainnya yang ada di Kecamatan Astanajapura, namun demikian, saya selaku
Kuwu berharap, dengan adanya pengobatan Gratis ini, masyarakat semakin mudah
terlayani dalam hal kesehatan, baik pemeriksaan Kesehatan maupun pengobatan “
tutur Lilis.
Disamping pelaksanaan Pengobatan Gratis, dirinya sangat
bersyukur, karena cita-citanya untuk memiliki Gedung Olahraga dapat
terealisasi “ Alkhamdulillah Kang,
berkat do’a dan dukungan dari semua pihak, kami saat ini sedang melaksanakan
Pembangunan GOR ( Gedung Olah Raga ) semoga setelah berdirinya Gedung tersebut,
dapat dimanfaatkan oleh seluruh Lapisan Masyarakat “ pungkas Lilis. ( Ags )
Pengembangan Tanaman Pepaya Kalifornia Tingkatkan Perekonomian Petani Desa Tonjong
Pasaleman. SC – Banyak cara dalam meningkatkan Taraf Hidup
Warga Pedesaan, khususnya Petani Desa yang bergerak bukan hanya berpatok pada
Lahan Pertanian jenis padi maupun Tebu. Hal tersebut diterapkan Pemerintahan
Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, bekerja sama dengan Pihak
Perhutani setempat.
Kemajuan dan perubahan Petani Desa, disampaikan Kuwu Desa
Tonjong, Yuherna, melalui Kaur Perogram Desa Tonjong,Komarudin, kepada Suara
Cirebon, Rabu, 21/11/2018. Dirinya merasa bangga dengan adanya keseriusan para
petani yang mengolah tanah menjadi lahan produktif dengan melakukan penanaman
Pepaya jenis Kalifornia “ saat ini petani Desa kami yang berjumlah kurang lebih
150 dan terbagi dalam 6 Kelompok Tani, melakukan kerjasama dengan pihak
Perhutani dalam melakukan penanaman Buah Pepaya Kalifornia. Dan hal ini
tentunya sangat menguntungkan para petani yang sebelumnya hanya mengandalkan
pada penanaman tebu “ ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa Kerjasama dengan
pihak perhutani mendapat sambutan baik dari seluruh Warga. Karena selama ini
pihak Perhutani hanya melakukan penanaman pohon kayu putih “ selama ini banyak
lahan kosong yang tidak digunakan oleh pihak Perhutani, karena penanaman Pohon
Kayu Putih tersebut berjarak 8 meter dari pohon satu kepohon lainnya,
kekosongan lahan tersebut akhirnya digunakan petani untuk menanam buah papaya
Kalifornia, dan hasilnya ternyata sangat menjanjikan, karena dalam setiap
panen, satu pohon menghasilkan Pepaya sebanyak 25 Kg. dan saat ini tanah yang
digarap petani Pepaya Kalifornia seluas kurang lebih 300 Hektar, semoga
keberadaan Pepaya Kalifornia yang terkenal Manis dan awet ini semakin diminati
oleh seluruh kalangan dan berdampak pada peningkatan taraf perekonomian Warga
Desa Tonjong “ pungkas Komarudin. ( Boim
)
2 Okt 2018
Pembangunan Pabrik sepatu tak berijin Disayangkan Warga Desa Astanajapura Kab Cirebon
Astanajapura. SC – Niat baik sudah semestinya dilakukan
dengan sesuatu yang baik pula, termasuk dalam mengembangkan sebuah Desa melalui
Pembangunan harus juga dilakukan dengan tidak melanggar Hukum dan mentaati
segala aturan. Seperti yang terjadi di Desa Astanajapura, Kecamatan
Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Dari Pantauwan Suara Cirebon berdasarkan bebrapa Informasi
yang diperoleh Warga setempat, bahwa saat ini sedang dilaksanakan Pembangunan
Pabrik Sepatu PIS. Sayangnya Pembangunan Pabrik sepatu tersebut belum memiliki
IMB ( Ijin mendirikan Bangunan ) hal tersebut disampaikan Warga Desa
Astanajapura, Agus Fian, kepada Suara Cirebon, Kamis 27/09/2018 “ kami sangat menyayangkan tindakan Pengusaha
yang tidak mentaati aturan, seharusnya mereka ( Pengusaha-Red ) mengurus dulu
perijinannya, dalam hal ini IMB, baru peroyek tersebut dilaksanakan, tetapi
pada kenyataannya, Pembangunan tersebut sudah dilaksanakan, sementara IMB nya
belum ada ” ungkapnya, bahkan dirinya beserta Warga sekitar berencana akan
melakukan Penutupan dan pemberhentian Pembangunan tersebut jika pihak Pengusaha
tidak mengindahkan perijinan sesuai Hukum dan aturan yang berlaku.
Sementara itu, Kasi Trantrib Kecamatan Astanajapura, Herry
Soemardiono. S.Ip, membenarkan adanya Pembangunan Pabrik Sepatu yang belum
memiliki IMB “ memang benar, sampai saat
ini sepengetahuan saya, Pembangunan Pabrik Sepatu tersebut belum memiliki IMB,
dan kami akan melakukan penertiban bahkan penutupan Aktifitas Pembangunan
tersebut, jika pihak Pengusaha tidak segera melakukan Proses Perijinan sesuai
dengan ketentuan “ ( Ags )
Cinta Tanah Air Bukan sebatas kata tanpa nyata
R.Agus Syaefuddin ( Wartawan Suara Cirebon )
Cinta pasti tidak akan terlepas dari rasa kasih dan sayang. Dari rasa kasih dan sayang itulah, timbul keinginan untuk memberikan yang terbaik, serta menjaga, merawat, dan melindungi sesuatu yang kita cinta dari hal-hal yang buruk. Begitu pula dengan cinta tanah air.
Cinta tanah air sendiri dapat diartikan menjadi suatu kondisi di mana masyarakat bisa memberikan rasa kasih dan sayangnya kepada negara dalam bentuk pengabdian, pemeliharaan, pembelaan dan perlindungan dari segala macam bentuk penjajahan dan hal-hal yang berbahaya.
Selain itu, cinta tanah air juga dapat didefinisikan sebagai timbulnya rasa kebanggaan dalam diri masyarakat terhadap negaranya, sehingga ia akan terus berjuang untuk memajukan dan menyejahterakan berbagai unsur yang terdapat di dalam negaranya.
Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini rasa cinta tanah air yang dimiliki para generasi muda di Indonesia mulai menurun. Padahal, generasi muda ialah salah satu faktor pendorong bagi perubahan sejarah supaya negara bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Alasan lunturnya rasa cinta tanah air ini beraneka macam, contohnya ialah arus globalisasi.
Globalisasi ini menyebabkan mudahnya kebudayaan serta produk-produk luar negeri masuk ke dalam negara Indonesia. Generasi muda jaman kini lebih suka mengikuti trend dari luar, daripada tetap bersikukuh terhadap budaya negaranya sendiri. Itu bisa dibuktikan dengan bagaimana produk yang ber-merk luar negeri lebih laku di pasaran. Generasi muda jaman kini menganggap, bahwa penggunaan barang-barang dari luar negeri ialah sesuatu yang keren dan patut dibanggakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya pemupukan rasa cinta tanah air bagi generasi muda melalui perantara pendidikan. Pendidikan ini tidak harus terbatas pada pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga bisa dilakukan di luar sekolah dengan bantuan orangtua, teman-teman sebaya, orang terpandang, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh ialah pendidikan karakter. Pendidikan karakter sendiri diartikan sebagai suatu usaha terencana yang dilakukan dengan sadar demi mendidik dan membangun karakter pribadi maupun kelompok yang baik sebagai warga negara.
Karakter yang baik sendiri meliputi jujur, toleransi, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Untuk mencapai karakter yang baik tersebut tidak bisa hanya melalui perkenalan saja, tetapi diperlukan penanaman pula di dalam diri generasi muda.
Cinta pasti tidak akan terlepas dari rasa kasih dan sayang. Dari rasa kasih dan sayang itulah, timbul keinginan untuk memberikan yang terbaik, serta menjaga, merawat, dan melindungi sesuatu yang kita cinta dari hal-hal yang buruk. Begitu pula dengan cinta tanah air.
Cinta tanah air sendiri dapat diartikan menjadi suatu kondisi di mana masyarakat bisa memberikan rasa kasih dan sayangnya kepada negara dalam bentuk pengabdian, pemeliharaan, pembelaan dan perlindungan dari segala macam bentuk penjajahan dan hal-hal yang berbahaya.
Selain itu, cinta tanah air juga dapat didefinisikan sebagai timbulnya rasa kebanggaan dalam diri masyarakat terhadap negaranya, sehingga ia akan terus berjuang untuk memajukan dan menyejahterakan berbagai unsur yang terdapat di dalam negaranya.
Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini rasa cinta tanah air yang dimiliki para generasi muda di Indonesia mulai menurun. Padahal, generasi muda ialah salah satu faktor pendorong bagi perubahan sejarah supaya negara bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Alasan lunturnya rasa cinta tanah air ini beraneka macam, contohnya ialah arus globalisasi.
Globalisasi ini menyebabkan mudahnya kebudayaan serta produk-produk luar negeri masuk ke dalam negara Indonesia. Generasi muda jaman kini lebih suka mengikuti trend dari luar, daripada tetap bersikukuh terhadap budaya negaranya sendiri. Itu bisa dibuktikan dengan bagaimana produk yang ber-merk luar negeri lebih laku di pasaran. Generasi muda jaman kini menganggap, bahwa penggunaan barang-barang dari luar negeri ialah sesuatu yang keren dan patut dibanggakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya pemupukan rasa cinta tanah air bagi generasi muda melalui perantara pendidikan. Pendidikan ini tidak harus terbatas pada pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga bisa dilakukan di luar sekolah dengan bantuan orangtua, teman-teman sebaya, orang terpandang, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh ialah pendidikan karakter. Pendidikan karakter sendiri diartikan sebagai suatu usaha terencana yang dilakukan dengan sadar demi mendidik dan membangun karakter pribadi maupun kelompok yang baik sebagai warga negara.
Karakter yang baik sendiri meliputi jujur, toleransi, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Untuk mencapai karakter yang baik tersebut tidak bisa hanya melalui perkenalan saja, tetapi diperlukan penanaman pula di dalam diri generasi muda.
16 Jul 2018
Imbas Konfensasi PLTU Tahap II Buka Luka Lama PLTU Tahap I
Astanajapura. SC – Persoalan Dana Konfensasi terhadap
Penggarap lahan yang saat ini dijadikan Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Tahap Dua ( PLTU-Red ) ternya menimbulkan luka lama para pemilik
lahan yang digunakan untuk Proyek PLTU Tahap satu. Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang
Aktivis yang konsen terhadap persoalan Warga, Adi Rohadi, terkait Pembayaran
dan persoalan Lahan yang diduga terjadi kejanggalan. “ kami menduga ada permainan antara pihak
PLTU Tahap satu dengan pihak BPN, hal ini dikarenakan, salah seorang Warga yang
memiliki Tanah seluas kurang lebih 1,8 Hektar dengan Bukti Percil dan Legalitas
AJB, atas Nama Mahadi, kini telah berubah diatasnamakan Mulyadi dan menjadi
Milik Cirebon Elektrik Power, yang anehnya Sertifikat tersebut adalah HGU ( Hak
Guna Usaha- Red ) sedangkan menurut Data yang ada pada Kami, bahwa pada saat
itu, Tahun 2014 , pihak BPN telah memblokir terkait persoalan Tanah tersebut ,.
Jika mana telah terjadi Jual beli antara Pihak PLTU dengan Mahadi, tentunya
harus dibuktikan dengan Surat yang ditandatangani oleh Pemilik, sedangkan
Mahadi belum Pernah menandatangani surat apapun.“ ungkapnya. Lebih lanjut
dirinya menegaskan tentang adanya Dugaan pemalsuan yang dilakukan oleh beberapa
Oknum Perangkat Desa Kanci Kulon perihal
kepemilikan Tanah Atas Nama Mahadi dan Sembilan Warga Desa lainnya “ kami menduga ada pihak yang bermain dalam
hal ini, karena alasan kami sangat mendasar , Oknum Perangkat Desa tersebut
pada Tahun 2014 telah di BAP, dan Datanya falid ada pada Bapak Sa’adi LSM
Geger. Isi BAP tersebut salah satu poinnya adalah, mereka Oknum Perangkat Desa
telah mengakui Bahwa pihaknya telah melakukan pemalsuan. Berdasarkan Hal
tersebut, maka kami patut menduga telah terjadi kesalahan dan Pemalsuan yang
merugikan pemilik Tanah sekaligus Ahli Warisnya yang telahmenguasakan kepada
Ibu Hj. Cicih. Oleh karena itu, kami akan terus mencari bukti dan menuntut
pihak-pihak yang terkait persoalan tersebut untuk bisa mempertanggngjawabkannya
“ tegas Pria yang akrab disapa Babon ini menuturkan. Terkait persoalan
tersebut, SC mencoba melakukan konfirmasi kepada Humas PLTU tahap I, Hafid,
melalui Telfon, namun sayangnya yang bersangkutan ( Hafid-red ) tidak dapat
dihubungi. ( Ags )