7 Sep 2020

Kunjungan Kerja Komisi IV Minta Desa Kerjasama RT/RW

Kunjungan Komisi IV di Kantor Camat Plered
Indomedianewsc-. Kunjungan kerja Komisi empat dalam rangka verifikasi data bansos kepada masyarakat di kecamatan Plered terutama bantuan PKH dan BPNT di kecamatan Plered Kabupaten Cirebon ,  dihadiri oleh kuwu-kuwu sekecamatan Plered,   Muspika. Pendamping PKH. Pendamping BPNT TKSK Kecamatan Plered dan Puskesos. Senin (07/09)

Dewan komisi empat Yoga Setiawan.SE mengatakan.      “ Komisi empat rutin setiap bulan untuk memonitoring terkait dengan program bantuan dari kabupaten. Provinsi maupun pusat terkait dengan penyalurannya  dengan Verifikasi dan Validasi datanya juga capaian kerjanya sampai dimana diseluruh kecamatan kabupaten Cirebon,  kita lagi sisir satu persatu satu bulan itu ada sekitar dua sampai tiga kecamatan kita datangin. Alasannya kita monitoring agar data di kabupaten Cirebon tidak carut marut jadi kita targetkan sampai dengan Desember pendataan atau data DTKS Kabuapten cirebon ini bisa sesuai ajuan,  mana kala ada salah satu desa yang sudah memverifikasi data kemudian kita kasih edukasi disini dan kita juga suport sesuai dengan apa yang diinginkan desa tersebut “ ujarnya,  lebih lanjut  dirinya menuturkan

“ mudah-mudahan kabupaten Cirebon bisa memiliki satu data terpadu yang memang kedepan bisa diakses oleh instansi-instansi terkait baik BPJS. Capil. Dinas sosial maupun dinas-dinas terkait jadi manakala salah satu desa ini membutuhkan data begitu dicari langsung muncul semua, jadi kita targetkan sampai dengan Desember sudah selesai semua terkait dengan data. Saya menghimbau kepada desa agar bisa bekerjasama dengan RT RW setempat ketika memverval data atau mendata warga sesuai dengan aslinya,  manakala orang tersebut orang mampu katakan mampu manakala orang tersebut tidak mampu ya bilang tidak mampu “ harap Yoga.  ( 2a )

Maksimalkan Dana Desa Raih Cita dan Harapan

Embung Desa Sumurkondang
                                                  Heriyanto  ( Kuwu Desa Sumurkondang )

Republik tercinta ini kaya dengan keanekaragaman yang patut  untuk dibanggakan, bahkan Negeri ini dalam sebuah syair lagu disebutkan ,” kail dan jala cukup menghidupimu”  inilah cerminan betapa kayanya Negeri ini.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kondisi geografisnya yang banyak didominasi oleh wilayah pedesaan. Jika kita bandingkan dengan wilayah yang bukan desa (perkotaan), maka perbedaannya akan sangat jauh. Wilayah desa jelas lebih mendominasi luas wilayah Indonesia. Yang menjadi permasalahan selanjutnya adalah, kemiskinan di Indonesia ini, tempat bersarangnya berada di pedesaan. Maka masalah di pedesaan ini menjadi sangat kompleks karena selain jumlahnya sangat banyak, juga masalah-masalah lain seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, minimnya infrastruktur dan lain sebagainya yang menjadi penyebab utama dari tingginya angka kemiskinan di pedesaan.

UU desa pun lahir diharapkan salah satunya bertujuan agar terciptanya pemerataan pembangunan hingga pedesaan, sejauh ini diklaim bahwa pembangunan infrastruktur desa dengan menggunakan Dana Desa yang dikucurkan sejak beberapa  tahun silam terbukti mampu menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan pendapatan masyarakat di perdesaan.

Hal ini menandakan bahwa walaupun pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan di daerah pedesaan seperti dana desa dan lain sebagainya, namun tampaknya berbagai kebijakan tersebut masih belum mampu mengentaskan masyarakat desa keluar dari perangkap kemiskinan. Karena lagi-lagi persoalan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan dana desa secara serampangan. Hal ini terjadi banyak faktor dimana  salahsatunya ketidaksiapan dan keminiman pengetahuan dalam mengelola dana desa itu sendiri. 

Selama ini mungkin ketika kita mendengar jika berbicara tentang “Dana Desa” yang ada dibenak kita lebih kepada pemanfaatan dana desa untuk dibidang infrastruktur untuk membangun desa agar  terciptanya pemerataan pembangunan yang mana dengan harapan digelontorknnya dana desa diharapkan para elit desa bisa mengelola secara mandiri sesuai dengan pemberdayaan masyarakat di desa, apakah itu melalui swakelola ataupun cara-cara yang lain dengan dan sesuai kebutuhan desa masing-masing, barangkali kita hanya berpikir untuk membangun desa adalah dengan cara membangung insfrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lainya dengan harapan itu kemudian bisa membuka akses bagi desa setempat dengan daerah perkotaan agar terciptanya perputaran ekonomi.

 sebagai kepala desa kita harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk kemudian memanfaatkan dana desa disektor pariwisata, karena sudah seharusnya potensi dibidang ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,  karena ini merupakan tindaklanjut dari infrastruktur, jangan hanya kemudian tiap tahun hanya membangun infrastruktur tidak ada tindaklanjut yang lebih inovatif,  sudah saatnya sekarang kemudian masyarakat melihat ini. 

 apabila pemanfaatan dana desa dimaksimalkan,  dana desa tersebut bisa berputar kembali kedesa tersebut melalui sektor pariwisata dengan pengelolaan melalui BUMdes desa setempat.

amanat yang di cita-citakan UU desa ini yaitu untuk mensejahterakan desa dan masyarakatnya dan Memperkuat ekonomi desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional. Semoga dengan adanya Dana Desa, Konsep untuk menjadikan sebuah Desa yang bisa sejajar dan berkembang, baik dari segi Perekonomian, Kesejahteraan maupun social lainnya bisa tercapai ( Dilansir dari berbagai Sumber )

Monev Desa Citemu, Tingkatkan PBB dan Administrasi

Foto : Camat beserta Pemdes Citemu usai pelaksanaan Monev

indomedianewsc,-  Pemerintah Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon bersama unsur terkait  melakukan Monitoring Evaluasi (Monev)  di Desa Citemu Kecamatan setempat, dengan tujuan membina dan membenahi administrasi desa, Senin (07/09/20).

Camat H. Anwar Sadat M.Si menyampaikan, pihak kecamatan akan  terus melakukan Monev kesemua desa yang ada di Kecamatan mundu,  dengan tujuan agar semua desa yang ada di wilayah Kecamatan mundu lebih tertib dalam administrasi,  serta dalam Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dari semua sumber dana yang diterima desa, dan harus sesuai dengan peruntukannya, dengan demikian tidak ada penyalahgunaan dalam pelaksanaan pembangunan maupun kesejahteraan bagi warganya.

"Pihaknya tetap berkomitmen tidak akan memberikan  rekomendasi untuk desa, dalam mencairkan bantuan tahap berikutnya  yang akan diterima oleh desa, apabila Pemdes tidak ada kegiatan Monev, jadi intinya pihak pemdes harus tertib administrasi terlebih dahulu dalam membuat SPJ sesuai peruntukannya," ungkapnya 

Lanjut Anwar terlebih yang harus diperhatikan tiap desa yaitu Pajak Bumi dan Bangunan  (PBB), untuk  lebih ditingkatkan lagi, karena capaian PBB itu akan kembali dirasakan manfaatnya oleh desa tersebut baik untuk pembangunan maupun kesejahteraan masyarakatnya, 

" Citemu  sendiri sejauh ini sudah baik namun, harus lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi dalam  capaian PBB, maupun dalam administrasinya, agar  sesuai harapan semua pihak," ujar Anwar kepada indomedianewsc.

Sedangkan menurut Kasi Ekbang Sri Lina Andriyana S.sos. yang didampingi Pendamping desa, Monev itu sendiri bertujuan melakukan pembinaan agar pihak pemdes lebih tertib dalam administrasi yang sesuai dengan peruntukannya.

"Sejauh ini desa yang sudah dilakukan Monev pada dasarnya sudah baik, namun adanya pembinaan ini salah satunya agar lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi" ungkap Lina

Ditambahkannya pihaknya hanya sebatas dalam pembinaan untuk membantu pemerintah Desa, dalam mempersiapkan pemerikasaan yang akan dilakukan oleh Dinas terkait, dengan demikian semua desa yang ada di Kecamatan Mundu  tidak ada permasalahan baik administrasi maupun pelaksana semua anggaran yang diterimanya, 

Sementara menurut Kuwu  Citemu Supriadi, pihaknya mendukung apa yang dilakukan pihak Kecamatan Mundu bersama unsur terkait dalam melakukan Monev di desa yang dipimpinnya, itu pun semata-mata demi tertib administrasi di desanya, 

“Alhamdulillah kami berusaha melaksanakan semua ketentuan yang ada sehingga kami bisa menyediakan pelaporan yang telah kami laksanakan dalam kegiatan Monev tersebut”. pungkas Supriyadi. (1e).

Lakukan Razia dan Patroli Rutin Antisipasi Merebaknya Pandemi Covid-19

Kegiatan Pelaksanaan Razia Masker
Indomedianewsc -Kodim 0614/Kota Cirebon bersama instansi terkait berupaya keras memberikan himbauan kepada masyarakat Kota Cirebon untuk meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan terlebih jumlah peningkatan pasien Covid-19 di wilayah Kota Cirebon masih terjadi.

Melalui Pasiops, Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto memerintahkan seluruh Koramil jajaran untuk bekerja sama dengan Polsek, Kecamatan dan instansi terkait lainya melakukan penegakan disiplin melalui berbagai himbauan dan razia masker di wilayah masing - masing.

Menindaklanjuti perintah dari Dandim 0614/Kota Cirebon, Babinsa Kelurahan Pegambiran Serda Yanto bersama Bhabinkamtibmas,  Camat Lemahwungkuk,  Lurah Pegambiran melaksanakan razia di pusat perbelanjaan, rumah makan dan sepanjang jalan Ahmad Yani (dibawah Flyover) Pegambiran. 

Pasiops Kodim 0614/Kota Cirebon Lettu Inf Suyatna menyampaikan selain Koramil,  jajaran tim penanggulangan Covid-19 dari Kodim 0614/Kota Cirebon juga melaksanakan razia secara rutin ke berbagai fasilitas umum.

"Untuk pelanggar protokol kesehatan masih ditemukan khususnya masyarakat yang beraktifitas dipinggiran jalan, sedangkan fasilitas umum lainya pelaksanaan protokol kesehatan sudah cukup bagus karena terdapat aturan yang mewajibkan menggunakan masker serta didukung dengan pengawasan dari petugas keamanan dalam"  kata Pasiops. Letkol Inf Herry Indriyanto

Ditambahkan selain pelaksanaan penegakan protokol kesehatan di fasilitas umum, setiap Babinsa diwajibkan mengawasi setiap kegiatan yang berlangsung diwilayahnya untuk menjalankan protokol kesehatan seperti pelaksanaan kegiatan Posyandu dengan menghadirkan Balita yang rentan terhadap penularan Covid-19. Pungkasnya.   (2a )

HUT Oi CRG ke-3 Gelar Donor Darah dan Bersih-Bersih Mushollah.

Fans Oi sedang melaksanakan bersih-bersih musholla

indomedianewsc - Badan Pengurus Kelompok (BPKel)  Ormas Oi Celoteh Remaja Gemulung (CRG) menggelar kegiatan ulang tahun yang ke-3 di Halaman Mushollah Al-Hikmah Balandongan, Desa Gemulung Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Minggu (06/09/20)

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan kegiatan bakti sosial donor darah dan Go Green bersih-bersih musholla setempat, yang dihadiri oleh seluruh anggota Oi Gemulung Lebak dan Oi se Cirebon.

Ketua BPkel Oi CRG Muhammad Haeruddin atau yang biasa disapa Ipul mengungkapkan, acara tersebut merupakan milangkala Oi CRG yang ke 3 tahun bertajuk "3angkit bersama" sebagai wujud jatidiri Oi dan eksistensi organisasi untuk pengabdian pada masyarakat.

"Harapannya semoga tetap bisa Istiqomah berbuat baik untuk sesama dan memberikan contoh kepada semua, mari kita sama-sama bergerak, berbuat dan bertindak untuk kebaikan kita semua,"kata Ipul kepada indomedianewsc.

Selain melaksana donor darah dan go green, kegiatan yang disiapkan dua hari ini, kata Ipul, sebagai ajang silaturahim seluruh anggota Oi CRG dengan Oi se Cirebon dan komunitas lainnya.

"Pada kegiatan ini, kami juga mengundang komunitas lainnya, termasuk XTC dan Moonreker, Bobotoh, The Jack juga ada dan yang lainnya, harapannya adalah sama-sama menjaga persaudaraan dan kekuatan, bahwa kita ini pemuda harus saling menguatkan,"tuturnya.

Ketua terpilih Badan Pengurus Kota/Kabupaten Oi Cirebon Aditya Nicolas mengharapkan di ulang tahun ke 3 Oi CRG, kedepannya agar lebih kompak lagi dan konsen menekankan persaudaraan.

"Oi CRG ini kegiatannya positif dan mampu merangkul komunitas lain, yang saya harap untuk Oi CRG ini dapat merangkul komunitas lainnya yang belum kerangkul,"kata Nico.

Selain itu, Nico juga menginginkan kegiatan sosial ini, terus dilakukan bahkan lebih intens ke seluruh desa.

"Jadi jangan cuman hanya di blok nya saja kedepan nanti satu desa bisa digerakkan, khususnya pemuda nya," pungkasnya (1e)

Anggota Satgasus LSM GRIB Peroleh Sertifikat Usai Ikuti Diksar

penyerahan sertifikat pelatihan diksar 


Indomedianewsc-. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) memberikan sertifikat kepada anggota satgasus yang telah mengikuti pelatihan diksar beberapa waktu lalu. Minggu (06/09)

Edo Sukardi ketua GRIB mengatakan.     “ Alhamdulilah pada hari ini kita dapat berkumpul kembali setelah 20 hari mengikuti diksar , saya melihat tidak ada yang berubah dari teman-teman yang hadir disini masih semangat dan kompak walaupun ada beberapa anggota dari teman-teman yang tidak dapat hadir pada hari ini karena ada kepentingan dan hal lainnya apa pun alasannya dan ini menjadi catatan bagi DPC GRIB melalui ketua okk dan kehadiran teman-teman ini karena murni atas solidaritas bukan karena paksaan untuk hadir disini. Tapi saya liat temen-temen semangat hari ini hadir,  saya yakin temen-temen juga mempunyai kegiatan sendiri dirumah dan kegiatan yang lainnya namun masih menyempatkan waktu menghadiri kegiatan di organisasi yang kita cintai bersama,  bahwa kita di DPC GRIB berkomitmen untuk terus melakukan perubahan-perubahan baik secara administratif maupun perubahan-perubahan secara personal  “ ujarnya  

Lebih Lanjut Edo, menegaskan
“saya akan menjelaskan tugas dan fungsi dari teman-teman bahwa tidak ada yang diistimewakan di GRIB semua sama istimewa hanya ada yang bersifat khusus ada yang bersifat struktural perintah ketua DPC  GRIB  kabupaten Cirebon. Terkait pembinaan teman-teman kewenangannya ada di okaka jadi teman-teman biar tahu bahwa ayah angkat teman-teman itu adalah okaka yang kendalikan teman-teman itu adalah perintah langsung ketua DPC melalui okk. Karena tidak semua anggota GRIB baik di Cirebon Majalengka maupun dimanapun melakukan pendidikan dasar baru di Cirebon diseluruh Indonesia jadi teman-teman harus merasa bangga pada diri teman-teman sendiri jadi kalian ini orang-orang terpilih dari anggota GRIB” pungkas Edo.. (2a)