INDOMEDIANEWSC-Peti Kubur Batu merupakan salah satu bentuk peninggalan tradisi dan budaya prasejarah era megalitik. Di era itu, peti kubur batu digunakan sebagai media untuk mengantarkan mayat orang yang meninggal ke dunia arwah.
Situs peti kubur batu peninggalan budaya prasejarah era megalitik masih bisa ditemui di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang.Kabupaten Cirebon.
Dalam jurnal Jejak Aktivitas Penguburan Masyarakat Megalitik di Kaki Gunung Ciremai Jawa Barat, karya Lutfi Yondri dijelaskan jika situs kubur batu yang berada di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon memiliki struktur yang terbuat dari papan-papan batu andesit.
Bagian badan kubur batu ini terbuat dari 6 papan andesit, 4 di antaranya merupakan bagian memanjang, sementara 2 lainnya sebagai pembentuk bagian kedua sisi.
Secara keseluruhan, kubur batu yang ada di desa Belawa memiliki ukuran panjang 205 cm dan lebar 70 cm. Sementara untuk arahnya, peti kubur batu tersebut memiliki orientasi ke arah barat dengan deviasi 25 derajat, mengarah ke Gunung Ciremai.
Dalam jurnalnya, Lutfi Yondri mengategorikan lokasi situs kubur batu di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon ini masuk ke dalam bagian dari kawasan Gunung Ciremai, selain situs kubur batu yang ada di beberapa titik di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Peti kubur batu yang terdapat di kawasan ini umumnya berbentuk empat persegi panjang dan terbuat dari susunan pecahan papan-papan batu yang ditambang dari alam.
Bentuk pipih dari papan batu tersebut memang sudah terbentuk di lokasi sumber bahannya. Papan-papan batu tersebut disusun sedemikian rupa tanpa menggunakan batu penyangga.
Dalam kehidupan di era itu, peti kubur batu digunakan sebagai media untuk mengantarkan si mayat ke dunia arwah. Pada prosesi penguburannya sendiri, juga terdapat tradisi yang disebut dengan bekal kubur.
Bekal kubur yang dimaksud adalah berbagai perlengkapan atau jenis benda yang biasanya disertakan bersama mayat dalam satu penguburan.
Penyertaan bekal kubur pada mayat umumnya berlandaskan keinginan masyarakat yang hidup untuk mencukupi keperluan si mati dalam perjalanan ke alam arwah dan melanjutkan kehidupannya.
Benda-benda yang disertakan pada mayat di berbagai tempat tidak semuanya sama. Ada yang berbentuk tajak perunggu, alat-alat besi, manik-manik, gelang kaca, perhiasan emas, periuk, kendi, unggas, anjing, dan juga ada yang berupa batu alam yang ditempatkan di bagian tubuh si mayat.
Keberadaan bekal kubur tersebut sangat berkaitan erat dengan status sosial dan kedudukan si mayat di lingkungan masyarakatnya ketika dia masih hidup.
Saat ini, salah satu bentuk peninggalan prasejarah era megalitik berupa situs peti kubur batu masih bisa dijumpai di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Hanya saja, kondisi situs kubur batu yang lokasinya berada di lahan areal perkebunan tebu milik desa itu nampak sudah tidak tertawat. (Lisyon)1c