Persoalan sampah adalah persoalan yang tidak cukup hanya dibahas dibalik meja sambil meminum secangkir kopi atau teh, namun perlu adanya aksi yang memang serius dalam penangannya. Tidak bisa tutup mata dan saling menyalahkan tentang adanya tumpukan sampah yang kian menyebar dihampir seluruh penjuru.
Itu adalah realita yang tidak bisa hanya dijadikan ajang politik dan pembahasan semu.
Memasuki perhelatan politik, sampah akan menjadi komoditi obrolan para pencari popularitas.
Mereka akan saling beradu kata dan program tentang tata kelola penanggulangan sampah, namun itu berlaku saat mereka belum terpilih menjadi wakil Rakyat, setelahnya kita sama-sama tahu.
Lagi-lagi ini adalah realita, bahwa hingga saat ini dan entah sampai kapan persoalan sampah benar-benar bisa terselesaikan.
Persoalan yang nyata adalah tidak tersedianya Tempat Pembuangan Sampah Akhir dan minimnya pemahaman tentang pengelolaan sampah, selain itu alasan klasik adalah terbatasnya anggaran.
Jika hal tersebut tetap hanya menjadi obrolan dan kendala berkepanjangan, jangan harap persoalan sampah bisa teratasi.
Kita perlu meningkatkan kepedulian secara bersama-sama, baik itu pemangku kebijakan maupun Masyarakat itu sendiri, jangan sampai negeri ini menjadi negeri yang dihiasi oleh tumpukan sampah, jangan sampai bencana terjadi akibat sampah, jangan sampai anak cucu kita tertimbun oleh sampah, jangan sampai pemandangan kita dihiasi oleh sampah-sampah yang kian menggunung, atau mungkin akan tercipta gunung baru, yaitu gunung sampah.