27 Apr 2022

jelang Lebaran " warga Wilulang terima BLT DD "

INDOMEDIANEWSC- 81 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa wilulang, Kecamatan Susukan lebak, Kabupaten Cirebon, menerima penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT DD) di Aula kantor Desa setempat, Selasa, 26/04/2022.

Penerima BLT DD menjelang Lebaran ini diharapkan mampu sedikit meringankan beban Warga Masyarakat akibat dampak Corona ditambah melambungnya harga bahan pokok, hal ini disampaikan Kuwu Desa Wilulang,Iyoy Sonjaya, saat memantau pelaksanaan penyaluran BLT DD.

"81 Warga kami atau KPM yang menerima bantuan melalui program BLT DD dimana setiap warganya menerima dana sebesar Rp.300.000, diharapkan dengan telah diterimanya bantuan tersebut diharapkan mamapu meringankan beban MAsyarakat, terlebih tidak lama lagi kita akan merayakan Hari Raya Idul fitri, dimana seperti sebelumnya, jika menjelang hari besar biasanya harga kebutuhan bahan pokok hampir rata-rata naik, oleh karenanya, kami sangat berterimakasih kepada Pemerintah dan tentunya sebagai Kuwu, kami pun berpesan kepada seluruh warga penerima agar dapat memanfaatkan uang tersebut sebaik mungkin" tuturnya.

Lebih lanjut Iyoy, menuturkan, bahwa Pemerintah sifatnya hanya memberi bantuan melalui pihak Pemdes yang mungkin ada yang tepat sasaran ataupun tidak.

" kami dari pihak pemerintahan Desa hanya bisa mengajukan nama atau pemohon kepada Pemerintah Pusat, namun keputusannya sepenuhnya ada di pihak Pemerintah Pusat, kalaupun ada yang merasa bahwa program bantuan tidak tepat sasaran, kami rasa itu merupakan suatu kewajaran, namun demikian yang terpenting lagi kita utamakan rasa kebersamaan dan saling mengasihi agar tidak timbul rasa saling salah menyalahkan, intinya kami mengharapkan agar apapun program Pemerintah benar- benar bermanfaat bagi Masyarakat secara keseluruhan" pungkasnya. (1c)

26 Apr 2022

Keluarga Besar Muhammadiyah Adakan Pengajian dan pembagian takjil

INDOMEDIANEWSC - Isi kegiatan Ramadhan, Para kepala sekolah dan guru Muhammadiyah Lemahabang Kabupaten Cirebon, mengikuti pengajian sekaligus buka puasa bersama (bukber) Ramadan di sekolah setempat.Senin, 25/04/2022.

Dari keterangan yang disampaikan Kepala SMK Muhammadiyah Lemahabang, Ruspandi, kegiatan ini salah satu bentuk mempererat silaturahmi keluarga besar Muhammadiyah.

 "Acara diisi dengan buka puasa bersama dan tausiah. Selain itu, pembagian takjil pada pengendara yang melintas," katanya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, kegiatan bukber ini sengaja diadakan guna menjalin silaturahmi dan kekompakan para guru dan kepala sekolah juga mempererat hubungan kekeluargaan. 

Pria yang akrab disapa Kang Rus menambahkan, bulan ramadan jangan menjadi halangan untuk tetap eksis memberikan ilmu pada peserta didik Karena, sudah menjadi tugas utama untuk mendidik.

"Jadikan momentum Ramadan ini untuk senantiasa berbuat kebaikan, guna bekal kita di akherat nanti. Selain itu, jadikan anak didik menjadi generasi emas yang handal, salah satunya menciptakan lapngan kerja," paparnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyempatkan waktu untuk mengikuti bukber ini. "Mari, jadikan bulan ramadan ini sebagai ladang amal untuk berbuat kebaikan dan saling peduli akan sesama" pungkasnya (1c)

Pemkab tak respon " Pemdes Sampih dan Santri Pamijen perbaiki jalan"

INDOMEDIANEWSC- Banyaknya jalan yang amblas dan berlubang di beberapa titik sepanjang jalan yang berlokasi di Dusun Kliwon, Desa Sampih berbatasan dengan Desa Susukan tonggoh, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, sangat membahayakan para pengguna jalan.

Dengan kondisi tersebut, mengundang beberapa pihak secara sukarela melakukan perbaikan seadanya guna meminimalisir terjadinya kecelakaan, seperti yang  dilakukan pihak Pemdes Sampih dan para Santri Pamijen, Selasa, 26/04/2022.

Dalam keterangannya, Kuwu Desa Sampih, Suherman, saat meninjau lokasi jalanan yang sedang dilakukan perbaikan menuturkan, bahwa sudah lama pihak Pemdes mengeluhkan kepada Dinas terkait maupun para wakil Rakyat untuk segera melakukan perbaikan.

" jalan ini merupakan kewenangan Kabupaten, yang sudah lama mengalami kerusakan , selain akibat adanya curah hujan ditambah lagi sering dilintasi kendaraan berat ( damtruk) hingga mengakibatkan kerusakan jalan dibeberapa titik, karena hal tersebutlah maka kami dari pihak Pemdes sudah berulang kali mengajukan kepada pihak terkait agar segera dilakukan perbaikan, sayangnya hingga saat ini tidak ada respon, sementara jika tetap dibiarkan tentunya sangat membahayakan para pengguna jalan, terlebih lagi pengendara roda dua" jelasnya.

Merasa keluhannya tidak direspon, sementara kerusakan jalan semakin melebar, pihak Pemdes Sampih bersama para Santri Pamijen melaksanakan perbaikan jalan secara sukarela.

" kami tidak memiliki anggaran, namun karena dirasa perbaikan jalan ini harus segera dilaksanakan perbaikan, apalagi Hari Raya akan semakin dekat, tentunya akan semakin banyak kendaraan yang melintasi jalan ini, ahirnya kami pihak Pemdes dan Para Santri Pamijen secara sukarela dan seadanya melaksanakan perbaikan, ini merupakan upaya meminimalisir terjadinya kecelakaan" pungkas Suherman. (1c)

25 Apr 2022

Dirjen Otda Minta Sinergitas Pusat dan Daerah Terbangun

INDOMEDIANEWSC- Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda), Akmal Malik, meminta supaya sinergitas pusat dan daerah semakin terbangun. Tujuannya agar program Indonesia Emas tahun 2045, bisa terbangun. 

Demikian disampaikan Akmal saat memberikan sambutan secara virtual dalam rangka   Peringatan ke-XXVI Hari Otda Tahun 2022. Acara peringatan tersebut, di Kabupaten Cirebon bertempat di Ruang Rapat Paseban, Senin (25/4/2022).

Dalam pesannya yang disaksikan langsung oleh Sekda Kabupaten Cirebon, Rahmat Sutrisno dan Forkopimda setempat, Dirjen Otda mengatakan, kegiatan ini mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1996 tentang Hari Otonomi Daerah. Setiap Pemerintah Daerah, akan  memperingati Hari Otonomi Daerah setiap tanggal 25 April.

"Sejak dibentuk sampai sekarang, otonomi daerah sudah berusia 26 tahun. Sebuah usia yang cukup matang dalam sebuah otonomi daerah," ungkapnya.

Menurut Dirjen, maksud dari kegiatan tersebut adalah sebagai wadah pertemuan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuannya, untuk melakukan refleksi pencapaian terhadap pelaksanaan kebijakan otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kembali atas komitmen mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel dalam memberi pelayanan kepada masyarakat," jelasnya. 

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri yang diwakili Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro mengatakan, secara filosofis tujuan diadakannya otonomi daerah dengan mendelegasikan sebagian kewenangan dan juga sebagian urusan pemerintahan.

Harusnya, hal itu bisa  menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Disamping itu, dapat memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan.

Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada daerah-daerah otonomi baru. Kemendagri menilai, daerah tersebut telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya. Dia berharap, peningkatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.  

"Nantinya dapat meningkatkan angka indeks pembangunan manusia dan menurunkan angka kemiskinan. Disamping itu, dapat meningkatkan konektivitas, serta akses infrastruktur yang baik. Ini harus dipertahankan dan terus dikelola secara profesional," tukasnya. (Lisdis)

Banyak Tempat Wisata di Lemahabang "Terkendala Lahan"

INDOMEDIANEWSC- Kabupaten Cirebon mulai menggali potensi yang ada di kecamatan. Salah satunya Kecamatan Lemahabang, yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Dari keterangan yang disampaikan  Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hasan Basori, pengembangan potensi kecamatan sangat diperlukan untuk menambah pendapatan.

 "Sebagai salah satu wilayah yang memiliki banyak potensi, maka perlu untuk dikembangkan. Akan tetapi terkendala status tanah, karena sebagian besar tanah tersebut milik desa dan masyarakat, sehingga anggaran dari kabupaten sulit untuk diberikan," tuturnya, usai kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan di pendopo kecamatan Lemahabang, Rabu 25/4/2022.

Politisi PKB ini menjelaskan, kegiatan wawasan kebangsaan tidak hanya menanamkan jiwa patriotisme pada masyarakat, namun menggali potensi yang ada di wilayah tersebut. 

"Aspirasi ini akan menjadi pembahasan dalam rapat dewan nanti, kemudian akan diajukan ke eksekutif untuk direalisasikan. Dalam mengembangkan potensi yang ada, perlu adanya peran seluruh pihak, baik Pemda, kecamatan, desa dan masyarakat itu sendiri. Maka diperlukan sinergitas yang baik, dalam mewujudkannya," jelasnya.

Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon ini mengharapkan, potensi kecamatan yang sudah ada harus dipertahankan dan dikembangkan. Bila belum ada, gali dan temukan potensi tersebut. 

"Pasti, ada saja potensi di tiap kecamatan. Tinggal bagaimana peran aktif pemangku jabatan untuk menjadikan potensi tersebut menjadi bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.

Senada hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, R. Cakra Suseno. Potensi kabupaten yang sangat banyak diperlukan keriusan dalam mengembangkannya.

 "Dengan sendirinya, ekonomi akan menggeliat dengan adanya tempat wisata," ungkap politisi Gerindra ini.

Sementara itu, Camat Lemahabang, Edi Prayitno, mengapresiasi langkah Pemkab yang mulai pengembangan potensi kecamatan. 

"Kami akan semaksimal mungkin dalam pengembangan potensi yang ada, sehingga menambah pendapatan dan menyejahterakan masyarakat," ungkapnya. (1c)

keramat Buyut Ngabei " bukti sejarah Desa Karangwareng"

Desa karang Wareng dahulunya merupakan sebuah padukuhan yang disebut Buletan Harja yang dibangun sekitar abad ke – 15 oleh dua orang Jawara yang sangat terkenal kesaktiannya. Disebut Karangwareng oleh karena disini terdapat pohon wareng. Kedua orang jawara itu adalah :

1. Pangeran Cakrabuana dibantu oleh Buyut Gawul, Buyut Dingkul, Buyut Walang, dan Buyut Weling yang sampai sekarang makamnya masih terawat diwilayah Desa Karangwareng.

2 Tamiyang Sono makamnya disebelah barat masjid Desa. Pada awal perkembangannya, daerah Karangwareng berada dibawah kekuasaan Pangeran Pangembangan (Pangeran Sutajaya Upas), dimana penduduk Karangwareng setiap tahun diharuskan membayar upeti berbagai macam kebutuhan seperti beras dan hewan peliharaan. Untuk menjalankan roda pemerintahan, Pangeran Sutajaya menunjuk Ki Buyut Ngabei sebagai Kuwu pertama yang terkenal kemana-mana karena kesaktian dan kejatanannya berkat ajimat dari Pangeran Sutajaya Upas. (Makam Ki Buyut Ngabei hingga kini masih ada, terletak disebelah timur lapangan bola Desa Karangwareng – Blok asem).

Ki Buyut Ngabei, mempunyai kaki tangan (pasukan) yang bernama Pasukan Gelap, Pasukan tersebut terdiri dari Ki Buyut Ngadinah, Buyut Cengklok dan Buyut Garana yang tugasnya untuk menjaga keselamatan desa dan rakyatnya. Jika ada tetamu yang datang ke Desa Karangwareng dengan iktikad tidak baik, bertindak sewenang-wenang dan melanggar adat istiadat, maka pasti akan berhadapan langsung dengan kaki tangan Ki Buyut Ngabei. Sebaliknya, apabila tetamu datang dan berdiam di Desa Karangwareng dengan tunduk dan taat terhadap adat istiadat desa, dipastikan tetamu ini mendapatkan kemuliaan serta memperoleh penghargaan dari seluruh  penduduk desa.

Disebagian rakyat Karangwareng berkembang kepercayaan bahwa setiap bayi laki-laki maupun perempuan dilarang memakai gelang kerencengan di kakinya. Juga dilarang memakai cecentul di atas rambut atau ubun-ubun, sebab dahulu ketika keruhun Karangwareng mengetahui akan terjangkit suatu wabah penyakit atau akan mendapatkan kebahagiaan dan kemakmuran, maka para keruhun tersebut mengelilingi wilayah Desa Karangwareng waktu tengah malam(Biasanya pada malam jum’at kliwon), serta memakai kerencengan untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diharapakan.

Disebelah barat alun-alun Desa karangawareng dahulu ada pagubangan badak dan goa siparung anjing. Rakyat yang suka prihatin dan percaya pada keramat sesepuh desa, meyakini bahwa pada waktu sepi ditempat itu akan muncul binatang seperti badak.

Sebelum tentara Belanda datang, goa tersebut masih terdapat lobangnya. Kemudian tentara belanda membuat barak tempat makanan kuda di alun-alun dimana kotorannya dibuang ke sembarang sehingga menutup lobang goa. Akibatnya kuda-kuda kompeni yang banyak itu semuanya mati, karena kompeni tidak menghargai tempat keruhun tersebut yang dipercaya dijaga oleh Pangeran Sukmaningrat, tangan kanan (orang kepercayaan) Pangeran Sutajaya Upas dan Pangeran Cakrabuana. Selain itu, ketika masih ada pohon asam dan beringin yang besar di tengah alun-alun, pada malam Jum’at Kliwon atau pada malam yang baik, suka terlihat oleh orang yang sedang tirakat/prihatin ada cahaya yang menyala seperti patromak.

Sekarang ini di tengah alun-alun Desa Karangwareng berdiri tegak sebuah pohon beringin  setengah besar. Konon ditempat tersebut masih ada yang menunggunya yaitu keruhun desa.
Adat Desa yang masih berlaku :
1.       Setiap tahun jika akan membuka tanah/sedekah bumi atau mapag sri dan akan panen diadakan selamatan atau syukuran di bali desa atau suka diadakan pagelaran wayang kulit.
2.       Setelah panen padi juga diadakan selamatan/syukuran di balai desa.
3.       Apabila da musibah yang menimpa warga desa seperti terserang wabah penyakit atau kesusahan lainnya, diadakan syukuran/doa tulak bala dengan membuat tumpeng di alun-alun balai desa/perapatan jalan yang disebut babarik.  

Buyut ngabei hingga saat ini kerap dikunjungi para penziarah, hususnya pada malam jum'at, terlebih lagi saat menjelang pilwu (pemilihan Kuwu) 

Keberadaan beberapa tempat keramat tersebut dibenarkan Kuwu Desa Karangwareng, Hj Eti Rustiati.

" Alhamdulillah, hingga saat kami selalu mengadakan syukuran Desa dalam setiap tahunnya, ini kami laksanakan sebagai upaya untuk tetap mempertahankan budaya kearifan lokal, tentunya diharapkan generasi muda tidak kehilangan sejarah yang begitu luhur" tuturnya.

Bahkan sebelumnya pihak Desa berencana  akan melaksanakan pembangunan pagar atau kuta untuk beberapa makam keramat yang ada di Desa karangwareng, sayangnya hal tersebut belum dapat terealisasi akibat adanya corona.(1c)