20 Nov 2020

DANREM 172/PWY RESMIKAN PEREHAPAN GEREJA ST THERESIA DI KAB. KEEROM

Indomedianewsc – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan selaku Dankolakops meresmikan perehapan gedung Gereja Khatolik ST. Theresia di Kampung Yowong, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, Kamis (19/11).

Perehapan gereja tersebut merupakan hasil kerjasama antara TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413/Bremoro dengan masyarakat kampung Yowong yang juga merupakan jemaat gereja ST. Theresia.

Danrem 172/PWY dalam kesempatannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terlaksananya kegiatan ini, Pemda Kab. Keerom, Batalyon 413/Bremoro bersama-sama masyarakat yang melakukan berbagai upaya untuk merehap gedung gereja ini sehingga dengan adanya gedung baru, masyarakat akan semakin nyaman dalam beribadah, sehingga semakin meningkatkan keimanannya.

“Kita membangun dan merehap fasilitas ibadah ini karena di gedung inilah nanti keimanan akan ditumbuh kembangkan karena dengan keimanan kita bisa hidup layak dihadapan Tuhan, tanpa iman kita tidak punya arti apa-apa. Di gedung inilah juga benih-benih Kasih akan ditabur karena Tuhan bilang kepada kita, kamu adalah bait Allah yang harus dijaga”, katanya.

Pihaknya turut bangga, karena dengan selesainya seluruh proses perehaban gereja ini membuktikan bahwa kebersamaan TNI dan Masyarakat dapat membangun untuk kesejahteraan dan kepentingan masyarakat terutama di wilayah Kab. Keerom.

“Kebersamaan ini kita harapkan akan terus terjalin. Kita juga melihat bahwa keberadaan mereka ( Satgas TNI) adalah untuk membantu masyarakat semuanya, bekerjasamalah dengan mereka, mereka ditugaskan ke sini untuk mengabdi kepada masyarakat, jika ada kesulitan sampaikan kepada mereka (TNI) sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan kesulitan yang ada di daerah ini, sehingga kita bisa hidup berdampingan, kita bisa hidup dengan damai di tanah yang diberkati Papua”, ujarnya.  

“Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Desember. Pada bulan Desember kita akan merayakan Natal, kita akan menyongsong kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, untuk itu sebelum menyongsong kelahirannya kita juga harus membersihkan diri kita, tidak boleh ada dendam, kebencian, permusuhan apalagi pertumpahan darah tidak boleh, kita harus menyongsong kelahiran Tuhan Yesus Kristus dengan suka cita dengan hati yang bersih, mari kita jadikan bulan Desember sebagai bulan Kasih dan hanya saling berbagi Kasih yang harus kita lakukan”, tambahnya.

Disampaikan Dansatgas Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto S.H.,M.Han juga dalam penjelasannya di kegiatan tersebut. "Puji syukur kegiatan rehab Gereja yang dilaksanakan selama 23 hari ini selesai dan diresmikan langsung oleh Dankolakopsrem 172/PWY yang merupakan salah satu dari program Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad di bidang teritorial Tahun 2020 ini." Ujar Anggun

Sementara itu Pastur Paroki St.Theresia, Krispinus Bidi, menyampaikan  terima kasih kepada TNI yang telah memberikan berkah ini kepada masyarakat kampung Yowong. 

“Saya sebelumnya bertugas di Distrik Waris, disana kami juga bersama Satgas telah membangun gereja dari pembangunan awal hingga menjadi sebuah gedung gereja baru. Untuk itu, kami merasa apa yang telah dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif MR 413 Kostrad di sini sangat membantu kesusahan masyarakat. Kehadiran Satgas di perbatasan, selain memberikan pengamanan juga memberikan motifasi bagi umat. Semoga kerjasama ini tetap tumbuh untuk meningkatkan persatuan dan persaudaraan”, ungkapnya.

Pada kegiatan tersebut, Danrem 172/PWY bersama Dansatgas Yonif MR 413 Kostrad memberikan bantuan Alkitab, Speaker Gereja dan pembagian Masker kesehatan kepada masyarakat sebagai wujud mendukung protokol kesehatan Covid-19, dan mensosialisasikan gerakan 3M. 
Penrem172 (Lis 1c)

Pemkab Cirebon Sigap Tangani Lonjakan Kasus Covid 19



Indomedianewsc - Lonjakan kasus terkonfirmasi covid 19 di Kabupaten Cirebon dalam beberapa hari ini, mendapatkan perhatian serius dari Satuan Tugas (Satgas) penanganan covid 19 Kabupaten Cirebon. 

Salah satu klaster yang mendapatkan perhatian, yaitu munculnya klaster industri yang terjadi di perusahaan pembangkit listri Cirebon Power. 

Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag meminta kepada pihak perusahaan, untuk tidak lengah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus covid 19 di lingkungan kerjanya. 

Imron menyebutkan, ia mendengar ada sekitar 86 karyawan di perusahaan pembangkit listrik tersebut, yang terkonfirmasi covid19. 

Ia mengapresiasi langkah Cirebon Power, yang berinisiatif akan menyewa salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

"Karena kalau tidak memiliki tempat khusus, tidak menjamin mereka tidak keluar atau berinteraksi dengan masyarakat lainnya," kata Imron. 

Imron juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya, untuk tidak bosan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait covid 19.

Ia menduga, salah satu faktor melonjaknya angka konfirmasi positif ini, dikarenakan masyarakat sudah jenuh dengan covid 19,sehingga abai menerapkan aturan protokol kesehatan. 

"Kalau kita, jangan sampai bosan. Terus berikan pemahaman kepada masyarakat," kata Imron. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, juga menyambut baik langkah Cirebon Power yang akan menyewa hotel. Karena hal tersebut bisa meminimalisir angka penyebaran covid 19.

Namun Eni juga menyoroti, sulitnya Pemkab Cirebon untuk bisa menyewa hotel, untuk digunakan sebagai tempat isolasi mandiri. 

"Ada yang mau, tapi harus disewa selama sebulan penuh dan seluruh kamar," ujar Eni. 

Oleh karena itu, ia berharap dukungan dari semua pihak, untuk bisa mengusahakan tempat isolasi mandiri. Karena menurutnya, saat ini tempat isolasi tersebut sangat dibutuhkan. 

Apalagi, Eni mencatat dalam beberapa hari ini, ada peningkatan cukup signifikan, terkait jumlah terkonfirmasi positif. 

Untuk hari ini, Dinkes mencatat ada sebanyak 83 kasus positif baru, sehingga jumlah total kasus covid 19 di Kabupaten Cirebon, berjumlah 1804 kasus. 

Selain itu ujar Eni, ada tren yang perlu diwaspadai dalam peningkatan kasus saat ini. Eni menyebutkan,  sebelumnya jumlah pasien yang bergejala berjumlah 30 persen dan tidak bergejala berjumlah 70 persen.

Namun saat ini, jumlah pasien bergejala dan tidak bergejala hampir seimbang. Dinkes mencatat, saat ini pasien bergejala berjumlah 837 dan tanpa gejala 967.

"Sekarang hampir imbang, bergejala 46 persen dan tidak bergejala 54 persen," kata Eni. 

Kondisi ini, mengakibatkan banyaknya pasien covid 19 yang tidak bisa terlayani, karena semua rumah sakit penuh. 

Padahal ujar Eni, hampir seluruh rumah sakit di Kabupaten Cirebon, sudah menambah kapasitas untuk pasien covid 19.

Ia menyebutkan, RS Mitra Plumbon yang sebelumnya hanya menyediakan 25 kapasitas, sekarang bertambah menjadi  87 kapasitas. Begitu juga, sejumlah rumah sakit lainnya, seperti RS Waled dan Arjawinangun. 

"Tapi walaupun sudah ditambah. Ternyata masih belum bisa melayani pasien covid, karena ruangan penuh," kata Eni. 

Melihat kondisi seperti ini, Eni mengusulkan kepada Pemkab Cirebon, untuk menjadikan salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon, menjadi rumah sakit khusus covid 19. (1c)

19 Nov 2020

Kuwu Desa Cipeujeuh Kulon " H.Lili " Siap jadi Ketua FKKC

Indomedianewsc- adanya dukungan dan sokongan dari beberapa Kuwu yang mengharapkan agar Kuwu Desa Cipeujeh Kulon, Kecamatan Lemahabang, H.Lili untuk maju dalam pemilihan Ketua FKKC, bagai gayung bersambut 
Hal ini seperti yang dituturkan Kuwu Desa Cipeujeuh Kulon, H.Lili kepada IM , Kamis, 19/11/2020.

"Saya serahkan semuanya kepada para Kuwu, kalau memang mereka meminta saya untuk maju dalam pemilihan Ketua FKKC, saya pastikan siap, yang penting para Kuwu mendukung sepenuhnya " tuturnya.

Lebih lanjut lili menjelaskan alasannya tentang kesiapannya menjadi Ketua FKKC

" Selama ini Timur terkesan diam ditempat, dengan adanya hal tersebut, maka sudah waktunya timur berubah, ini lah yang menyebabkan saya siap untuk maju sebagai Calon Ketua FKKC, namun demikian saya serahkan sepenuhnya kepada para Kuwu khusunya yang berada di Cirebon timur, selain dari itu alasan saya siap untuk maju dikarenakan selama ini dalam hemat saya para Kuwu terkesan terkotak- kotak, jadi menurut saya sudah saatnya para Kuwu bersatu dalam berbagai hal yang positif, dan yang perlu menjadi catatan, jika memang saya dipercaya untuk menjadi Ketua FKKC, langkah yang akan dilakukan adalah selain menciptakan iklim kerja yang bersinergi dengan berbagai pihak, juga yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan bantuan kepada para Kuwu jika terjadi persoalan yang baik disengaja maupun tidak, terlepas dari persoalan pribadi, harus dibantu  oleh FKKC " tegas Lili. 

Dari informasi yang diperoleh, wacana majunya H.Lili sebagai calon ketua FKKC dikarenakan adanya keinginan dan dukungan dari beberapa Kuwu, salah satunya disampaikan Kuwu Desa Wangkelang, H. Eman Sudirman .

'Kami para Kuwu se Kecamatan Lemahabang, sepakat untuk mendukung H.Lili maju sebagai Ketua FKKC, karena menurut kami beliau cocok untuk posisi tersebut, oleh karenanya tentunya kami pun berharap adanya dukungan dari seluruh Kuwu se Kabupaten Cirebon, agar H.Lili terpilih sebagai Ketua FKKC, ini semua kami lakukan semata demi perubahan, dan tidak ada tujuan untuk mengotak ngotak , intinya Cirebon bagian timur mengharapkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik lagi " tegas Eman.(1c)

Tak kenakan masker " sangsi Hormat sang saka Merah Putih "

Indomedianewsc- terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Pandrmi covid-19.
Satuan tugas gabungan yang melibatkan berbagai unsur, melaksanakan giat operasi Yustisi di Desa Wangkelang, kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis, 19/11/2020.

Operasi yustisi yang melibatkan jajaran TNI, Polri, Pol PP dan Satgas setempat berhasil menjaring 40 pelanggar.

Dalam keterangan yang disampaikan salah seorang Anggota Pol PP Lemahabang, Dadang.S menjelaskan

" Operasi yustisi yang dilaksanakan di Desa Wangkelang ini merupakan yang terakhir di Kecamatan Lemahabang, dan dalam pelaksanaan kali ini kami berhasil menjaring 40 pelanggar yang kedapatan tidak memakai masker, dan dari sekian banyak pelanggar, kami berikan sangsi ringan berupa penghormatan kepada sang saka merah putih dan sangsi ringan lainnya, termasuk dilakukan pendataan dan imbauan agar tetap memakai masker saat keluar rumah atau berkerumun" jelasnya.

Senada hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Wangkelang, H. Eman Sudirman.

" Kami tentunya sangat berharap agar masyarakat semakin tinggi kesadaran dalam mematuhi protokol kesehatan, salah satunya dengan penerapan 3M ( memakai masker, menghindari kerumunan dan membiasakan mencuci tangan dengan sabun ) diharpkan dengan adanya penerapan protokol kesehatan bisa meminimalisir terjadinya penyebaran Pandemi Covid-19" tuturnya.

Sementara itu salah seorang warga yang kedapatan tidak memakai masker, menuturkan

" Saya lupa kang, sebenarnya saya punya masker, tetapi tidak saya pakai, karena saya fikir cuma keluar sebentar, tapi saya janji kedepannya akan selalu mengenakan masker" tuturnya sembari meminta identitasnya tidak dipublikasikan. (1c)

18 Nov 2020

Terpaksa membuat stempel baru demi pelayanan agar tidak terhambat

Indomedianewsc- tidak ingin menghambat pelayanan terhadap warga Masyarakat, PLT Kuwu Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Eli Yuliawati, terpaksa membuat stempel Desa Duplikat.

Hal ini disampaikan kepada IM diruang kerjanya, Rabu, 18/11/2020.

" Kami tidak ingin pelayanan terhadap warga menjadi terhambat hanya gara-gara stempel, oleh karenanya dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan maupun Kabupaten, akhirnya diperbolehkan untuk membuat stempel duplikat, karena stempel yang aslinya ada di Kuwu Supriyadi, dan saat kami memintanya, pak Kuwu tidak memberikan, sedangkan warga butuh stempel Desa" ujarnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa pihaknya sudah berulangkali meminta stempel Desa kepada Kuwu Supriyadi, yang saat ini mendekam di Rutan Pelabuhan Cirebon, karena sedang menghadapi proses Hukum, namun sayangnya permintaan untuk setempel tersebut tidak diberikan, akhirnya pihak Pemdes melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait hal tersebut, dan akhirnya diperoleh kepastian agar membuat stempel baru.

" Ini bukan pemalsuan, namun karena kondisinya memang demikian, warga kami memerlukan adanya stempel Kuwu, sementara yang bersangkutan ( Kuwu Supriyadi ) sedang menghadapi proses Hukum dan tidak memberikan stempel Desa yang kami minta, jika kami tidak membuat stempel yang baru, kasihan kepada warga, bahkan dampaknya sampai saat ini, Siltap untuk Perangkat Desa Citemu pun belum bisa untuk dicairkan, dan saya selaku PLT akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan Pelayanan terhadap warga Masyarakat, termasuk menjalankan roda pemerintahan Desa agar tidak terhenti hanya karena Stempel" pungkas Eli.(1c)

WILAYAH ADAT MEPAGO TOLAK RDP OTSUS MRP



Indomedianewsc- Rapat Dengar Pendapat (RDP) UU Otsus bagi provinsi Papua yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan oleh berbagai kalangan di Papua, Bupati Nabire Isaias Douw yang juga selaku Ketua Asosiasi Bupati Wilayah Meepago menolak pelaksanaan RDP MRP di kabupaten Dogiyai dan wilayah Meepago dengan mengeluarkan surat resmi, Senin(16/11).

Surat Resmi Penolakan dari Bupati Nabire ini dengan Berbagai Pertimbangan Stabilitas Keamanan, maupun stabilitas politik menjelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di wilayah Meepago.

Sehubungan dengan agenda politik Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) UU Otsus bagi provinsi Papua, dimana kabupaten Dogiyai adalah salah satu kabupaten di wilayah adat Meepago yang menjadi tempat pelaksanaan RDP tersebut, pada tanggal 17-18 November 2020, maka Penolakan Bupati tersebut selaku Ketua Asosiasi Bupati Wilayah Meepago dituangkan dalam Surat Bupati Nabire Nomor 330/2915/Set tentang penolakan rencana pelaksanaan RDP Otsus Papua di wilayah adat Meepago, tertanggal 16 November 2020.

Dalam surat resminya, beberapa pertimbangan yang menjadi dasar penolakan RDP tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kabupaten Nabire adalah salah satu dari 11 kabupaten di Papua yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, maka sudah menjadi tanggung jawab dan tugas Bupati Nabire untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Meepago khususnya di Nabire.
2. Memperhatikan Maklumat Kapolda Papua nomor Mak/I/XI/2020 tentang rencana RDP pada masa pandemi Covid19, tanggal 14 November 2020
3. Memperhatikan Surat Kapolres Nabire nomor B/775/XI/YAN/2.1/2020/Intelkam perihal pertimbangan tempat pelaksanaan RDP di kabupaten Dogiyai yang mendapat penolakan dari sejumlah komponen masyarakat di wilayah adat Meepago dan akan menimbulkan kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah adat Meepago. (Lis 1c)