Ramadhan pula merupakan Bulan terbaik dari segala Bulan yang baik.
Disaat Alunan Al-qur'an tak terdengar di Bulan biasa, Di Ramadhan terdengar saling bersahutan dari surau, Masjid bahkan Rumah yang terdengar merdu tanpa pengeras suara.
Akankah keindahan syahdu Ramadhan akan terus ada di luar Bulan Ramadhan, atau berebut pahala hanya ramai dan terjadi di satu Bulan dari dua belas bulan yang ada, yaitu Ramadhan.
Betapa Indahnya makna Ramadhan bagi seluruh Ummat Islam di empat penjuru mata angin, betapa bermaknanya Bulan Ramadhan, hingga kita berusaha untuk mampu menahan hawa nafsu, bersabar dan saling peduli yang diakhiri dengan mengalirnya zakat fitrah dan aksi kebaikan lainnya yang pahalanya berlipat ganda.
Disadari atau tidak, banyak perubahan yang terjadi di Bulan yang penuh maghfiroh dan ampunan.
Yang pada bulan biasa, kita kerap enggan untuk menempelkan jidat diatas hamparan sajadah, namun di Ramadhan segalanya berubah.
Lantas apakah ada yang salah dengan perubahan tersebut, tentunya tidak.
Lebih baik menjadi insan yang terbaik walau dilakukan hanya di Bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan daripada tidak sama sekali seumur hayat dikandung badan.
Betapa keindahan terjadi di Bulan Ramadhan, tidak ada permusuhan, tidak ada pertengkaran bahkan yang terdengar hanya ungkapan kasih dan saling perhatian antara satu sama yang lain.andai saja kita seluruh Ummat Manusia mau jujur dan mengakui, bahwa Ramadhan adalah bulan dimana kita bisa membangkitkan rasa saling peduli, toleran dan kebersamaan.
30 Hari kita hidup dengan serba aturan yang tidak dipaksakan, makan dan minum kita sangat teratur, bahkan bangun malam menjadi sebuah keniscayaan yang dirasa bukan sebuah beban. Semuanya hanya ada di Bulan Ramadhan.
Semoga harap dan do'a kita, rasa saling peduli, rasa saling mengasihi akan terus terjadi walau Ramadhan telah berlalu.marhaban ya Ramadhan....