12 Okt 2020

penyaluran PKH " jangan ada pungutan"

Indomedianewsc- Kuwu Desa Japura Kidul, kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Daud. Pastikan program bantuan Sosial melalui PKH tidak terjadi pungutan.
Hal tersebut disampaikan kepada IM, Senin, 12/10/2020 saat pelaksanaan penyaluran bantuan beras yang bertempat di kantor Desa setempat.
" Untuk Program Keluarga Harapan ( PKH) kali ini setiap penerima manfaat memperoleh bantuan beras sebanyak dua karung ( 30 kg - red ) yang dalam pelaksanaannya secara keseluruhan berjalan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan , selain itu saya tegaskan kepada siapapun jangan sampai melakukan pungutan dengan dalih apapun" ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan , bahwa saat ini ada beberapa warganya tidak lagi menerima PKH karena kartunya sudah tidak dapat dipergunakan
" Kurang lebih ada 25 warga kami yang kartu PKH nya sudah tidak dapat dipergunakan lagi, dan mereka datang kepada kami mempertanyakan hal tersebut,  karena adanya hal demikian,kami menganjurkan kepada warga yang kartunya tidak dapat dipergunakan untuk mengumpulkan KK/KTP dan menyerahkannya kepada pihak Puskesmas untuk dicoba dilakukan perbaikan data , dengan harapan kartu yang sudah off ini kembali bisa dipergunakan lagi " lanjut Daud.
Ditengah pelaksanaan pembagian beras melalui program PKH tersebut dirinya berharap agar masyarakat saling peduli akan sesama " saya selaku Kuwu sangat berharap adanya saling kepedulian antar sesama , jika mana ada warga yang tidak memperoleh bantuan, tidak ada salahnya bila kita saling berbagi, ini dikarenakan bantuan dalam bentuk apapun yang menentukan Pemerintah Pusat, Pihak Desa hanya sebatas menyalurkan, jadi saya yakin masih banyak warga yang perlu bantuan namun tidak mendapatkannya,, oleh sebab itu marilah membiasakan untuk berbagi, terlebih saat ini kita semua dalam kondisi Pandemi Covid -19 " pungkasnya. (1c)

Aksi solidaritas Anti Kekerasan " wartawan bukan musuh "

Indomedianewsc- Puluhan Jurnalis Cirebon yang tergabung dalam Jurnalis Anti Kekerasan (Sajak) mendatangi Mapolres Cirebon Kota, untuk mempertanyakan sikap arogansi kepolisian terhadap jurnalis yang melakukan peliputan demo Omnibus Law beberapa waktu lalu.

Pasalnya, saat peliputan demo Omnibus Law yang berujung ricuh, salah satu jurnalis PRTV Cirebon mendapat intimidasi dari aparat kepolisian untuk menghapus rekaman video kericuhan saat demo berlangsung.

Selain itu, aksi Jurnalis di depan Mapolres Cirebon Kota, meminta Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda keluar dari ruangannya menemui massa aksi untuk mendatangani fakta integritas yang menjamin keselamatan jurnalis saat peliputan.

Namun, Kapolres yang mempunyai hobi touring motor gede ini, tetap tidak mau keluar ruangan untuk menempui para Jurnalis yang sejak pagi berorasi di depan Mapolres Cirebon Kota. Sikap dingin Kapolres tersebut membuat Jurnalis Cirebon memastikan akan memboikot seluruh kegiatan Polres Cirebon Kota.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Cirebon Raya, yang juga koordinator solidaritas Jurnalis Anti Kekerasan Faizal Nurathman mengatakan, aksi di depan Mapolres Cirebon kota untuk memastikan keamanan Jurnalis Cirebon saat melakukan peliputan dan meminta agar tidak terulang lagi kekerasan terhadap Jurnalis.

"Kedatangan Jurnalis Cirebon Anti Kekerasan, untuk bertemu Kapolres Cirebon Kota, dengan membawa fakta integritas yang poinnya menjamin keselamatan Jurnalis saat melakukan peliputan," tuturnya Senin (12/10/2020)

Faizal melanjutkan selain meminta jaminan keamanan, Jurnalis Cirebon juga meminta keterbukaan informasi publik, karena selama menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda terkesan menutup diri. Sehingga sulit untuk berkomunikasi dalam pengungkapan kasus yang seharusnya di ketahui publik.

"Selama dijabat AKBP Syamsul Huda, Polres Cirebon Kota sangat tertutup, sehingga kami kesulitan mendapatkan informasi, kami sebagai Jurnalis dipandang sebelah mata," kata Faizal yang merupakan Jurnalis Metro TV

Disaat bersamaan Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Muslimin menambahkan ketidak perdulian Kapolres Cirebon Kota, terkesan tidak demokratis, dimana profesi Jurnalis di lindungi oleh Undang - Undang.

"Kapolres tidak perduli dengan Jurnalis, ditemui saja susah apalagi soal keterbukaan publik. Sementara masyarakat harus mengetahui kinerja kepolisian, yang dapat menjadi barometer keberhasilan polisi dalam menjalankan tugasnya, jadi masyarakat tahu Kota Cirebon ini aman atau tidak.

Hal senada juga disampaikan Jurnalis Harian Rakyat Cirebon Fajri yang menolak kekerasan terhadap profesi Jurnalis dan meminta Kapolres Cirebon Kota, bisa bersinergi dalam keterbukaan informasi publik di Kota Cirebon. Karena selama ini, selama kepemimpinan AKBP Syamsul Huda, Polres Cirebon baru satu kali melakukan ekspos kasus kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Cirebon Kota.

"Jelas kami menolak kekerasan terhadap Jurnalis, karena kami bertugas dilindungi UU, tapi disisi lain Kapolres yang tercinta ini terkesan alergi terhadap Jurnalis, sangat tertutup dan bisa dibilang menghambat tugas kami sebagai Jurnalus," ujarnya

Setelah berorasi di depan Mapolres Cirebon Kota, Jurnalis Cirebon melakukan aksi memunggungi Mapolres dan menaruh ID Card di bawah kaki polisi yang berjaga, sebagai simbol matinya kebebasan pers dan tidak ada jaminan kesalamatan saat melakukan peliputan (1c)

Jika memang terbukti ada pungutan " proses sesuai aturan dan Hukum yang berlaku "

Indomrdianewsc-- menyikapi adanya pemberitaan terkait dugaan pungutan yang dilakukan oknum ketua kelompok Desa terkait penyaluran beras melalui Program Keluarga Harapan (PKH )  Desa Japura Lor , Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, hingga menyita perhatian khusus dari Ketua Koordinator PKH Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu.
Saat sebelumnya, Ketua Koordinator PKH Kabupaten Cirebon, Aris , menuturkan pada IM, bahwa pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan.
" setelah kami mendengar informasi yang disampaikan oleh Masyarakat dan LSM Brigade 08, maka saya tugaskan ketua Koodinator PKH kecamatan untuk memanggil yang bersangkutan guna menggali informasi apa yang sebenarnya terjadi " tutur Aris.

Sementara itu, Kuwu Japura Lor, Mulyadi, saat ditanya adanya informasi telah terjadi pungutan yang dilakukan oleh Kelompok PKH di Desanya, menuturkan, Senin, 12/10/2020.

"Saya tidak tahu kang kalau ada hal seperti itu, karena selama ini pihak Dari pengurus PKH tidak pernah berkomunikasi dengan pihak kami, bahkan pada beberapa waktu yang lalu, saya didampingi Ketua BPD dan Babinsa pernah mengingatkan kepada koordinator PKH agar setiap kali ada penyaluran bantuan apapun seyogyanya menginformasikan kepada kami, karena jika mana ada persoalan tetap saja berimbas pada pihak pemdes, sayangnya saat kami memberikan teguran, dari pihak PKH mengatakan bahwa mereka punya konsep kerja dan cara sendiri " ujarnya.

Bahkan lebih lanjut Mulyadi ,menuturkan
"Kami sangat berharap adanya komunikasi dan kerjasama yang baik, jangan sampai manakala ada permasalahan baru melibatkan pihak Desa, dan terkait adanya dugaan telah terjadi pungutan dengan dalih apapun, kami sangat berharap semuanya diproses sesuai aturan dan Hukum yang berlaku " tegas Mulyadi.

Senada hal tersebut disampaikan Ketua BPD Japura Lor,Saleh Bukhori didampingi Bhabinsa setempat, Serda Karyono
" Selama ini memang kami tidak mengetahui struktur atau pengurus kelompok PKH Desa Japura Lor, karena seperti yang disampaikan oleh pak Kuwu, seolah olah mereka ini berjalan sendiri dan tidak pernah melibatkan pihak Desa, jadi kalau ditanya terkait penyaluran atau apapun bentuknya yang ada sangkut pautnya dengan PKH, kami tidak mengetahuinya " tuturnya.

Senada hal tersebut disampaikan Bhabinsa Japura Lor,  Serda Karyono
" Kami sangat mengharapkan adanya jalinan kerjasama dan informasi yang  baik, jangan sampai terjadi sesuatu yang kurang baik, karena tetap saja ujung-ujungnya bermuara pada pihak Pemdes, oleh karenanya kami sangat mengharapkan untuk mengedepankan komunikasi dan keterbukaan informasi publik, karena Masyarakat kita saat ini sudah sangat paham dan mengerti, apalagi di era Pandemi seperti sekarang ini " ujarnya. (1c)

11 Okt 2020

Nasib Anak Bangsa Ditengah Pandemi

R.Agus Syaefuddin ( Indomedianewsc ) Ada sebuah kalimat Tanya? apakah kita akan tetap berdiam dan berpasrah tanpa usaha dan do’a. Disaat seluruh sendi kita terfokuskan pada persoalan Pandemi, yang seakan melupakan kelangsungan Generasi Penerus Bangsa. Keberadaan Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pembatasan sosial (social distancing) yang berlangsung selama masa pandemi memberi tekanan mental atau psiko sosial terhadap anak-anak. Mereka tidak bisa belajar bersama para guru, teman-teman mereka, bermain dan berleluasa bergaul karena ada pembatasan social (social distancing). tekanan yang dialami anak-anak ini cukup lama, maka akan menyebabkan gangguan jiwa dan bahkan yang lebih mengerikan lagi memutus tali silaturahmi. Saat ini pembelajaran menggunakan pola daring, tentu memerlukan media yang harus dipenuhi plus bagaimana mengaplikasikan zoom meet, google meet, v.meet dst. yang tidak semua orang tua juga menguasai, apalagi mereka yang berada di jenjang pendidikan dasar dan menengah yang masih membutuhkan bimbingan terus-menerus. Demikian juga mereka yang tinggal di pedesaan yang jauh dari akses internet. Belum lagi soal biaya yang harus dikeluarkan. Problem yang dialami oleh anak-anak ini harus segera diatasi karena mereka adalah para penerus dan calon pemimpin bangsa. mereka akan memegang peran penting di kancah Indonesia. Mereka diharapkan akan menjadi generasi yang cerdas, produktif, inovatif, dan berperadaban unggul. Mereka akan menjadi generasi emas yang sekaligus juga menjadi pemimpin bangsa. Potensi kuantitas manusia Indonesia berada pada posisi ke-4 dalam daftar negara berpopulasi tertinggi, demikian pula potensi kekayaan alamnya. Ternyata pendapatan perkapita tidak selamanya berbanding lurus dengan capaian pendidikan, bahkan juga capaian kebahagiaan warga negara. Capaian pendidikan di Indonesia, khususnya jenjang pendidikan dasar dan menengah belum beranjak dari kategori di bawah rata-rata Jika ditarik dalam skala mikro, maka kekayaan sesorang tidak sebanding lurus dengan prsetasinya bahkan juga kebahagiaannya. Banyak anak-anak orang kaya yang gagal dalam pendidikannya, dan sebaliknya banyak anak-anak dari orang miskin yang sukses dan berprestasi. Orang-orang sukses dan para tokoh terkenal di Indonesia pada umumnya adalah berasal dari anak-anak desa yang tidak mampu secara ekonomi. Hal ini tentu dapat dipahami, karena anak orang-orang kaya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orang tuanya, mereka tidak terlalu banyak memikirkan masa depannya, karena sudah merasa cukup dengan apa yang mereka miliki dan nikmati dengan kekayaan orang tuanya. Selain itu, tantangan yang mereka hadapi sangat kecil bahkan hampir tidak ada, mereka serba berkecukupan dengan segala fasilitasnya. Sementara itu anak-anak desa yang miskin menghadapi tantangan yang besar dan mereka harus banting tulang untuk mendapatkan segala sesuatunya. Tantangan inilah yang kemudian membuat mereka berkemauan keras dan bercita-cita tinggi untuk meraih masa depannya, termasuk yang dilakukan oleh para orang tuanya. Maka sesungguhnya capaian prestasi itulah yang membuat mereka puas dan bahagia, sesuatu yang memenuhi kebutuhan ruhaninya. Sementara itu pemenuhan materi tidak pernah cukup membuat seseorang puas dan merasa cukup aman dan tenteram jiwanya. pencapaian (prestasi) adalah lebih penting daripada materi, pencapaian (tujuan atau tugas) memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan orang lain. Pemerintah Indonesia mesti melakukan introspeksi terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan, sambil belajar dengan negara-negara lain yang sudah maju dan berprestasi Karena Indonesia merupakan negara potensial yang memiliki kekayaan baik SDM maupun SDA-nya. Selain itu Indonesia juga memiliki modal nasionalitas yang kuat, yaitu: kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa (agama), keutuhan wilayah negara, bahasa kesatuan, konstitusi dan falsafah negara, sistem pemerintahan yang meliputi seluruh tanah air, dan jajaran militer sebagai tulang punggung ketertiban dan stabilitas nasional. Maka modalitas tersebut sudah seharusnya menjadi negara yang berprestasi dalam segala aspeknya. Ada beberapa hal yang mesti dilakukan: Pertama, sekolah seharusnya berpihak kepada masyarakat bawah merekomendasi pemerataan pendidikan secara luas dan dalam jumlah yang memadai. Pemerataan dimaksud adalah memberi kesempatan kepada masyarakat lapis bawah, bahkan mereka harus mendapatkan preferensi supaya tidak terjadi diskriminasi; Kedua, Seluruh proses belajar-mengajar baik isi maupun penyampaian dan evaluasinya harus berorientasi kepada pemihakan rakyat miskin. Orientasi mata pelajaran dan kurikulum hendaknya ditekankan pada pendidikan yang berwawasan kemanusiaan (humanistik), penciptaan demokratisasi, egalitarianisme dan pluralisme; Ketiga, pemerintah hendaknya memiliki good will dan komitmen yang tinggi terhadap pemberdayaan kaum miskin melalui prioritas program pendidikan dan melakukan kontrol yang ketat terhadap anggaran pendidikan, sehingga segala macam tindak korupsi dan eksploitasi yang mengakibatkan kerugian negara dan rakyat banyak dapat terhindarkan, termasuk kegaduhan sosial. Karena harmoni sosial menjadi faktor penting dalam pencapaian prestasi dan kebahagiaan suatu masyarakat. Hal ini juga relevan dengan teori agama, bahwa kemakmuran sebuah negeri tergantung pada penduduknya yang beriman dan bertakwa. Tuhan akan memberi nikmat bagi penduduk negeri yang taat dan menurunkan malapetaka kepada mereka yang zalim Sudah saatnya semua komponen: pemerintah, orang tua dan masyarakat dari berbagai lapisan melibatkan diri untuk mewujudkan pendidikan yang terbaik bagi generasi bangsa ini. Semoga. Dengan adanya Pandemi Covid-19 membuka mata dan hati kita, bahwa hidup adalah harapan, maka wujudkan harapam itu dengan usaha dan do’a. Semoga dengan adanya pandemic ini, semakin meningkatkan kualitas keimanan kita pada sang pencipta dan lebih menghargai arti sebuah kesehatan. ( dilansir dari berbagai sumber )

Kuwu Dedi Setiawan Memberikan Bantuan Alat Seni Hadroh



Indomedianewsc - Kelompok Hadroh atau Rebana Majelis Taklim Nurul Iman Dusun Banyusrep Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mendapat bantuan alat Hadroh dari Kuwu Dedi Setiawan berupa genjring santri atau rebana .

Penyerahan dilakukan oleh kuwu Dedi Setiawan kepada lurah Maska di Kantor desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu, yang turut disaksikan RT Kasdi dan perangkat desa setempat.

Dikatakan kuwu Dedi, adanya bantuan ini diharapkan kelompok Hadroh yang telah berjalan dapat berkembang maju dalam seni musik Islami di desa ini.

“Semoga dengan terbentuknya Hadroh ini, potensi musik Islami yang ada di kampung Banyusrep dapat berkembang maju sesuai harapan kita semua,” ungkapnya. Kamis (08/10/2020).

Sementara itu Lurah Maska dan RT Kasd, menuturkan,atas namai Kampung Banyusrep mewakili masyarakat memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemerintah desa, atas bantuan yang telah diberikan kepada kelompok Hadroh seni Islam di dusunnya.

“Saya bersyukur dan berterima kasih banyak kepada pak kuwu Dedi Setiawan, dengan bantuan ini diharapkan pembinaan terhadap seni seni Islami berkembang di desa Banjarwangunan ini,” harapnya. (1c)

10 Okt 2020

Tingkatkan perekonomian ditengah Pandemi, Kecamatan Astanajapura gelar Bazar dan pentas seni.

Indomedianewsc- Tidak menyurutkan keinginan untuk terus berinovasi walau ditengah Pandemi Covid-19  . Hal ini terlihat jelas saat Pemerintahan Kecamatan dan Desa bersatu padu membangun keberlangsungan roda perekonomian dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan
Hal tersebut disampaikan Camat Astanajapura, M Iing Tadjudin , saat melaksanakan pembukaan perdana Bazar murah dan pentas seni yang dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan  , Sabtu, 10/10/2020.

Dalam penyampaiannya Camat Iing menuturkan. " Ditengah kondisi kita saat ini yang dilanda Pandemi, bukan berarti harus berdiam dan tanpa berbuat hal positif lainnya, contohnya adalah perekonomian, karena kita tidak selalu terfokus akan kesehatan, namun secara perekonomian pun harus tetap berjalan, oleh karenanya kami sengaja menggelar Bazar murah dan pentas kreasi seni, dengan harapan akan terus mampu menopang perekonomian Rakyat secara berkesinambungan " ujarnya 

Dirinyapun menjelaskan Acara Bazar murah dan pentas kreasi seni ini akan dilaksanakan setiap malam Sabtu dan malam Minggu 

" Kami sengaja menggelar Bazar murah agar semua warga bisa membeli produk yang tersedia dengan harga yang dibawah pasaran, dan Alkhamdulullah, antusias warga sangat tinggi, terbukti dengan habisnya beberapa produk yang tersedia, insyaAllah kedepannya Masyarakat akan semakin banyak dan berbelanja di acara Bazar murah ini " harapnya.
Sementara itu salah seorang panitia bazar , Ainun Najib menuturkan kepada IM. " 
Kami sangat salut dengan terobosan dan inovasi yang dilakukan pak Camat , karena dengan munculnya inovasi bisa membuat kita semakin berfikiran positif, apalagi saat ini memang Bangsa kita sedang dilanda pandemi, kalau kita hanya diam dan tanpa berkreasi maka bukannya akan mengurangi wabah , namun bisa bisa akan semakin bertambah, karena fikiran beku dan hanya berharap tanpa kepastian " tutur Najib 

Dengan adanya bazar murah tersebut sangat disambut baik oleh warga Masyarakat, salah satunya disampaikan Ibu Iis, warga Desa Mertapada wetan yang datang ke Acara tersebut " saya sangat senang dengan adanya Acara Bazar Murah, disamping bisa sedikit mengurangi beban pengeluaran, kami juga bisa menikmati berbagai suguhan yang ada, seperti musik maupun jajanan lainnya, kami berharap acara ini tetap ada dan produknya semakin beragam " tuturnya. (1c)