13 Des 2022

Musrembangdes Beringin " perioritaskan penanganan sampah"

INDOMEDIANEWSC- Musrembangdes pembahasan rencana kerja pemerintah Desa (RKPDES) Tahun 2023 dilaksanakan Pemerintah Desa Beringin, Kecamatan Pangenan,Kabupaten Cirebon, Selasa,13/11/2022.
Acara yang digelar di kantor Desa setempat, dihadiri unsur Muspika,Masyarakat dan Lembaga Desa membahas berbagai program pembangunan Desa yang salah satu prioritasnya adalah terkait penanganan dan pengelolaan sampah.
Hal ini disampaikan Kuwu Desa Beringin, Agung Gunawan, usai pelaksanaan Musrembangdes.

"Ada beberapa progran pembangunan dan pengembangan Desa, salah satunya adalah penanganan dan pengelolaan sampah sebagai program prioritas, ini perlu dilakukan atas dasar Musyawarah, dengan harapan warga Masyarakat bisa lebih mengutamakan kesehatan dan kebersihan lingkungan, karena hingga saat ini masalah sampah masih menjadi persoalan yang belum bisa ditangani secara maksimal , namun demikian tentunya program lainnya tetap dijadikan acuan, dari mulai Perekonomian, Sosial, Budaya dan pengembangan lainnya" tuturnya 

Sementara itu, Camat Pangenan, Bambang, mengharapkan program yang telah tersusun bisa dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan.

"Kami berharap, program yang telah dibahas melalui Musrembangdes dapat dilaksanakan dengan baik, satu yang harus dicatat adalah pergunakan Anggaran dengan baik dengan tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan, intinya membangun itu harus, namun tetap berpegang pada aturan agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan" jelasnya. (1c)

Resmikan RTLH Dandim 1003/HSS bagikan Ratusan Paket Sembako

INDOMEDIANEWSC– Menjadi solusi pada setiap permasalahan masyarakat merupakan salah satu tujuan tugas pokok Aparat Teritorial (Kodim 1003/HSS), hal inilah yang di tunjukan Komandan Kodim (Dandim) 1003/HSS Letkol Inf Nurliwedie Nurdin Kanan, S.M.M.M terhadap masyarakat yang kurang mampu, dengan melaksanakan peresmian perehapan dan pembuatan Rumah Layak Huni sebanyak dua unit.

Selain meresmikan program bedah rumah Dandim 1003/HSS yang mempunyai moto “Satu Rasa Untuk Semua” ini juga membagikan 250 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu yang ada di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selasa (13/12/22)

Adapun warga yang menerima bantuan perehapan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Amawang Kiri Muka Kecamatan Kandangan yaitu Bapak Zainal Abidinoor lelaki berumur 53 tahun hidup sebatang karang yang menggantungkan hidupnya dari belas kasihan warga karena mengalami sakit lumpuh karena penyakit setruk, sedangkan satu unit lainya di berikan kepada keluarga Misran 45 tahun yang tinggal di Desa Jambu Hulu Kecamatan Padang Batung, rumah yang di tempat selama ini jauh dari kata layak dan standar kesehatan.

Dalam keterangannya Dandim 1003/HSS berikan penjelasan bahwa kegiatan program bedah rumah tidak layak huni ini merupakan salah satu wujud hadirnya TNI (Kodim 1003) di tengah masyarakat dan menjadi solusi dalam setiap permasalahan, tuturnya

Saat ini telah di laksanakan peresmian rumah sebanyak 2 unit yang telah selesai di garap perehapannya oleh prajurit Kodim 1003/HSS, selain itu ada sebanyak 250 paket sembako yang telah di bagikan kepada masyarakat yang kurang mampu, semoga dengan kegiatan ini bisa betul betul dapat di rasakan oleh masyarakat yang menerima bantuan sehingga bisa menjalani hidup yang layak seperti masyarakat pada umumnya, ucapanya

Diakhir penjelasanya diharapkan kegiatan sosial seperti ini akan bisa terus berlanjut sehingga hadirnya TNI di tengah masyarakat bisa menjadi ajang silaturahmi yang memupuk rasa saling peduli dan tercapainya kemanunggalan TNI dengan rakyat sesuai dengan tugas pokok, tandasnya (lis)


Operasi Cipta Kondisi Jelang Nataru, Polsek Jatiwangi Gelar Razia Miras

INDOMEDIANEWSC- Dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di masyarakat, Polsek Jatiwangi Polres Majalengka Polda Jabar melaksanakan operasi cipta kondisi menjelang Natal dan Tahun Baru, kegiatan yang dilakukan berupa razia dengan sasaran minuman keras.pada Selasa (13/12/2022).

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Panit Lantas Jatiwangi Iptu Joko. S didampingi Panit 1 Reskrim Jatiwangi IPDA Nana Supriyatna. SH beserta anggota.

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi, S.I.K., M.H. melalui Kapolsek Jatiwangi Kompol H.Kustadi, S.H.  menyampaikan bahwa kegiatan razia menyasar peredaran minuman keras dengan melakukan pemeriksaan pada warung dan toko yang diduga menjual minuman keras.

Selain itu, Kapolsek mengatakan, "Dari pelaksanaan razia kami memeriksa warung dan toko yang diduga menjual minuman keras dan pada saat pemeriksaan tersebut kami mengamankan berbagai jenis miras," jelas Kapolsek.

Kapolsek menambahkan tujuan operasi miras adalah untuk menekan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang bermula dari minuman keras dan guna menciptakan situasi kondusif yang aman menjelang Natal dan Tahun Baru."tutup Kapolsek. (1e)

Pemdes Astanajapura " kembangkan pembangunan Desa"

INDOMEDIANEWSC- Meminimalisir terjadinya banjir dan tersendatnya arus air selokan, Pemerintahan Desa Astanajapura, Kecsmatan Astanajapura , Kabupaten Cirebon, saat ini tengah melaksanakan proyek pembangunan Drenasi berlokasi di Dusun Melati sepanjang 124 meter.

Dalam keterangannya, Kasi kesejahteraan Desa Astsnajapura, Ahmad Rifai, menjelaskan, bahwa proyek yang tengah digarap berasal dari Banprov.

"Alhamdulillah, melalui Anggaran Banprov saat ini tengah dilaksanakan pembangunan Drenase dengan total anggaran Rp 68 .150.000 . Diharapkan dengan Drenase yang baik akan mampu meminimalisir terjadinya penyumbatan yang bisa menimbulkan banjir" tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, bahwa pihak Pemdes akan terus melakukan berbagai program pembangunan yang pro Rakyat.

"Anggaran yang diserap akan dimaksimalkan untuk pengembangan dan kemajuan Desa, tentunya diharapkan apa yang kami lakukan selain bernanfaat bagi warga juga tentunya dirawat dan dijaga secara bersama-sama, intinya mari kita bangun Desa ke arah yang lebih baik lagi" pungkasnya. (1c)

12 Des 2022

Nana Kencanawati " BPJS " Ribet

INDOMEDIANEWSC - Carut marut pelayanan minim bagi pengguna BPJS menjadi sorotan berbagai pihak, tidak terkecuali Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Komisi IV Fraksi Gerindra, Nana Kencanawati.

Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Sosialisasi Raperda Inisiatif DPRD tahun 2022 bertempat di Aula Kantor Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Senin, 12/12/2022.

Banyaknya keluhan yang disampaikan Masyarakat pengguna Kartu sakti tersebut ( BPJS-red) dibenarkan Nana Kencana wati

"Memang benar, BPJS tidak sesuai dengan yang diharapkan, Masyarakat pengguna BPJS yang seharusnya diperhatikan dengan husus, pada kenyataanya seringkali dinomor sekiankan dengan berbagai alasan, bahkan seolah mereka itu diabaikan, kalaupun dilayani pelayanannya tidak maksimal, bahkan kerap kali mereka ditolak menggunakan BPJS karena kartunya sudah mati, ini kan ironis" tuturnya.

Nana nenjelaskan, seharusnya jika memang kartunya sudah mati ada pemberitahuan terlebih dahulu, selain itu jika ada warga yang akan berobat jangan lah selalu ditanyakan BPJS

"Cukup dengan NIK jika akan berobat, jangan selalu ditanyakan BPJS, apalagi saat ini warga Kabupaten tidak dapat menggunakan BPJS di Kotamadya, kecuali hal yang mendesak, ini juga harus diperhatikan, seharusnya BPJS itu dapat dipergunakan di seluruh Indonesia, kami sebagai wakil Rakyat sudah cape jika berbicara perihal BPJS, apa yang kami lakukan seolah tidak berfungsi dengan dalih itu sudah aturan dari pusat, jadi entah harus dengan cara apa agar BPJS bisa sesuai dengan yang diharapkan, dan yang perlu menjadi catatan adalah seluruh RSUD harus meningkatkan pelayanan, tidak cukup hanya fasilitas yang memadai, karena walaupun fasilitasnya sudah maksimal jika tidak dibarengi dengan pelayanan yang maksimal, itu tidak ada artinya" jelasnya.

Bahkan Nana Kencanawati menegaskan mana saja RSUD yang masuk dalam kriteria bagus.

"Biarkan Masyarakat yang menilai Rumah Sakit ini bagus atau tidak, gak usah lah pihak lain yang melakukan penilaiyan,,karena Masyarakat yang lebih paham" pungkasnya.(1c)

KST Nason Mimin Memutar Balikkan Fakta Dan Melakukan Pembunuhan Keji

INDOMEDIANEWSC-  – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring membantah dengan tegas tuduhan tukang ojek yang menjadi korban kekejian Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Nason Mimin Di Kabupaten Pegunungan Bintang yang terjadi pada Senin (5/12) lalu, merupakan aparat Intelijen.

Bantahan ini disampaikan Danrem saat dihubungi via telepon seluler, pada Senin (12/12).

Danrem menyebut, 3 orang korban yang telah dibunuh secara keji oleh KST yang dilakukan di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kab. Pegunungan Bintang, merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.

“Jadi tidak benar kalau mereka (KST) menyebut para korban adalah aparat Intelijen, mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” tuturnya.

“Pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris. Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” sambung Danrem.

Danrem menyatakan bahwa pihak KST juga telah menuduh korban sebagai aparat intelijen dengan meletakkan senjatanya jenis pistol seolah-olah adalah barang yang dibawa oleh korban.

“Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KST untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan,” tegas Danrem.  
 
Selaku Danrem 172/PWY, pihaknya menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga korban. “Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban kekejian dan kebiadaban KST ini,” imbuhnya.

Terkait dengan pistol yang digunakan oleh KST, pihaknya mengindikasikan senjata pistol tersebut merupakan salah satu senjata organik milik TNI AD yang hilang ketika Heli MI 17 milik Penerbad jatuh pada tahun 2019 silam di Kab. Pegunungan Bintang.

“Pada kejadian jatuhnya Heli MI-17 pada tahun 2019 lalu, sebanyak 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang dan diambil oleh pihak KST. Senjata yang hilang diantaranya tujuh senapan serbu SS-1, tiga pistol dan satu GLM. Kami mengindikasikan pistol yang digunakan oleh KST tersebut merupakan salah satu senjata yang hilang,” ujar Danrem.

Sebelumnya beredar di media sosial klaim oleh KST menyebut para korban tukang ojek yang mereka bunuh secara keji merupakan anggota intelijen TNI-Polri. Adapun nama korban yaitu La Usu (23), La Ati (40) dan La Aman (39). (Lis)