19 Okt 2020

Capai Standar WHO, Bupati Cirebon Apresias Kinerja Satgas dan Tim Medis

Indomedianewsc -Bupati Cirebon Drs H Imron, M. Ag, mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) penanganan covid 19 Kabupaten Cirebon dan Tim Medis, atas tercapainya, standar World Health Organization (WHO), dalam rasio kontak erat kasus konfirmasi covid 19.

Kabupaten Cirebon menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat, yang memenuhi standar WHO tersebut. Dalam setiap penanganan kasus covid-19, Kabupaten Cirebon menerapkan tracing kontak erat, terhadap 30 orang. 

"Standar WHO dalam rasio kontak erat itu 1:30, hanya Kabupaten Cirebon yang bisa mencapai standart tersebut," kata Imron, Minggu 18 Oktober 2020.

Beberapa daerah lainnya di Jawa Barat, dalam setiap tracing kontak erat dalam kasus konfirmasi covid 19, jumlahnya masih dibawah Kabupaten Cirebon. 

Imron menyebutkan, tercapainya standar WHO tersebut, merupakan salah satu bukti bahwa kinerja Satgas dan Tim Medis di Kabupaten Cirebon sudah bekerja dengan baik. 

"Saya mengucapkan terima kasih, kepada Satgas penanganan covid dan tim medis, sehingga bisa mencapai standar WHO," ujar Imron. 

Ia juga mewakili Pemerintah Kabupaten Cirebon, mengucapkan terima kasih atas langkah dan upaya yang dilakukan oleh semua pihak, yang sudah memberikan penanganan terbaik untuk warga Kabupaten Cirebon. 

Selain berhasil memenuhi standar WHO dalam tracing kontak erat terkonfirmasi Covid 19. Kabupaten Cirebon juga sudah menggunakan pengobatan terapi plasma, untuk pasien covid 19 dalam skala berat. 

Bahkan saat ini, plasma darah yang digunakan untuk terapi, sudah bisa diproduksi sendiri, oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon. 

"Sebelumnya, plasma darah tersebut dari RSPAD Gatot Subroto. Tapi sekarang sudah bisa buat sendiri, bahkan sudah mulai digunakan, " ujar Imron (1c)

18 Okt 2020

Plasma Darah Buatan PMI Kabupaten Cirebon, Mulai Digunakan



Indomedianewsc: Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, mulai memproduksi plasma darah, hasil donor dari penyintas covid 19. Plasma darah ini, nantinya digunakan untuk proses penyembuhan pasien covid 19 di Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menuturkan, bahwa sudah ada dua pendonor plasma darah, yang plasmanya akan digunakan sebagai terapi penyembuhan pasien covid 19.

"Dari dua pendonor tersebut, menghasilkan sekitar 1.200 cc plasma darah," ujar Eni, Sabtu 17 Oktober 2020.

Plasma darah buatan PMI Kabupaten Cirebon, sudah mulai digunakan untuk melakukan terapi kepada dua pasien, yang berada di Rumah Sakit Mitra Plumbon dan RSUD Waled.

Terapi plasma darah, hanya diberikan kepada pasien covid 19 dalam skala berat. Eni menyebutkan, bahwa dua pasien yang mendapatkan transfusi plasma darah tersebut, dalam kondisi berat dan kritis.

" Pasien yang mendapatkan terapi plasma, dalam kondisi berat dan kritis," kata Eni

Namun berkat pengobatan dengan terapi plasma ini, keduanya sudah mengalami perkembangan yang menggembirakan.

Untuk pasien dalam kondisi berat, saat ini sudah melepas alat bantu oksigen. Sedangkan yang kritis sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Saat ini, sudah ada dua lagi calon pendonor plasma darah, yang akan dilakukan di PMI Kabupaten Cirebon. Pihaknya juga terus mengupayakan, untuk kembali mendapatkan donor palsma darah, yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

Oleh karena itu, tim medis yang melakukan penanganan terhadap pasien covid 19, selalu mengedukasi pasien tersebut, untuk mau mendonorkan plasma darahnya, jika sudah sembuh.

"Karena ada standar tertentu, siapa yang bisa mendonorkan. Jadi tidak sembarang orang," kata Eni

Selain dua pasien yang mendapatkan terapi plasma darah dari PMI Kabupaten Cirebon, sebelumnya juga sudah ada dua pasien yang mendapatkan terapi plasma darah.

Dua pasien tersebut berasal dari Rumah Sakit Waled Cirebon. Keduanya mendapatkan terapi plasma, yang didapatkan dari RSPAD Gatot Subroto. Dua pasien ini, sudah dinyatakan sembuh.

"Jadi sudah ada empat orang yang terapi plasma darah. Dua diantaranya sudah sembuh dan dua lainnya masih perawatan," ujar Eni. (1c)

17 Okt 2020

Tak Puas dengan Jawaban PT. Pokphand " Warga Astanajapura akan adakan Demo "

Indomedianewsc- merasa tidak puas dengan MOU yang telah disepakati oleh pihak PT. Pokphand. Puluhan perwakilan Masyarakat dan Pemdes Astanajapura, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon , melakukan mediasi bertempat di kantor Desa Astanajapura, Jum'at 16/10/2020.
Acara yang dihadiri unsur Tripika , Camat, Kapolsek , Danramil, dan perwakilan Masyarakat termasuk pemdes, Lembaga Desa dan unsur lainnya berujung deadlock 

Hal tersebut dikarenakan adanya ketidak puasan yang dirasakan oleh Masyarakat termasuk Pihak Pemerintahan Desa.
Hal ini seperti yang disampaikan koordinator lapangan, Saeful Bahri, saat melakukan audensi   

" kami meminta adanya keterbukaan yang dilakukan pihak Pokphand, baik dalam hal CSR, kemitraan dan hal lainnya yang dirasakan tidak sesuai dengan MOU " ujarnya.
Senada hal tersebut disampaikan ,Andika, Anggota Karangtaruna Desa Astanajapura 

" Selama ini kami merasa dipermainkan oleh pihak perusahaan, khususnya dalam kemitraan baik dalam hal ketenaga kerjaan maupun kerjasama dalam penyediaan barang, karena selama ini mereka selalu menolak barang yang kami ajukan dengan jawaban bahwa barang yang kami ajukan dibawah standar, namun kami tidak pernah diberitahu setandar bagaimana yang mereka inginkan " tuturnya 
Senada hal tersebut disampaikan ketua BPD setempat, Ibrahim.

" Kami meminta adanya transparansi yang dilakukan pihak perusahaan, baik itu CSR , yang nilainya berapa dan untuk apa saja , karena selama ini kami telah dibuat kecewa dengan tidak adanya transparansi, apalagi masalah ketenaga kerjaan yang sampai saat ini tidak ada kejelasan " ujar Ibrahim.

Dalam acara tersebut sempat terlontar persoalan yang menyangkut masalah limbah, sayangnya perwakilan pihak PT. Pokphand, tidak bisa memberikan stetmen jelas terkait persoalan limbah.
Bahkan saat IM mencoba mempertanyakan hasil dari pertemuan tersebut, Perwakilan PT. Pokphand, yang tidak bersedia dicantumkan identitasnya menuturkan   " bukan kapasitas kami untuk menanggapi adanya tuntutan yang disampaikan warga maupun pihak Perwakilan Desa, namun yang pasti jika berbicara limbah, nominal nya sangat signifikan, tetapi kami tidak ingin membukanya disini " ujarnya.

Sementara itu, terkait tidak didapatnya hasil kesepakan yang diinginkan, menurut keterangan yang disampaikan salah seorang Perangkat Desa setempat, Ai, menegaskan

 " karena pertemuan ini tidak membuahkan hasil, maka kami sepakat akan melakukan Demo terhadap pihak perusahan,InsyaAllah, Aksi Demo akan kami laksanakan Hari Rabu, ini semua kami lakukan karena selama ini pihak perusahaan tidak komitmen dengan hasil MOU yang telah disepakati bersama" tegas AI.
Dari pantauan IM, Audensi tersebut selain tidak membuahkan hasil, bahkan sempat terjadi kericuhan hingga Masyarakat membubarkan diri karena tidak puas dengan pemaparan yang disampaikan perwakilan PT .Pokphand. (1c)

16 Okt 2020

KBM Tatap Muka Boleh Dilaksanakan " di zona aman "



Indomedianewsc -Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka boleh dilaksanakan pada zona hijau. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar. Saat melakukan kunjungan di SMK Muhammadiyah Lemahabang Jum'at  16/10/2020.

Asdullah menjelaskan, KBM tatap muka yang dilaksanakan pada zona hijau harus sesuai protokol kesehatan dan orang tua membuat surat pernyataan tidak keberatan anaknya mengikuti KBM tatap muka. 

"Kami telah membentuk tim verifikasi sekolah mana saja yang diperbolehkan KBM tatap muka dan hasilnya, ada beberapa SD maupun SMP yang sudah siap. Pelaporan secara berkala Satgas Covid 19 dari sekolah harus dilakukan, agar cepat tanggap dalam antisipasi penyebaran Covid 19 di sekolah," jelasnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, KBM tatap muka boleh dilaksanakan pihak sekolah. Asalkan sudah memiliki sarana dan prasarana protokol kesehatan, diantaranya tempat mencuci tangan, alat pengukur suhu tubuh dan ruang isolasi bagi murid maupun guru yang suhu tubuh tinggi," lanjut Asdullah


Masih dikatakan Asdullah, KBM tatap muka disesuai zona di wilayah masing-masig. Misalnya Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Losari, yang sudah siap KBM tatap muka. "

"Apabila orang tua keberatan dengan adanya KBM tatap muka, buat surat pernyataan. Agar dinas maupun pihak sekolah, tidak disalahkan bila anaknya terindikasi terpapar Covid 19. Meskipun, ada penyakit penyerta yang diderita anaknya," ujar Asdullah.

Sementara itu, acara program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di SMK Muhammadiyah Lemahabang diikuti puluhan peserta dari dalam dan luar kota.

 "Diharapkan, peserta yang mengikuti program ini dapat mengembangkan ilmu yang didapat. Minimal, bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan," imbuh Asdullah.

Kepala Seksi Pelayanan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat (Kasi KCD Disdik Jabar) Wilayah X, Eyang Umar mengungkapkan, program yang dilaksanakan pihak sekolah ini sangat baik dan perlu ditiru sekolah lain, agar anak didik siap berkiprah di masyarakat. 

"Pihak sekolah harus pandai dan lihai untuk merekrut perusahaan, untuk kerjasama dalam mencetak generasi penerus yang handal. Baik bidang otomotif maupun lainnya," ungkap Umar.

Sementara itu ,Plt. Kepala SMK Muhammadiyah Lemahabang, Galuh, mengucapkan terima kasih atas support yang diberikan dari dinas terkait. "
"
Diharapkan, peserta kegiatan ini dapat mengikuti hingga selesai, dengan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik untuk pribadi maupun Orang lain" harapnya. (1c)

15 Okt 2020

keterbatasan fisik menjadikannya seorang sosok yang patut ditauladani

Indomedianewsc - keterbatasan fisik tidak membuat sosok pria kelahiran 1986 Anak kelima dari sembilan bersaudara patah semangat.
Rusdin Mujahid, sosok pria yang pernah terpuruk karena keadaannya yang tidak sempurna , bahkan pernah tiga kali berusaha untuk mengakhiri hidupnya namun selalu gagal 
Tetapi saat ini semuanya berubah seratus delapan puluh derajat.kini pria yang sempat merasa menjadi manusia tidak sempurna , berbalik menjadi sosok yang patut untuk dijadikan panutan bagi semua insan.
Betapa tidak, pria yang pernah duduk dibangku MI dan SMP Asunniyah Losari dan melanjutkan pendidikannya di SMK Muhammadiyah, bahkan saat ini tengah melanjutkan pendidikannya sebagai salah satu Mahasiswa di Umis Brebes semester lima, terus berkarya dan mengabdikan kemampuannya sebagai salah seorang Guru di SLB Mutiara Bunda Losari 
Rusdin Mujahid, selain mengabdikan dirinya di Dunia pendidikan Sekolah Luar Biasa, saat ini dirinyapun aktif menjadi Anggota FKDC ( forum komunikasi difabel Cirebon )
Anak dari Taljani ( Almarhum ) dan Maeri (63 Tahun ) bertekad untuk mendedikasikan kemampuan yang dimilikinya untuk kemajuan bersama, khususnya kaum Difabel.
Sosok pria yang tetap terlihat penuh semangat ini berkeyakinan, bahwa keterbatasan fisik, jangan dijadikan alasan untuk tidak bisa berkarya, dirinya berkeyakinan, dengan modal semangat dan percaya diri yang diimbangi keilmuan atau pengetahuan yang mumpuni, akan menjadikan seseorang dihargai dan bahkan mampu menciptakan sesuatu yang tidak diperhitungkan orang lain sebelumnya.
Dirinya mengharapkan kepada kaum Difabel untuk tidak minder apalagi rendah diri,karena hakekatnya semua manusia sama, hanya mungkin dibedakan oleh kondisi fisik, tetapi kita memiliki Hak dan kemampuan yang sama.yang terpenting adalah kita mau berubah dan tetap berusaha menjadikan sesuatu yang terbaik demi Nusa, Bangsa, Agama dan keluarga. (1c)

FKDC Kabupaten Cirebon adakan Pertemuan rutin kelompok inklusi

Indomedianewsc-  berharap agar terlaksananya tindak lanjut terkait inklusi, FKDC ( Forum Komunikasi Difabel Cirebon) melaksanakan kegiatan pertemuan Rutin Kelompok Inklusi bertempat di Kantor Desa Kendal,Kecamatan Astanajapura,Kabupaten Cirebon, Kamis, 15/10/2020.
Dalam pemaparannya Ketua FKDC Kabupaten Cirebon, Abdul Mujid, menjelaskan, tujuan digelarnya acara tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok Inklusi terkait rencana kerja 

" Kami berharap kelompok inklusi dapat melakukan pendataan sekaligus membangun jaringan yang melibatkan pihak Desa, termasuk meningkatkan pengetahuan rekan rekan dalam turut membangun sumber daya Manusia sekaligus memahami berbagai Undang-undang yang tentunya berpihak kepada kelompok inklusi, salah satunya adalah Program tentang menurunkan tingkat kemiskinan dan hal lainnya yang sifatnya membangun dan meningkatkan perekonomian maupun hal positif lainnya " tuturnya.

Acara yang dihadiri beberapa rekan difabel dan perangkat Desa setempat dengan  tetap mengedepankan protokol kesehatan, diharapkan mampu mengedukasi segala hal yang telah diuraikan oleh beberapa Nara sumber.

Salah satunya disampaikan, Rusdin, Narsum FKDC menyampaikan harapannya.

 " Saat ini kita akan terus berupaya untuk meningkatkan SDM dan pengetahuan para rekan difabel, yang tujuannya adalah selain mengembangkan kemampuan diri juga termasuk didalamnya turut membangun Bangsa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, 
Dengan diadakannya acara rutin pertemuan kelompok inklusi, kami lebih memahami persoalan atau kendala apa yang dihadapi para saudara kita yang memiliki keterbatasan secara fisik, karena menurut hemat kami, keterbatasan tersebut bukan menjadi alasan untuk tidak bisa berkarya, pada hakekatnya kita semua sama, oleh karenanya kepercayaan diri harus dipupuk dan dimiliki oleh seluruh Orang, termasuk didalamnya adalah saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik " tuturnya. (1c)