26 Jan 2021

Apresiasi Antusias Warga Donorkan Darah


 

Indomedianewsc – Berbagi dan peduli akan sesama  menjadi tolak ukur dan cerminan Warga dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Salah satunya adalah mendonorkan darah, seperti yang dilakukan jajaran Pemerintah dan Masyarakat Desa Curug wetan, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon.

Hal ini disampaikan Kuwu desa Curug Wetan, Jaenudin, saat melaksanakan kegiatan Donor darah rutin, Selasa, 26/01/2021.

“ saya selaku Kuwu, , sangat mengapresiasi kepada Warga Desa Curug Wetan, termasuk jajaran Pemerintahan Desa, yang rutin mengikuti kegiatan Donor darah yang dilaksanakan setiap tiga Bulan sekali, ini membuktikan bahwa rasa saling peduli yang dimiliki Warga Desa Curug wetan sangat tinggi “ ujarnya.

Jaenudin pun memaparkan, bahwa dalam setiap pelaksanaan Donor Darah, rata-rata Warga yang turut mendonorkan darahnya antara 25 sampai 40 pendonor.

“Secara berkala, warga kami selalu mendonorkan darahnya  setiap kali Pemdes menggelar acara donor darah yang melibatkan pihak PMI Kabupaten Cirebon, tentunya harapan kami, apa yang telah warga perbuat bisa bermanfaat bagi Orang banyak secara keseluruhan, terlebih lagi saat ini suasana kita masih dalam  situasi Pandemi Covid-19, tentunya darah sangatlah dibutuhkan “ tutur Jaenudin.

“ Semoga para pendonor ini tetap diberikan kesehatan lahir batin, dan darah yang telah mereka Donorkan benar-benar dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, dari pihak Pemdes hanya bisa berharap, apa yang telah dilakukan warganya  sebagai salah satu wujud kepedulian, tanpa pamrih , hanya sebagai wujud adanya saling kepedulian antar sesama, hanya yang perlu menjadi catatan, dengan mengikuti Donor darah secara rutin, bukannya merugikan pada kesehatan, justru tubuh kita akan semakin sehat “ pungkasnya. ( 1c)

Pasca Sidak PLTU Unit 2 Cirebon, Dewan Janji Akan menindaklanjuti



Indomedianewsc- komisi II DPRD Kabupaten Cirebon akan melakukan rapat tindak lanjut (RTL) usai melakukan sidak ke proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Unit 2 Cirebon di bilangan Astanajapura Kabupaten Cirebon, Senin (25/1) kemarin.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Mad Saleh mengatakan, salah satu tugas dari Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon untuk menyelamatkan dan memaksimalkan potensi retribusi dari sektor sampah yang dihasilkan oleh industri.

"Komisi II yang membidangi retribusi dan pajak terus mencoba menggali potensi dari retribusi sampah di industri sebagai pendapatan asli daerah (PAD)" kata Mad Saleh.

Dia mengakaui setelah melakukan diskusi panjang lebar dengan pihak perusahaan, maka dalam RTL yang akan datang diharapkan pihak perusahaan dapat diwakili oleh penanggungjawab. 

"Kami tidak mau nanti dalam rapat tindak lanjut (RTL) pihak perusahaan diwakili oleh orang yang tidak dapat mengambil suatu keputusan," ujar Mad Saleh.

Perlu diketahui, sidak yang dilakukan sejumlah anggota dewan yang tergabung dalam Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon untuk menindak lanjuti adanya laporan dari unsur masyarakat yang mengeluhkan adanya pembuangan sampah domestik dari pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Unit 2 Cirebon yang dilakukan pihak ke tiga di sembarang tempat dan belum memiliki MoU dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon. (rmol/1c)

Terlahir dengan ketidak sempurnaan " Safira butuh uluran tangan semua pihak"

Indomedianewsc- Saya tidak ingin terlahir ke Dunia dalam kondisi seperti ini, Namun Allah mentakdirkan saya seperti ini, jadi saya tidak bisa untuk menolaknya.
Mungkin kata -kata ini yang ada dalam benak Safira, Anak Usia 6 Tahun yang harus tinggal bersama buyutnya, Karsini yang usianya sudah lebih dari 70 Tahun.

Warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura,Kabupaten Cirebon , terlahir sejak bayi dengan kondisi yang sangat memperihatinkan, dan hanya tinggal dengan buyutnya yang sudah renta dan hanya mengharap kiriman dari Anaknya atau Neneknya Safira yang bekerja di luar negeri demi menghidupi sosok Anak yang terlahir dengan ketidak sempurnakan.

Saat IM mengunjungi kediaman Safira, di Dusun 2 RT 1 RW 2, Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Selasa,26/01/2021, Buyutnya menuturkan, menuturkan

" Kami sangat berharap adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah atau pihak yang peduli dengan kondisi buyut saya ( Safira-red) untuk kebutuhan sehari-hari kami hanya mengandalkan kiriman dari Anak saya,  (Ela,yang bekerja sebagai TKW di Negeri Orang) memang pernah beberapa saat yang lalu ada yang datang kerumah kami dan menjanjikan akan memberi uang setiap bulannya Rp. 2000.000, tapi sampai saat ini kami belum menerimanya " ujarnya lirih.

Lebih lanjut Karsini, menuturkan

" Buyut saya ini mungkin Anak yang terbuang karena kondisinya cacad,  kedua Orang tuanya mungkin merasa malu, makanya kami Buyut dan Neneknya yang merawat sejak bayi hingga saat ini, walaupun harus menahan rasa sedih karena nasib Anak ini yang mungkin tidak ingin terlahir dengan kondisi seperti ini " pungkasnya dengan derai air mata.

Sementara itu, Kuwu Desa Kanci Kulon, Subandi, saat dikonfirmasi terkait kondisi salah seorang warganya, mengharapkan adanya perhatian dari pihak terkait.

" Anak ini tidak berdosa terlahir dalam kondisi yang tidak sempurna, saya sebagai Kuwu, tentunya berharap Pemerintah ataupun Dinas terkait peduli dengan kondisi Safira, karena bagaimanapun Anak ini adalah Anak Bangsa" ujarnya lirih. (1c)

Pelaksanaan PPKM di Kabupaten Cirebon, Kasus Covid 19 Menurun



Indomedianewsc- Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag bersama Forkopimda, melaksanaan monitoring Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Cirebon. 

Imron menyebutkan, bahwa kali ini pihaknya melakukan monitoring kesejumlah tempat, diantaranya yaitu check point Kedawung, Hotel Apita, Pasar Celancang dan Makam Sunan Gunungjati. 

Dalam monitoring tersebut, Imron mengaku masih terdapat warga yang belum menerapkan protokol kesehatan. Imron sangat berharap, warga untuk bisa mengikuti protokol kesehatan.

Karena menurut Imron, jika warga menerapkan protokol kesehatan, maka manfaatnya juga kembali kepada diri mereka sendiri.

"Kepada warga, dimohon untuk menerapkan protokol kesehatan. Karena itu memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain," kata Imron.

Kepala Dinas Kesehatan Eni Suhaeni menuturkan, terkait perpanjangan penerapan PPKM, masih menunggu surat resmi dari provinsi. Namun pihaknya mengatakan, bahwa penerapan PPKM di Cirebon cukup berdampak positif.

Hal tersebut dilihat dari menurunnya angka terkonfirmasi positif covid 19, saat penerapan PPKM dilaksanakan. Eni menjelaskan, satu minggu sebelum penerapan PPKM, angka terkonfirmasi positif covid 19 di Kabupaten Cirebon, mencapai 325 kasus.

"Namun saat penerapan PPKM, angka terkonfirmasi hanya mencapai 304-308 kasus," ujar Eni.

Jumlah itupun, dikarenakan adanya kasus positif yang meningkat tajam, pasca adanya penyelenggaraan swab massal. Jika hanya menghitung kasus kontak erat saja, angka terkonfirmasi positif saat pelaksanaan PPKM, berada dibawah 300 kasus.

"Karena kasus positif hasil swab massal di lapas saja, mencapai 20 kasus," ujar Eni.

Bukan hanya kasus positif, angka kasus meninggal juga, mengalami penurunan, saat penerapan PPKM. Sebelum dilaksanakan PPKM, angka kematian mencapai 19 kasus dalam satu minggu. Namun saat pelaksanaan PPKM, angka kasus kematian, hanya 15-16 kasus saja setiap minggunya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Cirebon, Mochammad Syafrudin mengatakan, selama dua minggu pelaksanaan PPKM, pihaknya mengeluarkan 71 teguran tertulis untuk pelaku usaha.

" 67 diantaranya, diberikan sanksi berupa denda," ujar Syafrudin.

Selain itu, pihaknya juga menutup dua usaha, yaitu sebuah rumah makan di daerah Dukupuntang dan tempat pijat refleksi di Kedawung.

Pihaknya menutup dua tempat usaha tersebut, karena tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Syafrudin menyebutkan, bahwa dua tempat usaha tersebut, sudah ditutup selama satu minggu.

Ia mengatakan, Satpol PP Kabupaten Cirebon akan kembali membuka dua tempat usaha tersebut, jika fasilitas penunjang dan penerapan protokol kesehatan bisa dilaksanakan.

"Kami tidak mau mematikan usaha mereka. Jika sudah siap menerapkan protokol kesehatan dan membuat surat pernyataan, akan kembali kami buka," kata Syafrudin. (1c)

25 Jan 2021

Camat Astanajapura " jika bisa cepat mengapa tidak '

Indomedianewsc- terus melakukan berbagai pembenahan dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap warga Masyarakat yang transparan dan cepat, diterapkan Pemerintah Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Hal tersebut direalisasikan  dengan menerapkan konsep pelayanan yang mengedepankan keterbukaan dan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti yang disampaikan Camat Astanajapura, M.iing Tadjudin, Senin, 25/01/2021.

" Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terhadap Masyarakat secara terbuka, diharapkan mampu meminimalisir terjadinya sesuatu  hal yang negatif, dengan pengertian, tidak ada lagi Masyarakat yang bisa bermain dibelakang meja, selain itu , Menghindari terjadinya kesalahan data yang saling lempar tanggung jawab, karena pendataan dilakukan sejak melakukan pendaftaran hingga siapa yang menangani semuanya terdata secara lengkap" ujarnya.

Selain itu, Iing , menuturkan

" Kami berharap konsep yang kami lakukan bisa meningkatkan kesadaran Masyarakat untuk membudayakan antri termasuk menerapkan protokol kesehatan, intinya, kami tidak melayani Masyarakat yang akan mengurus apapun tanpa menggunakan masker, termasuk tidak ada lagi pengurusan yang saling menyerobot, karena pelayanan kami terapkan disesuaikan dengan nomor antrian, dan yang perlu dicatat, hilangkan budaya memperlambat jika harus cepat' tegasnya.(1c)

pasar sayur Pabuaran Lor " butuh inpestor" demi pembangunan lebih baik



Indomedianewsc - Pasar Sayur Desa Pabuaran Lor Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon yang selama ini menjadi pasar central sayur mayur di Kabupaten Cirebon bagian  timur, akan direvitalisasi dan dibangun menjadi pasar sayur modern yang juga menjadi pusat Perbelanjaan di Wilayah Timur Cirebon (WTC)..

Kuwu Desa Pabuaranlor, Hery Castari, mengungkapkan, 24/01/2021, kondisi pasar sayur yang sudah berusia 24 tahun tersebut kondisinya kini sangat memperihatinkan, pasar yang berdiri diatas lahan sekitar 2 hektar tersebut sudah saatnya direvitalisasi dan perlu ditata ulang agar mampu menampung lebih banyak lagi pedagang.

 "Saat ini, kami sedang mencari developer untuk membangun tempat tersebut, kita menginginkan pasar sayur ini menjadi pusat perbelanjaan modern. "ungkapnya.

Dijelaskannya, dalam pembangunan pusat pembelanjaan nanti, direncanakan akan dimaksimalkan dari awalnya sekitar 2 hektar dengan hanya berapa kios, akan lebih dipadatkan lagi layaknya pasar modern, konsep pasar modern tersebut tentunya akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Maka dari itu, diperlukan investor untuk bekerja sama membangun pasar yang menjadi harapan masyarakat Desa Pabuaran Lor dan masyarakat Cirebon Timur umumnya, tetapi juga konsep pasar tersebut tidak membebani para pedagang terutama untuk harga kios pasar. 

"Kami menyediakan lahan dan investor yang akan membangun, kami sudah menyebar informasi ke berbagai pihak, guna mendapatkan investor, 
namun sampai sekarang belum ada developer yang siap. 'Ungkap Hery.

Namun demikian dirinya ssudah melakukan sisialisasi perencanaan tersebut dan berharap, mendapat dukungan masyarakat, pedagang dan lembaga desa, untuk merealisasikan pembangunan pusat perbelanjaan. 

"Semoga dalam waktu dekat ada investor yang berminat untuk membangun pusat perbelanjaan di Cirebon Timur ini, "harapnya.

Lebih lanjut Hery juga menjelaskan, adanya pusat perbelanjaan nanti, diharapkan akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serya akan mampu mendongkrak PADes

 "Pasar desa ini, lokasinya strategis di wilayah timur dengan luas lahan sekitar dua hektar, tentunya cukup untuk membangun pusat pembelanjaan. Sehingga, perlu untuk segera direalisasikan," Harapnya.(1c)