14 Apr 2024

Pantai Kejawanan jadi obyek pilihan keluarga di Hari Raya

INDOMEDIANEWS - Libur lebaran dijadikan sebuah momen untuk berkumpul keluarga dengan menikmati berbagai kegiatan yang salah satunya adalah berkunjung ke beberapa tempat wisata, diantaranya adalah wisata pantai kejawanan yang ada di kota Cirebon, jawa barat.

Wisata pantai yang saat ini telah berubah dengan fasilitas yang memadai, menjadikan salah satu tempat tujuan wisata yang sangat mengasikan, selain pengunjung bisa menikmati hamparan air laut yang konon bisa menyembuhkan penyakit gatal, juga tersedia berbagai kuliner berbagai menu ditambah sarana bermain anak menjadikan wisata pantai kejawanan dipenuhi oleh para pengunjung yang datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar kota/kabupaten Cirebon.

Salah satunya adalah, faturozi, warga Kabupaten Kuningan yang datang berkunjung bersama keluarga.

"Kami bersama keluarga sengaja datang ke kejawanan, selain penasaran dengan adanya informasi bahwa air laut kejawanan bisa mengobati gatal-gatal, tentunya tujuan utama kami adalah menikmati suasana pantai yang kelihatannya saat ini sudah jauh berubah dari tahun sebelumnya, dan ternyata memang saat ini tempatnya sudah sangat tertata hingga membuat pengunjung semakin nyaman" tuturnya, Minggu,14/04/2024.

Senada disampaikan Rokhim, warga Indramayu yang datang bersama keluarganya pula.

"Selesai kami melakukan silaturahmi bersama sanak keluarga, saya dan istri juga ketiga anak mengunjungi wisata kejawanan, sebetulnya di indramayu juga ada wisata pantai, namun karena anak-anak penasaran dengan kejawanan, makanya kami datang kesini, ternyata tempatnya sangat nyaman dan cocok untuk kunjungan keluarga, selain tempatnya bersih, fasulitasnya memadai ditambah tarif masuknya juga sangat murah, lumayan lah, dengan biaya ringan dapat bermain bersama keluarga, istilahnya irit tapi asyik" jelasnya. (1c)

5 Apr 2024

Beragam Kegiatan Di Bulan Suci Ramadhan1445 H digelar Indocement

INDOMEDIANEWS - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) menyelenggarakan beragam kegiatan 
sosial dan keagamaan pada bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah.  

Kegiatan ini dilakukan di tiga kompleks pabrik Indocement dan melibatkan masyarakat desa mitra binaan yang berada di sekitar daerah operasional Indocement. Selasa (2/4/2024).

Disampaikan Rita Widjaja Asistent to GMO PT Indocement Palimanan Cirebon, bahwa kegiatan ini pihak PT Indocement sangat peduli dalam membantu masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. 

Hal itu dilakukan Indocement Kompleks Pabrik Citeureup yang telah membagikan bantuan beras zakat seberat 27 ton, 635 paket sembako untuk Desa Hambalang, Tajur, Talikolot, Pasir Mukti, Lulut, Leuwikaret, dan Nambo.

" Untuk itu, Indocement Palimanan Cirebon juga melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dengan tokoh masyarakat dan masyarakat desaDi Kompleks Pabrik Cirebon," ungkapnya. 

Lanjut Rita Widjaja, PT Indocement telah membagikan 10.110 paket sedekah beras Ramadhan untuk masyarakat desa mitra dan mengadakan buka puasa bersama serta penyelenggaraan tawarih keliling di empat puluh lokasi (musala dan masjid) di desa mitra Indocement pada 18–26 Maret 
2024. 

" Indocement juga menyelenggarakan buka puasa bersama dengan tim Bina Lingkungan dan Komunikasi (BILIKOM) yang terdiri dari kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat serta hadir juga 
Muspika pada tanggal 3 April 2024," terangnya. 

Tidak  hanya itu,  pada tanggal 5 April 2024 Serikat Pekerja Unit Palimanan Cirebon memberikan santunan kepada 400 anak yatim dari desa mitra dan santunan anak yatim piatu dari Pondok Pesantren Jabal Rahmah Cirebon. 

Bahkan Jami’ah Mara’tus Sholeha yang terdiri dari karyawati Indocement juga 
memberikan santunan kepada anak yatim piatu dari Yayasan Abul Yatama Waddua’fa Siti Khadijah Azahroh, Cirebon pada tanggal 28 Maret 2024.

"Jadi, pada momen Ramadhan 1445 H ini, karyawan Indocement Kompleks Pabrik Tarjun memberikan donasi kepada anak yatim piatu dari Desa Tarjun dan Desa Langadai, ada pula kegiatan media gathering bersama kalangan jurnalis Kabupaten Kotabaru serta penyerahan bantuan kepada 33 anak yatim piatu Panti Asuhan Al-Istiqomah, Kotabaru," ungkapnya.

Selain itu, dilaksanakan juga kegiatan Safari Ramadan di sembilan desa mitra 
Indocement, kegiatan ini dilakukan dalam bentuk buka puasa bersama dan salat Magrib berjamaah di masjid/mushala. 

Sementara itu Sekretaris Perusahaan Indocement, Dani Handajani, mengatakan bahwa beragam bantuan Indocement pada bulan Ramadan ini merupakan bentuk komitmen Indocement untuk memberikan kontribusi positif di bulan suci ini. 

“Indocement berharap masyarakat desa mitra Indocement dapat menjalankan bulan puasa dengan lancar. Saya mewakili Indocement ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada 
seluruh masyarakat Indonesia, semoga ibadah puasa dan mudik lebaran berjalan dengan aman, nyaman, 
dan lancar.”

Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.400 orang. 

Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen. 

Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur. Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa 
Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001. (1c)


tradisi lebaran " pakem yang nyata "

Penulis : R.Agus Syaefuddin


Tradisi lebaran merupakan sebuah pakem yang tidak tertulis namun lebih hebat dari sebuah hukum atau aturan yang tertulis.

Kita sebagai Umat Muslim sudah menjadi kebiasaan jika mengakhiri Ramadham dan mrnyambut idul fiti, banyak kegiaran yang tidak biasanya dilakukan dibulan biasa.

Banyak hal terjadi saat jelang idul fitri, seperti adanya budaya mudik, menggunakan pakaian baru hingga berbagi amplop yang diisi dengan lembaran rupiah yang jumlahnya berpariasi.

Tidak kalah pentingnya adalah sajian berbagai menu makanan. Makanan ini biasanya disajikan bersama dengan daging, sayuran, dan rempah-rempah yang khas. Selain itu, ketupat juga dipercaya memiliki makna filosofis yang mendalam dan menjadi simbol kebersamaan dan persatuan.

Tak kalah pentingnya lagi adalah budaya baju baru.

Tradisi beli baju baru sebelum hari raya merupakan salah satu hal yang identik dengan perayaan Idulfitri di Indonesia. Banyak orang yang membeli baju baru sebagai simbol awal yang baru dan meninggalkan hal-hal yang buruk di masa lalu. Selain itu, membeli baju baru juga menjadi alasan untuk menunjukkan kebahagiaan mereka dalam merayakan hari raya.

Hal lainnya adalah Membuat atau membeli kue khas lebaran.

Banyak masyarakat Indonesia yang mengambil bagian dalam tradisi membuat atau membeli kue khas lebaran seperti ketupat, lapis legit, kue nastar, dan sebagainya. Kue-kue ini biasanya disajikan untuk tamu yang datang berkunjung selama hari raya. Selain itu, membuat atau membeli kue khas lebaran juga menjadi sebuah ritual untuk merayakan kemenangan dan kedamaian setelah menjalani puasa Ramadan.

Secara keseluruhan, tradisi hari raya di Indonesia menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia memahami makna kebersamaan, persatuan, dan kerelaan dalam merayakan peristiwa penting.

Meskipun tradisi-tradisi ini berbeda-beda di tiap daerah atau kelompok sosial, semangat kebersamaan dan kerukunan tetap menjadi fondasi utama dalam perayaan hari raya di indonesia.

3 Apr 2024

Pengurus Cabang Muhammadiyah Lemahabang adakan kajian dan buka bersama

Indomedianews - Keluarga besar Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Lemahabang menggelar kajian ramadhan sekaligus buka bersama bertempat di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq Perguruan Muhammadiyah Lemahabang, Rabu sore 03/4/2024

Acara  di isi dengan menghadirkan nara sumber Ustad Abdul Rohim dari Majelis Tarjih Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Cirebon tersebut  dihadiri seluruh jajaran guru, karyawan SMP, SMA, SMK Muhammadiyah Lemahabang, pengurus Cabang dan Ranting Muhammadiyah, AUM dilingkungan Cabang Muhammadiyah Lemahabang, karyawan Bengkel Adab Motor, pimpinan Aisyah, Organisasi Ortonom serta para tamu undangan dari unsur Muspika Kecamatan Lemahabang.

Selain agenda dimaksud, Pengurus Cabang Muhammadiyah Lemahabang pun melaksanakan pula bakti sosial pembagian takjil gratis untuk para pengendara di Jalan Raya Sigong - Karangsuwung. 

Diketahui bersama, acara yang berjalan khidmat ini  merupakan agenda rutin tahunan PCM Lemahabang di setiap jelang penghujung Bulan Suci Ramadhan dalam membangun semangat mempererat kebersamaan dan meraih keberkahan.

Ketua PCM Lemahabang, Ustadz Nurudin Z, S.Pd.I mengatakan, kegiatan yang berlangsung sore ini tidak lain dalam rangka untuk mempererat ukhuwah silaturahmi antara Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta seluruh karyawan di lingkungan perguruan Muhammadiyah Lemahabang. 

"Terutama sekali pada momen datangnya bulan suci Ramadhan ini maka acara berbuka puasa bersama adalah salah satu momen untuk meningkatkan rasa persaudaraan" jelasnya.

Bila kebersamaan telah tercipta diantara seluruh elemen yang ada di perguruan Muhammadiyah Lemahabang, maka keharmonisan pun akan tercipta sehingga gairah untuk berkarya dalam mendidik anak bangsa bisa berjalan dengan baik, bila suatu masyarakat di dalamnya sudah tercipta kerukunan maka rahmat Allah akan turun di dalamnya karena masyarakat yang rukun dan damai adalah cerminan masyarakat yang bersyukur kepada Allah Swt. 

“Bulan Ramadhan adalah bulan peleburan dosa dan peningkatan amal ibadah, agar nantinya kita kembali menjadi insan yang suci dan bersih selepas bulan Ramadhan berlalu dan momen acara berbuka puasa bersama seperti ini merupakan langkah yang positif untuk kembali menjadi insan yang produktif sesuai tuntunan agama, dan harapannya kegiatan amal saleh ini tidak hanya dilakukan di bulan ramdhan, namun di bulan-bulan biasapun kita harus senantiasa berbuat baik dan berlomba dalam kebajikan" pungkasnya. (1c)

27 Mar 2024

QUO VADIS CIREBON TIMUR?

oleh
Daddy Rohanady
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat


Isu pemekaran Kabupaten Cirebon sudah lama beredar. Terakhir, pembentukan calon daerah persiapan otonomi baru (CDPOB) Cirebon Timur sudah disepakati oleh Bupati Cirebon kala itu bersama DPRD Kabupaten Cirebon. Pembentukan CDPOB Kabupaten Cirebon yang sebelumnya santer beredar-- kini bolanya bergeser ke Provinsi Jabar. Terkait hal itu, masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan. 

Memang, beberapa CDPOB yang pada mulanya belum terdengar kini justru sudah melenggang ke Jakarta. Namun, yang melenggang ke Jakarta pun prosesnya lantas "terhenti". Semua menunggu "pintu" dibuka kembali oleh Pemerintah Pusat dan DPR RI. 

Ternyata masih ada masalah serius yang menghadang. Itulah moratorium yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terkait pembentukan daerah otonomi baru. Namun, dari segi potensi, sesungguhnya Cirebon Timur tidaklah menghkhawatirkan. 

Lihatlah betapa pesatnya perkembangan wilayah Cirebon Timur. Begitu banyak pabrik sudah berdiri di sana. Ada pula pembangkit listrik yang menghasilkan daya begitu besar. Banyak pula berkembang tambak ikan dalam skala yang tidak kecil. Dengan kata lain, geliat perekonomian di wilayah Cirebon Timur bisa dikatakan sangat pesat. Artinya, dari sisi potensi, tanda-tanda positifnya cukup besar. 

Kabupaten Cirebon memang salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang termasuk dalam wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI) II. Wilayah yang tergolong dalam WPPI dirancang dengan pola berbasis industri dengan pendayagunaan potensi sumber daya wilayah melalui pengembangan infrastruktur industri dan konektivitas yang memiliki keterkaitan ekonomi kuat dengan wilayah di sekitarnya. 

Jadi, sangat jelas bahwa di wilayah Kabupaten Cirebon, termasuk Cirebon Timur, kawasan industri sudah menjadi keniscayaan. Oleh karena itu, wilayah Cirebon Timur pun tidak mungkin mengabaikan pertumbuhan industri yang relatif pesat. Hasil akhirnya tentu saja hal itu pun akan berkaitan erat dengan serapan tenaga kerja yang ada. 

Salah satu masalah serius yang akan terjadi adalah alih fungsi lahan. Hal ini menjadi hal yang sangat lazim terjadi. Setiap pembangunan, apalagi pergeseran peruntukan menjadi kawasan industri, pasti akan diiringi alih fungsi lahan. 

Tinggal bagaimana menjaga agar alih fungsi lahan yang terjadi tidak menggerus Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang sudah ditetapkan. Ini menjadi bagian pekerjaan yang harus dijaga secara serius oleh masing-masing pemerintah di semua tingkatan, baik pemerintah Kabupaten Cirebon maupun Provinsi Jawa Barat. 

Di sisi lain, Cirebon Timur relatif masih merupakan wilayah yang terbuka. Lahan kosongnya masih sangat luas. Dalam rencana pembentukannya, Cirebon Timur akan meliputi 18 kecamatan dari total 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon. 

Jika berdiri sendiri, Cirebon Timur akan menjadi kabupaten di Jawa Barat yang secara langsung berbatasan dengan Jawa Tengah. Secara otomatis Cirebon Timur pun akan menjadi gerbangnya. 

Kabupaten Cirebon berdiri 8 Agustus 1950 berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950. Adapun hari jadinya diperingati setiap 2 April. Dengan luas wilayah 1.070,29 kilometer persegi, terdiri dari 40 kecamatan, 412 desa, dan 12 kelurahan, Kabupaten Cirebon memang tergolong sangat luas. Jumlah penduduknya 2,3 juta jiwa lebih dengan volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 3,6 triliun lebih pada tahun 2023. 

Sesungguhnya banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bisa juga menjadi sumber pendapatan asli daerah. Misalnya, pariwisata (budaya, religi, kuliner). Industri di Kabupaten Cirebon pun tidak kalah menarik, semisal pengolahan rotan, kulit kerang, dan batik. 

Sebagaimana terjadi pula di beberapa wilayah lainnya, ada fenomena menarik, yakni rekrutmen karyawan mayoritas untuk wanita. Konsekwensinya, lebih banyak laki-laki yang menganggur. Terlepas dari berbagai pertimbangan yang ada, kebijakan seperti ini berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. 

Semoga saja situasi tersebut tidak mengurangi keimanan sebagian masyarakatnya. Namun, fenomena ini tetap membutuhkan penyelesaian. Jika terus dibiarkan, bisa jadi, akan menimbulkan dampak yang tidak kita inginkan. 

Dari segi aksesibilitas sebenarnya sekarang sudah terbangun secara lebih baik. Gerbang Tol Kanci dan gerbang Tol Ciledug benar-benar menjadi pintu keluar-masuk yang sangat strategis. Ada pula terminal tipe B di Ciledug milik Provinsi Jabar. 

Memang  terminal Ciledug belum berfungsi maksimal. Namun terminal tersebut ke depan akan menjadi sarana yang sangat berguna, tidak hanya untuk masyarakat Cirebon Timur, tetapi untuk masyarakat di sekitarnya. 

Cirebon Timur membutuhkan perhatian serius dalam hal penangan jalan-jalan desa. Banyak jalan desa yang rusak parah sudah bertahun-tahun tak tesentuh pemerintah, baik Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, maupun Pemerintah Pusat. Cobalah tengok, salah satunya yang paling mencolok, jalan akses dari/ke pecantilan Desa Tawangsari di Kecamatan Losari. 

Desa Tawangsari terbelah menjadi dua. Satu sisi termasuk Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Sisi lainnya termasuk Kecamatan Losari Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Akses menuju pecantilan Desa Tawangsari di Kabupaten Brebes dari desa induknya hanya bisa dilalui dengan sepeda motor. Bisa dibayangkan jika ada penduduk yang akan melahirkan. 

Jika menggunakan mobil, mereka harus melalui Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Padahal jalur itu sangatlah paraaah. Selain sempit, jalannya juga sudah penuh lubang. Jika  hujan, jadilah kubangan yang tak bisa diterka kedalamannya. Jalan seperti ini butuh penanganan serius. 

Satu hal yang juga harus menjadi perhatian di Cirebon Timur. Wilayah ini setiap tahun secara rutin mendapat "berkah". Ya, setiap tahun Cirebon Timur dilanda banjir. Penyebabnya adalah meluapnya air dari Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes. Saya kerap menyebut musibah yang satu itu akibat penanganan Ciberes yang Tak Beres-Beres. 

Itulah beberapa gambaran singkat soal CDPOB Cirebon Timur. Nasibnya memang menunggu dicabutnya moratorium oleh Pemerintah Pusat. Namun, sebelum itu sebaiknya ada uluran tangan untuk menyelamatkan anak bangsa yang secara kebetulan saja tinggal di beberapa wilayah "terpencil". 

Benarkah Kabupaten Cirebon Timur akan menjadi CDPOB? Seberapa besarkah peluang keberhasilan pemekaran Kabupaten Cirebon yang "terlalu gemuk" dengan 40 kecamatan itu? 

Lantas, akankah isunya terus bergulir dan berujung pada pembentukan CDPOB Provinsi Cirebon? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

22 Mar 2024

Kasus DBD di Desa Ciawijapura Meningkat, "akibat lambannya penanganan"

INDOMEDIANEWS - Lambannya tindakan dan penanganan dari pihak terkait, Kasus Demam berdarah dengue (DBD) terus meningkat di Desa Ciawijapura, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon sejak pertama terjadi pada 26 Februari 2024 lalu. Tercatat, hingga dalam satu minggu ini, menyusul puluhan warga khususnya di Blok Cikondang, Desa Ciawijapura positif terjangkit DBD dan langsung dilakukan perawatan di berbagai faskes di Kota dan Kabupaten Cirebon. Wabah DBD perlu penanganan cepat dan responsif yang serius, mengingat kasus kematian akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu banyak terjadi. Atas lambannya pemerintah atau pihak terkait, warga masyarakat di Blok Cikondang, Desa Ciawijapura secara gotong royong dan urunan melakukan penyemprotan fogging di lingkungannya sebagai bentuk antisipasi dan meminimalisir penyebaran nyamuk yang mematikan tersebut, Jum'at (22/3).

Sopyan Iskandar, warga Blok Cikondang mengatakan, kasus pertama DBD di lingkungannya terjadi sejak 26 Februari 2024 lalu, menyusul pada 16 Maret kemarin atau dalam kurun satu minggu ini terhitung total sebanyak 12 orang terdiri dari 8 anak anak dan 4 dewasa positif terjangkit DBD. Seluruh korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit dan Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan medis, bahkan terdapat 2 remaja terindikasi panas dan masih dalam perawatan di rumah sakit dan puskesmas terdekat. 

“Dari 12 korban yang sempat di rawat di rumah sakit, hingga hari ini masih terdapat 3 korban DBD dalam penanganan pihak rumah sakit dan puskesmas,“ tuturnya.

Senada disampaikan Bo'im yang juga merupakan warga setempat, memandang pemerintah dan pihak terkait dirasa kurang responsif untuk melakukan penanganan dan pencegahan sejak awal kasus ini terjadi. Untuk itu, dengan melonjaknya korban DBD di lingkungannya, warga secara suka rela dan gotong royong melakukan Fogging seadanya sebagai bentuk upaya pencegahan sebaran DBD agar tidak semakin meluas. 

“Jangan menunggu terjadi dulu kasus kematian, baru bergerak. Kami ingin para pihak terkait serius dan lebih aktif ketika sejak awal kasus seperti ini terjadi,“ harapnya. (1c)