30 Agu 2021

FORKOMPAC DAN MASYARAKAT CIREBON KECAM AKSI TAWURAN DI DALAM KERATON KASEPUHAN

INDOMEDIANEWSC– Dengan adanya aksi Tawuran di dalam Keraton Kasepuhan ( 25/8/2021) jelas akan merusak Bangunan Fisik Keraton dan Otomatis akan merusak Cagar Budaya yang selama ini dilindungi dan dilestarikan oleh Negara republik Indonesia,khususnya oleh Keturunan dan  Masyarakat Cirebon. 

Aksi tawuran tersebut diduga kuat dilakukan adanya perebutan kekuasaan/Kesultanan Keraton Kasepuhan.

Menyikapi hal tersebut, sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Cangkol (Forkompac) dan Masyarakat Cirebon dengan tegas mengecam adanya aksi tawuran yang berlangsung di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat. 

Bahkan para pemuda warga Cangkol (Cangkol Tengah, Utara dan Selatan) Kelurahan Lemahwungkuk mengatakan 

" Kami sangat prihatin adanya Tawuran di dalam Keraton Kasepuhan,juga sangat peduli atas apa yang telah menimpa Keraton Kasepuhan.diduga kuat ini semua akibat adanya perebutan tahta Sultan". Tutur warga setempat.

Muslimin Koordinator Forkompac mengatakan, persoalan perebutan tahta Sultan adalah  permasalahan Keluarga dalam Keraton(Interen),jadi Sangatlah kurang baik bila perseteruan keluarga Keraton akhirnya melibatkan pihak dari luar Keraton.Sehingga menyebabkan kericuhan di dalam Keraton itu sendiri. 

“ kami tidak mempermasalahkan siapa saja Sultan yang duduk di Keraton Kasepuhan,lagian juga tidak ada pengaruhnya bagi kami.Tapi kalau tawurannya di dalam Keraton yang ada akan Kerusakan Aset di dalam Keraton/aset Keraton itu sendiri,otomatis Cagar Budaya yang di Lindungi akan pada Rusak" tegasnya.

Beberapa masyarakat sekitar Keraton  mengharapkan agar hal tersebut diselesaikan secara internal, tidak perlu melibatkan Orang di luar Keraton yang tidak tahu menahu serta tidak ada hubungannya sama sekali dengan keluarga Keraton.jadi silahkan selesaikan secara Interen saja nggak usah bikin keributan.

"ironisnya kok malah masyarakat luar yang Tawuran Apa tidak bisa diselesaikan melalui jalur yang lebih elegan, bukannya dulu para Wali juga selalu menyelesaikan persoalan itu secara musyawarah.juga agar pihak kepolisian secepatnya mengusut Tuntas aksi tawuran yang terjadi di dalam Keraton Kasepuhan".harap Muslim.
Lebih lanjut dirinya menuturkan

“Keraton Kasepuhan memang mempunyai nilai historis yang sangat besar khususnya bagi Kota Cirebon,miris apabila harus dirusak hanya karena perebutan tahta, parahnya lagi yang  melakukan tawuran itu entah siapa,dari mana dan ada kepentingan apa.Kami siap akan membuat laporan kepolisian apabila diperlukan hanya saja, pihaknya masih menunggu Keluarga Kasultanan untuk melakukan laporkan terlebih dahulu" .ujarnya.

“Kalau pihak Keluarga Kasultanan tidak juga membuat laporan ke Kepolisian,maka kami yang akan melapor.Yang dikhawatirkan adalah, tawuran ini tidak berhenti disini dan bakal kembali terjadi, diduga kuat akan ada satu pihak lagi yang akan mengklaim bahwa dirinya sebagai Sultan Kasepuhan”pungkasnya. (3b)

29 Agu 2021

Kuwu Lemahabangkulon " Pilwu perlu kedewasaan"

INDOMEDIANEWSC- Tidak lama lagi Pilwu serentak ditengah situasi Pandemi akan diselenggarakan di beberapa Desa Se Kabupaten Cirebon.

Mau tidak mau Pilwu tetap dilaksanakan walaupun dengan berbagai tahapan yang berbeda dari Tahun-tahun sebelumnya, salah satu pembedanya adalah diwajibkannya melaksanakan Pilwu dengan mematuhi protokol kesehatan.

Salah satunya disampaikan Kuwu Desa Lemahabangkulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Rudiana, Sabtu, 28/08/2021.

" saat situasi Pandemi , dimana kita semua harus melaksanakan prokes, disaat yang bertepatan pula dengan adanya rencana Pilwu serentak yang tidak lama lagi akan dilaksanakan di beberapa Desa Se Kabupaten Cirebon, tentunya diperlukan kesadaran semua pihak agar secara bersama sama melaksanakan prokes sesuai dengan ketetapan yang ada , tentunya memang terdapat beberapa perubahan tahapan pilwu, yang mungkin biasanya pemilihan tersebut difokuskan pada satu titik atau satu TPS, namun kali ini dibagi di beberapa TPS , hal ini dilakukan dengan tujuan agar meminimalisir terjadinya kerumunan" ujarnya.

Lebih lanjut Rudi , menuturkan, Bahwa pilwu ini harus dijadikan sebagai ajang pembelajaran dan pendewasaan dalam mementukan pilihan

" Pilwu ini merupakan salah satu jalan kita dalam menentukan pemimpin, oleh karenanya dalam pelaksanaannya harus dibarengi dengan kedewasaan dan kearifan, jangan sampai pilwu ini menjadi ajang tumbuhnya permusuhan, perbedaan itu hal yang wajar, jadi bagi Masyarakat yang akan mengikuti pelaksanaan Pilwu harus mengutamakan kebersamaan, persaudaraan dan tetap mengutamakan silaturahmi agar dalam menentukan pilihannya akan berbuah sesuatu yang baik bagi semua pihak " pungkas Rudiana (1c)

5 Desa Se Kecamatan Lemahabang " Siap laksanakan Pilwu serentak 2021"

INDOMEDIANEWSC- Pelantikan panitia pemungutan suara pemilihan kuwu serentak Tahun 2021 dilaksanakan hampir bersamaan di 5 Desa se Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Sabtu 28/08/2021.

5 Desa yang akan menyelenggarakan Pilwu serentak tersebut adalah Desa Asem, Sindanglaut, Cipeujeuhwetan, Belawa dan Desa Lemahabang kulon.

Pelantikan Panitia Pilwu Serentak tersebut, selain mengambil sumpah seluruh Panitia Pilwu sekaligus pemaparan tentang tahapan pilwu yang harus melaksanakan protokol kesehatan.

Pelantikan dan pengambilan sumpah yang disaksikan oleh unsur Muspika dan BPD di Masing -masing Desa tersebutpun tetap menerapkan prokes sesuai aturan Pemerintah.

Dalam keterangannya, Camat Lemahabang, Edi Prayitno, menuturkan, bahwa kelima Desa tersebut telah siap untuk melaksanakan Tahapan pilwu setelah panitia pilwu terbentuk dan diambil sumpah.

' Secara keseluruhan, Tahapan Pilwu Serentak di 5 Desa se Kecamatan lemahabang telah siap, dari kelima Desa yang akan melaksanakan pilwu tersebut jumlah TPS ( Tempat Pemgutan Suara -red) berjumlah sebanyak 45 TPS yang masing- masing terbagi di beberapa Desa dengan jumlah yang berbeda,  diantaranya adalah Desa Asem junlah TPS nya ada 6, Desa Sindanglaut 8 TPS, Desa Belawa 10 TPS, Desa Lemahabang kulon 7 TPS dan Desa Cipeujeuh wetan sebanyak 14 TPS" jelasnya.

Dengan telah dilantiknya Panitia Pilwu Serentak tersebut diharapkan akan mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan termasuk salah satu poinnya adalah Netralitas agar tercipta kondusifitas dan keamanan, hal ini disampaikan Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko.

" Kami dari jajaran Kepolisian tentunya berharap pilwu serentak ini berjalan tertib dan aman dengan tetap mematuhi protokol kesehatan , hal ini terntunya bisa terwujud dengan dilaksanakannya berbagai aspek, yang salah satu diantaranya adalah Netralitas, diharapkan dengan terciptanya netralitas oleh seluruh Panitia Pilwu yang kita harapkan berjalan aman dan nyaman ini bisa terwujud dengan baik, dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah seluruh unsur Masyarakat turut secara bersama- sama menciptakan suasana aman, nyaman, damai selama pilwu baik menjelang maupun sesudahnya" jelasnya.

Senada hal tersebut disampaikan kepala Puskesmas Sindanglaut, Dr. Sutara

" Untuk Periode Piwu Tahun ini secara keseluruhan mungkin sama, hanya saha karena saat ini dalam situasi Pandemi, maka salah satu aspek yang harus dipatuhi adalah menerapkan protokol kesehatan, yang diantanya adalah meminimalisir terjadinya kerumunan, oleh karenanya kami dari Dinas kesehatan dan Satgas covid tentunya akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus berupaya agar prokes ini bisa benar-benar dilaksanakan dengan baik, bahkan kami dari Satgas Kecamatan dimana didalamnya adalah Camat, Kapolsek, Danramil dan unsur terkait lainnya telah sepakat, jika dalam pelaksanaan pilwu nanti ada yang melakukan pelanggaran berat dengan tidak mematuhi prokes, ada sangsinya, bahkan sangsi terberatnya bisa dilakukan pembubaran, oleh karenanya kami meminta kepada semua pihak untuk tetap mematuhi prokes sebagai salah satu tahapan pilwu yang harus dilakukan oleh semua Masyarakat" tuturnya.

Dari informasi yang didapat, Ketua Panitia Pilwu yang telah diambil sumpahnya adalah , Ashari ( Desa Asem) Sulaeman ( Sindanglaut) Sodikin ( Belawa) Sukra (Lemahabangkulon) H. Manonjaya ( Cipeujeuhwetan)  1c


28 Agu 2021

Pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan

INDOMEDIANEWSC- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilakukan, salah satunya di sekolah Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon.

Camat Pasaleman, Wawan Gunawan mengatakan, PTM yang dilaksanakan pada tingkat SD hingga SMA/SMK di kecamatan ini sejak Jumat (20/8/2021) dan terus berlangsung hingga sekarang. "Protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksanakan pada tiap sekolah yang menyelenggaran PTM," tuturnya

Wawan menjelaskan, pelaksanaan PTM ditiap sekolah hanya sekitar empat jam dengan jumlah siswa 50 persen per-kelas dan dilanjutkan ship kedua.

 "Dengan pengawasan yang ketat dari para guru dan tim gugus tugas Covid 19 dalam menerapkan prokes di sekolah tersebut, untuk minimalisasi pencegahan Covid 19," jelasnya.

Masih dikatakan Wawan,  prokes tersebut antara lain, penyediaan tempat cuci tangan, memakai masker dan adanya alat pengukur suhu tubuh. Disamping itu, di tiap sekolah ada Satgas yang akan mengawasi para guru dan murid, agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan. "Tim Satgas ini yang bertugas untuk melaporkan, bila ada murid maupun guru yang suhu tubuh tinggi. Kemudian, dihimbau untuk berobat ke Puskesmas," ujarnya.

Dirinya menghimbau untuk menerapkan prokes, saat PTM.

 "Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi atau biasa disebut 5M sangat diperketat, guna mencegah cluster anak sekolah," pungkasnya (1c)

Kasus Covid-19 di Jabar Alami Penurunan

INDOMEDIANEWSC-Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengelar rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di wilayah Jawa Barat secara daring, Jumat (27/8/2021). 

Rapat tersebut diikuti oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar unsur Forkopimda Jabar, Bupati/Walikota se-Jawa Barat dilakukan secara daring. 

Tampak hadir dari Pemerintah Kabupaten Cirebon,  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, H.Erry Achmad Husaeri, SH,MM dan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Kabul Setiawan ,SH.M.Si. di Command Center Kantor Setda Kabupaten Cirebon. 

Dalam paparannya, Sekda Provinsi Jabar,  Setiawan Wangsaatmaja menyebutkan bahwa status perkembangan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Barat mengalami penurunan. 

Menurutnya, ada penurunan kasus selama PPKM diterapkan oleh Pemerintah Pusat. 

"Biasanya saat angka tinggi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 50 ribu lebih, sekarang sudah menurun mencapai 27 ribu lebih. Artinya, lebih dari setengah saat kasus tinggi," ujarnya. 

Setiawan mengatakan, angka kesembuhan kasus Covid-19 di Jabar mengalami peningkatan dari angka rata-tata tingkat Nasional yakni diangka 94 persen lebih. 

"Artinya angka kesembuhan di Jabar sangat signifikan. Sehingga ini berpengaruh dengan ketersediaan BOR baik di Pusat Isolasi Terpadu maupun rumah sakit mengalami keterisian tempat tidur  mencapai 19, 92 persen. Mudah mudahan di rumah sakit tidak ada penumpukan pasien," katanya. 

Akan tetapi, kata Setiawan, walaupun adanya penurunan kasus di Jabar, ada satu daerah yang masuk dalam kategori risiko tinggi. 

"Nanti kami akan konfirmasi kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur yang masuk dalam zona risiko tinggi. Kami dari Provinsi Jabar akan membantu dalam penanganannya," ujarnya. 

Selain itu, lanjut Setiawan,  ada beberapa daerah yang angka kasus terkonfirmasi Covid-19 dan kematian masih cukup tinggi di Jabar. 

"Untuk kasus penambahan tertinggi di Jabar yakni Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 26.73 persen, Subang 14.12 persen dan  Indramayu sebanyak 9.57 persen. Sedangkan untuk kasus kematian tertinggi ada Kabupaten Garut 4.35 persen,  Indramayu 4.35 persen serta Karawang 4.21 persen," katanya. 

"Untuk tingkat kesembuhan terendah di Jawa-barat ada Kabupaten Tasikmalaya 69.70 persen, Subang 82.92 persen dan  Indramayu 86.09 persen. Jadi kami akan meminta  klasifikasi dengan data kepada tiga daerah tersebut karena masih terendah di Jabar," tambahnya. 

Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi, Mayjend TNI Agus Subianto mengatakan, saat ini Kodam III/Siliwangi masih melaksanakan serbuan vaksinasi untuk masyarakat umum. Bahkan Kodam sudah menyediakan 39 pos sentra vaksinasi yang tersebar di wilayah Jawa Barat. 

"Kita lihat di Kesdam III/Siliwangi, warga sangat antusiasme mengikuti serbuan vaksin. Dengan sehari mencapai 1.000 sampai 2.000 orang sasarannya. Artinya mereka sudah sadar pentingnya kesehatan," katanya. 

Agus juga mengatakan, dalam waktu dekat pihak Kodam III/Siliwangi akan melakukan serbuan vaksinasi tingkat SMP. 

"Salah satunya di wilayah Kebun Raya Bogor. Nanti di sana juga akan ditinjau langsung oleh Bapak Presiden Jokowi sehingga nanti para siswa maupun guru bisa berkomunikasi dengan bapak Presiden. Kami juga terus berkolaborasi dengan pihak lain untuk percepatan vaksinasi untuk capaian herd immunity di wilayah Jawa-Barat, " ujarnya.(DISKOMINFO)

27 Agu 2021

Pemdes Buntet rutin adakan pemeriksaan warga

INDOMEDIANEWSC- Pemerintah Desa (Pemdes) Buntet Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, secara  rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi warga setempat.

Kuwu Desa Buntet, Edi Suhaedi melalui Kasi Pemerintahan, Supriyatna mengatakan, pemeriksaan kesehatan yang rutin dilaksanakan setiap Rabu tersebut merupakan bentuk perhatian pihak desa dan Puskesmas pada ibu hamil, bayi dan balita.

 "Kesehatan masyarakat menjadi salah satu prioritas desa dalam program pemberdayaan masyarakat. Maka secara berkala, dilaksanakan penimbangan bayi dan balita juga pemeriksaan kesehatan bagi lansia," tutur Supriyatna, Kamis (26/8/2021)

Masih dikatakan Supriyatna, dalam bidang kesehatan tentunya memerlukan peran serta seluruh pihak, maka pihak desa senantiasa melibatkan kader bidan desa dan kader PKK dalam kegiatan Posyandu dan pemeriksaan kesehatan ini. 

"Diharapkan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintahan desa dalam pencegahan penyakit terlaksana dengan baik, sehingga menjadi desa yang terbebas dari penyakit. Khususnya, Covid 19 yang saat ini sedang melanda," paparnya.

Dirinya menghimbau pada seluruh warga untuk berperan aktif dalam pencegahan penyakit. 

"Minimal, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Juga menerapkan 5 M, yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi," imbuh Supri. (1c)