3 Feb 2021

Batalyon Infanteri 756/WMS Berikan Sosialisasi Dan Membagikan Masker Gratis Pada Masyarakat


Indomedianewsc - Batalyon Infanteri 756/WMS terus melakukan upaya untuk mendisiplinkan masyarakat dalam hal penerapan protokol kesehatan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat mengenai pentingnya berperilaku hidup sehat agar dapat terhindar dari penularan dan penyebaran virus Covid-19, Selasa 02/02/2021

Wadanyonif 756/WMS Kapten Inf Zurilham mengatakan, dalam upaya untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Covid-19, perlu dilakukan tindakan nyata disertai langkah-langkah yang konkret untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 di wilayah Kabupaten Jayawijaya

"Melihat perkembangan serta penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya saat ini, maka TNI dalam hal ini Batalyon Infanteri 756/WMS turut berperan aktif mensukseskan program pemerintah pusat, dengan membantu pemerintah daerah secara bersama-sama berupaya untuk menekan laju penularan dan penyebaran virus Covid-19 dengan cara memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat agar selalu mematuhi anjuran Pemerintah, untuk menerapkan pola hidup sehat melalui, makan makanan yang bergizi, rajin berolah raga, selalu menggunakan masker, cuci tangan dengan menggunakan sabun di air yang mengalir serta hindari kerumunan," kata Kapten Zurilham

Lebih lanjut dikatakannya bahwa "Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara keliling kota Wamena, mendatangi tempat-tempat ramai selanjutnya memberikan sosialisasi tentang pentingnya protokol kesehatan, dan dilanjutkan dengan pembagian masker gratis pada masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker saat beraktifitas," ungkap Wadan

Letda Ckm Yusrifar Jafar, Danton Kes Yonif  756/WMS yang memimpin kegiatan tersebut mengatakan, rencana kegiatan ini akan dilakukan selama 7 hari kedepan, yang dimulai pada hari Senin (01/02/2021), sampai dengan hari Minggu (07/02/2021). Untuk personel Yonif 756/WMS yang terlibat berjumlah 10 orang, sementara sasaran pemberian sosialisai dilakukan  di dua tempat berbeda pada tiap harinya, yang dimulai dari,
1. Senin Tanggal 01 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Kampung Lantipo dan Jln Irian atas
2. Selasa 02 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Pasar Sinakma dan Pasar Potikelek
3. Rabu 03 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Pasar Potikelek dan Jln Irian bawah 
4. Kamis 04 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Pasar Wouma dan Jln Hom-Hom
5. Jumat 05 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Pasar Jibama dan Jln Sudirman
6. Sabtu 06 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Jln Patimura dan Kampung Wesaput
7. Minggu 07 Pebruari 2021 pelaksanaan kegiatan di Jln Yos Sudarso dan Jln Trikora. Kegiatan diawali pada Pukul 08:00 WIT dan selesai pada Pukul 12:00 WIT

Harapan dari kegiatan tersebut yaitu, setelah selesainya sosialisasi ini, masyarakat akan semakin sadar tentang betapa pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari, sehingga dapat memutus mata rantai penularan serta menekan laju penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya (1b).

Gus Sozu " sambut baik Perda Pesantren"

Indomedianewsc- KH. Soleh Zuhdi sapaan akrabnya Gus Sozu Pengasuh Ponpes Al IShlah Buntet Pesatren Cirebon Selaku ktua 2 FPP (Forum Pondok Pesantren Jabar) , Menyambut baik terlahirnya Perda Pesantren yg baru saja disyahkan pada tgl 2 pebruari 2021 Hari senin kmaren.
Gus Sozu Mengungkapkan rasa syukurnya dengan mengucapkan Terimakasih kepada Mohammad Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat , Timsus Perda DPRD Jabar dan semua pihak yg terlibat dalam penyusunan perda Pesantren tersebut .

Gus Sozu berharap tindak lanjut dari Perda ini segera terwujud yakni Peraturan Gubernur ( Pergub ) Jawa Barat
Gus Sozu mengharap kepada Kang Emil selaku Guberbur Jawa Barat segera Menindak lanjuti dengan mengeluarkan Pergub Sehingga kehadiran perda ini dapat Membawa  kemajuan,Kesejahteraan dan keberkahan tentunya bagi Pondok Pesantren dan Masyarakat Pesantren di Jawa Barat di masa akan sekarang dan masa yang akan datang.

" Kami tentunya sangat berharap, agar Pesantren benar benar dapat menjadi salah satu tempat pemberdayaan bagi perkembangan generasi muda, bukan saja hanya memiliki pengetahuan Agama saja, namun keilmuan lainnya seperti tehnologi ataupun perekonomian dapat dimiliki oleh para santri maupun pihak Pesantren itu sendiri " pungkasnya.( 1c)

Kapus Astanajapura " walau sudah di vaksin " tetap harus menerapkan protokol Kesehatan

Indomedianewsc- Vaksinasi Covid-19 UPTD Puskesmas Astanajapura, dilaksanakan pada Selasa, 02/02/2021.

Proses Vaksinasi untuk para Nakes tersebut dihadiri langsung Camat Astanajapura, M.Iing Tadjudin.

Dalam sambutanya, Iing menuturkan

" Saatnya tidak lagi memperdebatkan Vaksin ini apa, yang terpenting adalah apa yang dilakukan saat ini sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kita semua, dan ini sebagai salah satu ikhtiar dalam memerangi Pandemi Covid-19. Saya hanya berpesan tetap laksanakan dan terapkan protokol kesehatan" ujarnya

Sementara itu keterangan yang disampaikan Kepala Puskesmas Astanajapura, Dr. Zaenal, menuturkan, bahwa ada 42 Vaksin yang diterimanya beberapa hari sebelumnya.

' Kami menerima Vaksin Corona Vac sebanyak 42 untuk diberikan kepada seluruh Nakes yang ada di Puskesmas ini, namun saat pelaksanaan imunisasi atau penyuntikan Vaksin, tidak semuanya dapat melakukan Vaksinasi tersebut, dari data yang ada, Nakes yang sudah dilakukan penyuntikan Vaksin sebanyak 17 Orang" ujarnya.

Lebih lanjut Zaenal , menjelaskan

" Dari total 42 Orang yang harus divaksin, yang datang hanya sebanyak 39 Orang,  sedangkan 12 Orang lainnya harus ditunda Pemberian Vaksinnya karena terkendala beberapa hal, salah satunya adalah saat akan dilakukan Vaksinasi keadaan tubuhnya atau kesehatannya sedang kurang memungkinkan, karena persyaratan utamanya adalah harus dalam keadaan stabil atau tidak dalam kondisi yang kurang vit, namun demikian secara keseluruhan pelaksanaan vaksinisasi ini berjalan dengan cukup baik' ujarnya.
Bahkan dirinya mengimbau, walaupun telah dilakukan Vaksinisasi harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

" Kami hanya menegaskan bahwa Vaksin ini aman dan Masyarakatpun tidak perlu khawatir , yang terpenting adalah tetap melaksanakan hidup sehat dan terus melaksanakan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas termasuk menghindari kerumunan, semoga dengan cara ini kita semua terbebas dari Pandemi covid-19" pungkas Zaenal. (1c)



PENERAPAN PENDISIPLINAN PROTOKOL KESEHATAN COVID – 19 DI WILAYAH KOREM 172/PWY GENCAR DILAKUKAN


 Indomedianewsc – TNI dari Korem 172/PWY bersama seluruh jajarannya gencar melaksanakan operasi penerapan pendisiplinan protokol kesehatan covid 19. 

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan operasi pendisiplinan protokol kesehatan sesuai Intruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020. Inpres tersebut mengenai Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

“Peran TNI terkait dengan pelaksanaan Inpres tersebut adalah dalam rangka mendukung upaya yang dilakukan pemda dan kepolisian. Untuk itu TNI dan seluruh instansi terkait akan bekerjasama dan berupaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat agar mereka mau menerapkan protokol kesehatan”, katanya di Jayapura, Selasa (2/2).

Izak mengungkapkan, saat ini satuan teritorial dijajaran Korem 172/PWY yakni Kodim 1701/Jayapura, Kodim 1702/Jayawijaya, Kodim 1712/Sarmi dan Kodim 1715/Yahukimo secara gencar menerapkan pola hidup sehat dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak bagi masyarakat dalam melaksanakan aktifitas setiap hari.

Beberapa tempat yang menjadi fokus petugas seperti pasar, tempat wisata dan tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Izak menegaskan, konsep penerapan operasi pendisiplinan protokol kesehatan di Papua berbeda dengan daerah lain. 

“Masing-masing mengedepankan kearifan lokal di setiap daerah. Di wilayah Korem 172/PWY kita laksanakan dengan pendekatan secara persuasif. Petugas juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang vaksinasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat”, ujarnya.

Ia berharap dengan pendekatan secara persuasif, dapat mendorong masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan untuk menekan penularan virus Covid-19. 

“Kita berharap kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan tidak menurun, karena dampak dari disiplin protokol kesehatan terhadap penyebaran covid-19 sangatlah tinggi”, ucapnya.

Izak juga menginginkan masyarakat mengerti tentang vaksinasi covid-19 yang sama pentingnya dengan penerapan protokol kesehatan. 

“Jika vaksinasi sudah berjalan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M tetap berjalan, sebab kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dalam memutus penyebaran Covid-19”, tuturnya. 

Penrem 172 (1b)

2 Feb 2021

Tetap Semangat, Anggota Kodim 1712/Sarmi Bagikan Masker di Pasar Sentral Mararena



Indomedianewac- Anggota Kodim 1712/Sarmi dengan penuh semangat membagikan Masker di Pasar Sentral Mararena Sarmi dalam rangka menyambut PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Program penegakan disiplin Protokol Kesehatan ini rutin dilaksanakan guna pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Sarmi, 

Masyarakat dan Pedagang yang berada di Pasar Sentral Mararena Sarmi, memberikan apresiasi positif dan sangat mendukung kegiatan ini, 
Betapa tidak, senyum ramah dan saling sapa tak segan-segan dilakukan oleh masyarakat kepada anggota Kodim 1712/Sarmi di bawah kendali langsung oleh Dandim 1712/Sarmi (Letkol Inf Rizky Marlon Silalahi, S.I.P) ketika membagikan Masker bagi para pedagang dan pembeli yang keluar masuk  Pasar Sentral Mararena Sarmi.

Masih banyak yang tidak menggunakan Masker. Kita berikan pemahaman dan himbauan, pendekatan secara persuasif juga kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Dandim 1712/Sarmi.

Walaupun suasana hujan, personel Kodim 1712/Sarmi pun terlihat bersemangat dalam upayanya mencegah penyebaran covid-19 di wilayahnya.

Lebih lanjut Dandim 1712/ Sarmi menambahkan, Walaupun dalam waktu dekat ini sudah ada vaksin akan tetapi pola hidup sehat harus dijaga dengan  gerakan 5M meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas atau di rumah saja harus tetap dilaksanakan dengan baik dan disosialisasikan terus-menerus kepada masyarakat di setiap wilayah binaan.

Dengan terus kita mensosialisasikan 5M, harapannya masyarakat bisa menyadari bagaimana pentingnya Protokol Kesehatan ini untuk kesehatan dalam melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan virus Covid-19. Semua upaya kita lakukan untuk memutus rantai itu. 

Kegiatan ditutup dengan pemakaian masker masyarakat yang belum menggunakan. (1b)

Pro-Kontra Vaksin Sinovac “ Berikan pemahaman dan kepercayaan “


 

 

R.Agus.S. ( Indomedianewsc)

Jangan salahkan jika terdapat berbagai kalangan yang merasa was-was atau khawatir untuk dilakukan imunisasi Vaksin  Corona vac atau Sinovac,

 Meski Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, telah mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin atau Emergency Use Authorization (UEA) vaksin Sinovac produksi Sinovac Biotech Inc. Namun pro dan kontra penyuntikan vaksin di kalangan masyarakat juga masih terjadi.

Padahal, sosialisasi serta edukasi tentang program vaksinisasi yang dilakukan pemerintah terus digaungkan melalui berbagai Media.

Meski ada yang bersedia untuk di vaksin, namun , tidak sedikit  pula yang menolak divaksin dengan alasan kekhawatiran akan efektifitas vaksin tersebut.

Di sisi lain, calon penerima vaksin . Meski tetap ada kekhawatiran yang menggelayuti mengenai uji klinis dan efek samping, namun banyak juga memilih untuk percaya kepada pemerintah bahwa vaksin tersebut aman

Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (UEA) vaksin Sinovac produksi Sinovac Biotech Inc ini aman walaupun kemungkinan penerima vaksin akan merasakan sedikit efek dari akibat reaksinya vaksin tersebut.

Keputusan tersebut didasarkan dari hasil uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Bandung serta di Brazil dan Turki. Di mana hasil uji klinisnya tahap tiga di Bandung menunjukan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen. Sedangkan di Brazil menunjukan efikasi sebesar 78 persen dan di Turki sebesar 91,25 persen.

Hasil tersebut menurut BPOM, telah memenuhi persyaratan otoritas kesehatan dunia (WHO) dengan minimal efikasi vaksin sebesar 50 persen.

“Efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung tersebut menunjukan harapan bahwa vaksin ini mampu untuk menurunkan kejadian penyakit Covid-19 hingga 65,3 .

Data dan informasi tersebut dilansir dari berbagai sumber dengan harapan Masyarakat tidak memiliki rasa kekhawatiran yang terlalu berlebihan, karena pada hakekatnya niat Pemerintah adalah untuk melindungi segenap Rakyat tanpa terkecuali.

Sayangnya kemungkinan timbulnya berbagai pro kontra khususnya dilakangan bawah adalah kurangnya informasi atau edukasi secara langsung yang dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Bagi kalangan menengah keatas yang memiliki Sumber Daya Manusia mumpuni, tentunya sangatlah mudah untuk memperoleh informasi, baik melaui Media Elektronik ataupun Informasi lainnya yang bisa diakses melalui berbagai fasilitas yang dimiliki, namun hal ini tentunya tidak bagi kalangan bawah.

Dengan adanya persoalan tersebut, tentunya Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan bisa bekerjasama secara maksimal dengan melibatkan pihak Pemerintahan Desa, untuk terjun langsung kepelosok dan bertemu langsung dengan Masyarakat.

Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu metode atau Edukasi agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan berbagai tafsir yang berdampak pada kegagalan penggunaan Vaksin tersebut.

Bahkan yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan pemahaman kepada Masyarakat bahwa Vaksin ini aman, sayangnya rasa aman tersebut tidak cukup hanya dengan kata aman, seharusnya dalam pemberian vaksin tersebut jika mana terdapat efek samping yang berakibat fatal, maka harus ada pihak yang bertanggung jawab dan diterapkan dalam sebuah keputusan atau secara tertulis yang diketahui secara umum ( terbuka )