26 Jul 2021

OPTIMALKAH PPKM DARURAT?

oleh 
Daddy Rohanady
Anggota DPRD Provinsi Jabar


ANTARA PERUT DAN MAUT 

hampir semua pedagang kini meradang
mereka merasa bernasib sama
otak mereka diperas
agar tabungan dan isi rumah tidak terkuras
repotnya yang tak punya tabungan
bantuan yang ada pasti tak cukup
apalagi kalau larangan diperpanjang 
bagaimana menyambung hidup kalau dagang dilarang?
memang tidak boleh putus asa
Jika tak ada jalan keluar? 
solusi seakan buntu
dilarang berkerumun dan semua dibatasi 
tapi perut harus diisi
mereka butuh makan
maka tetap harus ada jalan
jangan menunggu amuk rakyat
kalau itu terjadi, birokrasi tak lagi punya arti 
karena pilihannya antara hidup dan mati
kalau terus dibiarkan 
rakyat tak lagi punya pilihan
mereka bisa turun ke jalan 
tapi bukan jalan-jalan 
mereka jadi demonstran
semoga cobaan berat ini segera berlalu
sampai kapan bisa bertahan juga tak ada yang tahu
kalau sudah berkaitan dengan perut
semua tak lagi takut maut


Itulah sekilas gambaran situasi yang berkembang belakangan ini. PPKM Darurat memang sudah berakhir pada 20 Juli 2021 lalu berbarengan dengan Idul Adha 1442 H. Penerapan kebijakan tersebut di satu sisi sukses mencegah pergerakan masyarakat yang semula dikhawatirkan akan pulang kampung. 

Banyak pejabat sudah menyatakan bahwa PPKM Darurat berhasil menekan angka peningkatan jumlah terkonfirmasi covid-19. Angka-angka yang dipublikasikan memang mendukung semua itu. Belum lagi persentase angka keterisian tempat tidur di setiap rumah sakit yang terus turun. Semua itu memperkuat argumentasi keberhasilan PPKM Darurat. 

Kini era berganti. Presiden Jokowi mengubahnya menjadi PPKM berlevel. Mayoritas wilayah pun menerapkan kebijakan wilayahnya di level 4. Sebenarnya, tidak terlalu banyak perbedaannya antara PPKM Darurat dengan PPKM level 4. Hanya ada beberapa bagian yang dilonggarkan. Pada intinya, tujuannya memang sama, yakni mengurangi kemungkinan penyebaran covid-19 secara lebih meluas. 

Di satu sisi tujuan kebijakan yang diambil pasti dipahami masyarakat. Namun, ada hal yang tak bisa kita abaikan pula. Itulah yang coba saya tuangkan dalam deretan kata di awal tulisan ini. Pada dasarnya manusia memang butuh sehat, tetapi dia juga butuh makan. 

Andai kemudian kebijakannya seratus persen tak boleh berjualan, saya khawatir ini menjadi kebijakan yang kontraproduktif. Di satu sisi kita ingin memperhatikan kesehatan, tanpa mengabaikan sisi recovery ekonomi. Namun, sekali lagi misalnya, andai dilakukan pelarangan berjualan secara total, pasti di sana sini akan banyak perlawanan. 

Betapa tidak, para pedagang asongan, misalnya, pasti tidak setuju dengan PPKM Darurat. Mereka mayoritas baru bisa makan dari hasil penjualan hari itu. Bagi mereka, makan tidaknya hari itu --atau maksimal besok-- sangat bergantung pada hasil penjualan hari ini. Lantas, apa yang akan terjadi jika mereka dilarang berjualan? 

Secara sederhana, kita bisa menjawab dengan mudah. Mereka akan melakukan penolakan. Mereka akan tetap berjualan. Itu semua mereka lakukan demi keluarganya. Bagaimana mungkin seseorang akan membiarkan keluarganya tidak makan? 

Bansos? Bukankah sudah dinyatakan bahwa besarannya Rp600.000 per keluarga per bulan. Andai suami-istri sebuah keluarga hanya satu yang jadi tulang punggung (mencari uang), berarti mereka berdua harus menggunakan dengan berhemat karena jatahnya Rp20.000 per hari. 

Lalu bagaimana, misalnya, kalau mereka harus membayar listrik dan PAM minimal. Apalagi kalau mereka mempunyai anak sekolah. Pulsa untuk anaknya harus dibayar pula. Berarti besaran biaya mekan mereka per hari menjadi jauh lebih kecil lagi. Itu untuk mereka yang mendapat bansos. 

Bagaimana dengan keluarga yang tidak mendapat bansos? Mereka bisa dipastikan akan tetap berdagang atau melakukan kegiatan lainnya yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka juga pasti menyadari risiko yang harus ditanggung. Jadi, kebijakan kita harus dipikirkan secara matang. Karena, seperti akhir deretan kata-kata saya di awal tulisan ini, kalau sudah berkaitan dengan perut, semua tak lagi takut maut.

Dampak PPKM " Seniman mati suri"

Indomedianewsc- seniman teriak namun tak bisa berbuat  akibat  pemberlakuan  PPKM Darurat yang diterapkan Pemerintah dengan dalih memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19.

Kegelisahan tersebut disampaikan Pembina FKSB ( Forum Komunikasi Seni Burok Cirebon) H. Taufik, kepada IM. Senin 26/07/2021.

" penerapan PPKM Darurat ini tentu sangat berdampak pada kehidupan para seniman, bagaimana tidak, saat pandemi ini kami seakan mati suri karena tidak bisa mentas atau manggung akibat adanya larangan , sementara kami para seniman siap untuk melaksanakan aturan Pemerintah dalam hal ini penerapan Prokes" ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa Seniman sangat mendukung apapun keputusan Pemerintah asalkan dilakukan dengen rasa keadilan.

" jika memang PPKM diterapkan dengan tegas dan adil.kami sangat mendukung, betapa kami merasa hidup kami dikekang, sementara pasar moderen dan pasar tradisional tetap bisa beropasi , bahkan hingga ibadah saja kami dibatasi, kalaupun diperbolehkan harus mengatur jarak, sementara di pertokoan atau pasar pasar, mereka kadang berdesakan, jadi kami meminta kepada pemerintah, jangan kebiri para seniman, karena kami butuh hidup dan kehidupan, intinya kami perlu adanya ketegasan yang adil " ungkapnya.

Saat disinggung apakah penerapan PPKM Darurat ini optimal, dirinya menegaskan

" sangat tidak optimal, PPKM Darurat ini hanya sebatas melakukan penyekatan dan membatasi terjadinya mobilitas, kalaupun ada tindakan hanya sebatas imbauan, jadi intinya apapun yang dilakukan jika tidak  dibarengi dengan ketegasan dan hanya bersifat imbauan semuanya tidak akan optimal, toh buktinya pasar pasar ataupun tempat tempat umum banyak  yang terjadi kerumunan, nasib kami saat ini hanya bergantung pada langkah bijak Pemerintah kepada kelangsungan hidup para seniman yang selama ini mati suri" pungkas H.Taufik (1c)


Kapolsek Susukanlebak " jangan mudah terprofokasi"

Indomedianewsc- Program vaksinasi masal dalam rangka HUT Bayangkara ke 75 tahap 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 24/07/2021.

Salah satunya adalah yang digelar oleh Jajaran Kepolisian Sektor Susukanlebak, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon.

Dalam keterangan yang disampaikan Kapolsek Susukanlebak, AKP. Awan, saat memantau pelaksanaan Vaksinasi tahap kedua menjelaskan kepada IM.

" masih dalam rangka memperingati HUT Bayangkara, pelaksanaan vaksinasi masal ini merupakan  salah satu wujud dukungan kami terhadap Pemerintah dalam usaha memutus mata rantai penyebaran pandemi covid - 19 " tuturnya.

Lebih lanjut Awan , menjelaskan, saat ini Masyarakat semakin tinggi kesadarannya untuk mengikuti vaksin, hal.ini tentunya sangat positif bagi seluruh pihak, khususnya Warga Masyarakat yang sebelumnya merasa was-was atau takut untuk divaksin.

" Dengan adanya kebebasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi , terkadang membuat kita tidak dapat membedakan mana berita yang benar dan mana yang salah, dengan adanya hal tersebut tentunya kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak mudah terprofokasi oleh informasi yang tidak jelas. Yang pasti  vaksin ini aman, namun demikian prokes tetap harus dipatuhi" tegasnya. (1c)

Usaha Penyelundupan BBM Kembali Digagalkan Satgas Pamtas RI-RDT

Indomedianewsc- Personil Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 6/3 Kostrad Pos Inbate dan Pos Nino sama-sama gagalkan penyelundupan BBM di daerah patroli Pos masing-masing di perbatasan RI-RDTL. Minggu (25/07/2021).

120 liter BBM yang terdiri dari 4 buah jerigen berukuran masing-masing 30 liter berhasil diamankan oleh anggota Pos Inbate dipimpin oleh Danpos Letda Arm Djoko H.P. Dalam kegitan patroli yang dilakukan oleh anggota Pos Inbate di sekitaran Patok provinsi No 43. Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara.

Sementara itu di tempat terpisah, personil Pos Nino dibawah pimpinan Danpos Sertu Muliadi melakukan patroli malam (ambush) jalan tikus dan berhasil menggagalkan usaha penyelundupan BBM sejumlah 45 liter dengan menggunakan 2 buah jerigen ukuran 20 liter dan 2 buah jerigen ukuran 5 liter.

Kedua usaha penyelundupan yang digagalkan anggota Satgas Pamtas Yonarmed 6/3 Kostrad tersebut diduga akan diselundupkan menuju wilayah RDTL dan sampai saat ini belum diketahui siapa pemilik dari barang bukti tersebut.

"Kami akan terus melakukan patroli untuk menggagalkan usaha penyelundupan ilegal baik dari RI menuju RDTL maupun sebaliknya", ucap Letda Arm Djoko H.P.

Sementara itu barang bukti saat ini telah diamankan di pos masing-masing untuk dilaporkan secara bertahap. (1b)

25 Jul 2021

Divif 2 Kostrad Laksanakan Program Kostrad Peduli Sesama

Indomedianewsc-Pendiv2 - Guna membantu masyarakat akibat wabah Covid-19, Satuan Divif 2 Kostrad melaksanakan program “Kostrad Peduli” di tengah Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan secara serentak di jajaran Divif 2 Kostrad. Jumat (23/07).

Pembagian nasi kotak “Kostrad Peduli” ini merupakan inisiasi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad),  Letjen TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., dalam rangka membantu meringankan beban hidup masyarakat yang terdampak akibat wabah Covid-19.

Dalam hal ini, Satuan Divif 2 Kostrad membagikan nasi kotak sejumlah 47.419 box yang di bagikan kepada masyarakat yang kurang mampu di seluruh wilayah jajaran Satuan Divif 2 Kostrad.

Pada kesempatan ini, Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad, S.H. menyampaikan, dengan adanya kegiatan "Kostrad Peduli" yang diinisiasi oleh Pangkostrad ini akan semakin memperkokoh kemanunggalan TNI dan Rakyat yang telah terjalin selama ini serta bagi masyarakat yang menerima bantuan dapat merasakan.

“Sebanyak 47.419 box nasi kotak kita bagikan kepada masyarakat pada hari ini di seluruh jajaran Satuan Divif 2 Kostrad, karena seperti kita ketahui bersama pandemi ini telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan khususnya perekonomian terutama bagi masyarakat yang kurang mampu, semoga apa yang kita lakukan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat yang menerima bantuan,” ujarnya.

“Saya berharap, kegiatan ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua dalam hal kepedulian terhadap sesama serta mari kita bersama membantu pemerintah dalam percepatan penanganan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkas Pangdivif 2 Kostrad. (1b)

24 Jul 2021

Vaksin tahap 2 " prokes tetap diutamakan"

Indomedianewsc- perlu kesadaran bersama untuk peduli kesehatan, khususnya dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19.

Dalam penangan pandemi yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak adalah salah satunya melalui vaksinasi.

Hal ini diwujudkan oleh jajaran kepolisian Republik Indonesia, salah satunya adalah pelaksanaan vaksinasi tahap ke 2 kelanjutan dari HUT Bayangkara ke 75.

Dari keterangan yang disampaikan Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko. Usai pelaksanaan vaksinasi yang bertempat di Puskesmas Sindanglaut, Sabtu, 24/07/2021 menuturkan

" salah satu usaha atau ikhtiar yang harus didukung oleh berbagai pihak adalah melalui vaksinasi, tentunya selain penerapan prokes, ini perlu dilakukan agar kita semua bisa benar-benar terhindar dari virus corona atau covid-19" ujarnya.

Lebih lanjut Kompol Sunarko, menjelaskan, dengan telah dilaksanakannya vaksin bukan berarti kita mengabaikan prokes

" kami mengimbau kepada semua warga Masyarakat , kalaupun sudah melaksanakan vaksin tetap harus melaksanakan protokol kesehatan, seperti membiasakan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas jika tidak terlalu penting" tuturnya.

Selain untuk mematuhi prokes, hal yang perlu dilakukan adalah tetap menjaga pola hidup sehat dan bersih

" yang tidak kalah pentingnya adalah kita membiasakan hidup sehat dan bersih, selain tentunya dengan jangan hentinya kita memohon kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berahir, pesan saya selaku kapolsek kepada warga Masyarakat, lebih baik dirumah dan bijaklah dalam memahami pandemi, jangan mudah  terpropokasi oleh kabar dan informasi yang belum tentu kebenarannya" pungkasnya (1c)