31 Agu 2021

DANREM 172/PWY PANEN RAYA BERSMA MASYARAKAT DI KEBUN SATGAS PAMTAS YONIF 131/BRS

INDOMEDIANEWSC– Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan bersama Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/BRS dan masyarakat perbatasan melakukan panen raya perdana di Kebun Braja Sakti, Skouw Wutung, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Senin (30/8).

Kebun Braja Sakti merupakan kebun yang dikelola oleh Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif 131/BRS dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar pos dengan luas lahan setengah hektar. Selama proses penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga tahap persiapan panen, Satgas Pamtas RI-PNG 131/BRS turut melibatkan masyarakat yang berada di sekitar Pos.

Meski tanah di daerah tersebut terdiri dari bebatuan, namun dengan perawatan yang baik dan berbekal ilmu pertanian yang dimiliki, hasil tanaman seperti semangka, melon, jagung, kacang panjang, terong, pepaya dan cabe bisa tumbuh subur dan berbuah dengan baik. 

Danrem 172/PWY mengapresiasi kegiatan ketahanan pangan yang dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/BRS. Disamping merupakan kegiatan teritorial juga merupakan wujud kemanunggalan TNI dan rakyat. 

Dengan adanya kegiatan ketahanan pangan seperti ini dapat memotifasi masyarakat khsususnya di daerah perbatasan dalam memberdayakan lahan kosong menjadi lahan produktif, selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga dapat menambah pendapatan masyarakat kedepannya. Terlebih masyarakat ikut terlibat secara langsung dalam setiap prosesnya sehingga masyarakat telah mendapatkan ilmu yang cukup dalam mengolah lahannya secara mandiri.

Dari kegiatan panen perdana ini, dapat menghasilkan 760 buah semangka, 200 melon, 1.000 buah jagung manis, terong 500 buah, 30 kg kacang panjang dan 75 kg cabe. Hasil panen tersebut dibagikan kepada warga sekitar Kampung Skouw dan Mosso Distrik Muara Tami. (1b)

30 Agu 2021

Pertanian harus berkualitas dan terjaga

INDOMEDIANEWSC- Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya untuk mendapatkan hasil pertanian yang benar-benar aman bagi masyarakat. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.Si saat membuka acara Sosiaslisasi Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) tingkat Kabupaten Cirebon di Hotel Sutan Raja Kecamatan Kedawung,  Senin (30/8/2021). 

Ayu sapaan akrabnya mengatakan, luas lahan pertanian di Kabupaten Cirebon mencapai 97 ribu lebih. Bahkan untuk lahan pertanian sawah mencapai 54.203 ribu lebih. 

"Artinya lahan pertanian untuk sawah sangatlah luas di Kabupaten Cirebon," ujarnya. 


Menurut Ayu, kegiatan ini bertujuan agar para pengusaha pertanian khususnya beras bisa memahami dari  peraturan Menteri Pertanian No. 53 tahun 2018 dan Permentan no 15 tahun 2021.

"Nantinya mereka yang mengikuti sosialisasi ini bisa menjalankan usahanya dengan mengutamakan keamanan, mutu aman dan segar sehingga produk yang dihasilkan selalu terjaga mutu kualitasnya," ujarnya. 

Ayu menjelaskan, di masa Pandemi Covid-19 banyak sektor yang ikut terdampak. Akan tetapi untuk sektor pertanian masih berjalan dengan normal. 

"Untuk sektor pertanian alhamdulillah tidak terlalu terdampak pandemi," ujarnya. 

Namun demikian, menurut Ayu, meskipun pertanian tidak terlalu terdampak pandemi, akan tetapi angka pengangguran di Kabupaten Cirebon naik cukup signifikan. 

"Untuk mengatasi pengangguran, kami akan memberikan support kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) sehingga kami harapkan KWT bisa tumbuh dan berkembang di Kabupaten Cirebon dengan dukungan baik dari pemerintah pusat maupun daerah," menurut Ayu. 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon,  H. Muhidin mengatakan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada para pengusaha pertanian, khususnya beras sesuai dengan Peraturan menteri pertanian No. 53 tahun 2018  tentang keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan. Kemudian adanya pembaharuan berdasarkan peraturan Menteri Pertanian No. 15 tahun 2021 tentang standar kegiatan usaha dan standar produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko sektor pertanian.

"Dimana mereka dalam penjualan beras harus melakukan  uji lab terlebih dahulu untuk mengetahui  mutu pangan baik medium maupun premiun yang dijual di masyarakat," ujarnya.

Muhidin mengungkapkan ada sekitar 700 pengusahan beras yang terdaftar di Pemerintah Kabupaten Cirebon. Tetapi kali ini akan diberikan berupa sertifikasi dan sertifikat kepada 20 orang pengusahan. 

" Kali ini kami berikan sertifikasi dan sertifikat kepada 20 orang pengusaha pertanian di bidang beras. Nantinya yang belum akan diusahakan untuk mendapatkan yang serupa," ujarnya.(DISKOMINFO)

Waspada Covid 19 " pilwu wajibkan Prokes"

INDOMEDIANEWSC- Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak yang akan diselenggaran 21 Nopember mendatang, menjadi perhatian serius tim gugus tugas Covid 19 kecamatan dan desa di Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, untuk menekan kasus Covid 19.

Kepala Puskesmas Sindanglaut, dr.Sutara mengatakan, Pilwu yang akan dilaksanakan tahun ini sangat berbeda, 
kareba adanya Covid 19.

 "Tentunya, protokol kesehatan (prokes) sangat diperketat saat pelaksanaan," katanya, usai menghadiri pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilwu, Sabtu (28/8/2021).

Sutara menjelaskan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan kasus Covid 19 saat Pilwu, antara lain, menyediakan tempat cuci tangan pada air yang mengalir dan memakai masker. Selain itu, untuk minimalisasi kerumuman, Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan disebar tiap dusun. 

"Kami tempatkan satu tenaga kesehatan dan Satgas Covid 19 tingkat desa di TPS. Bila ada warga yang membutuhkan perawatan lanjutan ke  rumah sakit, kami telah bekerjasama deangan pihak desa yang akan menyelenggarakan Pilwu untuk menyediakan mobil ambulan desa," jelasnya.

Masih dikatakan Sutara, untuk prokes yang akan diterapkan saat Pilwu nanti, ada tim yang akan memantau. Baik dari desa itu sendiri maupun gugus tugas Covid 19 kecamatan.

 "Tim ini yang akan mengingatkan warga dan panitia Pilwu untuk menerapkan prokes. Misalnya, ada kerumunan, kami ingatkan supaya jaga jarak," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko memaparkan, secara umum tidak ada kerawanan yang berarti.

 "Kami akan lakukan pemetaan titik kerawanan Pilwu. Kami akan kerahkan Bhabinkamtibmas, Linmas dan bantuan pasukan dari Polres juga Brimob, untuk menjaga kondusivitas Pilwu," paparnya.


Camat Lemahabang, Edi Prayitno mengungkapkan, netralitas perangkat desa dan PPS sangat diperlukan, guna terciptanya Pilwu sukses tanpa ekses. 

"Jangan lupa untuk terapkan prokes saat Pilwu nanti, karena Covid 19 masih ada," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PPS Desa Cipeujuehwetan, Nana Mulyana menuturkan, sekiatar 7.000 warga yang akan memilih dalam Pilwu tahun ini. "Sekitar 14 TPS yang kami sediakan dan masin-masing TPS, 500 pemilih, untuk minimalisasi kerumunan," ujarnya.

Kuwu Desa Lemababangkulon, Rudiana menambahkan, sekitar delapan TPS dalam Pilwu tahun ini. "Biasanya Pilwu, terpusat di balai desa. Karena pandemi Covid 19, pemungutan suara disebar beberapa tempat," imbuhnya. (1c)

PPS Citemu Validasi Daftar Pemilih " persiapan Pilwu serentak "

INDOMEDIANEWSC- Usai dilantik, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, langsung bekerja dengan memilah daftar pemilih.

Keterangan yang disampaikan Ketua PPS Desa Citemu, Wasna, daftar pemilih untuk pilwu mendatang mengacu pada data Pilpres dan akan ada tambahan bagi yang belum terdaftar. 

"Untuk data sementara, sekitar 3.000 pemilih dan besar kemungkinan, akan bertambah," tuturnya  Senin (30/8/2021).

Wasna menjelaskan, tahapan yang akan dilakukan jelang pilwu, antara lain, pembentukan KPPS dan pembukaan pendaftaran bakal calon kuwu (balonwu) 

"Untuk KPPS sekitar 49 orang dan pendaftaran balonwu, kisaran 17 September," jelasnya didampingi Ketua BPD setempat, Lukman Nurhakim.

Lukman mengungkapkan, netralitas bagi perangkat desa dan panitia sangat diperlukan, guna terciptanya pilwu yang jurdil dan luber.

 "Meski setiap individu memiliki hak berpolitik, namun alangkah baiknya tetap menjaga netralitas dalam mengemban amanah," ungkapnya.

Dirinya mengharapkan, pilwu terlaksana dengan sukses tanpa ekses dan menghasilkan pemimpin yang amanah. 

"Yang paling utama, pascapilwu. Agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan desa, ini perlu dilakukan oleh semua pihak, agar Citemu kedepannya semakin baik" tegas Lukman (1c)

FORKOMPAC DAN MASYARAKAT CIREBON KECAM AKSI TAWURAN DI DALAM KERATON KASEPUHAN

INDOMEDIANEWSC– Dengan adanya aksi Tawuran di dalam Keraton Kasepuhan ( 25/8/2021) jelas akan merusak Bangunan Fisik Keraton dan Otomatis akan merusak Cagar Budaya yang selama ini dilindungi dan dilestarikan oleh Negara republik Indonesia,khususnya oleh Keturunan dan  Masyarakat Cirebon. 

Aksi tawuran tersebut diduga kuat dilakukan adanya perebutan kekuasaan/Kesultanan Keraton Kasepuhan.

Menyikapi hal tersebut, sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Cangkol (Forkompac) dan Masyarakat Cirebon dengan tegas mengecam adanya aksi tawuran yang berlangsung di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat. 

Bahkan para pemuda warga Cangkol (Cangkol Tengah, Utara dan Selatan) Kelurahan Lemahwungkuk mengatakan 

" Kami sangat prihatin adanya Tawuran di dalam Keraton Kasepuhan,juga sangat peduli atas apa yang telah menimpa Keraton Kasepuhan.diduga kuat ini semua akibat adanya perebutan tahta Sultan". Tutur warga setempat.

Muslimin Koordinator Forkompac mengatakan, persoalan perebutan tahta Sultan adalah  permasalahan Keluarga dalam Keraton(Interen),jadi Sangatlah kurang baik bila perseteruan keluarga Keraton akhirnya melibatkan pihak dari luar Keraton.Sehingga menyebabkan kericuhan di dalam Keraton itu sendiri. 

“ kami tidak mempermasalahkan siapa saja Sultan yang duduk di Keraton Kasepuhan,lagian juga tidak ada pengaruhnya bagi kami.Tapi kalau tawurannya di dalam Keraton yang ada akan Kerusakan Aset di dalam Keraton/aset Keraton itu sendiri,otomatis Cagar Budaya yang di Lindungi akan pada Rusak" tegasnya.

Beberapa masyarakat sekitar Keraton  mengharapkan agar hal tersebut diselesaikan secara internal, tidak perlu melibatkan Orang di luar Keraton yang tidak tahu menahu serta tidak ada hubungannya sama sekali dengan keluarga Keraton.jadi silahkan selesaikan secara Interen saja nggak usah bikin keributan.

"ironisnya kok malah masyarakat luar yang Tawuran Apa tidak bisa diselesaikan melalui jalur yang lebih elegan, bukannya dulu para Wali juga selalu menyelesaikan persoalan itu secara musyawarah.juga agar pihak kepolisian secepatnya mengusut Tuntas aksi tawuran yang terjadi di dalam Keraton Kasepuhan".harap Muslim.
Lebih lanjut dirinya menuturkan

“Keraton Kasepuhan memang mempunyai nilai historis yang sangat besar khususnya bagi Kota Cirebon,miris apabila harus dirusak hanya karena perebutan tahta, parahnya lagi yang  melakukan tawuran itu entah siapa,dari mana dan ada kepentingan apa.Kami siap akan membuat laporan kepolisian apabila diperlukan hanya saja, pihaknya masih menunggu Keluarga Kasultanan untuk melakukan laporkan terlebih dahulu" .ujarnya.

“Kalau pihak Keluarga Kasultanan tidak juga membuat laporan ke Kepolisian,maka kami yang akan melapor.Yang dikhawatirkan adalah, tawuran ini tidak berhenti disini dan bakal kembali terjadi, diduga kuat akan ada satu pihak lagi yang akan mengklaim bahwa dirinya sebagai Sultan Kasepuhan”pungkasnya. (3b)

29 Agu 2021

Kuwu Lemahabangkulon " Pilwu perlu kedewasaan"

INDOMEDIANEWSC- Tidak lama lagi Pilwu serentak ditengah situasi Pandemi akan diselenggarakan di beberapa Desa Se Kabupaten Cirebon.

Mau tidak mau Pilwu tetap dilaksanakan walaupun dengan berbagai tahapan yang berbeda dari Tahun-tahun sebelumnya, salah satu pembedanya adalah diwajibkannya melaksanakan Pilwu dengan mematuhi protokol kesehatan.

Salah satunya disampaikan Kuwu Desa Lemahabangkulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Rudiana, Sabtu, 28/08/2021.

" saat situasi Pandemi , dimana kita semua harus melaksanakan prokes, disaat yang bertepatan pula dengan adanya rencana Pilwu serentak yang tidak lama lagi akan dilaksanakan di beberapa Desa Se Kabupaten Cirebon, tentunya diperlukan kesadaran semua pihak agar secara bersama sama melaksanakan prokes sesuai dengan ketetapan yang ada , tentunya memang terdapat beberapa perubahan tahapan pilwu, yang mungkin biasanya pemilihan tersebut difokuskan pada satu titik atau satu TPS, namun kali ini dibagi di beberapa TPS , hal ini dilakukan dengan tujuan agar meminimalisir terjadinya kerumunan" ujarnya.

Lebih lanjut Rudi , menuturkan, Bahwa pilwu ini harus dijadikan sebagai ajang pembelajaran dan pendewasaan dalam mementukan pilihan

" Pilwu ini merupakan salah satu jalan kita dalam menentukan pemimpin, oleh karenanya dalam pelaksanaannya harus dibarengi dengan kedewasaan dan kearifan, jangan sampai pilwu ini menjadi ajang tumbuhnya permusuhan, perbedaan itu hal yang wajar, jadi bagi Masyarakat yang akan mengikuti pelaksanaan Pilwu harus mengutamakan kebersamaan, persaudaraan dan tetap mengutamakan silaturahmi agar dalam menentukan pilihannya akan berbuah sesuatu yang baik bagi semua pihak " pungkas Rudiana (1c)