3 Jan 2024

Sertijab Kuwu Astanajapura " Hati-hati gunakan anggaran"

INDOMEDIANEWS - Pelaksanaan serah terima jabatan kuwu Astanajapura, Kecamatan Atanajapura, Kabupaten Cirebon diisi dengan wejangan terkait penggunaan anggaran yang kerap membuat seorang kuwu terjerumus ke persoalan hukum.
Hal ini disampaikan Kasi Pemerintahan Kecamatan Astanajapura, Sahrir, saat pelaksanaan sertijab di Aula Kantor Kuwu Astanajapura, Rabu , 03/01/2023.

"Kami menghimbau kepada para kuwu atau pemdes untuk berhati-hati dalam menggunakan anggaran yang diterima, baik Banprop ataupun lainnya, termasuk pemanfaatan Aset desa yang masuk dalam PAD, jangan sampai anggaran yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan umum malah disalahgunakan untuk sesuatu yang sifatnya pribadi, oleh karenanya perlu peran maksimal dari BPD maupun Masyarakat untuk secara bersama-sama melakukan pengawasan demi pemerintahan desa yang bersih dan terhindar dari persoalan hukum" tuturnya.

Sementara itu, Kuwu Astanajapura yang baru dilantik dan diambil sumpah beberapa hari sebelumnya, Jaelani, mengucapkan terimakasih atas kepercayaan warga Masyarakat yang memberikan amanah pada dirinya.

"Ucapan terimakasih kepada seluruh warga Masyarakat Astanajapura atas kepercayaan yang diberikan, insyaAllah kami akan menjaga amanah tersebut dengan niat membangun Astanajapura lebih baik dari yang sudah baik, harapan saya sebagai kuwu baru adalah adanya bimbingan dan masukan dari semua pihak, kritik dan saran sangat berarti bagi kami dalam upaya mewujudkan harapan masyarakat, yang terpenting adalah mari kita bersama-sama mempunya niat baik untuk membangun desa" jelasnya.

Dalam acara serah terima jabatan tersebut, kuwu sebelumnya ( Fathurokhman ) tidak dapat hadir karena sesuatu hal, dan sekretaris desa setempat sebagai pengganti yang mewakili kuwu terdahulu. ( 1 )

Gapura Tradisional Alun-alun Pataraksa Senilai Ratusan Juta Ambruk

INDOMEDIANEWS  -- Usai diguyur hujan dengan intensitas sedang, gapura tradisional di Alun-alun Pataraksa ambruk pada Selasa malam (2/1/2024). 

Paginya, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag langsung inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi kejadian, Rabu (3/1/2024). 

Bupati Imron mengaku kecewa dengan hasil pembangunan Alun-alun Pataraksa, yang tepat berada di depan Kantor Bupati Cirebon dan Kantor DPRD Kabupaten Cirebon.

"Jelas kecewa, pekerjaannya asal-asalan. Saya minta dinas terkait untuk mengevaluasinya," tukas Imron.

Ia meminta kepada penyedia atau kontraktor untuk membangun ulang gapura tradisional yang ambruk. "Harus dibangun ulang. Bila perlu, yang ambruk satu gapura, tapi saya minta kedua gapura dibangun ulang," pintanya. 

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, S.Sos., M.Si mengatakan, terkait ambruknya gapura tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengawas kegiatan.

Iwan mengaku, selama ini laporan dari pengawas kegiatan melaporkan bahwa pekerjaan sudah sesuai dengan spek yang sudah direncanakan.

"Karena ini masih masa pemeliharaan sampai tanggal 27 April 2024, saya minta penyedia atau kontraktor untuk segera bertanggungjawab terkait kerusakan ini," kata Iwan.

Tentunya, lanjut Iwan, pihaknya akan melakukan evaluasi total terkait ambruknya gapura tradisional yang ada di Alun-alun Pataraksa. 

"Saya minta kepada penyedia untuk mengganti semua gapura tradisionalnya. Dibangun dari awal dan harus sesuai dengan gambar awal," lanjutnya.

Hasil rapat dengan konsultan serta pelaksana, Iwan menambahkan, pihak pelaksana, yaitu PT. Caesar Utama Karya, sanggup dan bertanggungjawab untuk membangun kembali gapura yang ambruk. 

Kedua, pihak konsultan pengawas sanggup mengawasi pelaksanaan pembangunan kembali gapura, tanpa ada biaya pengawasan dari Pemda.

"Ketiga, hasil analisa terhadap kejadian rubuhnya gapura, dimungkinkan karena ada pergerakan batu dalam gapura, yang mengakibatkan masuknya air ke dalam gapura. Pergerakan tersebut menyebabkan batu mendorong dinding bata," jelas Iwan.

Ia menambahkan, pembangunan Alun-alun Pataraksa ini telah menelan anggaran Rp15,7 miliar lebih, yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat. 

Tahap pertama, kata Iwan, tahun 2021 Rp11,6 miliar, kemudian dilanjutkan tahap kedua pada tahun 2023 dengan anggaran Rp4,1 miliar.

"Yang tahap pertama adalah pekerjaan konstruksi, dan tahap kedua untuk pekerjaan finishing. Termasuk gapura tradisional yang saat ini ambruk senilai Rp226 juta, dan gapura modern yang terletak di depan pintu masuk Alun-alun Pataraksa," tambahnya. (1c)

Kuwu Mertapadawetan "Sertijab langkah awal sebuah perubahan"

INDOMEDIANEWS - Serah terima jabatan kuwu Desa Mertapadawetan , Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon,penuh hikmad dalam balutan kesederhanaan tanpa mengurangi makna yang terkandung didalamnya.
Hadir dalam acara yang digelar di Aula kantor desa setempat, Sekmat Astanajapura beserta jajaran, unsur TNI/Polri dan elemen lainnya.

Dalam sambutannya, Kuwu baru desa mertapadawetan, Moh.Munif.AR mengharapkan adanya peningkatan desa melalui kinerja seluruh jajarannya sesuai tupoksi yang diemban.

"Mertapadawetan ini merupakan sebuah desa mandiri, dimana sudah sepatutnya kinerja jajaran atau perangkat desa dalam memberikan pelayanan harus maksimal, oleh karenanya, kami sangat mengharapkan adanya perubahan yang signifikan, hususnya sumber daya manusia yang mumpuni wajib dimiliki guna membangun desa kearah yang lebih baik , InsyaAllah dengan adanya dukungan dan kerjasama yang soliid, mampu menjadikan desa mertapadawetan sebuah desa yang benar-benar dapat membanggakan, intinya mari nembangun desa secara bersama-sama dengan tetap mengedepankan kepentingan Masyarakat diatas segalanya" tuturnya. Rabu,03/01/2023.

Munif menghimbau kepada semua pihak untuk melupakan perbedaan.

"Saatnya melupakan perbedaan dan kembali merajut tali silaturahmi antara kita, jika ada persoalan dibicarakan bersama-sama dan mencari solusi yang terbaik, tidak lupa saya ucapkan terimaksih kepada kuwu yang terdahulu (Sumarno) atas kinerja dan dedikasinya dalam membangun Desa" tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Astanajapura, Deni Syafrudin, berharap adanya sinergitas antar lembaga dan Kuwu.

"BPD dan Kuwu juga lembaga lainnya harus selalu bersinergi dalam bersama membangun desa, tanpa adanya dukungan dan kerjasama akan sulit membangun Desa, namun kami yakin untuk mertapada wetan ini semuanya memiliki keinginan yang sama untuk membangun desa ke arah yang lebih baik, kami berharap selalu lakukan koordinasi dengan muspika jika terdapat sesuatu yang kurang dimengerti, intinya mari jalin komunikasi yang baik demi kebaikan bersama" jelasnya. (1c)

2 Jan 2024

Tanpa dihadiri Kuwu lama " Sertijab Kuwu Japura lor tetap dilaksanakan"

INDOMEDIANEWS - Sempat terhenti acara sertijab kuwu Desa Japura lor, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, dikarenakan inventaris desa ada yang belum lengkap.

Dirasa ada yang kurang, warga yang berkumpul di Aula kantor Desa setempat meminta agar yang belum lengkap segera dilengkapi, milik desa yang belum diserahkan kepada pemerintahan baru diantaranya adalah kunci GOR ( gedung olah raga-red)
Beruntung, Camat Pangenan, Bambang.S yang hadir dalam acara tersebut segera mengutus perangkat desa setempat untuk mengambil kunci GOR, setelah semuanya beres akhirnya acara sertijab kembali berlanjut walau tanpa dihadiri oleh Kuwu lama ( Mulyadi-red) yang diwakili oleh sekretaris desa setempat ( Muksin)

Saat dikonfirmasi ketidak hadiran Kuwu lama ( Mulyadi) dan adanya aset desa atau inventaris yang belum lengkap, dirinya menuturkan bahwa semuanya sudah beres.

"Sebetulnya kuwu lama di undang untuk hadir dalam acara sertijab, namun yang bersangkutan tidak hadir jadi diwakilkan kepada Sekdes ( Muksin) memang sebelumnya ada inventaris desa yang belum diserahkan dari kuwu yang lama ( Mulyadi )  kepada kuwu yang baru ( Gufron) namun Alkhamdulillah setelah kami menugaskan kepada salah seorang perangkat desa untuk mengambil kunci GOR yang sebelumnya tidak ada, sekarang semua inventaris desa dirasa sudah lengkap dan acara sertijab dapat berjalan dengan baik walau tanpa dihadiri oleh Kuwu lama " tuturnya, Selasa, 02/01/2023.

Sementara itu, Kuwu baru Desa japura lor, Gufron, sangat berharap kepada seluruh warga Masyarakat untuk tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan tanpa harus terjadi intrik yang berkepanjangan.

"Saat ini sudah tidak ada kubu A atau B, semuanya warga Japura lor, sebelumnya memang mungkin terjadi perbedaan dalam memilih, namun semuanya sudah berahir, saatnya kita kembali merajut tali persaudaraan sesama kita, jadikan perbedaan sebuah pembekalan untuk mendidik kita agar lebih dewasa dan mampu berbuat yang lebih baik, saya sebagai Kuwu baru perlu adanya bimbingan dari semua unsur, baik Masyarakat, Lembaga Desa , Mispika dan lainnya, insyaAllah saya akan berusaha semampu dan sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi warga dan Desa, oleh karenanya dukungan dari semua pihak sangat saya perlukan, jika ada yang salah tidak usah ragu untuk menegur saya" tuturnya.

Saat ditanya apakah akan ada pergantian perangkat Desa, Gufron menjawab diplomatis.

"Saat ini kami sedang melakukan Musyawarah, apakah ada yang harus diganti atau bagaimana, kita tunggu hasil dari Musyawarah" pungkasnya (1c)

Kuwu baru dan lama saling berjabat dalam acara sertijab Desa Wangkelang

INDOMEDIANEWS.Serah terima jabatan dari Kuwu lama Desa wangkelang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, H.E. Sudirman kepada Kuwu baru , Sakid dilaksanakan di Aula desa setempat, Selasa.02/01/2024.
Disaksikan Lembaga Desa dan tokoh Masyarakat setempat dan dihadiri Camat Lemahabang, Yuyun Kusumawati berjalan dengan amam dan penuh kekeluargaan.

Dalam sambutannya, kuwu purnabakti, H.E. Sudirman, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan pilwu wangkelang.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga Masyarakat Desa Wangkelang yang telah mensukseskan pilwu serentak 2023, selain itu kami pun mengucapkan selamat kepada Kuwu terpilih Bapak Sakid, selamat bertugas dan membangun desa kearah yang lebih baik, kamipun mohon maaf kepada seluruh warga Masyatakat yang mungkin selama saya memimpin sebagai kuwu wangkelang banyak terdapat sesuatu yang kurang berkenan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, semoga dibawah kepemimpinan Bapak Sakid wangkelang akan semakin berkembang dan lebih baik lagi dalam berbagai hal yang positif" tuturnya.

Sementara itu, Kuwu Sakid mengucapkan terimakasih atas kinerja dan dedikasi Kuwu Eman selama memimpin di Desa Wangkelang.

"Terimakasih atas dedikasi dan kinerja kuwu Eman selama memimpin desa wangkelang, saya akan berusaha melanjutkan program pembangunan desa yang belum terealisasi, InsyaAllah kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi warga wangkelang, oleh karenanya kami berharap adanya sinergitas antara pemdes dan lembaga desa yang ada, saatnya membangun dan melupakan perbedaan, doakan agar kami mampu mengemban amanat dengan baik" jelasnya.

Camat Lemahabang yang hadir langsung dalam acara sertijab tersebut berharap adanya dukungan dari semua pihak terhadap kuwu yang baru

"Dari mulai lembaga desa maupun Masyarakat harus bersatu padu untuk membangun desa wanngkelang, sudah saatnya melupakan perbedaan dan kembali pererat silaturahmi agar wangkelang bisa lebih baik dan berkembang dari sebelumnya, kami yakin warga wangkelang mempunyai keinginan yang sama demi memajukan desa, jangan putus komunikasi dan tetap berkoordiasi dengan pihak terkait agar tidak terjadi mis dikemudian hari" jelas Camat Yuyun Kusumawati. Dalam acara tersebut hadir pula beberapa Kuwu termasuk ketua FKKC Lemahabang, Azis Maulana yang turut menyaksikan pelaksanaan acara sertijab Pemerintah Desa Wangkelang. (1c)

1 Jan 2024

Sambut Tahun Baru 2024 " Obyek Cikuya gelar Seni Tradisi " PK DKKC

INDOMEDIANEWS -Gebyar tahun baru, Obyek wisata konserpasi Cikuya, Desa Belawa,  kecamatan Lemahabang, gelar pertunjukan  seni tradisional yang di prakarsai PK DKCC ( pengurus kecamatan Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon ) sewilayah Cirebon Timur.
Acara tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus melestarikan seni budaya daerah sekaligus expos cikuya agar lebih dikenal halayak baik domestik maupun Nasional.

Hal tersebut disampaikan salah seorang pelaku seni sekaligus ketua sanggar saung gulinga, Sanu Mulyadi saat pelaksanaan pagelaran.

"Kami dari seniman yang tergabung dalam DKKC hususnya PK se Kabupaten Cirebon bagian timur , menggelar acara pagelaran seni tradisi ini merupakan upaya untuk terus mempertahankan tradisi daerah sekaligus agar tradisi daerah ini dikenal bahkan disukai oleh generasi muda, dengan adanya perkembangan jaman yang kian maju, tentunya para seniman daerah dituntut untuk mampu berkreasi dan terus berupaya agar seni budaya daerah ini tidak tergerus oleh perubahan jaman, selain dari itu pagelaran ini sekaligus dalam rangka menyambut tahun baru 2024, dengan perubahan tahun ini semoga banyak pihak hususnya pemerintah daerah semakin memberikan perhatian pada para pelaku seni, terlebih seni tradisional sepeeti degung, karawitan, reog dan lainnya" tuturnya, Senin, 01/01/2024.

Senada hal serupa disampaikan ketua pengelola obyek wisata cikuya, Eman, yang berharap agar cikuya semakin berkembang dan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung di obyek kura-kura yang hanya satu-satunya di kabupaten Cirebon bahkan jawa barat.

"Kami sangat berterimakasih atas kepedulian para pelaku seni yang peduli dengan keberaan cikuya, kami mempunya mimpi untuk menjadikan obyek cikuya ini semakin gaung dan dikenal oleh berbagai kalangan, dan dalam upaya mewujudkan mimpi tersebut kami terus berupaya dan berkreasi dengan mengadakan berbagai kegiatan baik yang bersifat hiburan, edukasi maupun hal lainnya, InsyaAllah tahun ini harapan kami untuk membangun kolam renang dan menambah fasilitas bermain lainnya dapat terealisasi, dengan keinginan kami tersebut tentunya berharap banyak dukungan yang diberikan berbagai pihak baik Pemkab maupun Pemerintah propinsi Jawa Barat, semoga keingan kami ini bisa terwujud yang berdampak pada peningkatan perekonomian terlebih lagi para UMKM" harap Eman. (1c)