6 Sep 2020

Agama Sumber Utama “ Perangi Covid-19 “

Agung Gunawan  ( Kuwu Desa Beringin )

Kehadiran Virus Corona bisa disebut sebagai ujian bagi manusia. Seharusnya, peristiwa ini menjadikan manusia bekerja sama untuk menuntaskan wabah global. i menuntaskan masalah ini membutuhkan dua hal: kepercayaan dan kerja sama internasional yang tinggi.

Sebagai salah satu landasan utama , Agama memiliki peran penting sebagai pegangan manusia di masa pandemi Covid-19. Dalam literatur antropologi misalnya, "agama sebagai sistem kultural"  terkandung di dalamnya sistem simbolik manusia dalam menafsirkan dunia dan menjalani kehidupan mereka.

Dalam masa-masa seperti ini, agama memiliki peran signifikan sebagai penguat bagi manusia dalam menjalani berbagai tantangan kehidupan yang tidak biasa. Berbeda dengan coronavirus jenis sebelumnya yang transmisinya dari hewan ke hewan, virus jenis ini--yang dikenal dengan covid-19--menyebar dari manusia ke manusia.

yang harus kita miliki adalah Keyakinan, bahwa keyakinan akan sesuatu yang lebih kuat dan tidak terlihat, seperti "kekuatan supernatural" membantu dalam mengurangi kecemasan.

Artinya, kecemasan dan ketidakpastian yang dijalani manusia itu bisa ditanggulangi dengan keyakinan pada kekuatan yang maha besar yang ada dalam agama. Tiap agama memiliki keyakinan akan sang penguasa yang berkuasa atas segenap alam semesta raya.
Kehadiran agama dapat menjadi salah satu pegangan bagi manusia dalam menghadapi kejadian seperti sekarang. Bisa dikata, agama dapat menjadi pelipur lara bagi semua orang bahwa Tuhan maha tahu dan maha melihat apa yang terjadi di bumi ini. Tuhan dengan kasih dan sayang-Nya tidak mungkin menciptakan bumi dengan segenap kejadian di dalamnya dengan sia-sia. Selalu ada makna dan hikmah yang terkandung di dalamnya.


Jika dibawa pada konteks nasional kita, maka dua hal itu rasanya cukup penting untuk menuntaskan wabah ini. Harus ada kepercayaan antar kita semua (rakyat kepada pemimpin) dan pemimpin juga memberikan yang sangat terbaik kepada rakyatnya sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Selain itu, juga harus ada kerja sama, koordinasi yang bagus antar kita semua.

Ketika pemerintah memaklumatkan bahwa kita harus isolasi diri di rumah maka kita harus lakukan itu semata-mata agar penyebaran virus ini dapat dikendalikan. Karena, jika tidak begitu dikhawatirkan jumlah penderita semakin tinggi sementara kemampuan rumah sakit dan tenaga kesehatan tidak mencukupi.


Dan ada satu yang harus kta sepakati, yaitu hadirnya peran Ulama atau Agamawan, ini dikarenakan sosok Agamawan dapat berperan aktif untuk menyerukan jemaah-nya untuk taat pada "pembatasan sosial" (social distancing) dan "pembatasan fisik" (physical distancing) agar tidak menularkan atau tertular. Tapi, satu yang harus tetap dijaga adalah jangan sampai tindakan itu membuat kita curiga berlebihan, bahkan rasis kepada orang tertentu.

Menjaga diri sendiri, menjaga keluarga, dan menjaga lingkungan agar tetap kebal dari virus adalah penting sekali. Tiap diri harus mengonsumsi makanan bergizi, keluarga juga harus makan dan istirahat yang teratur, serta lingkungan (online dan offline)--termasuk teman di grup-grup Whatsapp harus kita pedulikan dengan cara membagikan berita yang benar dan menggembirakan.


Saat ini kita berada dalam masa 'usrin (kesulitan), tapi berpijak dari surat Al-Insyirah, kita yakin bahwa kata 'usrin itu terletak di antara kata yusran (kemudahan). Maka, yakinlah kita bahwa kesulitan di masa coronavirus ini cepat atau lambat, insya Allah, akan selesai juga. Akan tiba juga masa kemudahan itu. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama. Wallahua’lam…



Hadirnya Gedung Baru MWC NU Kapetakan Diharapkan menjadi Sentral Kegiatan KeAgamaan


Indomedianewsc-. Dalam waktu dekat, pengurus MWC NU Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon akan menempati kantor baru di  Depan balai Desa Pegagan Lor kecamatan kapetakan ,  Hadir dalam Acara tersebut  Kang wawan,  kang aziz , camat Kapetakan Carsono dan jajaran MWC NU kapetakan warga Nahdiyin kapetakan. Minggu (06/09)

Ketua Panitia pelaksana Karyan mengatakan. Pembangunan awal Gedung KBNU MWC NU ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh ketua NU Kapetakan Rois syuriyah ust.Abd.Manan S.pdi dan ketua Tanfid H.Akmad Junaedi Spd.Mpd. 

“ Dengan adanya gedung NU sebagai sentral kegiatan disamping juga sebagai sarana informasi dalam rangka membangun mental generasi yang punya pola pikir moderat sesuai dengan ajaran ahlussunah waljamaah dan menumbuh kembangkan kegotong royongan dalam rangka khidmat dan takdzim kepada masyayyik sebagai wadah kiprah Nahdiyin dalam menegakan ajaran ahlussunah wal jamaah di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara dibawah NKRI  dan ini juga sebagai salah satu prasyarat organisasi dan sebagai wadah aktivitas warga Nahdiyin diwilayah kecamatan kapetakan.” Ungkap Karyan.

Bahkan dalam keterangan lebih lanjut, Karyan , menuturkan  “Untuk pembangunannya sendiri dari para donatur warga Nahdiyyin dan Donatur yang tidak mengikat serta masyarakat kapetakan khususnya,  mudah-mudahan pembangunan gedung MWC NU ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar , syukur alhamdulillah antusias warga desa pegagan lor dan sekitarnya mensukseskan acara peletakan batu pertama gedung NU ini kami berterima kasih kepada warga dan para donatur yang sudah membantu untuk pembangunan gedung MWC NU ini  “ pungkas Karyan.  (2a)

Pasien Positif Covid-19 Terus Meningkat Warga diminta Patuhi Protokol Kesehatan



Indomedianewsc-  Peningkatan jumlah warga Kota Cirebon yang positif Covid-19 menyebabkan sebagian wilayah di Kota Cirebon kembali masuk dalam zona merah. Sekda Kota Cirebon juga dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri. Melihat trend penularan Covid -19 yang semakin meningkat, Wali Kota Cirebon Drs.Nashrudin Azis, S.H. turun kelapangan langsung melaksanakan razia masker di berbagai tempat umum,  salah satunya pasar Kanoman.

Sertu Juwari Babinsa Lemahwungkuk bersama Bhabinkamtibmas ikut serta dalam pelaksanaan razia masker yang dilakukan di pasar Kanoman, jalan Pecinan dan jalan Talang Kota Cirebon. Sabtu 05/09/2020

Dalam kegiatan tersebut Wali Kota menegur langsung kepada warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menutup kemungkinan kedepan akan dikenakan sangsi bagi masyarakat yang masih melanggar protokol kesehatan.

Dandim 0614/Kota Cirebon melalui Danramil 1403/Lemahwungkuk Kapten Inf M. Ridwan yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak menggunakan masker dengan berbagai alasan, hal ini sesuai dengan penyampaian Wali Kota Cirebon bahwa kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan harus ditingkatkan.( Penrem063/Dim0614)

“Kodim 0614/Kota Cirebon sendiri telah membentuk tim penegakan protokol kesehatan dan melakukan patroli secara rutin guna menghimbau masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan, namun masih banyak ditemukan pelanggaran oleh masyarakat.

Kodim 0614/Kota Cirebon selalu siap bekerja sama dengan instansi terkait untuk selalu mengingatkan masyarakat disiplin dan menjadikan protokol kesehatan sebagai gaya hidup pada masa pandemi seperti sekarang ini ’ ujar Kapten Inf M. Ridwan

Hadir dalam kegiatan tersebut Drs.Syekhurohman (Direktur Perumda Kota Cirebon), Kapten Inf M. Ridwan (Danramil 1403/Lemahwungkuk), Drs.Maman (Kepala Pasar Kanoman), Dodi.S (Lurah Lemahwungkuk) Ir Agung sedijona ( Kepala BPBD Kota Cirebon), Buntoro ( Plt Satpol PP Kota Cirebon), dr. Lailan Sri ( Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Cirebon)  ( 2a )

5 Sep 2020

176 KK terima BLT DD lanjutan

Indomedianewsc- Pemerintah Desa (Pemdes) Kertawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, membagikan bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19 dari sumber Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), lanjutan sesuai PMK Nomor 50 Tahun 2020, Jumat  (04/09/20). 

Kuwu Kertawinangun Dedi menyampaikan BLT-DD ini merupakan lanjutan dari sebelumnya, namun dalam penyalurannya mengalami penurunan yang diterima oleh masyarakat, dalam tahap sebelumnya setiap KK mendapatkan Rp. 600 ribu, namun di tahap lanjutan ini setiap KK mendapatkan Rp. 300 ribu, dan akan disalurkan selama tiga bulan ke depan, sehingga total dalam BLT-DD lanjutan sebesar Rp. 900 ribu yang diterima setiap KK. 

"Dalam penyaluran BLT-DD, pihaknya mendatangi langsung ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sehingga  bantuan tersebut langsung tersampaikan kepada penerima manfaat," ujar Dedi

Lanjut Dedi, masyarakat tidak harus datang ke kantor desa, mengingat prioritas penerima BLT-DD merupakan jompo dan manula, menurutnya dengan turun langsung, bantuan tersebut  dipastikan tepat sasaran.

"Kami bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa dan perangkat desa, serta RT setempat melakukan kunjungan ke rumah warga penerima manfaat, sebagai bentuk perhatian  kepada masyarakat di masa pandemi virus Corona,"Ujarnya kepada indomedianewsc.

Sementara menurut Sekretaris Desa Rosy Saputra, mengatakan pemberian BLT-DD lanjutan ini kami berikan kepada 176 Kepala Keluarga (KK) dan setiap warga penerima manfaat mendapatkan nominal sebesar Rp 300 ribu, selama tiga bulan, hal tersebut sesuai apa yang sudah ditetapkan pemerintah.

Lanjut Rosy, Dirinya menghimbau kepada masyarakat Kertawinangun agar tetap menjaga kondusifitas di lingkungan masing masing, serta patuhi himbauan pemerintah sesuai  protokoler kesehatan dimasa Pandemi Covid-19, dengan tetap Mengunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak (3M), agar terhindar dari paparan virus Corona, dan apa yang sudah diterima saat ini dapat bermanfaat.

Sementara menurut salah satu penerima  Sariah warga RT 13 RW 03, merasa bersyukur dan senang pasalnya bantuan ini sangat membantu ekonomi keluarganya, terlebih saat ini masih Pandemi Virus Corona, pungkasnya. (1e)

Pemdes Pamengkang Pertama di Kecamatan Ke Empat di Kabupaten, Lunas PBB.

foto :  Kuwu Pamengkang Kosasih bersama
tim Monev Kecamatan Mundu,
           
indomedianewsc–  Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, terbilang sukses dalam penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pasalnya di Kecamatan mundu merupakan urutan pertama dalam hal kesadaran masyarakat dalam membayar PBB, dan juga tertib dalam administrasi. 

Hal tersebut diutarakan Camat Mundu H. Anwar Sadat saat melakukan monitoring dan evaluasi ( Monev)  bersama jajaran terkait Kecamatan Mundu, disertai pendamping desa, terkait pengelolaan keuangan Desa yang bersumber dari Dana Desa Tahap I Tahun 2020.” Jumat (04/09/2020).

Dalam pemaparannya Camat Mundu menuturkan    "Akan terus melakukan Monev kepada 12 Desa yang ada diwilayahnya dengan tujuan membina dan membenahi administrasi, agar tidak ada penyalahgunaan dalam pelaksanaan pembangunan maupun peningkatan kesejahteraan di masing masing desanya,"Ungkapnya 

Sementara  menurut Kasi Ekbang Kecamatan Sri Lina Andriyana dari 12 Desa yang telah dilakukan  monev, Desa Pamengkang memiliki  nilai tersendiri yaitu lunas PBB di urutan pertama di kecamatan Mundu dan yang membanggakan yaitu berada di  urutan ke Empat sekabupaten Cirebon. selain itu untuk pelaporan  administrasi sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

Seharusnya ini menjadi contoh desa-desa yang lain di Kecamatan Mundu, dalam pelunasan PBB, sebab Pajak merupakan kewajiban warga negara. Ia pun menjelaskan               "Sektor pajak merupakan penyumbang pemasukan negara yang paling besar dan sangat penting, karena melibatkan partisipasi warga negara untuk pembangunan fisik maupun non fisik,"  ungkapnya

Menurut  Kuwu Pamengkang  Kosasih, Dirinya  menyambut baik adanya monev dari pihak kecamatan, terlebih adanya monev untuk menambah pengetahuan dan pembelajaran bagi pemerintah desa dalam mempersiapkan pemerikasaan oleh Dinas terkait agar tidak ada permasalahan yang menimpa pemerintah Desa dalam melaksanakan program pembangunan setiap tahunnya, dapat berjalan sesuai aturan dan mekanismenya, pungkasnya (1e).

4 Sep 2020

Sultan Kasepuhan XV PRA Lukman Dzulkaidin Bersilaturahmi Ke Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 Buntet.

Foto : Doa Bersama Santri Ponpes Al-Ishlah bersama Sultan Kasepuhan XV PRA Lukman  Dzulkaidin Dipimpin  KH Soleh Dzuhdi ( Sesepuh Ponpes Al-Ishlah 2 )

Indomedianewsc -  Jaga Tradisi dan tatanan kehidupan merupakan salah satu keharusan  yang patut untuk dipertahankan.
Seperti halnya  menjaga dan melaksanakan Petuah Kanjeng Sinuhun Cirebon, Syec Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati )
Hal ini disampaikan Sesepuh Pondok Pesantren  Al-Ishlah 2, Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, KH. Soleh Zuhdi, beberapa Hari yang lalu,  saat menerima kedatangan Sultan Kasepuhan,  Sultan Sepuh XV PRA. Lukman Dzulkaidin.
KH. Soleh Zuhdi, menuturkan bahwa kedatangan  PRA. Lukman Dzulkaidin ke Pesantrennya adalah  merupakan kali Pertama  dalam Rangka Silaturahmi   “ kehadiran beliau di Pesantren kami merupakan kali pertama yang dilakukan Sultan, mengawali Program  Keliling Silaturahmi ke Pondok-pondok Pesantren yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon, dan kami tentunya sangat menyambut baik dengan  kehadiran dan keinginan Sultan untuk mempererat Silaturahmi dengan para Kiyai dan pengasuh Pondok Pesantren “ ujarnya.
Bahkan  Kiyai yang akrab di sapa Kang Soleh ini  lebih lanjut menuturkan   “ selain silaturhmi yang dilakukan Sultan,  InsyaAllah segera akan dilaksanakan Do’a bersama atau ngaji bareng dengan para pengasuh Pondok Pesantren, yang akan dipimpin secara bergantian oleh seluruh pengasuh Pompes yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon   “ tuturnya.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Ponpes Al-Ishlah 2 tersebut, Sultan Sepuh PRA Lukman Dzulkaidin , sempat bertanya tentang sejatinya makna wejangan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati, hakekatnya  makna Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin.
Saat ditanya hal tersebut, KH Soleh  Zuhdi  menuturkan  “ Ingsun Titip Tajug Lan Fakir miskin , merupakan Wejangan Kanjeng sinuhun yang harus kita jaga dan laksanakan,  Titip Tajug, merupakan Simbul Agama, dimana maknanya kita Harus  mendekatkan diri kepada Allah SWT, melaksanakan Perintahnya dan menjauhi segala larangannya, terlebih lagi kita ini sebagai Wong Cirebon, yang mana terkenal dengan julukannya sebagai kota wali, sementara Fakir miskin adalah sosok yang harus kita perhatikan, lindungi , santuni dan kasihi, karena ini merupakan lumbung amal bagi kita semua,  inti dari semuanya adalah Beribadahlah kepada Allah, dan bersodakohlah, karena dengan Ibadah dan Sodakoh, akan membawa kita kepada sesuatu yang  membahagiyakan,  dan kami selaku Ulama , tidak akan ikut campur terlalu dalam terkait urusan keraton, hanya saja kami berpesan, Laksanakan amanah  dan  jadilah Pemimpin yang mampu menjadi pengayom bagi seluruh Kalangan,  semoga apa yang kita kerjakan dan lakukan saat ini, senantiasa  memperoleh ridho dan lindungan Allah SWT    pungkas Kang Soleh.
Dalam silaturahmi antara Sultan  Kasepuhan, PRA Lukman Dzulkaidin  dan KH Soleh Zuhdi  tersebut, banyak dibicarakan tentang Ihwal keberadaan Buntet Pesantren dan  sirsilah babad Cirebon.  ( 2b )