6 Jun 2021

DIDUGA LALAI PEGAWAI BANK SWASTA RUGIKAN NASABAH

Indomedianewsc- Lupa dan lalai adalah manusiawi, hal ini yg terjadi disalah satu bank swasta ternama di unit kecamatan lemah abang, Kabupaten Cirebon.

Beberapa waktu lalu, tepatnya Tgl 24 Mei 2021, salah seorang Nasabah H.M.kholid (50 tahun) warga Desa Mertapadakulon, Kec Astanajapura,Kab Cirebon, menyetor uang disalah satu Bank Swasta ternama sebesar Rp.15.500.000 melalui teller bank tersebut, namun menurut teller uang yang disetorkan sebesar 13.500.000, kholid sebagai nasabah , merasa kecewa, karena uang yang disetorkan tidak seperti yang katakan.karena dirasa ada kekeliruan, akhirnya   kholid klarifikasi kepimpinan bank tersebut dengan didampingi pimpinan salah satu media online.

Dalam pertemuan dengan salah satu pimpinan Bank tersebut, diperoleh hasil yang kurang menguntungkan bagi nasabah, karena pihak Bank tidak mengakui jika sudah terjadi kesalahan, walaupun sudah dibuktikan dengan adanya CCTV yang dikirimkan oleh pihak Bank.

HM.Kholid menuturkan, bahwa dirinya menyetor uang sebesar Rp.15.500.000

" Dari rumah saya sudah menghitung uang yang akan saya setorkan sebanyak Rp.15.500.000, tetapi kata teller bahwa jumlah uang yang saya bawa hanya sebesar Rp.13.500.000, karena tidak sesuai kenyataan saya pulang dengan perasaan kecewa, karena dirasa ada yang janggal, saya pun menghadap salah seorang pimpinan di Bank tersebut, dari pertemuan dengan pimpinan tersebut, didapat bukti melalui CCTV, bahwa uang yang dianggap kurang sebesar Rp.2.000.000 dimasukan teller ke dalam laci sebelum dilakukan penghitungan. Ini sudah sangat jelas bahwa telah terjadi kesalahan " ujarnya.

Saat IM melakukan konfirmasi kepada pihak Bank bersama Nasabah yang merasa dirugikan ( HM.Kholid-red) Diruang kerjanya, (Rizki Arie- Karyawan Bank- Red) membantah bahwa telah terjadi kesalahan

" dari CCTV memang terlihat ada uang yang dimasukan laci sebelum dihitung, tetapi sepengalaman saya uang tersebut tidak sampai Rp.2.000.000, karena walau hanya melihat sekilas saya paham tebal tipis nya tumpukan uang" ujar Rizki.

Saat IM menegaskan, apakah telah terjadi kesalahan dan pihak Bank siap bertanggung jawab, Rizki menegaskan

" tidak ada kesalahan yang dilakukan teller kami, namun demikian kami meminta kepada pak Haji untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan, dan saya akan berkunjung ke rumah pak haji untuk mencari solusi terbaik" jelasnya.

Dari hasil CCTV yang sudah sangat jelas bahwa diduga telah terjadi kesalahan, namun pihak Bank tetap menyangkal telah terjadi kesalahan.

Dengan adanya hal tersebut, Nasabah yang dirugikan mengharap adanya itikad baik dari pihak Bank agar uang miliknya sebesar Rp.2.000.000 bisa segera dikembalikan

" beberapa hari lalu pihak Bank memang datang kerumah saya, dan berjanji akan mengembalikan uang saya, tetapi gak tahu kapan akan dikembalikan karena bilangnya saat ini belum ada uangnya" ujar Kholid, lirih.(3a)

4 Jun 2021

Waspada Kluster Hajatan " walau sudah divaksin prokes harus dilaksanakan"

Indomedianewsc - Maraknya acara hajatan di berbagai tempat, besar kemungkinan dapat menimbulkan kluster baru Covid 19. Demikian dikatakan Kepala Puskesmas Pangenan Kabupaten Cirebon, Yati.

"Protokol kesehatan (prokes) harus diterapkan saat hajatan maupun keseharian, guna mencegah penyebaran Covid 19," tuturnya, Jumat (4/6/2021).

Yati menjelaskan, hajatan yang marak sekarang ini kemungkinan besar dapat menambah kasus Covid 19, maka diperlukan esktra ketat prokes dalam acara tersebut.

 "Pasca Idulfitri, tidak ada kasus yang signifikan. Namun yang dikhawatirkan, kasus bertambah saat musim hajatan. Minimalisasi kerumunan dengan membatasi tamu undangan dan tuan hajat, wajib menyediakan tempat cuci tangan juga masker untuk mencegah penyebaran Covid 19 di masyarakat, merupakan salah satu upaya yang harus dipatuhi" ujarnya.

Masih dikatakan Yati, Covid 19 berdampak hampir pada seluruh sektor, tak terkecuali masyarakat desa, sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat itu sendiri untuk mencegah Covid 19.

 "Covid 19 masih ada, maka prokes harus tetap diterapkan. Salah satunya saat hajatan, agar dapat minimalisasi penyebaran Covid 19," lanjut Yati.

Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan 5M yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi kegiatan di luar rumah. Tak terkecuali, yang sudah divaksin. 

"Vaksinasi hanya upaya pencegahan, maka sudah semestinya prokes dilaksanakan dalam keseharian. Jika tak ada keperluan yang sangat penting, lebih baik di rumah saja," pungkas Yati.(1c)

Akibat Corona " kantor Desa Japura lor tutup sementara"

Indomedianewsc- Covid 19 berdampak pada hampir seluruh sektor, tak terkecuali sektor pelayanan umum. Salah satunya, balai Desa Japuralor Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, terpaksa tutup sementara hingga Minggu (6/6/2021).

Dalam kondisi tersebut, kecanggihan teknologi diterapkan pihak desa setempat dalam memberikan pelayanan masyarakat, salah satunya melalui pesan singkat (WA dan SMS), sehingga warga yang membutuhkan administrasi kependudukan tetap terlayani.

Camat Pangenan, Bambang Setiadi menuturkan, penutupan balai desa sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19 di masyarakat. 

"Dari hasil tracking dan swab, ternyata pelayan publik desa setempat diduga positip Covid 19. Kemudian yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri sambil menunggu swab kedua sekitar tiga pekan mendatang," katanya disela meninjau vaksinasi massal di balai Desa Pengarengan, Kamis (4/6/2021).

Sementara itu, perangkat desa setempat, Said, mengungkapkan, dengan menerapkan protokol kesehatan, pelayanan yang bersifat kedaruratan tetap berjalan. 

"Mulai Senin-Minggu (31/5-6/6/2021) balai desa tutup semetara, guna mencegah penyebaran Covid 19," ujarnya saat dihuhungi melalui telepon seluler.

Said menjelaskan, Satgas Covid 19 kecamatan saat itu menyarankan kepada kuwu dan seluruh perangkat desa agar isolasi mandiri sementara waktu hingga swab kedua nanti. 

"Kami disarankan tim Satgas Covid 19, untuk menutup pelayanan sementara sampai proses sterilisasi selesai dilakukan. Setelah satu pekan, akan normal kembali pelayanan di balai desa," jelasnya.

Dirinya mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat, agar bisa melaksanakan tugas seperti biasa. "

"Mari kita bersama cegah Covid 19 dengan melaksanakan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi kegiatan di luar rumah, hal ini merupakan salah satu ikhtiar atau usaha untuk meminimalisir terjadinya penyebaran pandemi covid-19" harapnya. (1c)

2 Jun 2021

MEMPERINGATI HARI LAHIR PANCASILA, TNI BERIKAN PENYULUHAN TENTANG WAWASAN KEBANGSAAN, KESEHATAN DAN HUKUM DI PAPUA

Indomedianewsc- Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG yonif 131/Brs, Pos Kotis memberikan penyuluhan tentang Wawasan Kebangsaan, kesehatan dan pengetahuan tentang Hukum di Pesantren Hidayatulah Koya tengah Distrik Muara Tami, Jayapura.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Letkol Inf Muhammad Erfani S.H., M.Tr (Han) dalam keterangan tertulisnya di Distrik Muara Tami, Jayapura.( 01/06/2021)

Dansatgas mengatakan kegiatan penyuluhan kepada para santri ini diharapkan dapat menambah wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Pada bidang kesehatan guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan dengan memberikan materi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan protokol kesehatan Covid 19.
Untuk bidang hukum bertujuan meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum dan pengetahuan tentang bahaya narkoba bagi generasi muda khususnya bagi anak-anak usia sekolah.
Sebagai Nara sumber dalam penyuluhan ini adalah para perwira satgas yaitu Lettu Inf Ibrahim (Pasi ter), Lettu Ckm Hendra (Dokter Yon), Letda Chk Farma S.H (Pa Kum).

Pada kesempatan itu Satgas juga membuat permainan game untuk anak-anak santri dan diakhir kegiatan memberikan tali asih kepada santri berupa perlengkapan sekolah.

Ustad Muhammad Haeranzi (53), sebagai ketua yayasan pesantren Hidayatullah mengucapkan terima kasih atas kesediaan personil TNI mengadakan kegiatan penyuluhan tersebut. Hal ini sangat berguna dalam memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para santrinya. (1b)

Program bantuan UKM " tak selalu dirasakan pedagang Kecil"

Indomedianewsc- Tidak selalu program Pemerintah berpihak pada Masyarakat pedagang kecil.
Salah satunya adalah program bantuan yang diberikan kepada UKM ( usaha kecil menengah)

Ketidak berpihakan tersebut dirasakan oleh Waryana (40 Tahun ) warga Desa Kreo,Kecamatan Kelangenan, Kabupaten Cirebon.

Suami dari  Sri Ampeli yang kesehariannya berjualan es tebu di perbatasan antara Kabupaten Cirebon dan Majalengka ini menuturkan bahwa dirinya selama ini tidak memperoleh program UKM yang digadang gadang diperuntukan bagi pedagang kecil. Hal ini disampaikan kepada IM disela dirinya menanti datangnya pembeli, Selasa, 01/06/2021.

" Alkhamdulillah Kang, sampai saat ini saya belum pernah mendapatkan kucuran dana dari pemerintah melalui program UKM, padagal sudah tiga kali kami mengajukan permohonan kepada pihak Pemdes, entah kenapa dari mulai awal adanya program tersebut hingga saat ini saya belum pernah memperoleh bantuan UKM, padahal setiap kali pengajuan harus membumbuhi dengan meterai dengan dibarengi mengisi formulir bahkan bentuk usahanyapun harus difoto" jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, karena tidak adanya realisasi dan terkesan hanya sebuah harapan tanpa nyata, membuat dirinya bosan dan tidak peduli

" karena sudah 3 kali pengajuan dan tidak juga mendapat bantuan akhirnya saya pasrah, mau dapat atau tidak sudah tidsk saya pikirin, percuma kang, cape gak jelas.toh walau gak dapat bantuan saya bersyukur masih bisa berjualan walaupun hasil atau pendapatannya sangat berkurang karena adanya pandemi Covid-19" pungkas Waryana. (3a)

31 Mei 2021

Aksesibilitas salahsatu penghambat disabilitas dalam melaksanakan ibadah

Indomedianewsc -Penyandang disabilitas memerlukan akses yang baik untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, penyedian aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia juga sudah menjadi Komitmen Nasional, yang tercantum pada Undang-Undang Dasar 1945, UU RI No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat dan UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM; juga Surat Edaran Menteri Sosial RI Nomor: A/A-50/VI-04/MS; Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. SE/09/M.PAN/3/2004;Surat Edaran Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional RI No. 3064/M.PPN/05/2006 tentang Perencanaan Pembangunan yang Memberi Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat. Namun pada kenyataannya, di Indonesia aksesibilitas gedung, jalan, dan transportasi masih belum merata.

Seperti yang terjadi pada Pak Dading seorang disabilitas asal Sindang laut yang akan melakukan shalat jumat di salah satu masjid Kabupaten Cirebon. Dirinya mengalami kesulitan untuk menuju tempat wudhu bahkan saat masuk ke masjid dengan kondisinya menggunakan kursi roda karena bangunan yang belum aksesibel. 

Bukan hanya kali ini saja, seringkali dirinya mengalami hal sama di beberapa fasilitas umum di kabupaten Cirebon yang masih belum aksesibel terhadap disabilitas. 

"Selain disini juga, ada beberapa tempat lain yang saya datangi belum menyediakan  akses untuk saya dan teman teman lain" ujar Pak Dading.

Dirinya  berharap agar fasilitas untuk para difabel benar-benar diperhatikan karena sama -sama memiliki Hak untuk beraktifitas seperti masyarakat umum lainnya.
Menyikapi hal tetsebut.Ketua Forum Komunikasi difabel Cirebon. Abdul mujib.menuturkan

" Kami sangat berharap peran Pemerintah dalam memberikan Hak yang sama bagi kaum difabel atau saudara kita yang memiliki kekurangan secara lahiriyah agar mudah dalam melaksanakan aktifitas, khususnya lagi dalam melaksanakan ibadah Sholat, karena selama ini fasilitas untuk para difabel dalam mekaksanakan sholat di masjid seringkali terkendala karena tidak ada atau minimnya fasilitas hingga membuat mereka sering kesulitan , harapan kami tentunya fasilitas umum bagi para difabel ini bisa lebih diperhatikan " harap Muzib.(1b)