25 Jul 2022

Menang banding " Hak Perangkat Desa" harus dikembalikan

INDOMEDIANEWSC- Banding dimenangkan Hj. Rosidah, Kuasa Hukum dari LKBH PPDI Jawa Barat, Dian Darda, meminta kepada Pemdes, dalam hal ini Kuwu Desa Sedong kidul, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, untuk mengembalikan Hak Dan kedudukan Hj.Rosidah sebagai Perangkat Desa setempat.
Hal ini disampaikan Dian Darda, usai bersilaturahmi Ke Desa Sedong kidul, Senin, 25/07/2022.

"Atas keputusan Banding yang  dimenangkan oleh Hj. Rosidah, kami selaku kuasa Hukum meminta kepada pemdes atau Kuwu untuk mengembalikan Hak dan kedudukan bu Hajah sebagaimana harusnya, karena pemberhentian atas nama pemberi kuasa ( Hj.Rosidah-red) non prosedural, dalam artian tidak ada sangkut pautnya dengan kinerja, oleh karenanya kami meminta kepada Kuwu untuk memberikan keputusan terkait Hak yang harus didapatkan oleh Bu Hj.Rosidah, sebagai perangkat Desa sesuai kedudukannya paling lambat 30 hari kedepan, ini semua kami lakukan berdasarkan keputusan dan  Hukum yang berlaku" tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, bahwa jangan menggunakan istilah atas nama warga dalam memutuskan persoalan apapun.

"Kami meminta kepada kuwu atau siapapun jangan pernah mengambil keputusan sepihak dengan dalih atas nama warga atau Masyarakat, karena jika berpatokan pada atas nama warga, itu tidak pas, berapa banyak warga Masyarakat Sedong kidul dan berapa warga yang menuntut agar Hj. Rosidah mundur, ini yang perlu diluruskan, intinya terlepas dari semua itu, berdasarkan putusan banding yang telah dimenangkan bu Hj.kami meminta kembalikan Hak beliau lebih cepat lebih baik" harapnya.

Senada hal tersebut disampaikan Hj.Rosidah, usai pertemuan dengan kuwu dan didampingi Kuasa Hukum dari LKBH PPDI Jawa-Barat.

"Permintaan saya tidak banyak, hanya kembalikan Hak dan apa yang seharusnya menjadi Hak saya" tuturnya singkat.

Sementara itu, Kuwu Desa Sedong kidul, jono, saat di tanya terkait tuntutan Hj. Rosidah melalui kuasa hukumnya, menuturkan.

"Kami akan membicarakannya terlebih dengan perangkat maupun tokoh Masyarakat, karena awalnya tuntutan mundur terhadap Hj.Rosidah atas desakan dari warga, alasan pemberhentian yang bersangkutan dikarenakan pada saat itu terjadi pernikahan yang mana belum selesai masa idahnya, ini yang mendasari agar yang bersangkutan (Hj. Rosidah-red) diberhentikan, dan saat ini setelah adanya keputusan banding yang dimenangkan oleh yang bersangkutan, dan berdasarkan Hukum memang itu menjadi Hak beliau (Hj. Rosidah-red) namun demikian sekali lagi kami akan melakukan Musyawarah dulu dengan berbagai pihak" jelasnya. (1c)

24 Jul 2022

Brigade 08 lakukan Fogging " Pemdes dan Warga " Apresiasi

INDOMEDIANEWSC- Organisasi Masyarakat Brigade 08 Kabupaten Cirebon melaksanakan kegiatan antisipasi Demam Berdarah dengan menggelar Fogging dibeberapa Desa secara bergilir.
Salah satunya adalah pelaksanaan Fogging di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan , Kabupaten Cirebon, Minggu, 24/07/2022.

Dalam keterangannya, Ketua DPC Brigade 08 Kabupaten Cirebon, Selamat Ibrahim, didampingi Humas Brigade 08, Yusuf, menuturkan pelaksanaan Fogging merupakan agenda rutin sebagai antisipasi terjadinya penyebaran DBD.

"Kami secara rutin dan bergilir melaksanakan giat penyemprotan (fogging) sebagai upaya agar warga Masyarakat terbebas dari DBD atau demam berdarah, kegiatan yang kami laksanakan sebagai bukti bahwa kami secara kelembagaan turut peduli akan kesehatan warga, oleh karenanya dengan ketersediaan sarana maupun anggota yang terbatas, giat fogging tetap kami lakukan, tentunya dengan harapan apa yang kami lakukan bisa bermanfaat untuk Masyarakat secara umum" tutur  Selamet Ibrohim.

Senada hal tersebut disampaikan Humas Berigade 08 Yusuf, dirinya meminta kepada semua pihak untuk mendukung apa yang dilakukan oleh Brigade 08.

"Kami mengajak kepada semua pihak untuk mendukung apa yang kami lakukan, dengan keterbatasan tidak membuat kami diam, oleh karenanya giat fogging dilakukan di beberapa Desa secara bergilir, kebetulan hari ini giat kami di dua Desa, yaitu Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan, kami dari Lembaga menghaturkan terimaksih kepada pihak Desa yang telah mensuport dan mendukung kegiatan Brigade 08, harapan kedepannya kami akan terus memberikan bakti kami kepada  Masyarakat mampu terwujud walau dengan segala keterbatasan" jelasnya.

Acara penyemprotan atau fogging di periorotaskan dibeberapa fasilitas umum, seperti tempat ibadah maupun sarana pendidikan.

Sementara itu, Kuwu Desa Pangarengan,Carsadi, sangat mengapresiasi giat yang diprakarsai Brigade 08.

"Kami sangat respek dan menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Brigade 08, karena mungkin hanya sedikit Lembaga yang peduli akan kesehatan warga, InsyaAllah dengan dilaksanaknnya fogging dapat mengantisipasi terjadinya wabah DBD, kami dari pihak Desa hanya mampu mengucapkan terimakasih, semoga apa yang telah dilakukan Brigade 08 mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT" tuturnya.

Senada hal tersebut disampaikan warga setempat, Carimah (40 tahun)

"Kami baru melihat Lembaga yang melakukan kegiatan seperti ini ( fogging-red)  biasanya demo, sebagai warga kami acungkan jempol untuk Brigade 08, semoga Lembaga lainnya baik Ormas ataupun LSM mampu mentauladani kegiatan yang dilakukan Brigade 08" tuturnya singkat. (1c

Kebijakan pengguna Anggaran Desa " Serahkan sepenuhnya pada Pemdes"

INDOMEDIANEWSC - Anggota komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon, Fraksi Golkar, Diah Irwani Indiriyati , menuturkan pentingnya keterbukaan informasi publik bagi seluruh Desa, hususnya terkait pengguna Anggaran.
Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan di Desa Curug, Kecamatan Susukan lebak, Kabupaten Cirebon, Jum'at 22/07/2022.

"Ada yang perlu dilakukan evaluasi terkait informasi publik, hususnya papan informasi , secara umum memang seluruh Anggaran yang diterima maupun peruntukannya sudah terpampang, namun yang harus dilakukan perbaikan adalah untuk apa saja Anggaran tersebut digunakan, misalkan Anggaran Dana Desa terpampang 100 juta, harus dijabarkan untuk apa saja anggaran tersebut dipergunakan, ini harus dilakukan agar Masyarakat lebih paham mengenai anggaran yang diterima dan dilaksanakan oleh pihak Pemdes" tuturnya.

Lebih lanjut Diah , menjelaskan, masih adanya persoalan terkait perpindahan kepemimpinan yang terjadi di beberapa Desa.

"Kerap ditemukan persoalan manakala terjadi pergantian Kuwu, hususnya masalah program yang belum terealisasi maupun administrasi lainnya, ini perlu segera diperbaiki agar Kuwu yang baru tidak memikul beban karena terjadinya ketidaksingkronan, baik itu Anggaran atau administrasi lainnya" jelasnya.

Sementara saat disinggung terkait Anggaran untuk Astinet atau fasilitas internet yang dirasa terlalu tinggi, dengan tegas Diah, menuturkan.

"Seharusnya Anggaran atau pengguna kebijakan anggaran diserahkan sepenuhnya kepada pihak Desa, apalagi saat ini sedang didengungkan Desa Digital, kalau memang Desa diwajibkan memiliki fasilitas internet yang memadai, ya serahkan saja ke pihak Desa, jangan sampai ada kesan kalau masang internet sendiri murah, sementara kalau dikelola atau di Anggarkan pihak lain Biayanya sangat mahal, mungkin akan lebih baik digunakan untuk program lainnya yang lebih menguntungkan Masyarakat secara umum" pungkasnya. (1c)

23 Jul 2022

Camat Asjap " gelar Bazar UMKM" dan pentas kreasi seni


INDOMEDIANEWSC- Peningkatan prekonomian menengah kebawah perlu dukungan dan sokongan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintahan Desa.
Salah satu upaya peningkatan perekonomian dan kreatifitas warga melalui bazar UMKM.
Ini pula yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Dalam pemaparannya, Camat Astanajapura. H.Suharto, menjelaskan perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar keberadaan UMKM bisa semakin meningkat.

"Usaha Mikro Kecil Menengah perlu mendapat dukungan penuh dari semua pihak, karena mereka ini selain mampu meningkatkan perekonomian juga minimalnya mengurangi terjadinya pengangguran, dengan adanya hal tersebut, saya menggagas diadakannya Bazar UMKM sebagai upaya ajang promosi dan meningkatkan kreatifitas agar produk yang mereka miliki bisa dikenal oleh banyak pihak" tuturnya.Sabtu. 23/07/2022.

Selain menggagas adanya bazar UMKM, Pihak Kecamatan pun memberikan ruang bagi para penggiat seni untuk bisa tampil dan menunjukan kemampuannya secara berkesinambungan.

"Banyak penggiat seni yang ada di wilayah Kecamatan Astanajapura, baik seni tradisional maupun moderen, dan kami dari kecamatan memberikan ruang seluas mungkin bagi mereka untuk bisa tampil dan memperlihatkan kemampuannya, intinya kami mengharapkan baik itu penggiat seni maupun UMKM atau usaha Home Industri mampu berkembang dan bersaing dalam meraih pangsa pasar yang dengan sendirinya mampu meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan secara berkesinambungan" jelasnya.

Bazar UMKM yang dilaksanakan setiap hari sabtu dan sudah berjalan selama kurun waktu satu bulan ini, tidak hanya menghadirkan para pengusaha kecil, namun diisi pula pentas kreasi seni dan vaksinasi sebagai upaya meningkatkan kesehatan warga.

Salah seorang Kuwu yang hadir dan mendukung pelaksanaan Bazar UMKM, Sumarno, menjelaskan keberadaan bazar UMKM ini sangat positif dan perlu didukung oleh seluruh pihak.

"Banyak makanan atau hasil olahan Masyarakat yang mungkin sudah mulai terlupakan, dan melalui bazar UMKM ini kembali kita diingatkan makanan tempo dulu, seperti raragudig, rarauan, corot motor maupun makanan lainnya, dan saya selaku kuwu tentunya sangat mendukung diadakannya bazar UMKM ini, harapan kami bukan saja para kuwu yang harus mendukung, namun pihak atau Instansi terkait pun harus memberikan dukungan penuh, semoga dengan kebangkitan UMKM mampu meningkatkan perekonomian Rakyat" jelasnya.(1c)

22 Jul 2022

Validasi Data Tetap Menjadi Isu Utama Kemiskinan

INDOMEDIANEWSC- Masalah data kemiskinan masih menjadi fokus utama Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon. Pasalnya, program pengentasan kemiskinan yang tengah digaungkan, akan lebih sulit tercapai jika data yang ada tidak sesuai dengan kondisi yang ada.

Dikatakan Bupati Cirebon, Drs. H. Imron M.Ag, banyak masyarakat di Kabupaten Cirebon yang kurang peduli terhadap data kependudukan. Padahal, data tersebut bisa menjadi sumber keributan khususnya saat ada program bantuan dari pemerintah.

"Mohon maaf, masyarakat yang ekonominya rendah dan pendidikannya kurang, terkadang tidak peduli terhadap data kependudukan, seperti KTP maupun KK. Tetapi, mereka akan protes keras jika tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal, pemerintah itu mendasarkan data penerima bantuan dari data kependudukan," ujar Imron usai Pengukuhan Forum Pusat Kesejahteraan Sosial Kabupaten Cirebon (FPKSKC) tingkat kecamatan, Jumat (22/7/2022) di Pendopo Bupati Cirebon.

Oleh karena itu, Imron meminta kepada pengurus FPKSKC yang telah dikukuhkan ini, untuk bisa mengawal dan mendampingi masyarakat dalam memperoleh data yang valid. Termasuk juga dalam urusan verifikasi, Imron dengan tegas menyebut jangan ada data palsu.

"Jika memang orang tersebut berhak mendapatkan bantuan, maka harus diprioritaskan. Keluhan selama ini yang saya terima, ada orang yang seharusnya tidak dapat malah dapat bantuan dan sebaliknya. Tugas puskesos inilah yang harusnya mendampingi agar bantuan tepat sasaran," tambahnya.

Senada, Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih SE M.Si juga mengatakan permasalahan kemiskinan ini kuncinya didata. Disamping itu, perlu kerja sama semua pihak dalam menyukseskan program pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah.

"Puskesos ini juga memliki peran penting untuk program pengentasan kemiskinan. Dari sembilan kecamatan yang sudah kita monitoring, permasalahan kemiskinan ini adalah masalah multisektoral. Tidak bisa hanya diatasi oleh Dinas Sosial semata, tetapi semua harus terlibat," kata Ayu, sapaan akrab Wabup.

Ayu juga mengajak desa untuk ikut serta membantu, terutama penganggaran dalam program pengentasan kemiskinan. "Pak Kuwu juga harus ikut berperan. Melalui penganggaran yang pro program pengentasan kemiskinan, maka niscaya program tersebut lebih mudah direalisasikan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua FPKSKC Kabupaten Cirebon, Dr. Iis Krisnandar SHCn sebut pemerintah dianggap gagal dalam pelaksanaan pembangunan apabila tingkat capaian penanggulangan kemiskinannya rendah. Dijelaskannya, kemiskinan merupakan isu pembangunan multidimensi, perlu pendekatan yang tepat dimulai dari tingkat pemerintahan terkecil, yaitu desa dengan pendampingan kecamatan dan perangkat daerah terkait, serta seluruh stakeholder pembangunan lainnya di daerah. 

"Keberadaan Forum Pusat Kesejahteraan Sosial Kabupaten Cirebon (FPKSKC) di tengah-tengah masyarakat akan menjadi peran dan motor penggerak pembangunan kesejahteraaan sosial sampai pada tataran grass root. FPKSKC mempunyai potensi yang cukup besar bagi pembangunan kesejahteraan sosial nasional. FPKSKC berasal dari, oleh dan untuk masyarakat yang berbasis kerakyatan. Oleh karena itu, upaya-upaya pemberdayaan perlu lebih ditingkatkan, agar mampu menghadapi tantangan, baik masa kini maupun masa yang akan datang," beber Iis.

Iis juga menyampaikan harapan kehadiran FPKSKC di tengah-tengah era pembangunan bangsa Indonesia ini bisa memberi manfaat bagi pembangunan, pengembangan, dan pemberdayaan masyarakat, perencanaan sosial, analis kebijakan sosial, serta para generasi penerus bangsa yang fokus terhadap masalah pembangunan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat. "FPKSKC juga bisa dijadikan salah satu referensi bagi pihak-pihak yang terkait pada kajian pembangunan kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat," tutupnya. (Lisdis)

Sarana Olahraga dan ketahanan pangan " prioritas pemdes Picungpugur"

INDOMEDIANEWSC- Peningkatan sarana prasarana dan ketahanan pangan dilakukan Pemerintahan Desa Picungpugur, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Hal tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan warga dalam membangun dan mengembangkan Desa.
Saat ini program pembangunan yang tengah dilaksanakan adalah pembangunan sarana olahraga termasuk program ketahanan pangan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Desa Picungpugur, Kosim, Jum'at 22/07/2022.

"Anggaran yang telah kami terima dimanfaatkan untuk berbagai program, diantanya adalah melaksanakan rehab kantor Desa, Pembangunan sarana olahraga dan ketahanan pangan, berdasarkan Musyawarah warga, untuk ketahanan pangan kami lakukan penanaman dan pembagian pohon jambu air , ini dilakukan karena banyak warga kami yang melakukan produksi tape ketan, yang mana dibungkusnya menggunakan daun jambu, jadi kalau sudah tumbuh warga tidak perlu lagi membeli daun jambu" tuturnya.

Sementara itu Picungpugur, Saki, mengharapkan adanya keseimbangan baik dari segi ekonomi maupun hal lainnya.

"Perekonomian harus diimbangi dengan hal lainnya, termasuk kesehatan, kesejahteraan dan kepemudaan, oleh karenanya pembangunan sarana olah raga termasuk dalam program prioritas, diharapkan dengan ketersediaan sarana olahraga yang memadai para pemuda dan masyarakat sekitar semakin giat dalam berolah raga yang secara tidak langsung berdampak pada kesehatan" tuturnya. (1c)