INDOMEDIANEWSC- Tidak sesuainya ketersediaan jumlah vaksin dengan jumlah calon penerima vaksin kerap dikeluhkan oleh pihak Pemerintahan Desa.
Salah satunya disampaikan Kuwu Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Subandi, Senin, 13/09/2021.
" kami dari pihak Pemerintah Desa kerap dibuat pusing dalam melaksanakan berbagai progran yang digulirkan Pemerintah pusat maupun Daerah, terlebih program yang dilaksanakan ditengah Pandemi, dari mulai BLT, BST hingga vaksinasi, betapa tidak, apa yang diharuskan tidak sesuai dengan realita yang ada dilapangan" tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa jumlah ketersediaan vaksin tidak imbang dengan data atau jumlah penduduk yang ada
" saat ini masyarakat semakin tinggi kesadarannya untuk melaksanakan vaksin dengan alasan apapun, namun ditengah kesadaran yang mulai tinggi tidak dibarengi dengan ketersediaan vaksin yang mencukupi, dampaknya tidak sedikit Masyarakat yang mengeluh dan ujungnya pihak Desa yang dipersalahkan, inikan sesuatu yang sangat dilematis, kalau saja saya bisa menolak, maka saya akan menolak adanya pelaksanaan vaksin di Desa, tapi kami tidak bisa berbuat apa karena memang kenyataannya demikian" lanjut Subandi.
Dirinya menjelaskan, bahwa jumlah warga yang terdaftar untuk menerina vaksin tahap dua hanya sebanyak 134 Orang
" ini realita kang, warga kami yang terdaftar untuk menerima vaksin hanya 134 Orang, sementara warga saat ini antusias untuk.mendapatkan vaksin, kasihan yang sudah datang dari pagi banyak yang tidak kebagian vaksin, bahkan tidak sedikit para manula atau usia produktif tidak memperoleh vaksin, mereka mengeluhkan dan mempertanyakan pada kami, sementara yang menentukan banyak sedikitnya vaksin adalah Dinas Kesehatan, jadi apa.perlunya uar uar atau imbauan wajib vaksin jika vaksinnya saja sangat terbatas" pungkasnya. ( 1c)