31 Jul 2023

Sekdes Mertapada kulon , Tolak Program PTSL " Hanya Mis Komunikasi"

INDOMEDIANEWSC- PTSL (Pendaftaran Tanah SistematisLengkap ) tak lepas dari persoalan, dari mulai Rupiah yang tidak sesuai dengan ketentuan hingga terjadinya persoalan yang seolah dibuat-buat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab .
Bahkan ada pula kesalahan hingga menimbulkan konflik antar warga dan pihak pemdes.
Pemerintah sudah menetapkan, bahwa biaya untuk pembuatan sertifikat melalui program PTSL pemohon hanya dikenakan biaya Rp.150.000, namun nyatanya ada yang lebih dari nominal tersebut dengan alasan tertentu.
Ironisnya, sempat terjadi kesalahpahaman atau mis komunikasi antara pihak BPN dan pihak Pemerintahan Desa.
Ini pula yang terjadi di Pemerintahan Desa Mertapadakulon, kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Berawal dari obrolan yang disampaikan petugas BPN ( Badan Pertanahan Nasional) yang tidak dicantumkan namanya, menuturkan, bahwa ada ucapan yang terkesan mengancam disampaikan oleh Sekretaris Desa Mertapadakulon, bahwa jika proses pembuatan sertifikat yang ada di blok mersis tidak diselesaikan, maka lebih baik proses yang ada di tempat lainnya digagalkan.

Dengan adanya hal tersebut, IM mencoba untuk mencari tahu dan melakukan konfirmasi terhadap Sekretaris Desa Mertapadakulon, Nanang Royani,  diruang kerjanya, Senin, 31/07/2023.

Saat dikonfirmasi terkait adanya ucapan untuk menggagalkan program PTSL, Nanang membenarkan.

"Memang benar saya mengatakan, jika proses pembuatan program PTSL yang berada di Blok Mersis tidak di proses, lebih baik yang lainnya digagalkan, mengapa saya mengatakan demikian, karena warga yang ada di blok mersis kurang lebih 70 bidang sudah mendaftarkan untuk mengikuti program PTSL, masa tidak di proses, namun Alkhamdulillah, saat ini persoalannya sudah beres, ini terjadi semata adanya mis komunikasi antara pihak BPN dan panitia yang melakukan pendataan" tuturnya.

Lebih lanjut Nanang menjelaskan, bahwa pihak panitia yang menangani pendataan di blok mersis terlambat menyerahkan data warga yang mengajukan program PTSL kepada pihak kami maupun BPN, maka ada keterlambatan pendataan.

"Ini terjadi karena data yang telat diterima oleh pihak BPN, tetapi bersyukur, setelah kami melakukan komunikasi dengan beberapa pihak, akhirnya 70 bidang yang didaftarkan saat ini tengah di proses" pungkasnya( 1)

Kapolres Majalengka Silaturrahmi Bersama Penggiat Budaya untuk "Ngajaga Lembur

INDOMEDIANEWSC - Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, S.I.K., M.Si, menjalin silaturrahmi dengan para penggiat budaya di Kabupaten Majalengka. Dalam acara yang diselenggarakan pada Senin (31/8/2023), Kapolres Majalengka mengajak para penggiat budaya untuk "Ngajaga Lembur" atau menjaga kampung di Taman Sejarah Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Acara silaturrahmi ini bertujuan untuk mempererat hubungan dan kerjasama antara pihak kepolisian dan para penggiat budaya dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya di wilayah Kabupaten Majalengka.

"Ngajaga Lembur adalah upaya kita untuk menjaga dan melestarikan kampung kita, baik dari segi budaya, sejarah, maupun kearifan lokal yang ada di daerah kita masing-masing. Melalui kerjasama dengan para penggiat budaya, kita dapat bersama-sama mengenalkan dan memperkuat kearifan lokal yang ada di Kabupaten Majalengka," ungkap AKBP Indra Novianto.

Taman Sejarah Kelurahan Munjul dipilih sebagai lokasi silaturrahmi karena memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya. Kapolres Majalengka berharap dengan melibatkan para penggiat budaya dalam menjaga kampung dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal, generasi muda dapat mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur.

AKBP Indra Novianto menyambut positif inisiatif para penggiat budaya untuk berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal di Kabupaten Majalengka. Ia berharap kerjasama antara kepolisian dan para penggiat budaya dapat terus ditingkatkan guna menciptakan kebersamaan dan kearifan lokal yang kuat di masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi upaya para penggiat budaya dalam melestarikan budaya lokal di Kabupaten Majalengka. Kerjasama kita akan terus kami tingkatkan agar nilai-nilai budaya kita tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang," ujar AKBP Indra Novianto.

Acara silaturrahmi "Ngajaga Lembur" antara Kapolres Majalengka dan para penggiat budaya ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya melestarikan kearifan lokal dan kebudayaan di Kabupaten Majalengka, sehingga tetap menjadi ciri khas dan identitas bangsa yang perlu dilestarikan.

Dalam kesempatan itu juga Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto Bersama Penggiat Budaya di Kabupaten Majalengka menggelar Deklarasi Siap untuk menjaga Lembur, Polri Presisi untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju. (1e)

Fasilitas umum perioritas Pemdes Kanci kulon

INDOMEDIANEWSC- Peningkatan fasum terus dilakukan Pemerintah Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Diantaranya adalah pembangunan sarana parkir yang berada dihalaman kantor desa setempat dan prasarana peribadahan.
Hal ini disampaikan Kuwu Desa Kanci Kulon, Subandi, diruang kerjanya, Senin,31/07/2023.

"Anggaran Dana Desa saat ini kami pergunakan untuk peningkatan Fasum ( fasilitas umum) seperti pembangunan dan penyediaan sarana parkir dan perbaikan sarana peribadatan ( Masjid) yang tentunya dengan dimanfaatkannya anggaran yang ada mampu meningkatkan kenyamanan Masyarakat dalam melaksanakan aktifitasnya" tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, akan terus melakukan pengembangan desa yang disesuaikan dengan kebutuhan warga.

"Prasarana dan fasilitas umum menjadi prioritas kami dalam mengelola dan mengembangkan pembangunan desa, karena hal ini dirasakan dampaknya langsung oleh warga masyarakat, selain itu tentunya hal lainnyapun tetap menjadi program yang tersusun, dengan harapan setiap anggaran yang terserap dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, yang terpenting adalah adanya peran serta dari semua pihak agar seluruh program dapat terealisasi dengan baik" pungkasnya. (1c)

Sukses Munas di Pangandaran "KCI Sebagai Komunitas Yang Menjunjung Tinggi Solidaritas"

INDOMEDIANEWSC - Berdasarkan hasil mufakat dan Quorum jumlah kehadiran peserta yang tertuang Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) Komunitas CBR Indonesia (KCI), Musyawarah Nasional (MUNAS) KCI Periode Tahun 2023 - 2025 menghasilkan Kepengurusan baru di wadah penghobi Motor Sport Honda CBR dengan Keputusan Mochammad Faisal Haris (Bro Ries) yang sebelumnya merupakan Ketua Wilayah KCI Jawa Barat naik sebagai Ketua Umum KCI Nasional, Andhi Rachman yang sebelumnya menjabat Ketua KCI Chapter Yogyakarta kini menjadi Sekretaris Umum KCI dan Ahmad Amin Akbar yang sebelumnya Bendahara Wilayah KCI Jawa Timur kini menjabat sebagai Bendahara Umum KCI.

Dalam usulan dan sikapnya pada Forum Munas KCI tersebut, Ketum KCI Nasional, Ries menyikapi Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) KCI pada Periode 2021 - 2023 dirasa sudah baik dan terpenuhi sebagai regulasi komunitas yang dirinya cintai. Menurutnya, beriringan dengan berjalannya waktu, pertumbuhan atau perkembangan KCI semakin menyebar luas di penjuru Nusantara, namun dirinya berharap jika semua itu jangan menjadi besar kepala hingga terlena karena banyaknya anggota atau banyaknya chapter yang berdiri. Baginya tidak akan ada artinya Member banyak dan KCI terus tersebar di tingkat Chapter jika di setiap individu member itu sendiri tidak tertanam rasa solidaritas, loyalitas dan totalitas untuk rumah keduanya tersebut. 

“kontribusi dari setiap member itu lah yang perlu diwujudkan dan ditingkatkan dengan mengamalkan atau mengimplementasikannya sesuai yang tertuang pada AD ART KCI guna terwujudnya KCI yang berjaya dan kuat dengan kebersamaan serta Solid sesuai Slogan KCI itu sendiri,“ tuturnya

Lebih lanjut Ries, menuturkan,  sesuai dengan Visi Misinya Mewujudkan KCI sebagai Komunitas yang menjunjung tinggi Solidaritas, dirinya ingin mengisi kepengurusan KCI di tingkat nasional dengan tim yang amanah dan siap bertanggung jawab atas tugas dan fungsinya nanti. Selain itu, dirinya juga akan menyusun dan melaksanakan program agenda KCI guna mendorong kemajuan bersama secara nasional, Mempererat kembali kebersamaan dan rasa kekeluargaan serta Menumbuhkan dan Meningkatkan Loyalitas sebagai wujud rasa memiliki bersama pada setiap individu member KCI. 

“Atas nama keluarga besar KCI Nasional mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi setingginya untuk Om Dhandi, Om Torik, Om Ucup dan pengurus pusat sebelumnya yang telah bekerja maksimal dan mendedikasikan diri untuk KCI selama dua tahun kebelakang. Untuk kedepannya, Kepengurusan pusat KCI yang baru pun akan tetap seiring seirama dengan para pendahulu untuk dapat bersama - sama guna semata untuk KCI terus lebih baik,“ pungkas Ries. (1c)

Bupati Tinjau Langsung Kondisi Wilayah dan Masyarakat Kabupaten Cirebon

INDOMEDIANEWSC -- Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag bersama Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si, jajaran Forkopimda dan para kepala perangkat daerah Kabupaten Cirebon gelar “Mubeng” (Mudun Bareng) dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju Kecamatan Gunungjati, Plered, Panguragan, dan Kaliwedi, Minggu (30/7/2023).

Para rombongan memulai perjalanan dari Pendopo Bupati Cirebon pada pukul 07.00 WIB menuju Pasar Condong, Kecamatan Gunungjati untuk membagikan 100 nasi barokah kepada para pengunjung pasar sekaligus meninjau harga kebutuhan pokok di pasar tersebut.

Selanjutnya, rombongan menuju Pasar Pangkalan Plered dan Pasar Desa Panguragan untuk membagikan 100 nasi barokah berikutnya dan juga meninjau harga kebutuhan pokok.

Terakhir, rombongan singgah di Desa Kalideres, Kecamatan Kaliwedi untuk berdialog dengan masyarakat serta memberikan bantuan secara simbolis.

Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan beberapa pihak terkait, seperti Baznas, Bulog, Disperdagin, Disdukcapil, Dinkes, DPPKBP3A dan perangkat daerah lainnya.

Bupati Imron mengungkapkan, program Mubeng ini merupakan cara pemerintah daerah untuk turun langsung ke masyarakat.

Menurutnya, dengan Mubeng ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon selain melakukan silaturahmi, pihaknya juga ingin melihat langsung kondisi di wilayahnya.

"Pada kegiatan Mubeng kali ini, kita libatkan semua kepala perangkat daerah supaya mereka tahu program pemerintah apa saja yang sudah maupun yang belum tercapai. Jangan hanya mendapatkan laporan dari bawahannya saja, tetapi langsung terjun ke lapangan," ujar Imron.

Ia juga mengungkapkan, pada Mubeng kali ini, Pemkab Cirebon juga memberikan beberapa bantuan kepada masyarakat, diantaranya yaitu bantuan Rutilahu dari Baznas, paket sembako, pasar murah dan bantuan lainnya untuk masyarakat.

Selain itu, lanjut Imron, pihaknya bersama rombongan menyempatkan untuk melihat dan melakukan pelepasan benih ikan di Embung Desa Kalideres.

"Embung ini kalau bisa dikelola dengan baik akan bisa menjadi destinasi wisata, dan nantinya perekonomian masyarakat sekitar Embung akan tumbuh dengan baik," harap Imron.

Di tempat yang sama, Camat Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Hardomo mengatakan pihaknya menyambut baik dengan adanya program Mubeng ini. Menurutnya, dengan adanya program ini, wilayah Kecamatan Kaliwedi mendapat beberapa bantuan untuk masyarakat.

"Ada bantuan Rutilahu, sembako gratis, pengobatan gratis, bazar pasar murah dan bantuan lainnya untuk masyarakat yang kurang mampu," ujar Hardomo. 

Ia menjelaskan, di Desa Kalideres ada Embung atau waduk buatan yang kini dijadikan destinasi wisata. Namun, Embung tersebut kini kurang terurus, karena terkendala dengan biaya.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Bupati, Ibu Wakil Bupati beserta jajaran bisa memberikan kontribusi untuk pengembangan destinasi wisata, agar ekonomi masyarakat bisa terbantu," harapnya. (DISKOMINFO)

29 Jul 2023

Pilwu serentak " jabatan Kuwu tunggu waktu"

Penulis : R.Agus Syaefuddin


Bimbang dan ragu menghantui para calon kuwu yang akan maju di tahun 2023, hususnya calon kuwu baru.
Sementara bagi kuwu definitif yang kembali mencalonkan untuk menjadi kuwu merasa hangat hangat tahi ayam.
Tidak hanya keraguan akibat adanya kabar tentang penundaan pilwu, namun yang menjadi perbincangan hangat adalah adanya penambahan waktu dari 6 Tahun menjadi 9 Tahun.
Apakah ini politik yang memang sengaja dimainkan oleh para elite demi kepentingan pribadi atau golongan, atau memang ini merupakan sebuah perubahan yang terbaik.
Dampak nyata yang terjadi dilapangan adalah menimpa para Calon kuwu baru, mereka seakan maju kena mundur kena, alyas penuh keraguan.
Disaat sebelum beredarnya kabar penundaan pilwu, semua bakal calon kuwu sudah memulai kampanye atau buka warung ( istilah best cump) bahkan tidak sedikit bakal calon yang sudah menggelontorkan rupiah hingga ratusan juta.
Namun disaat beredarnya kabar adanya penundaan pilwu, calon kuwu baru langsung melakukan rem mendadak.
Beruntung, saat ini semuanya telah berahir dengan munculnya surat edaran, bahwa pilwu serentak di Kabupaten Cirebon tetap dilaksanakan pada Tahun 2023, yang isinya adalah Surat Keputusan Bupati Cirebon No 141/kep.503-DPMD/2023 tanggal 29 mei 2023 tentang jadwal tahapan pilwu serentak di kabupaten Cirebon 2023.
Dengan adanya surat tersebut dipastikan pilwu serentak dilaksanakan sesuai jadwal.
Saat ini yang masih menjadi tanya adalah masa jabatan kuwu apakah tetap 6 tahun atau berubah menjadi 9 tahun.
Kini Masyarakat Kabupaten Cirebon tengah menunggu hasil akhirnya.
Bagi Masyarakat , 6 atau 9 tidak ada pengaruhnya, karena yang terpenting adalah demokrasi tetap berjalan tanpa ditumpangi oleh kepentingan segelintir orang yang terus mengatasnamakan kepentingan Rakyat.
Kita semua berharap, Pilwu tetap berjalan sesuai jadwal, dan jangan lagi ada permainan yang membuat resah.