Dalam acara tersebut dihadiri Kyai muda asal Kabupaten Purworejo yakni Kyai Asrori Aris atau yang akrab di sapa Kyai Kendiel, dengan bahasanya yang santai dan penuh keakraban beliau menerangkan pentingnya diadakan haul untuk mengenang orang tua, guru dan para pahlawan kita.
Kyai Asrori Aris atau Kyai Kendiel dari Loano, Kabupaten Purworejo dalam ceramahnya menyampaikan, bahwa pendidikan, ilmu dan sebagainya pertama kali dari orang tua, maka sudah selayaknya seorang anak untuk berbakti kepada orang tua.
"Orang tua yang sudah mati itu tidak membutuhkan kopi, makanan dan lain-lain akan tetapi mereka itu membutuhkan doa makanya perlu dan sangat penting diadakanya haul seperti ini," ucapnya.
Kyai Kendiel juga menjelaskan, pentingnya dilaksanakan haul setiap tahun tersebut untuk mengenang perjuangan-perjuangan orang tua, para pahlawan untuk kita doakan.
"Karena tanpa mereka-mereka yang sudah meninggal mungkin kita tidak akan mengenal siapa Tuhan kita makanya sangat penting untuk kita selalu mengingat perjuangan-perjuangan orang tua, guru dan para pahlawan dengan mengadakan haul seperti ini,' jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Haul KH Thoha Sulaimy Singosari, Tufail Muhammad atau yang akrab disapa Gus Tufail mengatakan, haul tersebut merupakan haul yang ke-5 atas meninggalnya KH Thoha Sulaimy.
"Jadi tema haul kali ini adalah meneladani guru melalui perilaku merajut keihlasan meneruskan perjuangan," katanya.
Gus Tufail juga menerangkan, bahwa KH Thoha tersebut merupakan salah satu pejuang jamaah manakib jawahirul mangani di Kabupaten Kebumen.
"Jadi KH Thoha Sulaimy ini adalah khalifah manakib pertama di Kabupaten Kebumen setau saya, kegiatan haul ini juga rutin kita laksanakan sertiap satu tahun sekali," pungkasnya. (Agus.S/1b)
