11 Feb 2021

Developer Percepat Perizinan "untuk revitalisasi pasar Losari kidul"

Indomedianewsc  - Developer pembangunan pasar Desa Losari kidul, Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, tengah mengurus perizinan untuk realisasikan revitalisasi pasar desa setempat.


Menurut Direksi PT. Dwikarya Primajaya, Pendi, saat ini pihaknya sedang mengurus perizinan untuk revitalisasi Pasar Desa Losarikidul.

 "Tinggal beberapa perizinan yang belum selesai dan ditargetkan, secepatnya selesai perizinan tersebut"
ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/2/2021).


Pendi menjelaskan, ada beberapa instansi yang harus dilalui untuk mendapatkan perizinan dan saat ini sudah lima perizinan yang didapat.

 "Bagi para pedagang yang saat ini menempati pasar tersebut, untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi. Lebih baik tanyakan langsung pada kami, untuk mendapatkan informasi yang akurat," jelasnya.


Masih dikatakan Pendi, sebelum pembongkaran pasar, pihaknya telah menyediakan pasar darurat. Sehingga, para pedagang dapat berjualan seperti biasa. 

"Pasar darurat bersebelahan dengan pasar lama, akan memudahkan pedagang dan pembeli untuk lakukan transaksi," ujarnya.


Dirinya mengharapkan, perizinan yang sudah diajukan untuk segera diterbitkan, mengingat keinginan pedagang untuk segera revitalisasi.

 "Kami hanya mengimbangi keinginan pedagang. Misalnya, penyediaan tempat dagang darurat, maka kami realisasikan. Tentunya kami akan menaati aturan, salah satunya setelah seluruh perizinan kami dapat, langsung lakukan pembangunan," imbuhnya. (wn)  

10 Feb 2021

Rapat Bersama Camat Dan Tikor, Wujud Kemandirian Agen e-Warung






Indomedianewsc-demi terwujudnya penyelenggaraan Program Sembako yang sebelumnya dikenal dengan Program BPNT dapat berjalan kondusif dan sesuai Pedoman Umum Program Sembako,i Rabu (10/2) agen e-Warung Se Kecamatan Susukanlebak mengikuti agenda rapat bersama Camat Susukanlebak dan Tim Koordinasi (Tikor) Program Sembako Kecamatan Susukanlebak,Kabupaten Cirebon,  bertempat di aula kantor kecamatan setempat.

 Pada prinsipnya, dari hasil rapat tersebut para agen e-Warung  diberikan kewenangan Mandiri sebagaimana yang di atur dalam Pedoman Umum Program Sembako yang digunakan sebagai tuntunan, arahan, atau rambu-rambu teknis oleh pelaksana program, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank penyalur, e-Warung sebagai agen penyalur bahan pangan dan pihak terkait lainnya.

Menyikapi pemberitaan sebelumnya yang pernah disampaikan para agen e-Warung, terealisasinya kemandirian dalam penyelenggaraan Program Sembako lebih ditujukan terhadap upaya keterlibatan dan pemberdayaan pedagang lokal yang ada di wilayah desa dan sekitar Warungnya. Hal ini sesuai pula dengan Pedoman Umum, dimana hadirnya bantuan Program Sembako dapat mendorong perilaku produktif masyarakat dan mengembangkan ekonomi lokal. Bahkan, manfaat dari Program Sembako sendiri diantaranya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan serta mengakomodir ketersediaan bahan pangan lokal. Seperti halnya keberadaan pedagang beras, pedagang telur, pedagang tahu tempe, pedagang buah-buahan dan pedagang sayur lokalan yang ada diwilayah desa dan sekitar warung, tentunya akan lebih di akomodir skala prioritas untuk terlibat dalam pemberdayaan Program Sembako.

Usai berlangsungnya rapat bersama para agen e-Warung, Tikor Kecamatan Susukanlebak yang juga merupakan Sekretaris Kecamatan Susukanlebak, Waryono memastikan, jika kemandirian penyaluran Program Sembako yang dilaksananakan oleh seluruh agen e-Warung di Kecamatan Susukanlebak tanpa adanya pengkondisian Suplayer disetiap komoditi apapun. Namun demikian, dirinya juga meminta kepada para agen e-Warung untuk dapat tertib administrasi dan utamanya dapat memperhatikan kualitas dan kuantitas disetiap komoditi pada penyaluran program. 

”Saya pastikan tidak ada pengkondisian Suplayer ke agen e-Warung untuk pasokan komoditi. Kami persilahkan menyalurkan secara mandiri sesuai Pedoman Umum dengan tetap memperhatikan kualitas dan kuantitas komoditi yang baik,” tuturnya. (1c) 

terjalinnya sinegritas dan fasilitas yang memadai "salah satu upaya penunjang pembangunan"

indomedianewsc- Bersinergii dengan berbagaii pihak merupakan salah satu upaya dalam membangun Dan mengembangkan Desa

Dengan adanya sinegritas yang terjalin baik, diharapkan segala program maupun perencanaan yang telah tersusun bisa terealisasi dengan baik. 

Seperti halnya disampaikan Kuwu Desa Panambangan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Dadang Sunandar, diruang kerjanya, Rabu, 10/02/2021.

"Salah satu hal terpenting dalam membangun dan Mengembangkan Desa adalah terjalinnya sinegritas yang baik dengan berbagai pihak, baik Dengan Lembaga Desa, para tokoh, Masyarakat dan seluruh Lembaga yang ada, karena tanpa adanya kerjasama ataupun kemitraan yang baik,  maka akan sulit mewujudkan apa yang diharapkan " Ujarnya. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain perlunya sinegritas yang terjalin baik, hal yang tidak kalah pentingnya dalam memberikan pelayanan terhadap warga Masyarakat adalah sarana yang memadai. 

"Langkah kami dalam menunjang pelayanan terpadu kepada Masyarakat adalah tersedianya sarana atau fasilitas yang memadai,  diharapkan dengan adanya fasilitas yang  memadai,  kinerja seluruh jajaran perangkat maupun Lembaga desa dalam memberikan pelayanan terhadap warga bisa dilaksanakan secara maksimal, dan kami yakin, dengan diawali niat yang tulus, Desa Panambangan akan semakin berkembang, baik dari segi perekonomian, Agama, Sosial, budaya dan hal positif lainnya" pungkas Dadang. S. (1c) 





KOREM 172/PWY BACKUP KEPOLISIAN AMANKAN AKSI MIMBAR BEBAS MAHASISWA UNCEN



Indomedianewsc – Korem 172/PWY memback-up pihak kepolisian dalam mengamankan jalannya aksi mimbar bebas mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) di depan Gapura Kampus Uncen, Distrik abepura, Kota Jayapura, Selasa (9/2).

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan pihaknya telah menurunkan Babinsa dari Kodim 1701/Jayapura untuk membantu pihak kepolisian  dalam mengamankan jalannya aksi mimbar bebas mahasiswa Uncen.

“Kita siap membackup kepolisian, dalam hal ini kita terjunkan Babinsa sebagai aparat teritorial dari Kodim Jayapura”, ujar Izak saat turun langsung melihat jalannya aksi damai tersebut.

Pihaknya menghimbau, mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di kampus sehingga tidak mengganggu jalannya aktifitas kampus.

“Menyampaikan aspirasi boleh, karena Indonesia merupakan negara demokrasi. Namun, tidak boleh merugikan kepentingan yang lebih besar yakni kepentigan masyarakat”, tuturnya.

Pihaknya berharap mahasiswa tidak terpengaruh provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Tugas mahasiswa adalah belajar dan belajar, sebab mahasiswa merupakan generasi penerus tongkat kepemimpinan di tanah Papua”, ujar Izak.

Kehadiran TNI di sini, jelas Izak, sebagai wujud sinergitas TNI-Polri dalam rangka mewujudkan situasi aman di Kota Jayapura.

Penrem 172 (1b) 

9 Feb 2021

Warga Curugwetan Meninggal Dunia Positif Corona " Satgas Covid tidak hadir " mengapa ?

Indomedianewsc- Kejenuhan Masyarakat terhadap keberadaan Covid-19 berdampak pada terus bertambahnya Masyarakat yang terkonfrmasi positif Corona. Salah satunya yang terjadi pada Masyarakat Desa Curugwetan, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon.

 Berdasarkan Informasi yang disampaikan Kuwu Desa Curugwetan, Jaenudin, menuturkan bahwa hingga saat ini telah ada 5 Warganya yang terkonfirmasi positif Corona, bahkan 2 diataranya meninggal Dunia

 “ Hingga saat ini warga kami yang positif Corona sebanyak 5 Orang, bahkan 2 diantaranya meninggal Dunia, dan salah satunya adalah warga kami yang bernama Nentiasih ( 29 Tahun ) siang tadi baru saja selesai dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Dukuh Sungging, dengan menerapkan protocol kesehatan dan pemulasaraannya menggunakan APD lengkap “ ujarnya. Selasa, 09/02/2021. 

Jaenudin menuturkan, bahwa sebelumnya pada Hari Jum’at Sore ( 5 Februari 2021 ) Almarhumah sempat dirawat di RSUD Gunung jati dengan gejala awal demam dan lambung. Bahkan kondisi Almarhumah dalam keadaan hamil tua, hingga dikarenakan kondisinya sangat menghawatirkan, akhirnya pihak Rumah sakit memutuskan yang bersangkutan harus dilakukan operasi Caesar.

 “ pihak medis memutuskan agar Ibu Nentiasih dilakukan operasi Caesar, namun Tuhan berkehendak Lain, Ibu dari dua anak ini harus menghembuskan nafas terakhirnya dengan status akhir Positif Corona,namun demikian, Alkhamdulilah, sang bayi bisa diselamatkan dan saat ini masih dalam perawatan pihak kesehatan ( RSGJ ) “ ujarnya.

 Menurut keterangan salah seorang Perangkat Desa Curug Wetan, Gugun, menuturkan lebih lanjut, bahwa Ibu Nentiasih menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Selasa, 09/02/2021

 “ Almarhumah merupakan Warga Dusun 2 RT 04/04 Desa Curugwetan, yang pada Hari Jum’at kemarin dirawat di RSUD Gunung jati dan meninggal Dunia pada pagi tadi, Selasa, 09/02/2021 sekitar pukul 06-30 Wib, setelah adanya informasi bahwa Almarhumah Positif Corona, kami langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk mempersiapkan penjemputan jenazah dan penggalian liang lahat, sayangnya dalam pelaksanaan penguburan tersebut, tidak ada satupun pihak dari Kecamatan Susukan Lebak yang hadir dalam prosesi pemakaman tersebut, seharusnya pihak Satgas baik itu Satgas Pemulasaraan maupun Satgas Covid-19 menyaksikan jalannya penguburan Almarhumah, karena yang bersangkutan berdasarkan Surat yang kami terima positif Corona “ tuturnya. 

 Dari pantauan IM, ada hal yang unik dalam prosesi pemakaman tersebut, dimana beberapa Perangkat Desa, termasuk Kuwu dan keluarga Korban melaksanakan Solat jenajah di area pemakaman sebelum Almarhumah dimasukan keliang lahat. Dengan adanya beberapa Warga yang terkonfirmasi Corona tersebut, pihak Pemdes Curug wetan mengharapkan agar pihak terkait,( Satgas Covid-19 ) khusunya Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah kongkrit agar tidak terjadi lagi ada warga yang terkena Corona. sayangnya saat IM menghubungi Satgas Pemulasaraan Kecamatan Susukan Lebak lewat HP, yang bersangkutan tidak dapat dihubungi (1c)

pantas dijuluki kota seribu lobang“kemana Pemerintah dan Wakil Rakyat “ ?



Indomedianewsc- Entah harus menunggu berapa korban lagi yang terjatuh akibat kecelakaan lalulintas yang dikarenakan kerusakan jalan berlubang dan tertutup genangan air.
Kerusakan jalan yang sangat membahayakan para pengguna jalan tersebut sangat dikeluhkan baik oleh para pengguna kendaraan maupun warga Masyarakat yang  tempat  tinggalnya tidak jauh dari lokasi yang tepatnya di perlintasan Jalan Raya penghubung antara  Lemahabang dan Karangsembung, tepatnya di depan SMA NU Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Kondisi jalan yang membahayakan para pengguna kendaraan, khususnya roda dua, terlebih lagi jika hujan turun yang sudah dipastikan jalanan berlubang tersebut tertutup oleh  genangan air.
Kekhawatiran tersebut disampaikan salah seorang pengguna jalan yang setiap harinya harus melintasi jalanan rusak walau dengan resiko terjatuh saat berkendara.
“ sebenarnya saya merasa takut dan was-was jika melintasi jalanan ini, namun mau dibilang apa, terpaksa harus saya lewati, karena memang jalan ini merupakan salah satu akses yang mau tidak mau harus saya lintasi setiap hari karena aktifitas atau keseharian saya bekerja di Kota Cirebon “ ujar Cahyo, Warga Desa Karangsembung. Senin, 08/02/2021.
Senada hal yang sama disampaikan, Wiwin Firmasnsyah, Warga Desa Karangwareng.
“ sudah sering Kang saya melihat Pengendara yang terjatuh akibat berusaha menghindari jalan yang berlobang, sementara hampir  keseluruhan jalan yang ada tepat di depan SMA NU ini berlubang  hingga kedalaman 20 cm bahkan lebih, seharusnya pihak terkait segera melakukan perbaikan jangan sampai banyak lagi pengendara kendaraan yang terjatuh “ ujar Wiwin.
Melihat kondisi jalan yang rusak dan terkesan dibiarkan tersebut, salah seorang Aktifis lingkungan hidup, Maman, sangat menyayangkan lambannya penanganan dan perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“ kami tentunya sangat menyayangkan lambatnya kinerja Pemerintah dalam melakukan perbaikan Jalan yang  hampir terjadi di banyak tempat, dengan keterlambatan tersebut, maka wajar dan tepat, jika Kabupaten Cirebon kembali memperoleh julukan sebagai kota seribu lubang, yang sangat tidak masuk akal lagi, jalanan ini kerap dilalui oleh para Pejabat Pemerintah ( Pemda Kab Cirebon ) maupun para wakil Rakyat( DPRD ), jika terus didiamkan, kemana saja dan dimana saja mereka, atau Masyarakat hanya cukup  diberi janji nanti dan ditampung aspirasinya tanpa adanya tindakan nyata “ tegas Maman.  ( 1c )