6 Jan 2021

Setelah Ketua PWI Cirebon, Zaitun Karya Bakal Diperiksa Polisi





Indomedianewsc- Kasus dugaan pelanggaran UU ITE, fitnah dan pencemaran nama baik terhadap profesi wartawan mulai masuk tahap pemeriksaan oleh penyidik Unit Tipiter Polresta Cirebon.

Selaku pihak yang mengadukan ke Polresta Cirebon, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cirebon, Moh. Noli Alamsyah sudah dimintai keterangan pada Selasa, 5 Januari 2021. Sedangkan pihak yang dilaporkan, Yani Zaetun atau Zaetun Karya warga Pabuaran Lor, lakan dipanggil dan diperiksa pada Minggu depan.

Ketua PWI Cirebon dimintai keterangan oleh penyidik Unit Tipiter, Brigadir Novan Syarif, S.H. Selain itu juga dua orang saksi, Toto M. Said (Wakil Sekretaris PWI Cirebon) dan Munadi wartawan Kreator Jabar.

Usai dimintai keterangan, Noli Alamsyah menjelaskan, Zaetun Karya menulis status di Facebook (FB) dengan kalimat yang sangat jelas menuduh, fitnah, menjelek-jelekkan dan mencemarkan nama baik profesi wartawan.

"Kalimatnya terang benderang tertulis 'tidak bisa disuap seperti wartawan', 'sing warege bakale wartawan disuap duit bae', 'uang bisa untuk nyuap wartawan' dan lainnya. Kalimat ini mengarah ke semua wartawan, yang tentu saja merugikan para pekerja pers," lanjutnya.

Status di FB itu pun di-like sedikitnya lima orang dan tentu saja dilihat banyak orang. Hal ini jelas merugikan profesi wartawan di mata masyarakat.

Atas dasar itu, pihaknya melayangkan pengaduan masyarakat (dumas) ke Polresta Cirebon dengan dugaan pelanggaran Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 45 UU ITE, Pasal 310 ayat 2 KUHP serta Pasal 311 KUHP.

"UU ITE ancaman hukumannya tidak main-main, maksimal 6 tahun penjara dengan denda paling besar Rp 1 miliar. Ini harus jadi pelajaran bagi siapapun untuk hati-hati dalam bermedia sosial," tegas ketua PWI Cirebon.

Menurut Noli, FB merupakan media sosial yang terbuka atau sudah menjadi ranah publik. Artinya, status FB yang mencemarkan profesi wartawan itu sudah diketahui masyarakat umum.

"Harusnya jangan menyebut profesi wartawan secara umum, pakai kata oknum. Kalau punya bukti kuat sebut saja siapa nama wartawan itu dan medianya, sehingga tidak meluas," kata dia.

PWI Cirebon mengambil langkah pengaduan ke Polresta Cirebon sebagai pembelajaran kepada siapa pun untuk hati-hati dan menghormati profesi mulia wartawan.

Sebelumnya, PWI Cirebon mengadukan Zaetun Karya warga Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, ke Polresta Cirebon. 

Surat pengaduan masyarakat ke Polresta Cirebon diserahkan langsung Ketua PWI Cirebon, Moh Noli Alamsyah pada Kamis (9 Desember 2020), diterima petugas piket Brigadir I Gede Arguna.( 1c)

5 Jan 2021

Warga Perbatasan Persembahkan Tarian Suling Tambur Untuk Pos Satgas Yonif MR 413 Kostrad




Indomedianewsc- Warga Kampung Pitewi Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom memberikan kejutan dengan mempersembahkan tarian adat Suling Tambur di Pos Pitewi Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad dalam rangka memperingati Hari Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021. Senin (04/01/2021).

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto, S.H., M.Han, mengatakan jika dirinya mendapat laporan dari Komandan Pos Pitewi, Kapten Inf Rum Patria bahwa Pos nya dikunjungi warga dengan pimpinan Kepala Kampung Bapak Niko Kerra yang kemudian memberikan kejutan kepada kami berupa tarian adat Suling Tambur. Sangat unik sekali, namun esensi dari pemberian kejutan tersebut menandakan betapa dekatnya hubungan kami dengan masyarakat perbatasan RI-PNG khsusnya di Kampung Pitewi," ungkap Dansatgas.

Tarian adat Suling Tambur sendiri merupakan tarian khas penduduk Papua yang diperuntukkan menyambut hangat warga pendatang atau tamu yang berada di wilayah tersebut. Dengan persembahan tarian Suling Tambur itu menandakan bahwa Satgas Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Pitewi telah diterima secara adat dan banyak tergabung dalam kegiatan kemasyarakatan yang selama ini dilaksanakan di Kampung Pitewi.

Selaku Kepala Kampung, Bapak Niko Kerra menyampaikan salam hormat dan terima kasih banyak kepada Satgas Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Pitewi yang selama enam bulan ini telah menjaga keamanan di wilayah perbatasan dengan sebaik mungkin.  (Penkostrad/1c)

Bupati Cirebon Berikan Bantuan untuk Korban Angin Puting Beliung



Indomedianewsc- Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag memberikan bantuan kepada korban angin puting beliung, yang terjadi di Desa Slangit Kabupaten Cirebon, Sabtu 2 Januari kemarin.

Imron mengatakan, ada sekitar 315 rumah yang terdampak dalam musibah tersebut. Pemerintah Kabupaten Cirebon juga, menggandeng Bank BJB dan Baznas Kabupaten Cirebon, untuk bantuan yang diberikan kepada masyarakat. 

"Kedatangan kami disini, selain untuk melihat kondisinya, juga sekaligus memberikan bantuan," ujar Imron, Senin 4 Januari 2020.

Bantuan untuk warga yang terdampak angin puting beliung, diberikan dalam bentuk material. Imron menyebutkan, beberapa bantuan yang diberikan yaitu, 60ribu genteng, 25ribu batu bata, 300 sak semen, 315 paket sembako dan puluhan paket alat kebersihan, perlengkapan bayi, selimut dan matras.

Imron juga mengajak kepada masyarakat lainnya, untuk ikut membantu meringankan beban masyarakat Desa Slangit yang menjadi korban angin puting beliung.

" Saya juga mengajak masyarakat lainnya, untuk bisa membantu warga Desa Slangit,"kata  Imron.

Ia juga berharap, bantuan lainnya bisa terus diberikan kepada warga yang terdampak angin puting beliung ini.

Sebelumnya diinformasikan, ratusan rumah warga di Desa Slangit Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon mengalami kerusakaan, pasca wilayah tersebut diterjang angin puting beliung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan menuturkan, angin puting beliung menerjang Desa Slangit Kecamatan Klangenen Kabupaten Cirebon, sekitar pukul 16.15, Sabtu 2 Januari kemarin. 

Angin menyapu desa tersebut dari arah utara menuju selatan. Akibatnya, ratusan rumah warga mengalami kerusakan. 

"Kerusakannya beragam, namun kebanyakan dibagian atap," ujar Alex. 

Alex mengatakan,dalam peristiwa tersebut mengakibatkan enam warga mengalami luka ringan. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja, korban luka sempat dibawa ke rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Ada yang sempat dibawa ke rumah sakit, namun sekarang sudah pulang," ujar Alex. (1c)

4 Jan 2021

2 Orang lagi Pasien Positif Corona meninggal " Kado Tahun Baru Kecamatan Astanajapura" Apa tindakan Pemerintah?

Indomedianewsc- penanganan Pandemi Covid-19 yang hanya bersifat imbauan tanpa penegakan sangsi bagi para pelanggar protokol kesehatan dirasa tidak akan mampu membendung semakin bertambahnya  warga Masyarakat yang positif  Corona.

Hal ini seperti yang disampaikan seorang aktifis dan tokoh Masyarakat yang peduli Corona,  M.Amak Zaenudin, Senin, 4/01/2021

" Kami rasa jika hanya menggunakan pola imbauan tanpa dibarengi dengan sangsi Hukum, usaha untuk memutus mata rantai penyebaran Pandemi Covid- 19 tidak akan bisa maksimal, salah satunya seperti yang terlihat di proyek pembangunan pasar sementara yang ada di Desa Mertapadakulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, bahkan saat ini pasar darurat tersebut sudah digunakan oleh para pedagang dan ramai dikunjungi oleh para pembeli' tutur Anak.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan

"Dalam pengetahuan kami, belum ada tindakan dari Satgas Kecamatan maupun satgas Desa dalam penanganan protokol kesehatan yang terkait keberadaan pasar Desa Mertapadakulon, minimalnya mereka (satgas-red) turun langsung kelapangan agar bisa meminimalisir terjadinya penyebaran Corona, karena dari informasi yang kami peroleh sudah 100 lebih warga Mertapadakulon yang positif Corona, bahkan dua diantaranya sudah meninggal dengan dinyatakan sebagai pasien positif Corona" tutur Amak

Menyikapi adanya keluhan yang disampaikan salah seorang aktifis tersebut, Sekmat Astanajapura sekaligus ketua pemulasaraan pasien Pandemi Covid-19, Gita Rosali, menegaskan kepada IM diruang kerjanya, Senin, 04/01/2021

" Memang benar saat ini Kecamatan Astanajapura masuk dalam zona merah Pandemi Covid -19, dan mayoritas atau warga yang positif Corona adalah warga Desa Meryapada kulon, yang saat ini dari data yang kami miliki ada sekitar 111 positif Corona dan 12 diantaranya meninggal Dunia, bahkan untuk tingkat Kecamatan sendiri ada tambahan 2 Orang meninggal akibat positif Corona ( bulan Januari 2021) jadi total keseluruhan warga yang meninggal akibat Corona sebanyak 12 Orang " ungkapnya.

Sementara menyikapi adanya keluhan yang disampaikan salah seorang aktifis, dirinya menjelaskan

" InsyaAllah, dalam waktu dekat kami akan turun dan mengecek kondisi pasar Desa Mertapadakulon, namun demikian tentunya kami akan melakukan koordinasi dengan pihak lainnya termasuk Kasi Trantib, kepolisian, TNI maupun unsur terkait lainnya, dengan adanya keluhan tersebut tentunya ini menjadi bahan pertimbangan untuk langkah apa yang harus kami lakukan" pungkasnya 

Sementara itu, Kasi Trantrib Kecamatan Astanajapura, Herry Soemardjono, menegaskan

" Sebenarnya semua pihak termasuk Masyarakat harus bersatupadu dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid- 19 ini, termasuk salah satunya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu Menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker, hal ini selalu kami tekankan dan himbau kepada seluruh lapisan Masyarakat, dan untuk Pasar Desa Mertapadakulon, tentunya kami dari Satgas Kecamatan akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menentukan langkah apa yang harus diambil' jelas Herry.(1c)

2 Jan 2021

Satgas Yonif MR 413 Bremoro Bentuk Tubuh Proporsional Pemuda Papua dengan Sparko Bremoro



Indomedianewsc-Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Bremoro Pos Yetti membangkitkan semangat Pemuda Papua di Kampung Yetti Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom dengan membentuk postur badan yang ideal dan proporsional melalui olahraga Sparko Bremoro.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto S.H., M.Han dalam rilis tertulisnya di Distrik Muara Tami Kota Jayapura.

"Untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas di masa Pandemi Covid-19 ini, saya perintahkan seluruh Pos jajaran Satgas Yonif MR 413 Kostrad untuk membuat sarana olahraga di dalam Pos. Unik nya di Pos Yetti, para Prajurit membuat sarana olahraga ala Sparko yang terbuat dari bahan alam dan memanfaatkan barang-barang bekas." Jelas Dansatgas.

"Ternyata apa yang dilakukan anggota Pos Yetti pimpinan Lettu Inf Bagus Dwi Hartanto, menarik minat pemuda di sekitar Pos untuk datang dan ikut bergabung dengan anggota, membentuk postur tubuh menjadi lebih ideal dan proporsional." Tambahnya.

Sementara itu dikatakan Lettu Inf Bagus Dwi Hartanto, pembuatan sarana olahraga tersebut merupakan ide dan gagasan anggota Pos, dimana hampir seluruh Prajuritnya berbadan ideal. "Untuk menjaga postur tubuh anggota tetap ideal dan proporsional, kami buat sarana olahraga ala Sparko seperti tiang pull up, angkat besi, tarik tali beban, dan tempat sit up sehingga Anggota lainnya bisa termotivasi untuk memiliki badan sixpack." Ujar Bagus.

"Olahraga ini kami sebut olahraga Sparko Bremoro, karena sebelum berangkat ke daerah operasi kami juga sering berlatih di ruang Fitness Yonif MR 413 Kostrad dimana perlengkapan tersebut merupakan bantuan dan dukungan dari Bapak Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Namun karena keterbatasan perlengkapan di daerah operasi, kami manfaatkan yang ada dengan memiliki fungsi yang sama untuk membuat tubuh menjadi Proporsional." Tambah Bagus.

Salah satu anggota Pos Yetti yang memiliki badan proporsional ialah Sersan Kepala Irwan. Pria yang merangkap sebagai wakil komandan Pos Yetti ini begitu memotivasi para pemuda dengan cara dan metode kepelatihan yang begitu profesional. "Semoga dari latihan bersama ini, badan saya bisa seperti Abang Irwan yang begitu bagus dan sempurna. Terima kasih abang-abang atas kesediaannya melatih kami dengan sabar." Ujar Stevanus Yoku (19), Salah satu pemuda yang tergabung dalam pelatihan Sparko Bremoro.


Pensatgas 413 (Lis 1b)

Pemkab Cirebon Tanggap Tangani Klaster Pesantren Gempol



Indomedianewsc- Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Satuan Tugas Covid 19 langsung tanggap untuk melakukan penanganan klaster pesantren di Kecamatan Gempol.

Kepala Dinas Kesehatan  Pemkab Cirebon, Eni Suhaeni menuturkan, adanya klaster pesantren di Kecamatan Gempol tersebut, bermula saat adanya informasi mengenai, pengurus pondok pesantren yang mengalami gejala covid 19. Informasi tersebut, langsung direspon oleh Satgas Kabupaten Cirebon dan dibantu oleh Satgas Kecamatan Gempol.

Saat itu, beberapa pengurus dan santri mengalami keluhan penciuman dan rasa yang sudah tidak normal. Informasi tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan PCR.

"Pada 12 Desember, dua orang dinyatakan positif setelah dilakukan tes PCR," kata Eni, Kamis 31 Desember 2020.

Eni melanjutkan, pihaknya melakukan tracing kontak erat dengan dua orang yang terkonfirmasi positif. Didapatkan 46 orang yang diduga kontak erat dan kembali dilakukan tes PCR.

Pada 18 Desember 2020, satgas kembali melakukan tes PCR kepada 46 orang yang diduga kontak erat. Hasil pemeriksaan tersebut, menyatakan sebanyak 26 orang diantaranya positif.

" Positf ratenya mencapai 56.60 persen,"kata Eni.

Untuk memastikan penanganan terhadap klaster pesantren di Kecamatan Gempol tersebut. Pihaknya kembali melakukan dua kali pemeriksaan tes PCR, yaitu pada 25 Desember dan 28 Desember 2020.

Pada 25 Desember, satgas melakukan tes kepada 457 sampel. Dari jumlah tersebut, didapati sebanyak 120 diantaranya, dinyatakan positif.

Sedangkan pada 28 Desember 2020, dilakukan tes kepada 272 sampel. Pada pemeriksaan kali ini, didapati sebanyak 17 orang dinyatakan positif.

Selain melakukan tracing dan tes PCR untuk santri yang kontak erat, Satgas juga sudah melakukan pengobatan kepada sejumlah santri yang terkonfirmasi positif. 

"Kami juga sudah arahkan para santri yang negatif dipulangkan dan yang positif, untuk isolasi mandiri. Kami juga bantu dalam hal kebutuhan obat-obatan dan vitamin," ujar Eni.

Untuk saat ini, wilayah pondok pesantren, diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) dan juga pembagian alat pendukung protokol kesehatan, seperti masker. (Ags 1c)