INDOMEDIANEWSC- Raut muka Moza (10) siswi SDN 3 Klayan Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon terlihat ceria. Ia terlibat dalam kegiatan pojok dolanan, yang diselenggarakan oleh Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon dan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Cirebon, Sabtu 24 September 2022.
Walaupun ceria, Moza terlihat kebingungan, saat mencoba untuk bermain congklak. Beberapa kali, ia salah menggerakan biji congklak dan malah mengisi lubang milik lawan.
Apa yang terjadi pada Moza, mungkin mewakili anak-anak di Indonesia saat ini. Tidak sedikit anak-anak yang tidak lagi mengenal permainan tradisional.
Saat ditanya, Moza juga mengaku tidak begitu mengenal permainan congklak, apalagi, cara memainkan permainan tradisional yang sebenarnya cukup dikenal itu.
"Nggak ngerti cara mainnya. Belum pernah main," ujar Moza.
Moza juga mengatakan, bahwa dirinya baru tahu ada permainan bernama dam-daman. Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) ini, baru mengenalnya di kegiatan pojok dolanan ini.
Ia sendiri merasa terhibur dan senang, saat bisa memainkan sejumlah permainan tradisional yang baru ia kenal itu. Moza mengaku lebih sering bermain HP dibandingkan bermain mainan tradisional.
"Lebih sering mainan HP, dam-daman dan congklak baru main disini," kata Moza.
Hal serupa juga disampaikan Reza, siswa SD ini juga tidak mengenal patok lele atau glatik. Ia mengaku baru tahu permianan menggunakan kayu itu, dalam kegiatan pojok dolanan.
Menurut Reza, ia lebih mengenal permainan engklek, tarik tambang. Namun untuk permianan tradisional yang dimainkan dalam kegiatan ini, ia mengaku banyak tidak kenal.
"Cuma kenal engklek. Kalau patok lele enggak kenal," ujar Reza.
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, Baequni mengatakan, bahwa kegiatan pojok dolanan ini, merupakan bagian dari rangkaian acara pelantikan Pengurus PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmah 2022-2027.
Menurut Baequni, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengingatkan kembali tentang permainan anak yang hampir punah di Indonesia.
"Sekarang banyak anak-anak yang lebih memilih bermain HP. Oleh karena itu, pojok dolanan untuk kembali mengenalkan dan melestarikan dolanan tradisional," kata Baequni.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti lomba engklek, egrang, dam-daman, congklak, patok lele, tulup, bola bekel dan lainnya.(1c)