22 Sep 2021

PTM Dimulai, Prokes Diperketat

INDOMEDIANEWSC-  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Cirebon sudah mulai dilaksanakan. Bahkan, Pemkab Cirebon mengimbau agar prokes selama PTM dilakukan secara ketat. 

"PTM di Kabupaten Cirebon sudah dimulai, sehingga bantuan dari BPBD bisa bermanfaat," kata Bupati Imron susai pemberian bantuan Masker kepada Disdik di Aula BKSDM Kabupaten Cirebon, Rabu (22/9/2021).

Imron menjelaskan, BPBD Kabupaten Cirebon peduli dengan siswa yang sedang melakukan PTM. Bahkan BPBD memberikan sejumlah alat kesehatan untuk menunjang PTM yang sedang berlangsung. 

"BPBD memberikan bantuan 50 ribu masker, 1.000 sabun cair dan hand sanitizer sebanyak 100 untuk dinas pendidikan yang nantinya di bagikan kepada siswa di Kabupaten Cirebon, " katanya. 

Ia berharap, dengan dibukanya pembelajaran tatap muka (PTM), guru harus mampu memberikan contoh yang baik kepada siswa, khususnya dalam penerapan prokes selama PTM berlangsung. 

"Guru tetap memberikan pelajaran yang seharusnya diberikan, akan tetapi guru juga harus mampu memberikan edukasi kepada siswa tentang prokes. Sebab, mengubah kebiasaan dan budaya itu sulit, dibutuhkan kesabaran dengan memberikan contoh terlebih dahulu oleh gurunya," kata Bupati Imron. 

Lebih lanjut, kata Imron, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, dirinya mengajak kepada siswa-siswi agar terus belajar. Jangan sampai pandemi ini mengubah pola pikir anak. 

"Mereka mempunyai masa depan, pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan untuk mereka menggapai cita-cita. Yang terpenting selama PTM prokes tetap dilakukan," katanya. (DISKOMINFO)

Bupati Cirebon Kukuhkan Forum Komunikasi ASN PPPK Penyuluh Pertanian

INDOMEDIANEWSC - Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengukuhkan Forum Komunikasi ASN PPPK penyuluh pertanian Kabupaten Cirebon di Ball Room Hotel Apita Kecamatan Kedawung,  Selasa (21/9/2021). 

Imron meminta agar para penyuluh bekerja bersunguh-sunguh untuk para petani di wilayah Kabupaten Cirebon. 

"Kita mendapatkan 99 penyuluh pertanian yang masuk dalan ASN PPPK. Mudah-mudahan nanti ke depan pertanian di Kabupaten Cirebon bisa lebih baik dan petaninya lebih sejahtera dengan adanya penyuluh pertanian ini," kata Bupati Imron. 

Imron berharap, ke depannya para penyuluh pertanian ini bisa memberikan solusi dalam permasalahan petani. Bahkan, penyuluh nantinya akan melaporkan ke pemerintah daerah apa yang menjadi masalah di petani itu sendiri. 

"Para penyuluh setelah menampung  keluhan para petani, nantinya mereka harus melaporkan ke pemerintah daerah supaya saya (bupati, Red) bisa memuat kebijakan-kebijakan yang bisa membantu permasalahan para petani di Kabupaten Cirebon, " katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi ASN PPPK Penyuluh Pertanian Kabupaten Cirebon, Sanaji, SP mengatakan, untuk saat ini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Cirebon mencapai 300 lebih. Bahkan, angka tersebut sangatlah kurang dengan jumlah desa yang mencapai 412 desa. 

"Idealnya penyuluh itu, satu penyuluh satu desa, akan tetapi karena keterbatasan sehingga sekarang satu penyuluh maksimal tiga desa. Ini sangat kurang banyak sekali," katanya. 

Ia menjelaskan, potensi pertanian di Kabupaten Cirebon sangatlah besar. Bahkan, bukan hanya tanaman padi tetap masih banyak tanaman yang lainnya. 

"Kondisi pertanian sangatlah besar potensinya, ada Pajale (padi jagung kedelai) sehingga ketika itu semua dikembangkan secara maksimal, saya yakin bisa meningkatkan PAD Kabupaten Cirebon, " katanya. 

Ia mengungkapkan, butuh sinergitas semua pihak agar pertanian di Kabupaten Cirebon bisa menghasilkan hasil yang maksimal. 

"Harus ada dukungan semua pihak, karena para petani butuh irigasi, air dan semuanya. Agar ke depannya para petani bisa sejahtera, " katanya. (DISKOMINFO)

21 Sep 2021

PMI Kabupaten Cirebon Banyak Berkiprah Membantu Pemerintah Daerah

INDOMEDIANEWSC - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengapresiasi langkah PMI dalam membantu pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan di semua sektor. 

Bahkan, di masa pandemi Covid-19 PMI Kabupaten Cirebon selalu hadir untuk membantu masyarakat dalam penanganan Covid-19. 

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak PMI yang selalu membantu pemerintah daerah dalam semua sektor. 

"PMI Kabupaten Cirebon banyak berkiprah dalam membantu Pemerintah daerah. Seperti penanganan bencana, serta penanganan Covid-19 dengan menyediakan plasma untuk pasien Covid-19 serta bantuan lainnya," kata Imron seusai acara apel siaga di Desa Gemel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon,  Selasa (21/9/2021).

Imron menjelaskan, butuh sinergitas semua pihak dalam penanganan permasalahan yang ada di Kabupaten Cirebon. 

"Salah satunya PMI yang tidak henti-hentinya membantu masyarakat Kabupaten Cirebon yang membutuhkan," katanya. 

Disinggung soal wilayah Kecamatan Plered, khususnya Desa Gamel dan Sarabau yang setiap tahun mengalami bencana banjir, Imron mengatakan, dirinya ingin mengetahui apa penyebab terjadinya banjir yang setiap tahun terjadi di wilayah tersebut. 

"Kita lihat dulu faktornya kenapa wilayah tersebut sering banjir. Nanti Pemkab Cirebon juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam penanganannya," katanya. 

Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Rd. Sri Heviyana mengatakan, pihaknya sengaja memilih Desa Gamel untuk kegiatan puncak HUT ke-76 PMI tahun 2021. Pasalnya, Desa Gamel merupakan desa yang setiap tahun mengalami bencana banjir.

"Aksi bersih-bersih sungai di Desa Gamel ini melibatkan semua pihak, seperti TNI, Polri, Basarnas, BPBD, DLH, dan sejumlah relawan. Semoga kalau sungainya bersih tidak terjadi banjir kembali," katanya. 

Heviyana menjelaskan, kegiatan ini merupakan puncak HUT-76 PMI. Bahkan, selain kegiatan bersih-bersih sungai, banyak kegiatan yang dilakukan PMI Kabupaten Cirebon. 

"Kemarin kita sudah melakukan vaksinasi drive thru, dan vaksinasi massal di pesantren, pemberian sembako kepada masyarakat tidak mampu, memberikan penghargaan kepada perwakilan warga yang sudah mendonorkan plasmanya dan sekarang bersih-bersih sungai di Desa Gamel," katanya. (DISKOMINFO)

Turnamen Cuwu Cup " pencarian talenta muda"

INDOMEDIANEWSC- Turnamen sepak bola Kuwu Cup Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. RW 5 Dusun II keluar sebagai juara umum.

Kuwu Desa Buntet, Edi Suhaedi menuturkan, turnamen sepak bola yang diselenggarakan pihak desa ini untuk mencari bibit pemain yang handal dan sebagai ajang silaturahmi antar warga juga pihak desa.

 "Setelah dilaksanakan pertandingan final, RW 5 Dusun II, memjadi juara umum dan berhak mendapatkan piala bergilir juga uang pembinaan," tuturnya, Senin,20/09/2021

Kuwu dua periode ini menjelaskan, kuwu cup yang dilaksanakan kali ini merupakan yang kedelepan dan akan terus diadakan setiap tahun.

 "Pandemi Covid 19 tidak menyurutkan pihak desa menyelenggarakan turnamen sepak bola kuwu cup dan tentunya dalam pelaksanaan kali ini, tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes)," jelasnya.


Masih dikatakan Edi, para pemuda dan pemudi harus diberikan wadah atau tempat untuk menyalurkan hobi, salah satunya melalui kuwu cup.

 "Turnamen kali ini hanya diikuti delapan tim dengan pemain dari desa setempat. Disamping mempererat silaturahmi antar warga dengan pihak desa, juga untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, agar dapat memenangkan turnamen tingkat daerah, provinsi maupun nasional," ujarnya.

Dirinya mengharapkan, tim yang belum beruntung untuk tetap semangat berlatih dan bagi pemenang, agar dapat membimbing tim lain. 

"Kami ucapkan selamat bagi pemenang dan teruslah berlatih, untuk nama baik desa, di kancah daerah, provinsi dan nasional, yang terpenting lagi adalah even ini sebagai ajang pencarian talenta -talenta muda  dalam pengembangan bakat olahraga " pungkas Edi.(1c)

Pilwu serentak " petahana kembali maju"

NDOMEDIANEWSC- Petahana masih mendominasi pendaftaran bakal calon kuwu (balonwu), seperti Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Desa Ciledugwetan dan Desa Damarguna Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon.

Menurut Kuwu Desa Penpen, Dede Supriyadi, dirinya maju lagi dalam pilwu serentak kali ini, karena masih ada program yang belum terlaksana. 

"Pelaksanaan perogram  infrasruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat, banyak yang belum terealisasi Karena, pandemi Covid 19," katanya, Senin 20/09/2021.

Senada hal tersebut dikatakan Kuwu Desa Ciledugwetan, Sudin. Covid 19 berdampak pada hampir seluruh sektor, tak terkecuali pembangunan desa, sehingga mendaftarkan diri dalam pilwu tahun ini.

 "Dalam membangun desa, perlu adanya anggaran yang mencukupi. Namun adanya Covid 19, anggaran lebih banyak terserap untuk pencegahan dan penanganan Covid 19, maka tidak sedikit pembangunan yang tertunda," tuturnya.

Masih dikatakan Sudin, pendaftaran balonwu yang dilaksanakan pada hari ini, dirinya hanya didampingi beberapa pendukung. Mengingat, Covid 19 masih ada.

 "Untuk menghindari terjadinya kerumunan, saya sengaja membawa beberapa orang saja, saat pendaftaran," tuturnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Damarguna, Wawan Karnawan mengungkapkan, Covid 19 berdampak pada desa, salah satunya pembangunan desa, sehingga perlu untuk dilaksanakan kembali pada tahun depan.

 "Jika terpilih kembali, akan melaksanakan program desa yang tertunda. Antara lain, perbaikan infrastruktur dan meningkatkan ekonomi masyarakat, karena ini adalah sebuah keharusan yang tertunda" jelasnya. (1c)






Sampah Penuhi Saluran Irigasi "Pihak terkait diminta turun tangan"

INDOMEDIANEWSC- Gundukan sampah kiriman dari hulu penuhi irigasi tersier yang berlokasi di Dusun 01 Desa Kalimukti Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon hingga menyumbat aliran irigasi, tumpukan sampah berbulan-bulan hingga menimbulkan  bau tak sedap sangat menganggu masyarakat sekitar, instansi terkait diminta segera melakukan penanganan persoalan tersebut.

Mustopa salah seorang warga yang tinggal di RT.01 RW.01 Dusin 01 Desa Kalimukti, mengungkapkan,  keberadaan sampah di saluran irigasi Desa Kalimukti yang mengendap hingga ratusan kubik tersebut membuat aliran irigasi tersendat, setelah berbulan-bulan memgemdap akhirnya membuat tumpukan sampah tersebut mengeluarkan bau yang tak sedap, padahal saluran irigasi tersebut berada disekitar pemukiman masyarakat, tumpukan Sampah juga telah menyumbat saluran air irigasi untuk kebutuhan perairan para petani yang berada di Kecamatan Pabedilan beserta Kecamatan Losari, keberadaan sampah tersebut bukan buangan dari masyarakat Desa Kalimukti, namun sampah kiriman dari hulu irigasi yang berada di wilayah Ciledug dan Pabuaran.

"biasanya sampah-sampah tersebut hanya melintas terbawa arus menuju ke hilir irigasi yang berada di wilayah Kecamatan Losari Namun karena tersumbat membuat sampah tersebut menumpuk di Desa Kalimukti, "ungkapnya.

Ditambahkan Mustopa, warga sangat berharap agar keberadaan sampah tersebut segera ditangani oleh pihak terkait lantaran selain menimbulkan bau tak sedap, saat menjelang musim hujan, dikawatirkan ketika ada aliran deras air dari hulu saluran irigasi, air tidak bisa mengalir karrna tersumbat tumpukan ratusan kubik sampah dan imbasnya air akan meluap ke pemukiman warga, sehingga akan menimbulkan bencana baru yakni banjir, meski masyarakat Desa Kalimukti tak membuang sampah di saluran irigasi namun yang samgat merasakan dampak dan resikonya warga Desa Kalimukti.

" warga berharap agar kondisi sampah tersebut segera di diatasi untuk segera diangkut dan irigasi juga dilakukan pengerukan agar saat musim hujan nanti air yang mengalir tidak tersumbat"harapnya.

Sementara itu,  Kuwu Drsa Kalimukti Masduki, melalui perangkat desanya di lokasi tumpukan sampah tersebut menyampaikan, penyebab keberadaan tumpukan sampah di saluran irigasi Desa Kalimukti tersebut terjadi karena beberapa hal diantaranya pertama Karena sendimentasi irigasi yang sangat dangkal kedua karena adanya jembatan jalan desa yang kondisinya sangat rendah sehingga menghalangi sampah-sampah yang mengalir di atas saluran irigasi yang merupakan sampah kiriman dari hulu sungai yang berada di sekitar Ciledug dan Pabuaran.

" Pemdes kalimukti telah menganggarkan di tahun ini untuk merehab jembatan untuk ditinggikan agar sampah tidak menyangkut lagi di jembatan tersebut, "terangnya.

Selain itu menurutnya, untuk persoalan sendimentasi yang terjadi di saluran irigasi tersebut Pemdes kalimukti telah berkali-kali mengajukan permohonan kepada Dinas PSDA Kabupaten Cirebon agar segera melakukan normalisasi irigasi tersebut pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC), akan tetapi upaya tersebut sampai saat ini belum juga mendapat realisasi penanganannya, sehingga karena aliran air irigasi yang membawa ratusan kubik sampah membuat sampah-sampah tersebut tercegah padahal biasanya irigasi yang berada di Desa Kalimukti hanya menjadi lintasan ratusan kubik sampah tersebut, pihaknya berharap agar instansi terkait bisa segera melakukan normalisasi. (1c)