R.Agus Syaefuddin (
Wartawan Suara Cirebon )
Negeri kita Nusantara yang begitu Indah dan penuh dengan
limpahan Sumber Daya Alam dan Aneka ragam Budaya pun Adat Istiadat, merupakan Anugrah dari Tuhan
yang Maha Kuasa. Bahkan Nusantara yang
terkenal dengan Istilah Jambrut katulistiwa, dimana Tongkat Kayu dan Batu bisa
jadi Tanaman, semakin memperindah dan memperkaya Bumi Nusantara kita. Namun sayangnya, keindahan dan Kekayaan Alam
hanya dapat dirasakan oleh sebagian Orang saja. Pejabat, Pengusaha, si Kaya dan
Bahkan Golongan Manusia yang memiliki kedudukan dalam kepemerintahan, yang
dikenal dengan sebutan Aparatur Sipil Negara.
Betapa Rasa keadilan kita seakan telah dirampas dan dikoyak hingga tidak
sedikit Anak Negeri yang hanya bisa memandang dan berharap tanpa tau kapan akan
merasakan nikmatnya hidup di Negeri yang bernama Nusantara. Betapa tidak, Masih
banyak Anak Negeri yang mengais rupiah hingga harus bercucuran Keringat dan
bahkan mentaruhkan nyawa dan gengsinya hanya untuk memperoleh Lembaran Rupiah
yang tidak seberapa besarnya. Sementara, ASN yang sama-sama hidup di Negeri
yang bernama Nusantara, seakan dimanjakan dengan berbagai kebijakan dan
kemudahan untuk meraup Rupiah tanpa harus bercucuran peluh. Inilah Nusantara
yang diwariskan oleh para leluhur. Betapa hati kita menjerit dan menangis,
manakala mendengar dan menyaksikan seorang Ayah yang harus mendapatkan Rupiah
dengan cara mencuri, karena keterbatasan lahan pekerjaan, hingga memaksanya
melakukan kesalahan demi membelikan sekaleng Susu untuk Buah hatinya.. Bahkan
seorang Ibu yang rela menjual kehormatannya demi memberikan kebahagiyaan kepada
Buah hatinya. Sementara disebelahnya yang bernama ASN, dengan begitu mudahnya
mendapatkan apa yang diinginkannya tanpa harus berjuang dan bahkan cukup dengan
duduk manis dalam pekerjaannya yang tidak sedikitpun beresiko. Hingga Akhirnya,
tidak sedikit dari kita yang rela menggelontorkan Puluhan Juta demi menjadi
seorang ASN. Inilah sebuah kenyataan, Enak dan nikmatnya menjadi ASN. Kerja
hanya Lima Hari dalam seminggu, duduk dan bekerja didalam Ruangan yang sangat
sejuk dengan Seragam yang memang patutu untuk dibanggakan. Betapa keadilan
semakin jauh dirasakan oleh sebagian besar Anak Negeri. Gajih Seorang ASN diatas
Rata-rata yang kita kenal dengan Istilah UMR/UMK, semakin memanjakan kedudukan
seorang ASN yang beberapa waktu lalu dikenal dengan nama PNS atau Pegawai
Negeri Sipil. Yang membuat hati miris, tidak sedikit perilaku ASN atau PNS yang
masih mau menjerat Leher Masyarakat bawah, khususnya dalam memberikan Pelayanan
yang semestinya Gratis tetapi pada kenyataannya jauh api dari panggang. Mereka
ASN/PNS yang melakukan tindakan tidak sesuai biasanya dinamakan Oknum, tetapi
berapa Jumlah Oknum ini jika mereka tetap dibiarkan dan terkesan apa yang
mereka lakukan adalah sebuah kebenaran yang berdalih jasa dan memberikan
bantuan kepada Rakyat Bawah. Sadarkah mereka, bahwa gajih yang mereka peroleh
adalah berasal dari kita Rakyat bawah. Sadarkah mereka, bahwa pekerjaan mereka
tidak seberat pekerjaan kaum Bawah yang bercucuran keringat bahkan hingga harus
meneteskan air mata. Lantas dimana Rasa keadilan yang ada di Nusantara ini,
jika keadilan hanya dapat dirasakan oleh sebagian golongan saja. Air mata
Rakyat Bawah tak hentinya menyaksikan kenyataan yang terjadi di atas Bumi
dimana tempatnya berpijak. Sesak dan sakit dada kita melihat kenyataan yang
terjadi. Kesedihan kita seakan bertambah, manakala Bulan-bulan tertentu menjadi
primadona, seperti salah satu contohnya adalah menjelang Bulan penuh Agung dan
Ampunan, yang kita sebut dengan nama Lebaran. Kita kaum bawah harus berpacu
dengan waktu demi menggapai mimpi menikmati Hari yang bernama Lebaran atau Idul
Fitri, sementara mereka para ASN/PNS, dengan tenangnya menanti Bulan Ampunan
tersebut karena akan memperoleh berbagai penghargaan dan limpahan Rupiah, dari
mulai THR, Gajih full satu Bulan hingga Gajih 13 yang Masyarakat bawah tidak
mengerti apa maknanya. Yang lebih ironis lagi, mereka para ASN/ PNS telah
dimanjakan sejak Bulan Ramadhan tiba, Jam Kerja mereka telah dikurangi namun
Gajih mereka tetap utuh. Inikah sebuah keadilan ? lantas ada sebuah pertanyaan, masihkah ada
ASN/ PNS yang Jujur dan bertanggung jawab dalam kinerjanya, jawabannya tentu
masih. Tetapi persoalannya bukan masih ada atau tiada, tetapi rasa keadilan
yang telah direnggut dari Rakyat Jelata demi memberikan kesejahteraan kepada
Mereka kaum ASN/PNS. Semoga tulisan ini mampu membuka mata kita semua, Bahwa
Nusantara ini bukan hanya milik sebagian Orang saja, tetapi milik semua Anak
Negeri yang sama-sama memiliki keinginan untuk hidup nyaman dan bersahaja,
hingga bisa menjalani kehidupannya selayaknya Anak Negeri, yang mampu menikmati
Empat sehat Lima sempurna dan tidak mesti melakukan kesalahan demi sekaleng
susu.