30 Agu 2021

Waspada Covid 19 " pilwu wajibkan Prokes"

INDOMEDIANEWSC- Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak yang akan diselenggaran 21 Nopember mendatang, menjadi perhatian serius tim gugus tugas Covid 19 kecamatan dan desa di Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, untuk menekan kasus Covid 19.

Kepala Puskesmas Sindanglaut, dr.Sutara mengatakan, Pilwu yang akan dilaksanakan tahun ini sangat berbeda, 
kareba adanya Covid 19.

 "Tentunya, protokol kesehatan (prokes) sangat diperketat saat pelaksanaan," katanya, usai menghadiri pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilwu, Sabtu (28/8/2021).

Sutara menjelaskan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan kasus Covid 19 saat Pilwu, antara lain, menyediakan tempat cuci tangan pada air yang mengalir dan memakai masker. Selain itu, untuk minimalisasi kerumuman, Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan disebar tiap dusun. 

"Kami tempatkan satu tenaga kesehatan dan Satgas Covid 19 tingkat desa di TPS. Bila ada warga yang membutuhkan perawatan lanjutan ke  rumah sakit, kami telah bekerjasama deangan pihak desa yang akan menyelenggarakan Pilwu untuk menyediakan mobil ambulan desa," jelasnya.

Masih dikatakan Sutara, untuk prokes yang akan diterapkan saat Pilwu nanti, ada tim yang akan memantau. Baik dari desa itu sendiri maupun gugus tugas Covid 19 kecamatan.

 "Tim ini yang akan mengingatkan warga dan panitia Pilwu untuk menerapkan prokes. Misalnya, ada kerumunan, kami ingatkan supaya jaga jarak," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko memaparkan, secara umum tidak ada kerawanan yang berarti.

 "Kami akan lakukan pemetaan titik kerawanan Pilwu. Kami akan kerahkan Bhabinkamtibmas, Linmas dan bantuan pasukan dari Polres juga Brimob, untuk menjaga kondusivitas Pilwu," paparnya.


Camat Lemahabang, Edi Prayitno mengungkapkan, netralitas perangkat desa dan PPS sangat diperlukan, guna terciptanya Pilwu sukses tanpa ekses. 

"Jangan lupa untuk terapkan prokes saat Pilwu nanti, karena Covid 19 masih ada," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PPS Desa Cipeujuehwetan, Nana Mulyana menuturkan, sekiatar 7.000 warga yang akan memilih dalam Pilwu tahun ini. "Sekitar 14 TPS yang kami sediakan dan masin-masing TPS, 500 pemilih, untuk minimalisasi kerumunan," ujarnya.

Kuwu Desa Lemababangkulon, Rudiana menambahkan, sekitar delapan TPS dalam Pilwu tahun ini. "Biasanya Pilwu, terpusat di balai desa. Karena pandemi Covid 19, pemungutan suara disebar beberapa tempat," imbuhnya. (1c)

PPS Citemu Validasi Daftar Pemilih " persiapan Pilwu serentak "

INDOMEDIANEWSC- Usai dilantik, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, langsung bekerja dengan memilah daftar pemilih.

Keterangan yang disampaikan Ketua PPS Desa Citemu, Wasna, daftar pemilih untuk pilwu mendatang mengacu pada data Pilpres dan akan ada tambahan bagi yang belum terdaftar. 

"Untuk data sementara, sekitar 3.000 pemilih dan besar kemungkinan, akan bertambah," tuturnya  Senin (30/8/2021).

Wasna menjelaskan, tahapan yang akan dilakukan jelang pilwu, antara lain, pembentukan KPPS dan pembukaan pendaftaran bakal calon kuwu (balonwu) 

"Untuk KPPS sekitar 49 orang dan pendaftaran balonwu, kisaran 17 September," jelasnya didampingi Ketua BPD setempat, Lukman Nurhakim.

Lukman mengungkapkan, netralitas bagi perangkat desa dan panitia sangat diperlukan, guna terciptanya pilwu yang jurdil dan luber.

 "Meski setiap individu memiliki hak berpolitik, namun alangkah baiknya tetap menjaga netralitas dalam mengemban amanah," ungkapnya.

Dirinya mengharapkan, pilwu terlaksana dengan sukses tanpa ekses dan menghasilkan pemimpin yang amanah. 

"Yang paling utama, pascapilwu. Agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan desa, ini perlu dilakukan oleh semua pihak, agar Citemu kedepannya semakin baik" tegas Lukman (1c)

FORKOMPAC DAN MASYARAKAT CIREBON KECAM AKSI TAWURAN DI DALAM KERATON KASEPUHAN

INDOMEDIANEWSC– Dengan adanya aksi Tawuran di dalam Keraton Kasepuhan ( 25/8/2021) jelas akan merusak Bangunan Fisik Keraton dan Otomatis akan merusak Cagar Budaya yang selama ini dilindungi dan dilestarikan oleh Negara republik Indonesia,khususnya oleh Keturunan dan  Masyarakat Cirebon. 

Aksi tawuran tersebut diduga kuat dilakukan adanya perebutan kekuasaan/Kesultanan Keraton Kasepuhan.

Menyikapi hal tersebut, sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Cangkol (Forkompac) dan Masyarakat Cirebon dengan tegas mengecam adanya aksi tawuran yang berlangsung di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat. 

Bahkan para pemuda warga Cangkol (Cangkol Tengah, Utara dan Selatan) Kelurahan Lemahwungkuk mengatakan 

" Kami sangat prihatin adanya Tawuran di dalam Keraton Kasepuhan,juga sangat peduli atas apa yang telah menimpa Keraton Kasepuhan.diduga kuat ini semua akibat adanya perebutan tahta Sultan". Tutur warga setempat.

Muslimin Koordinator Forkompac mengatakan, persoalan perebutan tahta Sultan adalah  permasalahan Keluarga dalam Keraton(Interen),jadi Sangatlah kurang baik bila perseteruan keluarga Keraton akhirnya melibatkan pihak dari luar Keraton.Sehingga menyebabkan kericuhan di dalam Keraton itu sendiri. 

“ kami tidak mempermasalahkan siapa saja Sultan yang duduk di Keraton Kasepuhan,lagian juga tidak ada pengaruhnya bagi kami.Tapi kalau tawurannya di dalam Keraton yang ada akan Kerusakan Aset di dalam Keraton/aset Keraton itu sendiri,otomatis Cagar Budaya yang di Lindungi akan pada Rusak" tegasnya.

Beberapa masyarakat sekitar Keraton  mengharapkan agar hal tersebut diselesaikan secara internal, tidak perlu melibatkan Orang di luar Keraton yang tidak tahu menahu serta tidak ada hubungannya sama sekali dengan keluarga Keraton.jadi silahkan selesaikan secara Interen saja nggak usah bikin keributan.

"ironisnya kok malah masyarakat luar yang Tawuran Apa tidak bisa diselesaikan melalui jalur yang lebih elegan, bukannya dulu para Wali juga selalu menyelesaikan persoalan itu secara musyawarah.juga agar pihak kepolisian secepatnya mengusut Tuntas aksi tawuran yang terjadi di dalam Keraton Kasepuhan".harap Muslim.
Lebih lanjut dirinya menuturkan

“Keraton Kasepuhan memang mempunyai nilai historis yang sangat besar khususnya bagi Kota Cirebon,miris apabila harus dirusak hanya karena perebutan tahta, parahnya lagi yang  melakukan tawuran itu entah siapa,dari mana dan ada kepentingan apa.Kami siap akan membuat laporan kepolisian apabila diperlukan hanya saja, pihaknya masih menunggu Keluarga Kasultanan untuk melakukan laporkan terlebih dahulu" .ujarnya.

“Kalau pihak Keluarga Kasultanan tidak juga membuat laporan ke Kepolisian,maka kami yang akan melapor.Yang dikhawatirkan adalah, tawuran ini tidak berhenti disini dan bakal kembali terjadi, diduga kuat akan ada satu pihak lagi yang akan mengklaim bahwa dirinya sebagai Sultan Kasepuhan”pungkasnya. (3b)

29 Agu 2021

Kuwu Lemahabangkulon " Pilwu perlu kedewasaan"

INDOMEDIANEWSC- Tidak lama lagi Pilwu serentak ditengah situasi Pandemi akan diselenggarakan di beberapa Desa Se Kabupaten Cirebon.

Mau tidak mau Pilwu tetap dilaksanakan walaupun dengan berbagai tahapan yang berbeda dari Tahun-tahun sebelumnya, salah satu pembedanya adalah diwajibkannya melaksanakan Pilwu dengan mematuhi protokol kesehatan.

Salah satunya disampaikan Kuwu Desa Lemahabangkulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Rudiana, Sabtu, 28/08/2021.

" saat situasi Pandemi , dimana kita semua harus melaksanakan prokes, disaat yang bertepatan pula dengan adanya rencana Pilwu serentak yang tidak lama lagi akan dilaksanakan di beberapa Desa Se Kabupaten Cirebon, tentunya diperlukan kesadaran semua pihak agar secara bersama sama melaksanakan prokes sesuai dengan ketetapan yang ada , tentunya memang terdapat beberapa perubahan tahapan pilwu, yang mungkin biasanya pemilihan tersebut difokuskan pada satu titik atau satu TPS, namun kali ini dibagi di beberapa TPS , hal ini dilakukan dengan tujuan agar meminimalisir terjadinya kerumunan" ujarnya.

Lebih lanjut Rudi , menuturkan, Bahwa pilwu ini harus dijadikan sebagai ajang pembelajaran dan pendewasaan dalam mementukan pilihan

" Pilwu ini merupakan salah satu jalan kita dalam menentukan pemimpin, oleh karenanya dalam pelaksanaannya harus dibarengi dengan kedewasaan dan kearifan, jangan sampai pilwu ini menjadi ajang tumbuhnya permusuhan, perbedaan itu hal yang wajar, jadi bagi Masyarakat yang akan mengikuti pelaksanaan Pilwu harus mengutamakan kebersamaan, persaudaraan dan tetap mengutamakan silaturahmi agar dalam menentukan pilihannya akan berbuah sesuatu yang baik bagi semua pihak " pungkas Rudiana (1c)

5 Desa Se Kecamatan Lemahabang " Siap laksanakan Pilwu serentak 2021"

INDOMEDIANEWSC- Pelantikan panitia pemungutan suara pemilihan kuwu serentak Tahun 2021 dilaksanakan hampir bersamaan di 5 Desa se Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Sabtu 28/08/2021.

5 Desa yang akan menyelenggarakan Pilwu serentak tersebut adalah Desa Asem, Sindanglaut, Cipeujeuhwetan, Belawa dan Desa Lemahabang kulon.

Pelantikan Panitia Pilwu Serentak tersebut, selain mengambil sumpah seluruh Panitia Pilwu sekaligus pemaparan tentang tahapan pilwu yang harus melaksanakan protokol kesehatan.

Pelantikan dan pengambilan sumpah yang disaksikan oleh unsur Muspika dan BPD di Masing -masing Desa tersebutpun tetap menerapkan prokes sesuai aturan Pemerintah.

Dalam keterangannya, Camat Lemahabang, Edi Prayitno, menuturkan, bahwa kelima Desa tersebut telah siap untuk melaksanakan Tahapan pilwu setelah panitia pilwu terbentuk dan diambil sumpah.

' Secara keseluruhan, Tahapan Pilwu Serentak di 5 Desa se Kecamatan lemahabang telah siap, dari kelima Desa yang akan melaksanakan pilwu tersebut jumlah TPS ( Tempat Pemgutan Suara -red) berjumlah sebanyak 45 TPS yang masing- masing terbagi di beberapa Desa dengan jumlah yang berbeda,  diantaranya adalah Desa Asem junlah TPS nya ada 6, Desa Sindanglaut 8 TPS, Desa Belawa 10 TPS, Desa Lemahabang kulon 7 TPS dan Desa Cipeujeuh wetan sebanyak 14 TPS" jelasnya.

Dengan telah dilantiknya Panitia Pilwu Serentak tersebut diharapkan akan mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan termasuk salah satu poinnya adalah Netralitas agar tercipta kondusifitas dan keamanan, hal ini disampaikan Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko.

" Kami dari jajaran Kepolisian tentunya berharap pilwu serentak ini berjalan tertib dan aman dengan tetap mematuhi protokol kesehatan , hal ini terntunya bisa terwujud dengan dilaksanakannya berbagai aspek, yang salah satu diantaranya adalah Netralitas, diharapkan dengan terciptanya netralitas oleh seluruh Panitia Pilwu yang kita harapkan berjalan aman dan nyaman ini bisa terwujud dengan baik, dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah seluruh unsur Masyarakat turut secara bersama- sama menciptakan suasana aman, nyaman, damai selama pilwu baik menjelang maupun sesudahnya" jelasnya.

Senada hal tersebut disampaikan kepala Puskesmas Sindanglaut, Dr. Sutara

" Untuk Periode Piwu Tahun ini secara keseluruhan mungkin sama, hanya saha karena saat ini dalam situasi Pandemi, maka salah satu aspek yang harus dipatuhi adalah menerapkan protokol kesehatan, yang diantanya adalah meminimalisir terjadinya kerumunan, oleh karenanya kami dari Dinas kesehatan dan Satgas covid tentunya akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus berupaya agar prokes ini bisa benar-benar dilaksanakan dengan baik, bahkan kami dari Satgas Kecamatan dimana didalamnya adalah Camat, Kapolsek, Danramil dan unsur terkait lainnya telah sepakat, jika dalam pelaksanaan pilwu nanti ada yang melakukan pelanggaran berat dengan tidak mematuhi prokes, ada sangsinya, bahkan sangsi terberatnya bisa dilakukan pembubaran, oleh karenanya kami meminta kepada semua pihak untuk tetap mematuhi prokes sebagai salah satu tahapan pilwu yang harus dilakukan oleh semua Masyarakat" tuturnya.

Dari informasi yang didapat, Ketua Panitia Pilwu yang telah diambil sumpahnya adalah , Ashari ( Desa Asem) Sulaeman ( Sindanglaut) Sodikin ( Belawa) Sukra (Lemahabangkulon) H. Manonjaya ( Cipeujeuhwetan)  1c


28 Agu 2021

Pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan

INDOMEDIANEWSC- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilakukan, salah satunya di sekolah Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon.

Camat Pasaleman, Wawan Gunawan mengatakan, PTM yang dilaksanakan pada tingkat SD hingga SMA/SMK di kecamatan ini sejak Jumat (20/8/2021) dan terus berlangsung hingga sekarang. "Protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksanakan pada tiap sekolah yang menyelenggaran PTM," tuturnya

Wawan menjelaskan, pelaksanaan PTM ditiap sekolah hanya sekitar empat jam dengan jumlah siswa 50 persen per-kelas dan dilanjutkan ship kedua.

 "Dengan pengawasan yang ketat dari para guru dan tim gugus tugas Covid 19 dalam menerapkan prokes di sekolah tersebut, untuk minimalisasi pencegahan Covid 19," jelasnya.

Masih dikatakan Wawan,  prokes tersebut antara lain, penyediaan tempat cuci tangan, memakai masker dan adanya alat pengukur suhu tubuh. Disamping itu, di tiap sekolah ada Satgas yang akan mengawasi para guru dan murid, agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan. "Tim Satgas ini yang bertugas untuk melaporkan, bila ada murid maupun guru yang suhu tubuh tinggi. Kemudian, dihimbau untuk berobat ke Puskesmas," ujarnya.

Dirinya menghimbau untuk menerapkan prokes, saat PTM.

 "Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi atau biasa disebut 5M sangat diperketat, guna mencegah cluster anak sekolah," pungkasnya (1c)