26 Sep 2023

Tiga besar kemiskinan Ekstrem Kab Cirebon " Greged, Depok dan Lemahabang"

INDOMEDIANEWS-- Pemerintah Kabupaten Cirebon memberikan perhatian serius terhadap penanganan masalah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon. 

Hal ini dituturkan Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si , yang menjelaskan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon merupakan yang terbesar di Jawa Barat.

Untuk di tingkat kecamatan sendiri, urutan pertama, yaitu Kecamatan Greged, Kecamatan Depok dan urutan ketiga, yaitu Kecamatan Lemahabang.

"Yang masuk kategori kemiskinan ekstrem ini, yaitu warga yang pengeluarannya Rp11.500/kapita/hari," tutur Ayu saat melakukan Monitoring dan Evaluasi TKPKD di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Selasa 26/9/2023.

Ayu mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, kemiskinan ekstrem di Indonesia harus bisa dihapuskan pada tahun 2024 nanti, karena targetnya bukan lagi penurunan, melainkan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Tahun 2024 harus zero kemiskinan ekstrem," kata Ayu optimis..

Untuk menangani masalah tersebut, Pemkab Cirebon telah berupaya mengkolaborasikan dan mensinergikan upaya penanganan kemiskinan ekstrem secara lintas sektor.

Melalui sejumlah perangkat daerah bersama-sama menjalankan program yang arahnya sama, yaitu penanganan kemiskinan ekstrem. 

Menurut Ayu, kemiskinan ekstrem bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti pendidikan, tempat tinggal, sanitasi kesehatan dan lainnya.

Untuk warga yang tidak produktif, pihaknya akan memberikan bantuan sembako. Sedangkan untuk warga miskin yang produktif, diarahkan melalui pemberdayaan, pelatihan kerja sesuai bakat dan minatnya, sehingga nantinya bisa bekerja atau berwirausaha.

"Nanti, kita akan dorong juga dari segi pendidikannya, yaitu melalui kejar paket," tambahnya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi data. Nantinya, data tersebut akan digunakan sebagai acuan dari program-program intervensi yang perlu dilakukan untuk bisa menangani kemiskinan ekstrem ini.

"Oleh karena itu, kami mohon dukungannya dari para kuwu dan Puskesos untuk bisa melakukan validasi data ini,"jelasnya.

Sementara itu, salah seorang aktifis Cirebon timur, M.Amak Jaenudin, ditempat berbeda menilai tentang data kemiskinan yang ada.

"Jika memang akan dilakukan validasi data, itu sangat bagus, yang penting dilakukan dengan cara yang benar dan tidak cukup hanya melibatkan pihak pemdes, karena selama ini para penerima bantuan banyak yang tidak tepat sasaran, kalau data miskin hanya berdasar pada penerima bansos atau sejenisnya, jelas ini terjadi banyak kesalahan, sementara banyak mereka yang benar-benar miskin malah tidak mendapatkan bantuan, ironisnya lagi Kecamatan Lemahabang yang bisa dikategorikan kota kecil, peringkat kemiskinannya ada di posisi ketiga, ini kan sangat menyedihkan" jelasnya( 1c)

25 Sep 2023

Wabup Cirebon Program Pemerintah Pusat Sangat Membantu Masyarakat

INDOMEDIANEWS  -- Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si mendampingi anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono dan Kementerian Kelautan dan Perikanan saat kunjungan kerja di kampong nelayan Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (24/9/2023).

Dalam sambutannya, Ayu--sapaan akrab Wabup Cirebon menyebut, Kabupaten Cirebon masuk menjadi salah satu daerah dengan kemiskinan ektrem yang cukup tinggi. Sehingga, segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah guna pengetasan kemiskinan tersebut.

"Ada 81 ribu lebih warga Kabupaten Cirebon masuk kategori miskin ektrem, sehingga kita sedang melakukan pendataan ulang," ujar Ayu.

Menurut Ayu, pihaknya sedang melakukan verifikasi dan validasi data, masyarakat mana yang memang miskin ektrem, mana yang tidak. Pasalnya, selama ini bantuan yang disalurkan sering tidak tepat sasaran 

"Karena selama ini, banyak bantuan tidak tepat sasaran, seharusnya yang mendapatkan bantuan malah tidak mendapatkan bantuan dan sebaliknya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, Pemkab Cirebon gencar berupaya melakukan penanganan angka kemiskinan di wilayahnya dengan membuka lapangan pekerjaan maupun program-program lainnya.

"Sekarang, untuk wilayah timur Kabupaten Cirebon, selain pertanian dan perikanan, kita buat Industri untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Artinya, di wilayah industri tersebut bisa mengurangi pengangguran, karena mereka bisa bekerja,” lanjut Ayu.

“Karena mengurangi angka kemiskinan, tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan semua stakeholder harus bergerak," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Ayu, bantuan program dari pemerintah pusat juga sangat membantu masyarakat Kabupaten Cirebon. 

"Dulu, banyak program larinya ke Indramayu. Sekarang, porsi bantuan banyak yang digelontorkan di Kabupaten Cirebon. Semoga masyarakat Kabupaten Cirebon lebih sejahtera dan pembangunan lebih merata," tambahnya. 

Di tempat yang sama, anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono mengatakan, perlu ada dorongan agar kampung nelayan, khususnya yang ada di Kabupaten Cirebon untuk menjadi lebih baik. Menurutnya, ada Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) yang merupakan sentra perkampungan di pesisir.

"Kampung nelayan banyak yang kumuh, mulai dari sanitasi, jalan dan air bersih, bahkan fasilitas perikanan. Sehingga, Kampung Nelayan Maju (Kalaju) ini bertujuan untuk bisa membantu membangun wilayah berbasis desa tersebut, dalam rangka menciptakan sebuah kampung yang asri yang bisa memenuhi kelayakan hidup terutama nelayan," jelasnya.

Ia mengungkapkan, keadaan kampung nelayan di Kabupaten Cirebon masih butuh perhatian serta butuh program-program yang bisa mengubah kampung nelayan menjadi lebih baik.

"Kedepan, kami akan dorong lagi anggaran di tingkat pusat, untuk kampung nelayan, khususnya di Kabupaten Cirebon. Sehingga para nelayan bisa sejahtera kehidupannya," imbuhnya. (Lisdis)

Bupati Cirebon Ajak Seluruh Pihak Sukseskan Pilwu Serentak 2023

INDOMEDIANEWS  -- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen bersama mensukseskan Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak 2023. 

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Deklarasi Damai Pilwu Serentak Kabupaten Cirebon Tahun 2023 di BPU Bagasraya Yadika Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (25/9/2023).

Imron menyebutkan, pada 22 Oktober mendatang, ada 100 desa di Kabupaten Cirebon bakal menggelar Pilwu secara serentak. 

Dalam momen akbar itu, Imron mengimbau kepada seluruh calon agar berkampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat desa dan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan Pilwu serentak tahun 2023.

“Suhu politik dan dinamika masyarakat Kabupaten Cirebon akan meningkat. Oleh karena itu, kerawanan keamanan, ketertiban masyarakat yang perlu diantisipasi oleh semua pihak terkait,” kata Imron.

Beragam kerawanan yang perlu diantisipasi, yaitu konflik antar pendukung, politik uang, unjuk rasa dengan mengerahkan massa pendukung yang berpotensi mengarah ke anarkhis, hingga intimidasi kepada panitia dan calon pemilih.

Menurut Imron, Pilwu dilaksanakan sebagai bagian dari proses demokratisasi tingkat desa yang memiliki nilai-nilai hak asal usul desa yang sudah ada .

Sebagai warisan demokratisasi asli di desa, lanjut Imron, pelaksanaannya harus penuh dengan nilai-nilai kekeluargaan. Tentunya, dilaksanakan dengan kondisi penuh kedamaian dan saling hormat antara warga desa.

“Saya menegaskan, calon kuwu agar selalu siap dan legowo menerima apapun hasilnya di kemudian hari. Kemudian, mengingatkan agar setelah dilantik menjadi kuwu, jangan menjadi jumawa hingga tidak mau merangkul yang bukan pemilihnya,” tegas Imron.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman menegaskan kepada seluruh calon kuwu, untuk tidak mengarahkan pendukungnya melakukan kampanye negatif. Salah satunya, menyampaikan kekurangan dari lawan politiknya. 

Sebaliknya, kata Arif, calon kuwu harus melakukan kampanye secara positif, yakni dengan cara menjanjikan gagasan terbaik untuk menarik perhatian para pemilih.

“Saya tidak mentolelir tindakan yang mengarah ke tindak pidana. Intinya, jaga relawan maupun pendukungnya,” ujar Arif. (Lisdis)

24 Sep 2023

Serahkan Bantuan dari Kemensos RI, Pemkab Cirebon Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

INDOMEDIANEWS -- Pemerintah Kabupaten Cirebon akan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si mengatakan, bahwa ada sekitar 81 ribu lebih warga Kabupaten Cirebon yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

"Kalau diprosentasekan, yaitu sekitar 3,7 persen dari jumlah penduduk," ujar Ayu, saat menghadiri penyerahan Bantuan ATENSI dari Sentra Phalamartha Sukabumi Kemensos RI bagi Lanjut Usia dan Disabilitas di Kabupaten Cirebon, bertempat di GOR Ranggajati, Sabtu (23/9/2023).

Menurut Ayu, untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem tersebut, pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi data. Hal tersebut perlu dilakukan, agar langkah yang dilakukan pemerintah daerah bisa tepat sasaran.

Verifikasi dan validasi data itu, nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan program intervensi penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Karena dengan adanya data yang tepat, maka intervensi yang akan dilakukan juga bisa tepat sasaran. Program yang dilaksanakan juga, bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Sinergi antara Pemkab Cirebon, DPR RI dan pemerintah pusat ini, diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon," lanjut Ayu.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj. Selly Andriany Gantina, A.Md menuturkan, bahwa pada hari ini dirinya bersama Kemensos RI memberikan bantuan atensi dari Kemensos RI untuk warga Kabupaten Cirebon.

Ia menyebut, ada sebanyak 563 penerima bantuan dengan total bantuan senilai Rp732 juta. Bantuan tersebut berbentuk sembako, bantuan warung untuk usaha penyandang disabilitas, kursi roda serta alat bantu kesehatan lainnya.

Harapannya, bantuan warung untuk penyandang disabilitas ini, setidaknya bisa membantu kemandirian keluarga. Selain itu juga dapat memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja.

"Bantuan warung ini, agar bisa dijadikan modal untuk ketahanan keluarga," harap Selly. (Lisdis)

23 Sep 2023

Lapangan Bola Desa Munjul dipadati Ribuan Warga "Saksikan Wayang Golek"

INDOMEDIANEWS - Ribuan warga Masyarakat dari berbagai wilayah memadati lapangan sepak bola desa Munjul, Kecamatan Astanajapura,Kabupaten Cirebon, dalam Acara Safari Cinta.

Dalam acara tersebut, terkuak sejumlah permasalahan yang hingga kini belum ada solusinya. Mulai dari air bersih, biaya pendidikan, kesehatan hingga menjamurnya bank emok atau rentenir yang menjerat dengan bunga besar.

Keluhan tersebut disampaikan warga Menyambut Pemimpin Istimewa Prabowo Subianto Pemersatu Bangsa lewat vido call di Lapangan Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat ,22/09/2023.

Hadir pada kesempatan tersebut, politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi mengklaim keluhan yang disampaikan adalah realitas rakyat. Bahkan masih banyak keluhan seperti rumah tidak layak huni, anak tidak sekolah, hingga banyaknya angka perkawinan di bawah umur. 

"Ini realita yang ada, bahkan mungkin tidak saja terjadi di Kabupaten Cirebon, seperti gratis biaya sekolah yang pada nyatanya masih saja ada uang yang harus dikeluarkan Orang tua siswa,Selain itu menjamurnya rentenir yang berkedok koperasi atau yang lebih kita kenal saat ini dengan sebutan Bank emok, jelas ini menjadi persoalan yang sangat pelik dan harus segera dicarikan solusi yang terbaik" tuturnya.

Dalam vidio call yang yang disiarkan langsung dan disaksikan ribuan warga dalam pagelaran seni budaya wayang golek, Prabowo Subianto, merupakan calon presiden RI, memuji keinerja Presiden Joko Widodo.

"Selama kepemimpinan bapak Joko Widodo sangatlah baik, terutama dalam penangan pandemi dan lainnya, ini menunjukan bahwa beliau memang sangat memperhatikan Rakyat, dan saya akan melanjutkan program beliau yang memang harus dilanjutkan" tuturnya yang saat ini menduduki jabatan sebagai menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Sementara itu, Kuwu Desa Munjul, Chaerudin, mengharapkan dengan kehadiran politisi partai golkar dan berbincang langsung dengan Salah seorang kandidat Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, dapat memecahkan persoalan yang ada.

"Kami sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan bapak Dedi Mulyadi yang secara langsung berkomunikasi dengan bapak Prabowo, semoga saja persoalan yang selama ini ada segera bisa teratasi, seperti pesan pak Dedi, kita sebagai generasi muda harus melestarikan warisan budaya bangsa , salah satunya adalah seni wayang golek, yang mana didalamnya mengandung berbagai nasehat dan tuntunan bagi kita untuk senantiasa berjalan di arah yang benar, atas nama pemerintahan desa tentunya kami memohon maaf kepada semua pihak yang mungkin dalam sambutan kami banyak memiliki kekurangan, selain itu ucapan terimaksih kami haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan acara tersebut" tuturnya ( 1c)

21 Sep 2023

Tiga Rumah warga Mertapada kulon ludes diamuk sijago merah

INDOMEDIANEWS - Musibah kebakaran terjadi dan menimpa tiga rumah milik warga blok manis Rt 5/02 Desa Mertapada kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, pada kamis pagi sekitar pukul 02.00 Wib.
Keterangan yang disampaikan salah seorang pemilik rumah yang ludes terbekar, Muh Subana, menuturkan bahwa peristiwa kebekaran tersebut berawal dari rumah belakang.

"Awal terjadinya api dari rumah yang dibelakang, namun apa penyebanya kami tidak tahu pasti, akibatnya tiga rumah ludes terbakar, salah satunya rumah saya, rumah Nahdudin dan yang paling parah rumah milik Aisyah, kebetulan rumahnya berada tepat pinggir jalan desa" tuturnya.Kamis, 21/03/2023.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, dengan kejadian tersebut para korban berharap adanya bantuan dari pihak terkait.

"Kami sangat mengharap adanya bantuan dari pihak atau Dinas terkait, karena akibat kebakaran tersebut semuanya ludes tidak bisa diselamatkan, beruntung tidak ada korban jiwa, saya saat itu hanya bisa menyelamatkan dua tabung gas tiga kilo, karena khawatir terjadi ledakan, terlebih peristiwa kebakarannya pagi hari buta, jadi disaat kami lelap tidur tiba-tiba ada kobaran api, makanya kami panik" tutur Pria yang akrab disapa bana , menjelaskan.

Dengan adanya peristiwa tersebut mengundang perhatian husus dari LPBI Nu ( Lembaga Penanggulangan Bencana dan perubahan iklim Nahdatul Ulama ) Kabupaten Cirebon, yang diketuai Hj. Siti Koriah , langsung turun kelapangan.

"Kami dari jajaran LPBI NU turut berduka atas musibah kebakaran yang menimpa warga Mertapadakulon, semoga para korban diberi kesabaran dan mendapat pengganti yang berlipat. Ini adalah musibah yang tidak bisa dihindari oleh siapapun, InsyaAllah kami akan berusaha maksimal untuk memberi perhatian dan bantuan kepada para korban melalui proposal yang akan dilayangkan kepada dinas terkait, dalam hal ini Baznas, namun tentunya kami terlebih dahulu melakukan pendataan, semoga dengan langkah ini bisa sedikitnya meringankan para korban" tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain ke baznas pihaknya akan meminta bantuan kepada Lajidnu, Dinsos dan pihak lainnya.

"InsyaAllah kami akan ajukan kepada lajidnu untuk memberi bantuan kepada para korban, selain itu kami sendiri dari LPBI NU akan membuka donasi yang rekeningnya langsung ke LPBI NU, semoga saja akan banyak pihak lain juga yang turut peduli dan memberikan bantuan kepada para korban, yang pasti jangan berhenti berdoa dan memohon yang terbaik kepada Allah Swt, pesan kami jangan sampai timbul prasangka buruk, baik kepada sesama manusia terlebih lagi kepada sang kholik, karena semuanya pasti ada hikamhnya" pungkasnya.(1c)