5 Jan 2023

Adakadabrah " Desa sudah jauh berubah"

Penulis ( R.Agus Syaefuddin)

Menggebu untuk menggapai keinginan, walau harus mengorbankan dan bahkan tidak sedikit menghalalkan segala cara.
Hanya saja, keinginan yang telah diraih tidak dibarengi dengan sesuatu sesuai dengan keinginan semula.
Hal tersebut terlihat nyata saat seseorang menduduki jabatan dari mulai tingkat kepala Desa sampai pejabat negara.
Bahkan yang terlihat nyata adalah tidak sedikit para Kepala Desa yang telah terpilih sangat jarang berada di Kantor Desa dengan berbagai dalih, padahal sebelumnya sangat menggebu untuk menduduki jabatan sebagai kepala Desa.
Walaupun banyak pula para Kepala Desa yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan secara rutin berada di Kantor Desa sesuai jam kerja.
Sudah seharusnya memang seorang kepala Desa berada di kantor sesuai jam kerja, termasuk.para jajarannya, walaupun memang pada hakekatnya tugas atau kinerja jajaran Desa bekerja 24 jam dalam memberikan pelayanan terhadap warga Masyarakat, namun bukan berarti masuk kantor sesuka hati.
Ini sebuah realita yang kerap dikeluhkan warga, karena warga berharap pimpinannya selalu ada di Desa agar pelayanan tidak terhambat, walaupun tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan sudah ada poskonya masing-masing.
Itu jika kita bicara tentang banyaknya jajaran Desa yang bekerja seakan sesuka hati.
Namun kita juga harus maklum, mengapa hal ini bisa terjadi, ada beberapa hal yang mungkin satu diantaranya menjadi penyebab.
1.Kurang atau tidak adanya sangsi tegas bagi yang masuk kantor sesuka hati.
2.tidak sesuainya antara penghasilan dan tanggung jawab kerja, ditambah lagi sering terjadi keterlambatan dalam penyaluran upah atau honor atau penghasilan tetap yang semestinya diterima sesuai kedudukan maupun jabatan.
3.tuntutan kinerja yang harus dilaksanakan walaupun sudah diluar jam kerja.
4.masih minimnya kesejahteraan yang tidak seimbang dengan kewajiban .

Diatas merupakan salah satu persoalan yang hingga saat ini seakan sulit untuk dirubah.bahkan seolah menjadi sebuah tradisi yang dianggap lumrah.
Padahal sudah kita maklum, posisi kuwu dan perangkat Desa saat ini sudah jauh berbeda jika dibandingkan beberapa puluh tahun kebelakang.
Betapa tidak, jika puluhan tahun kebelakang masih jarang orang yang mau bekerja menjadi perangkat Desa, karena tidak ada yang patut dibanggakan, hanya sebatas pengabdian.
Namun saat ini semuanya sudah jauh berbeda.
Kedudukan Kuwu ataupun perangkat Desa tak jauh berbeda dengan pegawai pemerintahan lainnya, mereka berseragam lengkap dam memperoleh penghasilan tetap dalam setiap bulannya.
Bahkan tidak sedikit para sarjana atau seseorang yang memiliki titel berlomba untuk bekerja sebagai perangkat Desa, ini adalah realita yang tidak bisa untuk dinafsikan.
Selain mendapat penghasilan tetap, perangkat Desa pun mendapatkan bengkok dan penghasilan lainnya sesuai ketentuan.
Lantas pertanyaannya, mengapa tidak bisa dibarengi dengan tanggung jawab yang maksimal walaupun tidak dapat dipungkiri masih banyak persoalan yang harus ditanggung oleh para Kuwu dan jajarannya.
Yang pasti Masyarakat menuntut adanya kinerja dan pelayanan prima tanpa mau tahu ada persoalan apa dalam pemerintahan Desa, termasuk Pemerintah Pusat maupun Daerah.

4 Jan 2023

Bupati Cirebon Minta Kemenag Jaga Kerukunan Saat Tahun Politik

INDOMEDIANEWSC- - Bupati Cirebon Drs. H. Imron M.Ag meminta kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk bisa menjaga kerukunan antar umat beragama menjelang tahun politik.

Hal tersebut disampaikan Imron saat memberikan sambutan dalam Apel Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kemenag di MTs N 9 Ciledug Kabupaten Cirebon, Selasa (3/1/2023).

Dalam sambutannya, Imron mewanti-wanti adanya gesekan yang bisa menciderai kerukunan saat menjelang tahun politik.

"Banyak ujian dalam menjaga kerukunan, terutama menjelang tahun politik," kata Imron.

Menurut Imron, pembangunan suatu daerah akan bisa terwujud, jika stabilitas keamanan disuatu daerah bisa dijaga. Untuk bisa merealisasikan stabilitas tersebut, salah satu caranya yaitu dengan mewujudkan kerukunan.

Imron menilai, pada tahun politik banyak terjadi perselisihan akibat adanya perbedaan pilihan. Selain itu, politisasi agama untuk meraih efek erectoral juga kerap dilakukan.

Bahkan ujar Imron, politisasi tempat ibadah untuk ajang kampanye sudah mulai terjadi jelang Pemilu saat ini. Menurut Imron, penggunaan politik identitas harus bisa diantisipasi oleh Kemenag.

"Agar kerukunan umat tidak ternodai," ujar Imron.

Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat, untuk belajar dari Pemilu sebelumnya. Ia menuturkan, bahwa pada Pemilu lalu banyak masyarakat yang terbelah, bahkan masih terasa hingga saat ini.

Oleh karena itu, Imron mengajak kepada keluarga besar Kemenag dan seluruh tokoh agama dan masyarakat, untuk menjadi yang terdepan dalam menjaga kerukunan.

Dengan terciptanya kerukunan antar masyarakat, menjadikan Pemilu yang akan diselenggarakan nanti, akan berjalan sesuai dengan arti Pemilu sebenarnya.

"Yakinlah, kerukunan umat akan membawa Indonesia hebat," tegas Imron. (1c)

3 Jan 2023

Pemkab Cirebon dan Bank BJB Cabang Sumber Laksanakan Penandatanganan MoU Jasa Layanan Perbankan

INDOMEDIANEWSC – Bupati Cirebon, Drs. H. Imron M.Ag hadiri penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) antara Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Cabang Sumber tentang “Jasa Layanan Perbankan.” 

Tampak Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva’i, Asisten Daerah beserta beberapa perwakilan kepala perangkat daerah di lingkup Kabupaten Cirebon turut mendampingi kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Bank BJB Cabang Sumber ini, Senin (2/1/2023).

Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini merupakan perpanjangan MoU yang sudah berjalan pada lima tahun sebelumnya dan berakhir di bulan September 2022 lalu. Namun, baru bisa dilaksanakan di awal tahun 2023 ini.

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron M.Ag mengapresiasi pelaksanaan MoU tersebut. Dirinya berharap agar kerja sama antara Pemkab Cirebon dengan Bank BJB Cabang Sumber dapat berjalan dengan baik dan efektif, khususnya di bidang keuangan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Cirebon, saya sangat mengapresiasi MoU ini. Saya berharap agar tujuan dari MoU ini dapat berjalan dengan baik dan efektif, khususnya dalam hal keuangan,” ujar Imron. 

Mengingat kerja sama dengan Bank BJB Cabang Sumber sudah terjalin sejak dulu, dan saling menguntungkan didalam suatu proses kepentingan bersama, Imron juga berharap agar Bank BJB terus meningkatkan pelayananannya. “Harapan saya, Bank BJB dapat lebih meningkatkan lagi pelayanannya, lebih profesional lagi,” tutur Imron.

Sementara itu, senada dengan Bupati Cirebon, Pimpinan BJB Sumber, Taupan Selamat Wibawa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Cirebon atas kepercayaannya selama ini kepada Bank BJB Cabang Sumber. “Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan Pemkab Cirebon yang menggunakan bank BJB sebagai bank persepsi, bank RKUD dari Pemkab Cirebon,” ungkap Taupan.

Taupan mengungkapkan, bahwa selama masa kerja sama lima tahun ini, pihaknya selalu berupaya untuk terus berinovasi memberikan layanan terbaik, khususnya kepada Pemkab Cirebon dan masyarakat pada umumnya. Beberapa inovasi, contohnya di bidang teknologi yang telah berjalan, yaitu Sispudes, sistem online di desa, juga sistem-sistem perbankan lainnya yang akan mendukung pelaksanaan elektronifikasi ataupun sistem “Cashless Payment” di wilayah Kabupaten Cirebon.

Diakhir sambutannya, Taupan menyampaikan harapannya, dengan MoU ini pihaknya bisa terus melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang kurang selama ini. Karena menurutnya, pelayanan menjadi salah satu tanggung jawab prioritas yang diamanatkan oleh manajeman pusat. Selain itu juga, agar bisa terus memberikan nilai lebih, khususnya kepada Pemkab Cirebon dan masyarakat pada umumnya. 

“Semoga dengan dilaksanakannya penandatanganan MoU ini, hubungan kerja sama maupun hubungan kekeluargaan dan kolaborasi antara Bank BJB Cabang Sumber dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa bersinergi lebih baik lagi,” pungkasnya. (Lisdis)

31 Des 2022

PBNU Gelar Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Buntet Pesantren

INDOMEDIANEWSC- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren menyelenggarakan Halaqah Fiqih Peradaban dengan tema “Kontekstualisasi Kitab Kuning dalam Menghadapi Tantangan Modernitas di Eraa Tatanan Dunia Baru”. Kegiatan ini digelar di Aula Akademi Keperawatan (Akper) Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/12/2022).

Halaqah ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu (1) KH Husein Muhammad, Mustasyar PBNU; (2) KH Abdul Moqsith Ghazali, Katib Syuriyah PBNU; dan (3) KH Wawan Arwani Amin, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon. Halaqah ini dipandu Ustadz Muhammad Sofi Mubarok, dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Kiai Husein menyampaikan bahwa seluruh produk keagamaan adalah produk Arabia abad pertengahan dalam nuansa budaya dan sistem patriarkhismenya. Namun, jarang yang membaca produk keagamaan sendiri. Padahal, telah terjadi perubahan situasi sosial, pergantian zaman, perbedaan ruang dan tradisi yang membuat hukum bisa berubah.
Karenanya, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fikr Arjawinangun itu menyampaikan perlunya para ulama dapat lebih terbuka dalam memahami teks. Ia mengajak bergeser dari tekstualisme ke kontekstualisme, dari tafsir ke ta’wil, dari langit ke bumi.

“Sudah saatnya kita memahami teks keagamaan secara lebih terbuka,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fikr, Arjawinangun, Cirebon itu.

Sementara itu, Kiai Moqsith menjelaskan bahwa kontekstualisasi kitab kuning sudah dibicarakan di Watucongol, Magelang pada tahun 1988, sebelum Muktamar NU di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.

Ia juga menjelaskan bahwa di dalam muamalah, terbuka ijtihad. Banyak hal yang tidak tertuang dalam teks-teks nas sehingga perlu diinisiasi fiqih baru tanpa meninggalkan nas sebagai pijakannya. “Harus diinisiasi fiqih baru jika tidak ada penjelasan turats,” kata pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Ia mencontohkan batas teritorial negara yang baru muncul dan tidak terdapat dalam teks-teks turats. Padahal di zaman Nabi Muhammad saw tidak ada batasan teritorial. Hal tersebut merupakan realitas. Karenanya, ia menyebut bahwa realitas dan teks merupakan simbiosis mutualisme, teks melahirkan realitas dan realitas melahirkan teks baru.

Adapun Kiai Wawan menyampaikan bahwa para pemikir NU sangat luar biasa dalam membahas realitas. Ia mengapresiasi inisiasi PBNU untuk menyelenggarakan kegiatan ini untuk dapat memberikan wawasan para kiai di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU).

29 Des 2022

FKSB Cirebon " Salurkan Bantuan Bencana Cianjur"

INDOMEDIANEWSC - Kepedulian atas sesama terus didengungkan demi meringankan beban saudara-saudara di Cianjur yang tengah dilanda bencana.
Salah satunya yang dilakukan Forum Komunikasi Seni Burok (FKSB) Cirebon.

Sebagai upaya yang telah dilakukan melalui penggalangan Dana yang berhasil dikumpulkan melalui sumbangsih para pengguna jalan akhirnya berhasil disalurkan.

Hal tersebut disampaikan ketua FKSB Cirebon, H. Taufik, yang menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh warga dan pengguna jalan yang telah menyisihkan rijkinya.

"Kami atas nama pelaku seni, hususnya Forum Komunikasi Seni Burok Cirebon, menghaturkan rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada seluruh warga Masyarakat yang telah menyisihkan rijkinya demi saudara-saudara kita di Cianjur yang saat ini tengah dilanda bencana, semoga apa yang telah diberikan akan bermanfaat dan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT" tuturnya. Kamis, 29/12/2022.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, hingga saat ini masih banyak kebutuhan yang diperlukan oleh warga Cianjur, oleh karenanya pihak FKSB mengajak kepada semua pihak untuk terus memberikan perhatian dan bantuannya demi meringankan beban warga Masyarakat Cianjur.

"Masih banyak hal yang harus kita berikan kepada mereka ( warga Cianjur- red) bukan hanya sebatas sembako, namun kebutuhan lainnya seperti tenda maupun sembako dan jenis lainnya, insayaAllah melalui donasi dan doa yang selalu kita curahkan akan meringankan beban dan kembali menjalani kehidupan normal" pungkas H.Taufik. (1c)

28 Des 2022

Kuwu Panongan Lantik Perangkat Baru " Sinergitas perlu terjalin"

INDOMEDIANEWSC- Kuwu Desa Panongan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, melantik dan mengambil Sumpah salah seorang Perangkat Desa Baru yang disaksikan seluruh unsur Muspika bertempat di kantor Aula setempat, Rabu,28/12/2022.

Dalam keterangannya, Kuwu Desa Panongan, Haerudin, menuturkan pelantilan perangkat Desa tersebut sebelumnya dilakukan penjaringan.

"Saat ini kami melantik perangkat Desa Baru, dalam hal ini Kadus Dusun 2, yang semula dijabat oleh Bapak Carman, karena yang bersangkutan mengundurkan diri, maka kami lakukan penjaringan sesuai Perbub 22 Tahun 2018,  hingga diperoleh satu nama yang dirasa berkopenten untuk.menduduki jabatan sebagai Kadus Dusun 2, yaitu Ibu Sri Mulyanti" tuturnya.

Lebih lanjut Haerudin menuturkan harapannya kepada Perangkat Desa yang baru dilantik dan diambil sumpah untuk bersinergi dan mampu bekerja dengan baik.

"Kami sangat berharap adanya sinegritas dari seluruh jajaran Perangkat Desa maupun Lembaga Desa yang ada, satu pesan kami, jangan malu bertanya dan laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan selalu berpegang pada aturan dan ketentuan yang berlaku, kami yakin dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang terjalin baik akan mampu mewujudkan apa yang diharapkan, sehingga Desa Panongan akan lebih maju dan semakin bisa dibanggakan oleh semua pihak" jelasnya.(1c)