20 Mei 2024

PENGELOLAAN KUALITAS DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

oleh
Daddy Rohanady
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat



Indonesia boleh berbangga menjadi tuan rumah World Water Forum 2024 di Pulau Dewata. Forum keren ke 10 tersebut berlangsung di Nusa Dua Bali 18--25 Mei 2024. 

Lewat forum tersebut, pesan bahwa betapa pentingnya air diharapkan sampai ke seluruh penjuru dunia. Seluruh manusia di dunia ini diharapkan mendapat kemudahan dalam mengakses air bersih.

Air merupakan anugerah Tuhan yang sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan umat manusia. Dengan air tumbuhan akan menjadi tumbuh subur dan biasanya daunnya menjadi rimbun. 

Lalu tumbuhan itu akan menghasilkan buah. Pada akhirnya buah yang ada mayoritas dikonsumsi oleh umat manusia.

Air juga akan menjadikan beraneka satwa hidup dan beranak-pinak sebagai hasil dari berkembang biak. Lantas, mayoritas hewan-hewan itu --apalagi hewan ternak-- dagingnya menjadi santapan manusia. 

Bahkan, banyak pula hewan yang menjadi santapan hewan lainnya. Hewan--hewan di bumi ini juga membutuhkan air. Jadi, air memang dibutuhkan oleh hewan maupun tumbuhan.

Manusia pun mutlak membutuhkan air. Kadar air di dalam tubuh manusia saja adalah sekitar 70%. Bisa dibayangkan jika tubuh manusia kekurangan air. 

Pasti manusia itu akan kurus kering dan jika terus dibiarkan bisa jadi akan mempercepat kematian. Sekali lagi, itu menunjukkan bahwa air memiliki peran dan fungsinya yang sangat strategis.

Oleh karena itulah, air harus dijaga kualitasnya agar tidak tercemar. Dengan kualitas air yang baik, apalagi tidak tercemar, bisa dipastikan manfaatnya pun akan menjadi lebih optimal. 

Namun, manusia banyak khilafnya. Bahkan, ada pencemaran yang disengaja/disadari dan ada pula yang tak disengaja/tak disadari sepenuhnya.

Mengingat begitu kompleksnya masalah kualitas dan pencemaran air, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha mengaturnya supaya lebih baik. Maka, lahirlah Perda Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Judul Perda tersebut sebenarnya bisa dipersingkat hanya "Pengendalian Pencemaran Air" atau "Pengelolaan Kualitas Air" karena dalam Pengelolaan Kualitas Air salah satu langkah strategisnya adalah berupaya dalam hal Pengendalian Pencemaran Air. Pada intinya, judul manapun yang digunakan cukup satu saja.

Selain Perda Nomor 3 Tahun 2004 Tetang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sebenarnya Provinsi Jawa Barat telah pula memiliki Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Air Tanah. 

Akan tetapi, Perda Nomor 1 Tahun 2017 memang lebih fokus pada pengaturan air tanah dalam. Hal ini menunjukkan bahwa ada hal-hal strategis dan teknis yang harus diatur untuk mengelola, mengendalikan, dan menanggulangi pencemaran air.

Namun, air secara keseluruhan memang harus dikendalikan kualitasnya. Selain itu, air juga harus senantiasa dijaga agar tidak tercemar. Dengan demikian, air akan memberi manfaat kepada seluruh umat manusia secara lebih baik pula. 

Air yang kualitasnya baik dan tidak tercemar bukan hanya akan berguna bagi manusia. Hewan dan tumbuhan pun bisa dipastikan tidak akan terganggu dan sangat membutuhkannya. 

Kiranya alam memang harus dijaga kelestariannya supaya memberi manfaat untuk kelestarian segenap makhluk hidup secara keseluruhan. Khusus bagi umat manusia, manfaat tersebut juga bukan hanya untuk generasi saat ini. 

Bukankah generasi mendatang pun membutuhkan air? Bukankah hak mereka pula untuk menikmati air yang kualitasnya baik dan tidak tercemar? Oleh karena itu, marilah kita jaga bersama air kita untuk warisan bagi anak cucu kita kelak.

19 Mei 2024

Kopi Jabar dukung "RIDO" menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat

INDOMEDIANEWS - Jawa barat membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mengayomi dan melayani Masyarakat dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, maka tidak salah jika seluruh warga jawa barat menginginkan adanya calon pemimpin ( Gubernur dan Wakil Gubernur ) yang memahami kultur Jawa Barat.

Tidak lama lagi, Jawa barat akan menentukan siapa yang akan menjadi Gubernur/Wakil , dan hal tersebut mengerucut pada sosok Ridwan Kamil dan Ono Surono.
Hal ini disampaikan ketua Kopi Jabar ( Momunitas Pesantren kiyai, Nyai dan santri ) KH. Soleh zuhdi yang akrab disapa Gus Sozu.
Dirinya menuturkan kepada IM dikediamannya akan dukungannya kepada Ridwan dan Ono untuk maju sebagai Gubernur dan Wakil gubernur Jawa Barat.

"Kami dari Kopi Jabar sangat mendukung adanya pasangan Ridwan kamil dan Ono Surono untuk menduduki jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, ini bukannya tanpa alasan, menurut hemat kami keduanya sangat cocok untuk memimpin jawa Barat, Ridwan Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat yang sudah terujii dan terlihat kemampuannya dalam membangun jabar, begitu pula dengan sosok Ono Surono, keduanya merupakan anak Bangsa yang memang memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi, oleh karenanya, kami sangat berharap kepada dua Anak Bangsa ini mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk dari partai dimana keduanya bernaung, yaitu Golkar dan PDIP, jika untuk sesuatu yang terbaik, tidak ada salahnya jika kedua partai mendukung kader terbaiknya untuk maju dalam kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat" tuturnya.Minggu, 19/05/2024.

Lebih lanjut kiyai Karismatik yang terkenal dekat dengan berbagai kalangan ini menjelaskan, Bahwa dalam kancah perpolitikan tidak ada kata yang tidak mungkin.

"Golkar dan PDIP bisa bersatu demi perubahan yang lebih baik, jadi kemungkinan keduanya berkoalisi sangatlah dimungkinkan, yang terpenting adalah menciptakan sosok pemimpin yang pro Rakyat dan mengedepankan kepentingan Rakyat, jadi kami tegaskan, Kopi Jabar sangat mendukung adanya dua pasangan yang kami sebut dengan RIDO ( Ridwam Kamil Ono Surono) untuk maju dan menjadi pemimpin di Jawa barat, InsyaAllah Para Kiyai, Nyai, santri dan pesantren yang ada di jawa Barat mendukung penuh Ridwan/Ono sebagai Gubernur dan Wakil gubernur Jawa Barat yang memadukan Pasundan dan Pantura menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan" pungkasnya. (1c)

PESANTREN JABAR DIFASILITASI?

oleh
Daddy Rohanady
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat



Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Perda Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren. Perda ini merupakan peraturan turunan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Perda Jabar tersebut ditetapkan di Bandung pada tanggal 10 Februari 2021. 

Selain merujuk pada peraturan perundang-undangan di atasnya, perda ini juga pastinya merujuk pada peraturan lainnya di Jawa Barat. Peraturan tersebut adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provins Jawa Barat Tahun 2018-2023.

Perda Pesantran terdiri dari XII Bab dan 35 pasal. Adapun ruang lingkupnya adalah: 
a. Perencanaan
b. Pembinaan dan Pemberdayaan Pesantren, yakni meliputi pembinaan, pemberdayaan, rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi. 
c. koordinasi dan komunikasi; 
d. partisipasi masyarakat; 
e. sinergitas, kerja sama, dan kemitraan; 
f. sistem informasi; 
g. tim pengembangan dan pemberdayaan Pesantren; dan 
h. pendanaan. 

Pondok Pesantren, Dayah, Surau, Meunasah, atau sebutan lain yang di dalam perda itu disebut Pesantren adalah lembaga yang berbasis masyarakat dan didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat Islam, dan/atau masyarakat. 

Lembaga tersebut menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla, menyemaikan akhlak mulia serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil'alamin. Itu tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat, dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah Islam, keteladanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya muslim, wajar jika Jabar memiliki banyak pesantren. Para pesantren yang didirikan secara swadaya masyarakat itu pasti sangatlah membutuhkan afirmasi dan fasilitasi. 

Afirmasi Pesantren adalah penguatan pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Ini dibutuhkan mengingat pesantren memiliki peran strategis dalam pembangunan. 

Fasilitasi pesantren adalah bantuan yang diberikan kepada pesantren untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarananya. Dengan demikian, pesantren akan dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. 

Sumber dana yang akan diberikan kepada pesantren dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat. 

Pesantren di dalam perda ini memenuhi unsur-unsur kiai; santri yang bermukim di pesantren; pondok atau asrama; masjid atau musalla atau langgar; dan kajian kitab kuning atau dirasah Islamiah dengan pola pendidikan mu’allimin. 

Pemberdayaan pesantren dilakukan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dan perekonomian masyarakat di lingkungannya dilakukan dalam bentuk:  
a. fasilitasi peningkatan kapasitas pesantren dalam rangka menumbuhkembangkan kewirausahaan di lingkungan pesantren; 
b. fasilitasi akses permodalan; 
c. fasilitasi akses pemasaran produk hasil usaha pesantren; dan 
d. fasilitasi kerja sama dan kemitraan. 

Pelaksanaan pembinaan pesantren dilakukan oleh Unit Kerja; Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang sosial; Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang teknologi informasi dan komunikasi; dan Perangkat Daerah lain terkait. 

Pembuatan perda ini tentu, sekali lagi, dilakukan untuk lebih memperi peran lebih kepada pesantran yang –suka tidak suka dan mau tidak mau—harus diakui peran positifnya selama ini. Pesantren telah melahirkan banyak anak bangsa yang memiliki karakter positif yang lantas menjadi pemimpin negeri ini. 

Semoga dengan adanya perda ini, Jawa Barat akan lebih banyak lagi melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki karakter positif sehingga lebih mempercepat terwujudnya Negara Kesatuan Rapublik Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

18 Mei 2024

RA Patwa Mertapada kulon grebeg Polsek Lemahabang

INDOMEDIANEWS - Kunjungan siswa-siswi RA Patwa Mertapada kulon , Kecamatan Astanajapura, Kab Cirebon, ke Polsek Lemahabang, Kabupaten Cirebon, disambut baik  anggota kepolisian setempat 
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendekatkan warga dengan kepolisian sekaligus untuk memperkenalkan rambu lalu lintas dan hal lainnya.

Dalam keterangannya, Kanit Lantas Polsek Lemahabang, AKP  Elevando, sangat merespon kegiatan yang dilakukan para pendidik dan siswa RA Patwa Mertapada kulon.

"Kami sangat respek dengan kegiatan yang dilaksanakan siswa RA Patwa di polsek Lemahabang, ini menandakan polisi sudah semakin dekat dengan masyarakat, dan dalam kegiatan tersebut kami mengajak para siswa untuk pengenalan rambu lalulintas sekaligus diajak berkeliling untuk mengetahui keberadaan kantor polsek hingga ketempat tahanan.ini bertujuan agar kami bisa mengedukasi kepada para siswa untuk paham aturan dan taat akan aturan yang berlaku di Republik kita" tuturnya.Sabtu 18/05/2024.

Lebih lanjut Elevando menjelaskan, bahwa kecintaan anak bangsa kepada penegak hukum harus ditanamkan sejak dini.

"Jika sejak dini sudah diajarkan tentang hal yang positif termasuk taat aturan, maka kedepannya para anak Bangsa ini mampu meniti kehidupan dengan alur yang benar, yang membuat kami bangga, banyak diantara para siswa yang cinta hingga ingin menjadi polisi" pungkasnya.

Sementara itu, Kepala RA Patwa Mertapadakulon, Yiyin Hayinah, megharapkan dengan adanya kegiatan yang digelar, mampu menjadi pembelajaran bagi seluruh anak didiknya.

"Kami rasa kegiatan ini lebih positif, selain bisa jalan-jalan hal lainnya adalah para siswa mendapat pengetahuan seputar rambu lalulintas dan lebih mencintai kinerja kepolisian, dan kami sangat berterimakasih kepada polsek Lemahabang yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengedukasi para siswa sekaligus mengajak kami berkeliling kantor hingga ketempat tahanan bahkan sampai memperbolehkan para siswa melihat persenjataan yang ada, semoga program yang kami laksanakan dapat bermanfaat bagi para siswa dan seluruh orang tua siswa yang turut hadir dalam acara kunjungan tersebut" jelasnya (1c)

17 Mei 2024

Giat KTMDU " Astanajapura penunggak tertinggi "

INDOMEDIANEWS -  Operasi gabungan yang diaksanakan oleh Bapenda Prov Jawa Barat melaui P3DW  ( Pusat Pengelola Pendapatan Daerah ) Wilayah Cirebon II Ciledug yang melibatkan Dishub, Pom dan Polri dilaksanakan selama tiga hari , Rabu sampai jum'at di Desa Mertapada, Kecamatan astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Dalam giat tersebut setiap harinya terjaring kendaraan roda 2 maupun 4 yang rata -rata belum membayar pajak kendaraan.

Hal ini disampaikan Jafung Depen, Nuresna Irmayana, SE.MM , Jum'at, 17/05/2024.

"Setiap harinya kisaran 300 sampai 400 lebih kendaraan baik roda 2 maupun 4 yang terjaring, walaupun tidak semuanya belum melakukan pembayan pajak kendaraan, namun  kebanyakan belum melakukan pembayaran pajak kendaraan, dalam operasi gabungan ini memang sasarannya adalah pemilik kendaraan yang belum membayar pajak kendaraan, dan untuk di Kecamatan Astanajapura sendiri masuk dalam KTMDU ( kendaraan tidak melakukan daftar ulang ) dalam artian tertinggi KTMDU nya, ( penunggak KBM KTMDU ) tertinggi wilayah Cirebon timur dan untuk tingkat kabupaten masuk dalam lima besar penunggak pajak kendaraannya" tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bagi pemilik kendaraan agar taat pajak, salah satunya melibatkan pihak Bumdes.

"Kami kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang salah satunya melibatkan bumdes, ini dilakukan dengan harapan agar para pemilik kendaraan taat dalam membayar pajak kendaraan, ini tentunya akan berdampak baik pula bagi kemajuan dan perkembangan dalam pembangunan, harapan kami dengan dilaksanakannya operasi ini masyarakat semakin paham, bahwa dengan kendaraan yang dilengkapi surat-surat akan semakin nyaman untuk berkendara, semoga dengan adanya kegiatan yang kami laksanakan, baik yang dilaksanakan secara gabungan maupun tim yang turun langsung jemput bola ( ke desa-desa) akan berdampak bagi seluruh pemilik atau pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat, selama tiga hari pelaksanaan, data penertiban opgab sebagai berikut : Hari 1. R2 444 dan R4 170 KBM, Hari ke 2. R2 425 dan R4 152 KBM dan hari hari ke 3. R2 301 dan R4 198 KBM "pungkasnya. (1c) 

Gus Sozu dipinang banyak tokoh Masyarakat "Siap wakil Bupati Cirebon"

INDOMEDIANEWS - Jelang perhelatan pemilihan calon bupati dan wakil bupati cirebon semakin banyak memunculkan figur atau sosok yang dianggap cocok memimpin Kabupaten cirebon.
Bermunculannya para calon bupati dan wakil yang sudah terlihat jelas maupun hanya sebatas obrolan belaka, menjadi perbincangan hangat dan obrolan di berbagai kalangan.
Dengan bermunculannya para tokoh baru, diharapkan Kabupaten Cirebon akan mendapatkan sosok pemimpin yang benar-bear mampu menjadikan cirebon lebih baik.
Hiruk pikuk perhelatan tersebut menjadikan  banyak orang berlomba atau mencari siapa saja yang cocok menjadi Bupati atau wakil Bupati, salah satunya adalah KH.Soleh Zuhdi ( Gus Sozu ) yang kerap didatangi dan diminta oleh beberapa tokoh untuk maju sebagai Calon wakil Bupati Cirebon.
Saat ditanya terkait adanya bebarapa tokoh Masyarakat yang mengharap dirinya maju sebagai Calon Wakil Bupati, dengan diplomatis dirinya menjawab siap saja.

"Saya ini kan masyarakat biasa, memang sudah banyak beberapa tokoh Masyarakat yang meminta saya untuk maju sebagai Calon wakil Bupati, pada prinsipnya siap-siap saja, hanya masalahnya saya kan bukan orang partai, jadi tidak semudah itu untuk maju sebagai calon wakil bupati, tetapi jika ditanya siap atau tidak, saya tegaskan siap, toh itu kan sifatnya hanya permintaan" tutur Gus Sozu yang merupakan Pimpes Al-islah 2 Buntet Pesantren, Astanajapura, Kab Cirebon, Jum'at 17/05/2024. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan dengan banyaknya pinangan menandakan adanya harapan akan adanya perubahan.

"Saya sendiri tidak paham alasan mereka datang dan meminta saya untuk maju sebagai wakil Bupati, namun demikian saya hargai keinginan mereka, karena penilaian itu kan hak masing-masing, namun jika memang ditakdirkan saya harus menjadi wakil Bupati, itu kan lain cerita, intinya saya selalu siap jika diminta sesuatu untuk hal yang baik, kita lihat saja arah selanjutnya bagaimana" pungkas Gus Sozu. ( 1c)