Indomedianewsc - Puluhan warga Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, melurug RSUD Waled Jum'at malam 23 Oktober 2020. Ini dikarenakan Warga desa Cikulak tidak terima anggota keluarganya divonis positif covid-19. Padahal sebelum di bawa rumah sakit, pasien itu mempunyai riwayat sakit paru-paru atau komplikasi.
Tak hanya memprotes diagnosa dokter, massa juga menolak pasien dibawa yang di kebumikan dengan tata cara dan aturan penguburan Covid 19.
"Kami mengharapkan setiap ada pasien yang masuk RSUD Waled tertutama bagi kondisinya kritis hendaknya sebelum diberikan informasi dan pemahaman tentang SOP, diberlakukan di masa pandemi ini sehingga masyarakat paham dan tidak ada kecurigaan kepada pihak RSUD." Kata kuwu Yusnaedi ST
Menurut kuwu Cikulak Yusnaedi ST, sudah dua orang warga Desa Cikulak yang dinyatakan terkonfirmasi covid-19 seperti, SP meninggal kamis tgl 22 (dinyatakan positif), kedua atas nama TR meninggal tgl 23 (negatif) dirawat di RSUD Waled. Keduanya menjalani perawatan medis dan meninggal dan dinyatakan positiv covid 19. Padahal sebelumnya, keduanya didiagnosa menderita sakit paru-paru, diabetes (komplikasi). Namun setelah dirawat selama 2 hari di RSUD Waled, mereka justru divonis terpapar covid-19," ungkapnya. Jum'at (23/10/2020).
Dengan kejadian tersebut, warga emosi dan melurug ke RSUD Waled, namun bisa direda setelah tokoh masyarakat setempat turun tangan memediasi dan memberikan pemahaman kepada warga. Mereka akhirnya meninggalkan rumah sakit tersebut.
"Aksi ini sempat diwarnai adu mulut karena warga memaksa masuk ke dalam rumah sakit. Namun aksi massa dihalangi sejumlah petugas kepolisian yang berjaga di depan ruang instalasi gawat darurat." tandasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian maupun pihak rumah sakit, memilih tidak memberikan keterangan terkait aksi massa dan warga Cikulak pasien yang dinyatakan terinfeksi covid-19 tersebut. (1c)