6 Nov 2023

Diseminasi Audit Kasus Stunting, Wabup Ayu: 2024 Bisa 11 Persen

INDOMEDIANEWS-- Diseminasi audit kasus stunting tahap kedua tahun 2023 dilaksanakan di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Senin (6/11/2023).

Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua TPPS Kabupaten Cirebon yang sekaligus Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih S.E., M.Si.

Menurut Ayu--sapaan akrab Wabup Cirebon, tujuan diseminasi audit kasus stunting ini untuk mengetahui faktor-faktor resiko dan penyebab resiko Stunting dari mulai sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, baduta maupun balita.

Ayu mengungkapkan, terkait prevelensi stunting Kabupaten Cirebon tahun 2022 sebesar 16,8%, masih berada di atas prevelensi stunting pemerintah pusat.

Pemkab Cirebon memerlukan strategi yang komprehensif dalam percepatan penurunan stunting, agar mencapai angka prevelensi di bawah 14% pada tahun 2024 dan mewujudkan "zero new stunting" di Jawa Barat.

“Percepatan penurunan stunting, saya pastikan telah menjadi salah satu prioritas, yaitu sejalan dengan penyelenggaraan reformasi birokrasi tematik sesuai arahan pemerintah pusat,” tegasnya.

Ia berharap, mudah-mudahan, karena pihaknya sangat optimis, tahun 2024 kasus stunting di Kabupaten Cirebon turun hingga 11 persen. Ayu mengakui, meskipun di tengah jalan banyak kendala dan hambatan. 

"Sesungguhnya kita harus tahu penyebabnya, yaitu dari hulu, diantaranya adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada anak-anak SMP dan SMA," kata Ayu.

Namun, masih kata Ayu, di lapangan ternyata 24,5 persen anak-anak di Kabupaten Cirebon tidak mau minum TTD. Maka, perlu kerja keras di tahun 2023 in, agar jangan sampai keluarga lemah ekonomi juga akhirnya berujung stunting anaknya. 

"Di Sumber, kasus stuntingnya tinggi. Setelah diinventarisir, karena pola asuh, pola asuh berkaitan dengan SDM. Edukasi kita harus gencar memberikannya, seperti pemberian makanan yang bergizi," lanjutnya.

Sementara, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj. Eni Suhaeni, SKM., M.Kes mengatakan, audit kasus stunting tahun kedua merupakan kegiatan prioritas. 

Dengan adanya kegiatan audit stunting ini, bisa secara gamblang melakukan aksi terkait dengan audit kasus stunting ini. 

"Audit kasus stunting merupakan identifikasi resiko dan penyebab resiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber daya lainnya," jelas Eni.

"Identifikasi kasus stunting adalah menemukan atau mengetahui resiko-resiko potensial penyebab langsung, baik itu melalui asupan maupun ada penyakit lainnya, dan penyebab tidak langsung pada calon pengantin, ibu hamil dan lainnya," sambungnya.

Berdasarkan hasil survei di tahun 2024, Kabupaten Cirebon bisa zero new stunting. Pasalnya, pada tahun 2021 kasus stunting berada di 26,05 persen, 2022 turun menjadi 16,08 persen. 

"Mudah-mudahan di tahun 2023 sesuai dengan target menjadi 11 persen, dan tidak ada lagi kasus stunting," harapnya. (1c)

4 Nov 2023

Program Mubeng Cara Pemkab Cirebon Serap Aspirasi Masyarakat Hingga Tingkat Desa

INDOMEDIANEWS-- Pemerintah Kabupaten Cirebon kembali menggelar program Mudun Bareng (Mubeng). Kali ini, wilayah yang disasar, yaitu Kecamatan Talun, Kecamatan Greged, dan Kecamatan Mundu.

Rombongan Mubeng sendiri start dari Pendopo Bupati Cirebon menuju kantor Kecamatan Talun, Pasar Durajaya Greged, Kantor Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan Greged, dan Desa Penpen Kecamatan Mundu.

Dalam kegiatan Mubeng ini, rombongan Bupati Cirebon, Wakil Bupati Cirebon, Sekda Kabupaten Cirebon bersama jajaran Forkopimda serta perwakilan perangkat daerah, memberikan nasi barokah sekaligus melakukan operasi pasar di lokasi yang dikunjunginya.

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron,M.Ag mengatakan, Mubeng ini merupakan program Pemerintah Kabupaten Cirebon guna mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di wilayahnya.

Menurutnya, dengan adanya Mubeng ini, Pemkab Cirebon  mendengarkan secara langsung keluh kesah masyarakat di lapangan (wilayahnya).

"Mubeng ini melibatkan Forkopimda dan seluruh kepala SKPD. Selain bersilahturahmi, kami juga menjaring aspirasi mengenai permasalahan dan potensi yang ada di daerah yang kami kunjungi," ujar Imron, Sabtu (4/11/2023).

Selain itu, lanjut Imron, di acara Mubeng ini juga, pihaknya  tidak lupa memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. 

"Kami memberikan sembako, kursi roda dan bantuan rutilahu kepada masyarakat yang tidak mampu," lanjutnya.

Imron mengungkapkan, banyak permasalahan di daerah yang dirinya tidak mengetahuinya. Seperti halnya di Kecamatan Greged, angka stunting dan kemiskinannya cukup tinggi.

"Kita menemukan masalah, yakni di Kecamatan Greged, angka stuntingnya cukup tinggi dan angka kemiskinan mencapai 20 persen. Ini menjadi kerja keras semua pihak, agar kasus tersebut bisa teratasi dengan baik," ungkap Imron.

Ia mengatakan, pihaknya meminta kepada Camat Greged untuk mencari faktor apa yang menyebabkan angka stunting dan kemiskinan cukup tinggi di wilayah tersebut. 

"Mata rantai penyebab stunting harus kita putus dan pentingnya penyuluhan. Selain itu, kita juga mencari potensi apa yang ada di Greged, agar bisa menangani kemiskinan," sambungnya.

Lebih lanjut, Imron mengatakan, jumlah rutilahu di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi, yakni diangka 10.000an. 

Sedangkan, untuk harga komoditi di pasar tradisional, kata Imron, harganya masih cukup stabil. "Kami juga tidak lupa mengecek harga kebutuhan pokok di pasar, harganya cukup stabil," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua Mubeng sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Ronianto, S.Pd., MM mengatakan, Pemkab Cirebon rutin melakukan Mubeng, untuk mengetahui potensi dan menyerap aspirasi masyarakat di daerah.

"Mubeng ini untuk menjalin silahturahmi semua pihak, serta untuk mendapatkan aspirasi dari masyarakat. Karena, Pak Bupati juga ingin mengetahui aspirasi masyarakat dan apa yang dibutuhkan di daerah, dengan cara datang langsung, sehingga diharapkan persoalan cepat terselesaikan," singkatnya. (1c)

wisata Cikuya perlu dukungan berbagai pihak

INDOMEDIANEWS - Obyek wisata Cikuya yang berada di Desa Belawa, kecamatan Lemahabang, kabupaten Cirebon, terus berbenah dan menggelar berbagai even guna menarik pengunjung untuk datang dan menikmati suasana sejuk cikuya sekaligus mempelajari dan beredukasi terkait keberadaan hewan langka yang hanya ada di Cikuya, yaitu bulus atau kura-kura langka yang penuh dengan makna sebagai penambah pengetahuan.

salah satu kegiatan yang tengah dilaksanakan adalah lomba menggambar, senam, kreasi dan permainan yang diikuti oleh beberapa RA/Paud yang ada di cirebon timur.

hal tersebut disampaikan salah seorang pengurus sekaligus pemerhati lingkungan dan budaya yang akrab disapa kang Awod.

"hari ini ada empat RA/Paud yang menggelar kegiatan di obyek wisata cikuya, siswa dan pendidik yang hadir dan mengikuti acara adalah dari Belawa, sedong kidul, gumulung tonggoh dan greged,selain mengikuti berbagai lomba, kami dari pengelola pun memberikan edukasi sekaligus memberikan pembelajaran atau pengetahuan tentang binatang yang ada di cikuya, berupa kura-kura langka, kita harus bangga di kabupaten Cirebon terdapat wisata obserpasi cikuya yang harus dilindungi dan dilestarikan, karena kura-kura yang ada di cikuya merupakan binatang langka yang hanya ada di disini dan tidak ada di tempat lain" tuturnya.

lebih lanjut Awod menuturkan, dengan keberadaan cikuya yang terus berupaya berbenah, perlu mendapat dukungan dan sokongan serius dari berbagai pihak.

"kami tidak bisa sendiri mengembangkan cikuya, oleh karenanya perlu ada dukungan serius dari berbagai pihak, salah satunya adalah dinas pariwisata maupun instansi terkait lainnya, mengapa hal ini perlu dilakukan, karena menurut hemat kami, cikuya bisa dijadikan salah satu aikon di kabupaten cirebon sebagai salah satu obyek wisata dan obserpasi yang mampu memberikan pembelajaran dan pengetahuan bagi generasi muda, semoga dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak, Cikuya benar-benar bisa menjadi tempat kunjungan wisata yang tidak semata menambah pengetahuan namun bisa dijadikan salah satu sarana tempat berkumpulnya keluarga atau siapapun untuk menikmati kenyamanan dan kesejukan taman wisata yang ada" pungkasnya, sabtu, 04/11/2023 (1c)

3 Nov 2023

Pemdes Buntet gelar Bebarik sedekah bumi "lestarikan budaya adiluhung"

INDOMEDIANEWS - Dalam rangka pelaksanaan sedekah bumi/bebarik, yang merupakan ucapan syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT, Pemerintah Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, menggelar acara gebyar seni dan budaya, pagelaran Wayang kulit dengan menghadirkan kidalang Suhartono, yang dihadiri oleh seluruh jajaran perangkat dan lembaga desa termasuk tomas, toga dan Masyarakat sekitar.

Dalam keterangannya, Kuwu Desa Buntet, Edi Suhaedi. SH menjelaskan, acara bebarik merupakan ucapan syukur atas segala nikmat.

"sebagai ungkapan rasa syukur, dalam setiap tahunnya kami menggelar acara bebarik atau sedekah bumi di dua tempat yang ada di Desa kami, digelarnya acara tersebut, selain sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada seluruh warga Buntet, juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya leluhur" ucapnya, jum'at 03/11/2023.

lebih lanjut Edi menuturkan, bukan hanya pagelaran seni budaya yang dilaksanakan dalam acara tersebut.

"selain menggelar seni budaya, sebelumnya dihari yang sama, kami seluruh warga Desa Buntet melaksanakan tahlil dan doa bersama dengan harapan apa yang diinginkan bisa terkobul, Alkhamdulillah, setiap kali kami menggelar acara, Masyarakat sangat antusias mengikutinya, ini menandakan adanya sinergitas antara pihak pemdes dan Masyarakat, termasuk keberhasilan kami dalam membangun yang dampaknya dirasakan langsung oleh Masyarakat, semoga dengan digelarnya acara bebarik, kita semua terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan, selain itu agar generasi muda tetap menjaga dan melestarikan budaya warisan leluhur" pungkasnya. ( 1c)

2 Nov 2023

Bentuk TKKJM dan Peluncuran Aplikasi SIMADU LAN SEJIWA

INDOMEDIANEWS -- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron mengapresiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) yang telah membuat terobosan-terobosan, terutama dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Cirebon.

Salah satunya adalah pembentukan tim koordinasi kesehatan jiwa masyarakat (TKKJM) serta peluncuran aplikasi bantu SIMADU LAN SEJIWA (Sistem Informasi Terpadu Layanan Kesehatan Jiwa). 

Peluncuran aplikasi tersebut berlangsung di Ballroom Hotel Apita Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis (2/11/2023).

"Dengan dibentuknya TKKJM, saya harapkan hal-hal mengenai koordinasi dalam pelayanan kesehatan jiwa masyarakat dapat berjalan lebih baik lagi," kata Imron.

Menurutnya, TKKJM yang dibentuk merupakan satgas gabungan dari seluruh stakeholder, diantaranya meliputi dunia usaha, pers, dan LSM. 

Dengan konsep pentahelix dalam TKKJM ini, lanjut Imron, diharapkan menjadi motor penggerak yang mampu memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Cirebon.

"Saya titip ini, tidak hanya terbentuk SK-nya saja, tetapi 40 kecamatan, 412 desa, serta 12 kelurahan wajib mempunyai TKKJM dan dapat berjalan dengan efektif, kondusif serta  dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr. Hj. Neneng Hasanah, M.M mengatakan, saat ini di bidang kesehatan sedang menghadapi “triple burden disiase”, yaitu beban tiga kali lipat berbagai masalah penyakit.

Pertama, adanya penyakit infeksi: new emerging dan re-emerging. Kedua, penyakit menular yang belum teratasi dengan optimal. Dan ketiga, penyakit tidak menular yang cenderung meningkat setiap tahunnya, seperti masalah kesehatan jiwa.

Menurut Neneng, kesehatan jiwa masyarakat merupakan kondisi kesejahteraan mental dan emosional masyarakat dalam suatu wilayah atau populasi. Hal ini mencakup pemahaman, promosi, perlindungan, dan perawatan kesehatan mental dalam konteks komunitas.

"Kondisi saat ini, gangguan kesehatan jiwa dengan status ODGJ pada tahun 2022 sebanyak 2906 kasus, dan sampai triwulan 3 tahun 2023 sebanyak 2488 kasus," jelas Neneng.

"Tingginya kasus ODGJ di Kabupaten Cirebon tersebut, tentunya merupakan permasalahan sekaligus sebagai tantangan kita bersama dalam pembangunan sumber daya manusia," sambungnya.

Oleh karenanya, lanjut Neneng, diperlukan pengelolaan yang baik, melibatkan berbagai teknis dan strategi yang bertujuan untuk mempromosikan, melindungi, mencegah, dan memberikan perawatan kesehatan mental kepada masyarakat.

Salah satunya dengan menyediakan kebijakan yang membantu pelaksanaan kegiatan kesehatan jiwa masyarakat.

"Kami atas nama keluarga besar Dinas Kesehatan, mengapresiasi yang setinggi-tinginya kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon, yang telah menerbitkan Peraturan  Bupati Nomor 84 Tahun 2023 tentang Tim Koordinasi Kesehatan Jiwa Masyarakat," ujar Neneng.

Masih dikatakan Neneng, salah satu komitmen dalam menindaklanjuti Perbup tersebut, Dinkes Kabupaten Cirebon selenggarakan “Gerakan bersama menuju sehat melalui Program Ceria“.

"Untuk mendukung program tersebut, kami luncurkan aplikasi pengelolaan kesehatan jiwa masyarakat, yaitu Sistem Informasi Terpadu Pelayanan Kesehatan Jiwa masyarakat, yang kita beri nama inovasi ini dengan SIMADU LAN SEJIWA berbasis  IT," pungkasnya. (1c)

Pemkab Cirebon Siap Wujudkan Satu data Satu Peta sebagai Landasan Arah Pembangunan

INDOMEDIANEWS  -- Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan Pelatihan Data Geospasial Tahun 2023 yang digelar di Hotel Sutan Raja Cirebon, Selasa (31/10/2023).

Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam pengelolaan geoportal. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, S.H, M.H mengatakan, pelatihan data geospasial ini merupakan upaya penyelenggaraan jaringan informasi geospasial, yang dilakukan dalam rangka mewujudkan satu data satu peta sebagai landasan arah pembangunan Kabupaten Cirebon. 

Menurutnya, hal ini dilakukan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

"Pemerintah Kabupaten Cirebon telah berupaya mewujudkan satu data. Untuk memperkuat upaya ini, telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2022 tentang Satu Data Kabupaten Cirebon, yang didalamnya juga mengatur tentang kebijakan satu peta," kata Bambang.

Bambang menyebut, dengan terwujudnya satu data satu peta di Kabupaten Cirebon ini, diharapkan arah kebijakan pembangunan lebih terarah dan tepat sasaran.

"Karena setiap kebijakan yang ditetapkan, akan berdasarkan pada data yang akurat dan reliable," ungkapnya.

Ia menjelaskan, data dan informasi geospasial saat ini merupakan data yang sangat penting dalam proses pembangunan berkelanjutan di suatu negara.

Informasi geospasial merupakan informasi aspek keruangan, yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi, yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Saat ini, kata Bambang, produk kebijakan satu peta sangat dibutuhkan, terutama di lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam hal implementasi berbagai program atau kebijakan berbasis spasial, seperti online single submission (OSS), perbaikan kualitas tata ruang, penetapan lahan sawah dilindungi, perbaikan tata kelola penerbitan izin spasial lainnya. 

Ia berharap, dengan adanya bimbingan teknis penyelenggaraan jaringan informasi geospasial ini, akan mempercepat upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mengimplementasikan kebijakan satu peta.

"Kegiatan pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang geospasial, yang dimiliki oleh perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon,” ujar Bambang.

“Karena, dalam penyelenggaraan informasi geospasial dapat memperkuat simpul jaringan daerah melalui integrasi, serta pemutakhiran data dan informasi geospasial secara periodik," sambungnya.

Lebih lanjut, kata Bambang, melalui pelatihan data geospasial ini juga dapat dijadikan momentum dalam penguatan peran masing-masing penyelenggara satu data Indonesia di tingkat Kabupaten Cirebon dalam mewujudkan kebijakan satu data satu peta.

"Khususnya, peran perangkat daerah dan lembaga lainnya sebagai produsen data dalam menghasilkan data geospasial yang akurat dan reliable, serta peran Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon sebagai walidata dan PUTR sebagai pembina data dalam mengelola data geospasial, menganalisis dan menyebarluaskannya untuk kepentingan pengambilan kebijakan dan kebutuhan masyarakat lainnya," jelas Bambang.

"Yang tak kalah penting juga, peran Bappelitbangda sebagai koordinator satu data Indonesia tingkat Kabupaten Cirebon, dalam mensinergikan dan mengkolaborasikan data dan informasi geospasial sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah," tambahnya. (1c)