INDOMEDIANEWSC - Menjadi pendidik di Sekolah Husus, dalam hal ini SLB ( Sekolah Luar Biasa) dibutuhkan kekuatan dan kesabaran yang lebih jika dibandingkan dengan sekolah pada umumnya.
Sudah sepatutnya Pemerintah dan pihak yang berkopenten memberikan perhatian husus bagi pendidik maupun siswa yang memiliki keterbatasan atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh Siswa pada umumnya, termasuk perhatian husus dari Orang tua Siswa itu sendiri.
Hal ini disampaikan kepala SLB Negeri Kabupaten Cirebon, Euis Marhamah, kepada IM diruang kerjanya, Senin, 03/10/2022.
"Menjadi pendidik di sebuah sekolah husus memang dibutuhkan kemampuan yang multi, baik kesabaran, ketelatetan dan kemampuan yang lebih jika dibandingkan dengan mendidik siswa yang secara umum memiki kesempurnaan, namun demikian, dimata kami mereka para Siswa SLB adalah sosok Manusia yang memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh Orang lain, dan kami merasa bangga bisa menjadi salah satu pendidik di SLB ini" tututnya.
Lebih lanjut, menurut wanita asal Karangsembung yang sebelumnya menjadi guru di SLBB Beringin Bakti, yang sejak 6 Desember 2021 menjadi Kepala SLB Negeri Cirebon, ini mengharapkan kepada orang tua untuk memberikan perhatian husus kepada anak-anaknya.
"Kami selalu menghimbau kepada seluruh Orang tua siswa untuk memberikan perhatian husus, utamanya dalam memberikan asupan makanan ataupun minuman , karena para siswa yang memiliki kelebihan terlebih lagi Autis, harus benar-benar diperhatikan pola makan dan minumnya" jelasnya.
Saat ini, SLB Negeri Cirebon memiliki pendidik yang berstatus ASN sebanyak 12 dan tenaga honorer sebanyak 17, yang dirasakan kurang ideal.
"Idealnya pendidik di SLB ini adalah satu siswa satu pendidik, terlebih lagi akan ada rencana penghapusan tenaga honorer, tentunya kami di tuntut untuk mampu mensiasati agar pendidikan terus berjalan, salah satunya adalah menggunakan sisitem sif atau bergantian, diharapkan dengan keterbatasa tidak akan mengurangi mutu pendidikan" lanjut Euis.
Pendidikan yang ada di SLB Negeri Cirebon ini meliputi TKLB, SDLB,SMPLB dan SMALB dengan jumlah Siswa sebanyak 194 dan 45 Rombel yang terbagi dalam 5 kekhususan yaitu, Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita, Tuna Daksa dan Autis.
"Alhamdulillah, Para Siswa di SLB ini telah menunjukan berbagai keberhasilannya, diantaranya adalah yang terbaru pada 13 Desember 2022 di Bandung meraih Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa barat dalam bidang LKSN ( Lomba Keterampilan Siswa Nasional) Dan juara 1 dua mata lomba Olimpiade bagi penderita tuna grahita di semarang yang diikuti oleh Siswa SMPLB kelas 9, ini menandakan bahwa mereka memiliki kemampuan lebih yang belum tentu mampu dilakukan oleh siswa yang secara umum terlihat normal, semoga apa yang kami lakukan mampu menciptakan generasi muda yang kuat walau serba keterbatasan, kami hanya berpesan , jangan melihat kekurangannya, yang pasti mereka memiliki kelebihan khusus, jadi sayangilah mereka dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan" pungkasnya.(1c)