4 Sep 2020

Maksimalkan Masjid dan Mushola sebagai weworo terhadap warga terkait corona

Indomedianewsc -Berbagai cara dan inovasi dilakukan dalam rangka memberikan arahan serta pemahaman kepada masyarakat agar tetap berdisiplin menjalankan Protokol Kesehatan karena Covid-19 masih mengintai terbukti dengan masih bertambahnya jumlah masyarakat yang terinfeksi Virus Corona.

Salah satu inovasi dalam menyampaikan pesan kesehatan dilakukan oleh Serda Yosep Sujono Babinsa Kelurahan Kebon Baru Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon bersama Lurah Kebon Baru (Tanto Kurniawan) dan Kepala Puskesmas Nelayan Kejaksan (dr.H. Muhamad Taufik),  memberikan himbauan (woro - woro) melalui pengeras suara di Masjid As Sakinah jalan Samadikun Kejaksan, Jum'at 04/09/2020

Pengeras suara Masjid dimanfaatkan sebagai upaya efektifitas karena jangkauan suara yang terdengar lebih jelas dan jauh. Himbauan disampaikan dengan menggunakan bahasa Cirebonan dan bahasa Indonesia agar pesan lebih mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat.  

"Mengingatkan kepada masyarakat bahwa penyebaran Covid -19 di wilayah Kota Cirebon meningkat sehingga diminta masyarakat yang bepergian menggunakan masker, selalu mencuci tangan dan jaga jarak aman" pesan yang disampaikan secara bergantian oleh Lurah, Babinsa dan Kapus.
Selain himbauan kepada masyarakat Satgas juga meminta DKM untuk menjalankan protokol kesehatan dalam pelaksanaan sholat berjama'ah serta menyisipkan pesan kesehatan pada khutbah Jum'at.

Dandim 0614/Kota Cirebon melalui Danramil 1404/Kejaksan Kapten Chb Kasiman mengapresiasi inovasi Satgas Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kelurahan Kebon Baru dan diharapkan disampaikan secara berkala sehingga masyarakat selalu ingat akan bahaya Covid-19 serta selalu menjalankan protokol kesehatan. (2a)

Kuwu Desa Curug wetan. sayangkan adanya pemangkasan paret

Indomedianewsc-  Masih merebaknya penyebaran Pandemi Covid -19, membuat persoalan yang seakan tiada henti, salah satunya adalah pemangkasan Anggaran yang konon katanya diperuntukan bagi penanganan Pandemi Covid -19.            Salah satunya seperti yang disampaikan Kuwu Desa Curug wetan, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jaenudin, Jum'at  04/09/2020. " Kami sempat kaget saat menerima informasi dari Sekdes, yang menyampaikan kepada saya Bahwa untuk Paret kali ini terjadi pemotongan sebesar kurang lebih Rp. 9.000.000, dan katanya diperuntukan bagi penanggulangan Corona, ini kan sesuatu yang sangat menyedihkan, disatu sisi kami sangat menyadari dampak dari adanya Pandemi, tetapi bukan berarti Anggaran yang sudah dicanangkan penggunaannya, khususnya honor Para Colektor PBB dan program lainnya masa harus juga dipangkas " ujarnya.   Lebih lanjut dirinyapun menuturkan terkait Bantuan Bupati berupa beras.  " Untuk program bantuan Bupati berupa beras, atas dasar Musyawarah dan kesepakatan bersama, kami alokasikan untuk dibagikan kepada para jompo yang setiap jompo menerima beras sebanyak 2,5 Kg. Saya fikir ini lebih bermanfaat " ujar Jaenudin.       Dirinya sangat berharap adanya kebijakan Pemerintah yang benar benar berpihak pada Pemdes, karena selama Pandemi ini , hampir semuanya tercurahkan sepenuhnya untuk pandemi "  seluruh tenaga, waktu bahkan biaya kami curahkan untuk kepentingan warga terkait pandemi, bahkan seolah kami tidak mengenal waktu, oleh karenanya kami sangat berharap, tidak ada lagi pemangkasan Anggaran dengan dalih Corona, karena kamipun ingin melaksanakan program yang telah tersusun dapat direalisasikan dengan baik, tetapi walau demikian, kami serahkan sepenuhnya kebijakan pada yang diatas, apapun keputusan Pemerintah kami tetap mendukungnya " pungkas Jaenudin. ( 1c)

TP PKK Kertawinangun Bagikan Ribuan Masker,

 foto : TP PKK bersama Kuwu Kertawinangun Dedi, sesaat sebelum mengelar gebrak masker. ( foto: Baim SC).

indomedianewsc- Masih banyaknya warga yang belum sadar menggunakan masker saat berada diluar rumah, menjadi keprihatinan banyak pihak. Salah satunya Tim Penggerak (TP)  PKK Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, yang peduli dengan kesehatan masyarakatnya, dengan membagikan ribuan masker, Kamis (03/09/20).

Pembagian masker tersebut dilakukan khususnya kepada pedagang di sepanjang jalan desa, serta  pengguna jalan dan masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker saat berpergian.

Hal tersebut diutarakan Ketua Tim Penggerakan PKK Kertawinangun Hj. Nana rohana,  pihaknya menyiapkan ribuan masker untuk dibagikan kepada masyarakat khususnya warga Kertawinangun, sebagai bentuk kepedulian dan turut menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan diri dan keluarga dimasa Pandemi Covid-19, terlebih memberikan pemahaman atas himbauan pemerintah untuk   mematuhi protokol kesehatan. 

“Dasarnya kami menyukseskan program pemerintah, dengan  gebrak masker ini sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian akan keselamatan masyarakat," ujarnya.

Dirinya sangat menyangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan masker saat berpergian ke luar rumah, meskipun pemerintah giat mengadakan gerakan razia masker, Namun masyarakat seakan tidak mengindahkan akan  himbauan pemerintah dimasa Pandemi Covid-19 ini.

"Kita gerakan kader PKK untuk menyisir titik-titik keramaian, yang disinyalir banyak warga berkumpul dengan tidak menggunakan masker," Tandasnya

Selain itu, Dirinya menghimbau kepada kader PKK dan masyarakat untuk menjadi pelopor bagi diri dan keluarga serta lingkungan sekitar, dengan mengedukasi protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M),"tandasnya

Lebih lanjut dirinya menuturkan  "Semoga masker yang diberikan dapat bermanfaat, dan berharap agar masyarakat Kabupaten Cirebon khususnya Desa Kertawinangun dijauhkan dari paparan virus Corona yang melanda negeri ini," pungkasnya (1e) 


3 Sep 2020

Sultan Dan Camat Jamblang Berharap Pariwisata semakin digandrungi


             Foto : Sultan Kasepuhan bersama Muspika Kecamatan Jamblang saat adakan Rakor


Indomedianewsc-. Rapat Kordinasi (RAKOR) pengembangan Kawasan Wisata Terintergrasi Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon yang dihadiri oleh Sultan kasepuhan PRA. Lukman serta dinas terkait. Kapolsek dan Danramil. Kamis (03/09)

Camat Jamblang , Drs.H.Abadi.M.Si mengatakan “ Kami meminta dukungan kepada seluruh stekholder yang ada di kabupaten Cirebon maupun kota Cirebon, untuk  mengadakan Rapat Kordinasi (RAKOR) karena kami melihat bahwa kecamatan Jamblang ini mempunyai banyak potensi dimasing-masing desanya,  diharapkan nanti kedepannya dengan adanya rapat kordinasi dan kita undang juga stekholder yang terkait. Diantaranya  sultan dari keraton,  Pemda termasuk  forum bisnis dan seluruh kuwu juga masyarakat  guna mempercepat proses terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi. Memang langkah-langkahnya agak panjang tetapi kalau  tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi “ ujarnya.  Lebih lanjut dirinya menuturkan “maka dari itu kami canangkan, memang target kami  tinggi tapi tetap harus kami laksanakan ini kan sudah jelas dan outputnya yang terakhir dampak positifnya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraannya. Alhamdulilah sudah ada dukungan dan dorongan dari pihak-pihak terkait tetapi kedepannya perlu ditingkatkan dan terutama instansi terkait seperti dinas koperasi dishub PUPR dan instansi lainnya,  diharapkan dengan adanya dukungan dari seluruh instansi terkait tingkat kabupaten bisa mempercepat terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi “ ujar H. Abadi

Sementara itu Sultan kasepuhan PRA.Lukman mengatakan   “ Saya mendukung pengembangan wisata yang terintegrasi di kecamatan Jamblang dimana pada tahun 2016 dahulu Sultan sepuh ke 14 sudah menjalin kerjasama dengan Kuwu sitiwinangun yaitu dengan memulai MOU dan alhamdulilah hari ini sitiwinangun sudah menjadi desa yang mandiri dan desa layak untuk menjadi kunjungan wisata dikarenakan disitu terdapat gerabah, dimana hal tersebut merupakan pelopor dari gerabah yang ada di Jawa barat. Dengan majunya desa sitiwinangun ini bisa menjadi pelopor desa-desa yang lainnya untuk menghidupkan sektor-sektor pariwisata yang ada di desanya.    Kita tahu bahwa Cirebon ini didukung oleh infrastruktur yang baik ,  yang harus kita lakukan adalah menarik wisatawan karena Cirebon ini tidak memiliki selain dari pariwisata dimana pendapatan kita terbesar dari sektor pariwisata. Oleh karena itu dengan adanya infratruktur kita harus mampu menarik dan meningkatkan Pariwisata yang ada,  agar mereka tidak hanya pulang pergi saja ke Cirebon,  syukur-syukur seperti kota-kota yang lain yang bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon,  Oleh karena itu dengan membangun sektor pariwisata yang ada di cirebon mulai dari keratin, goa Sunyaragi kemudian Gunungjati dan sekarang di Jamblang tentunya akan membuat wisatawan itu banyak pilihan untuk berwisata di Cirebon. “ ujar Sultan Kasepuhan. (2a )

Pasien Corona terus bertambah “ Rakyat dan Pemerintah Harus Bersatu “

Imas Rasdianto ( Kuwu Leuwidingding )

Semakin banyaknya  Masyarakat yang terjangkit wabah Corona, membuat sendi kehidupan kita seakan terkekang dan dibatasi.

sejumlah langkah untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Pemerintah telah memutuskan melakukan desentralisasi Rapid Test dan mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit.
Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terinfeksi Covid-19.
Pemerintah juga menyiapkan obat, dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara, agar bisa digunakan untuk mengobati Covid-19 ini sesuai dengan resep dokter.
Presiden akan menggerakkan seluruh kekuatan Pemerintah serta kekuatan negara dan bangsa untuk mengatasi kesulitan ini, baik permasalahan kesehatan maupun masalah sosial ekonomi yang mengikutinya.

World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan di bawah PBB akhirnya menyatakan wabah virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi. Alasannya, virus ini terus menyebar cepat hingga ke wilayah yang jauh dari pusat wabah.
Pandemi merupakan epidemik penyakit yang menyebar di wilayah yang sangat luas mencakup lintas benua atau global. Pandemi ditetapkan apabila memenuhi tiga kondisi: menculnya penyakit baru pada penduduk, menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit berbahaya. Serta penyakit tersebut dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan antar-manusia.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan masa darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia.

.
Presiden juga mengingatkan kembali bagi yang terbukti positif terinfeksi Covid-19 atau menduga diri ada kemungkinan terinfeksi, segera isolasi diri dengan melakukan social distancing dan menjaga kesehatan.
Perubahan Perilaku
Langkah menjaga jarak dalam bersosial atau social distancing ini mempopulerkan dua istilah belakangan ini yaitu work from home (WFH) dan Learn from home (LFH).  
Munculnya dua istilah ini tentu tak bisa dilepaskan penetrasi internet yang lumayan tinggi di Indonesia.

Dari jumlah penduduknya sebesar 272,1 juta jiwa, Indonesia memiliki pengguna internet mencapai 175,4 juta, dimana sekitar 160 juta diantaranya aktif bermedia sosial di tahun 2019.
Data We are social 2020 yang dikeluarkan Hootsuite menyatakan smartphone menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakes internet.
Masyarakat Indonesia menggunakan internet pada 2019 per hari sekitar 7 jam 59 menit dimana 3 jam 26 menit dihabiskan untuk bermedia sosial. Selama berselancar di internet, pengguna banyak mengakses online video, menonton Vlog, mendengarkan streaming musik dan radio, hingga mendengarkan Podcast.
Selama work from home, aplikasi seperti Zoom, Slack, atau WhatsApp makin akrab digunakan untuk berkomunikasi. Sementara platform ruangguru, Zenius, dan Quipper bisa diandalkan agar anak tetap belajar di rumah.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan berubahnya perilaku masyarakat menjadi bekerja dan belajar dari rumah membuat operator telekomunikasi mengalami kenaikan trafik data di wilayah-wilayah pemukiman.
Hal yang harus diingat, kenaikan trafik ini belum tentu menjadi stimulus bagi operator karena selama ini masih dihantui efek gunting di era data dimana beban dan marjin dalam menyelenggarakan layanan internet belum ideal di Indonesia.
Beban operasional operator di Indonesia masih besar. Misal untuk frekuensi bisa mengeluarkan biaya hak penggunaan (BHP) minimal sebesar Rp1,2 triliun. Belum lagi sumbangan Universal Service Obligation (USO) yang dipotong 1,25% dari total pendapatan setiap tahun. Harap diingat, dua kewajiban itu tetap harus dibayar tak peduli operator untung atau rugi.
Padahal, operator masih harus berinvestasi menggelar kabel optik, menambah jaringan, belanja bandwitdh, dan lainnya untuk menyelenggarakan layanan.
Melihat situasi ini tentu tak ada salahnya pemerintah memberikan insentif bagi operator yang menjadi tulang punggung terwujudnya social distancing atau pemain konten lokal yang mengembangkan platform WFH atau Distance Learning.
Dengan berbagai hal tersebut, tentunya Masyarakat dituntut untuk bijak dalam menggunakan sara internet, dan yang terlebih lagi adalah adanya pengawasan Orang Tua terhadap Putra putrinya.
Corona memang bukan segalanya, namun mau tidak mau, akibat Corona banyak pihak yang merasakan dampaknya, terlebih lagi Kaum Bawah. ( dilansir dari berbagai sumber  )

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Targetkan masuk Lima Besar

Bupati Cirebon Drs.H.Imron Rosadi 

Indomedianewsc -Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, menargetkan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari Kabupaten Cirebon, untuk bisa meraih lima besar, dalam kegiatan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Kamis (03/09

Imron menuturkan, bahwa kafilah MTQ dari Kabupaten Cirebon, harus bisa meningkatkan prestasinya, pada pelaksanaan MTQ ke 36 di Kabupaten Subang ini. 

"Tahun kemarin masuk tujuh besar, sekarang harus bisa masuk lima besar," ujar Imron, Kamis 3 September 2020.

Ia juga meminta kepada para kafilah dan pembina, untuk bisa bekerjasama agar bisa meningkatkan penampilan terbaiknya nanti. 

Mantan Kemenag Cirebon ini juga berpesan kepada para kafilan dan pembina dari Kabupaten Cirebon, untuk tetap memperhatikan kesehatannya, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. 

"Jangan sampai performanya menurun gara-gara sakit," kata Imron. 

Terkait uang pembinaan untuk peserta yang bisa menjuarai lomba, Imron mengaku sudah membicarakan hal tersebut, jauh-jauh hari. 

Namun menurut Imron, karena adanya pandemi Covid-19, membuat sejumlah anggaran terpaksa harus dipotong. Hal tersebut berpengaruh juga terhadap nilai reward yang akan diberikan nanti. 

"Reward tetap akan kita berikan. Namun nominalnya memang tidak sama seperti rencana awal," kata Imron. 

Asisten Daerah (Asda) I Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i mengatakan, bahwa pada pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini, Kabupaten Cirebon mengikuti sebanyak 7 cabang dan 45 golongan. 

"Alhamdulillah, Kabupaten Cirebon selalu bisa mengirimkan dutanya," ujar Hilmy. 

Adanya pandemi covid-19 ini, sempat mempengaruhi persiapan para kafilah dari Kabupaten Cirebon. Karena menurut Mujayin, biasanya ada beberapa tahap pembinaan yang dilaksanakan, sebelum pelaksanaan lomba berlangsung. 

Namun karena sejumlah anggaran dilakukan perubahan, membuat pembinaan peserta MTQ dari Kabupaten Cirebon ini, hanya bisa dilaksanakan satu kali saja. 

"Semoga saja tidak menurunkan semangat para peserta, untuk bisa meraih prestasi," katanya. 

Hilmy juga menegaskan, bahwa seluruh kafilah dari Kabupaten Cirebon, akan tetap melaksanakan protokol kesehatan, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. (2a )