INDOMEDIANEWSC - Minimnya pengairan untuk sawah di Desa Cipeujeuhkulon, Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, akan dibuatkan sumur artesis di desa tersebut. Demikian dikatakan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lemahabang, Toto Sugiharto.
"Sebagian besar, para petani hanya satu kali musim tanam, karena minimnya pengairan. Kalau pun dipaksanakan untuk menanam, akan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk mengairi sawah," katanya, Kamis (2/9/2021).
Toto menjelaskan, para petani Cipeujeuhkulon untuk saat ini bisa menanam dua kali, karena masih adanya hujan. Bila tak ada penghujan, hanya satu kali musim tanam. Maka pihak desa mengajukan sumur artesis pada dinas dan kemungkinan besar, tahun depan realisasi. "Sumur artesis nanti, dapat mengairi sekitar 100 hektar lahan pertanian, termasuk untuk lahan pertanian kecamatan lain. Untuk musim tanam kedua tahun ini, mencapai kisaran 6,2 ton perhektar," jelasnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Cipeujeuhkulon, H Lili Mashuri mengungkapkan, saat ini para petani mengandalkan air hujan untuk bercocok tanam.
"Sangat disayangkan, bila lahan dibiarkan, karena minim pengairan. Maka pihak desa, mengajukan ke dinas pertanian melalui BPP Lemahabang untuk dibuatkan sumur artesis," ungkapnya.
Dirinya mengucapkan terima kasih pada dinas terkait yang memberikan bimbingan pada petani, hingga menghasilkan panen melimpah.
"Semoga dengan adanya sumur artesis, petani bisa menanam tiga kali dan tidak ada hama," harap wakil ketua FKKC Kabupaten Cirebon ini.
Dengan adanya sumur Artesis selain bisa menambah penghasilan bagi para petani, diharapkan kedepannya minat warga untuk bertani semakin tinggi, karena salah satu persoalan yang kerap dirasakan oleh para petani adalah sulitnya memperoleh air. (1c)