Indomedianewsc - banyak para kuwu yang mengeluhkan berbagai permasalahan di desa masing-masing. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja Bupati Cirebon di Kecamatan Susukanlebak, Selasa, 15/09/2020.
Kuwu Desa Pasawahan, Sukarya mengatakan, sebagai desa tadah hujan tentunya sangat memerlukan pengairan yang memadai guna mengairi sawah. Sehingga, memerlukan irigasi yang baik. Disamping itu, ketersediaan pupuk yang langka mengakibatkan petani kesulitan untuk bercocok tanam. "Saat ini, irigasi dan pupuk yang harus mendapatkan perhatian serius dari Pemkab. Mengingat, sebagian besar masyarakat sebagai petani," tuturnya.
Kuwu dua periode ini menjelaskan, dimusim tanam ketiga ini, lahan yang ada ditanami palawija. Sehingga, memerlukan pupuk jenis ZA, urea dan Poskha. Akan tetapi, pembelian dibatasi dan ketersedian sangat minim. Maka, perlu solusi terbaik dari Pemkab. "Diharapkan usai Kunjungan Kerja (Kunker) Pa bupati, ketersediaan pupuk melimpah dan tidak ada pembatasan saat membeli," harap Sukarya.
Senada dikatakan Kuwu Desa Ciawijapura, Maman Suherman. Pembelian pupuk yang dibatasi kisaran dua setengah kwintal berdampak pada hasil. Selain itu, ada kesan memaksa dari pihak distributor saat membeli pupuk. Misalnya, membeli pupuk Poskha mesti sama Poskha plus. Kalau hanya membeli Poskha saja, dianjurkan untuk membeli Poskha non subsidi. "Pupuk subsidi kisaran Rp 1.800 perkilogram, sedangkan pupuk non subsidi sekitar 9.000 perkiligram. Selain itu, pembeli harus menunjukkan kartu tani. Sedangkan sebagian besar, para petani belum memiliki kartu tersebut. Sehingga, sangat memberatkan petani," ceritanya.
Dirinya mengharapkan, tidak ada lagi pembatasan pembelian pupuk dan tanpa menggunakan kartu tani saat membeli. "Semoga dengan kedatangan Pa bupati, berbagai permasalahan di desa dapat teratasi," harapnya.
Demikian pula yang disampaikan Kuwu Desa Susukanlebak, Akhmad Jaelani mengeluhkan, Penghasilan Tetap (Siltap) yang dibagikan tak tepat waktu. "Diharapkan, pencairan Siltap tepat waktu, agar lebih semangat dalam bekerja," harapnya.
Krluhanpun disampaikan Kuwu Desa Sampih, Suherman, meminta pembagian Paret dipercepat bagi yang membayar PBB tercepat. "Semestinya dibarengi dengan percepatan pencairan Paret, ketika desa sudah lunas PBB," pintanya
Menanggapi keluhan para kuwu tersebut, Bupati Cirebon, H Imron, akan komunikasi dengan dinas terkait. "Dengan adanya Kunker ini, dapat mengetahui secara langsung keinginan dan keluhan para kuwu maupun pihak lainnya, untuk mencari solusi terbaik," ungkapnya, didampingi Camat Susukanlebak, Juri Azhari.
Juri mengucapkan terima kasih, atas Kunker bupati bersama rombongan. "Semoga keinginan dan keluhan ini dapat direalisasikan secepatnya, guna terwujudnya Kabupaten Cirebon lebih baik dari.yang sudah baik, dan tentunya apa yang disampaikan oleh para Kuwu bisa dijadikan sebagai masukan demi perkembangan Cirebon yang lebih baik " ujarnya. (1c)