Indomedianewsc- Masih merebaknya penyebaran Pandemi Covid -19, membuat persoalan yang seakan tiada henti, salah satunya adalah pemangkasan Anggaran yang konon katanya diperuntukan bagi penanganan Pandemi Covid -19. Salah satunya seperti yang disampaikan Kuwu Desa Curug wetan, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jaenudin, Jum'at 04/09/2020. " Kami sempat kaget saat menerima informasi dari Sekdes, yang menyampaikan kepada saya Bahwa untuk Paret kali ini terjadi pemotongan sebesar kurang lebih Rp. 9.000.000, dan katanya diperuntukan bagi penanggulangan Corona, ini kan sesuatu yang sangat menyedihkan, disatu sisi kami sangat menyadari dampak dari adanya Pandemi, tetapi bukan berarti Anggaran yang sudah dicanangkan penggunaannya, khususnya honor Para Colektor PBB dan program lainnya masa harus juga dipangkas " ujarnya. Lebih lanjut dirinyapun menuturkan terkait Bantuan Bupati berupa beras. " Untuk program bantuan Bupati berupa beras, atas dasar Musyawarah dan kesepakatan bersama, kami alokasikan untuk dibagikan kepada para jompo yang setiap jompo menerima beras sebanyak 2,5 Kg. Saya fikir ini lebih bermanfaat " ujar Jaenudin. Dirinya sangat berharap adanya kebijakan Pemerintah yang benar benar berpihak pada Pemdes, karena selama Pandemi ini , hampir semuanya tercurahkan sepenuhnya untuk pandemi " seluruh tenaga, waktu bahkan biaya kami curahkan untuk kepentingan warga terkait pandemi, bahkan seolah kami tidak mengenal waktu, oleh karenanya kami sangat berharap, tidak ada lagi pemangkasan Anggaran dengan dalih Corona, karena kamipun ingin melaksanakan program yang telah tersusun dapat direalisasikan dengan baik, tetapi walau demikian, kami serahkan sepenuhnya kebijakan pada yang diatas, apapun keputusan Pemerintah kami tetap mendukungnya " pungkas Jaenudin. ( 1c)
4 Sep 2020
TP PKK Kertawinangun Bagikan Ribuan Masker,
foto : TP PKK bersama Kuwu Kertawinangun Dedi, sesaat sebelum mengelar gebrak masker. ( foto: Baim SC).
indomedianewsc-
Masih banyaknya warga yang belum sadar menggunakan masker saat berada
diluar rumah, menjadi keprihatinan banyak pihak. Salah satunya Tim
Penggerak (TP) PKK Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten
Cirebon, yang peduli dengan kesehatan masyarakatnya, dengan membagikan
ribuan masker, Kamis (03/09/20).
Pembagian
masker tersebut dilakukan khususnya kepada pedagang di sepanjang jalan
desa, serta pengguna jalan dan masyarakat yang kedapatan tidak
menggunakan masker saat berpergian.
Hal
tersebut diutarakan Ketua Tim Penggerakan PKK Kertawinangun Hj. Nana
rohana, pihaknya menyiapkan ribuan masker untuk dibagikan kepada
masyarakat khususnya warga Kertawinangun, sebagai bentuk kepedulian dan
turut menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan diri
dan keluarga dimasa Pandemi Covid-19, terlebih memberikan pemahaman atas
himbauan pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Dasarnya
kami menyukseskan program pemerintah, dengan gebrak masker ini sebagai
bentuk keprihatinan dan kepedulian akan keselamatan masyarakat,"
ujarnya.
Dirinya
sangat menyangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan
masker saat berpergian ke luar rumah, meskipun pemerintah giat
mengadakan gerakan razia masker, Namun masyarakat seakan tidak
mengindahkan akan himbauan pemerintah dimasa Pandemi Covid-19 ini.
"Kita
gerakan kader PKK untuk menyisir titik-titik keramaian, yang disinyalir
banyak warga berkumpul dengan tidak menggunakan masker," Tandasnya
Selain
itu, Dirinya menghimbau kepada kader PKK dan masyarakat untuk menjadi
pelopor bagi diri dan keluarga serta lingkungan sekitar,
dengan mengedukasi protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak (3M),"tandasnya
Lebih lanjut dirinya menuturkan "Semoga
masker yang diberikan dapat bermanfaat, dan berharap agar masyarakat
Kabupaten Cirebon khususnya Desa Kertawinangun dijauhkan dari paparan
virus Corona yang melanda negeri ini," pungkasnya (1e)
3 Sep 2020
Sultan Dan Camat Jamblang Berharap Pariwisata semakin digandrungi
Foto : Sultan Kasepuhan bersama Muspika Kecamatan Jamblang
saat adakan Rakor
Indomedianewsc-. Rapat Kordinasi
(RAKOR) pengembangan Kawasan Wisata Terintergrasi Kecamatan Jamblang Kabupaten
Cirebon yang dihadiri oleh Sultan kasepuhan PRA. Lukman serta dinas terkait.
Kapolsek dan Danramil. Kamis (03/09)
Camat Jamblang , Drs.H.Abadi.M.Si mengatakan “
Kami meminta dukungan kepada seluruh stekholder yang ada di kabupaten Cirebon maupun
kota Cirebon, untuk mengadakan Rapat
Kordinasi (RAKOR) karena kami melihat bahwa kecamatan Jamblang ini mempunyai
banyak potensi dimasing-masing desanya, diharapkan nanti kedepannya dengan adanya
rapat kordinasi dan kita undang juga stekholder yang terkait. Diantaranya sultan dari keraton, Pemda termasuk forum bisnis dan seluruh kuwu juga
masyarakat guna mempercepat proses
terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi. Memang langkah-langkahnya agak
panjang tetapi kalau tidak dimulai dari
sekarang mau kapan lagi “ ujarnya. Lebih
lanjut dirinya menuturkan “maka dari
itu kami canangkan, memang target kami tinggi tapi tetap harus kami laksanakan ini
kan sudah jelas dan outputnya yang terakhir dampak positifnya adalah untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraannya. Alhamdulilah sudah
ada dukungan dan dorongan dari pihak-pihak terkait tetapi kedepannya perlu
ditingkatkan dan terutama instansi terkait seperti dinas koperasi dishub PUPR
dan instansi lainnya, diharapkan dengan
adanya dukungan dari seluruh instansi terkait tingkat kabupaten bisa
mempercepat terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi “ ujar H. Abadi
Sementara
itu Sultan kasepuhan PRA.Lukman mengatakan
“ Saya mendukung pengembangan wisata yang terintegrasi di kecamatan
Jamblang dimana pada tahun 2016 dahulu Sultan sepuh ke 14 sudah menjalin
kerjasama dengan Kuwu sitiwinangun yaitu dengan memulai MOU dan alhamdulilah
hari ini sitiwinangun sudah menjadi desa yang mandiri dan desa layak untuk
menjadi kunjungan wisata dikarenakan disitu terdapat gerabah, dimana hal
tersebut merupakan pelopor dari gerabah yang ada di Jawa barat. Dengan majunya
desa sitiwinangun ini bisa menjadi pelopor desa-desa yang lainnya untuk
menghidupkan sektor-sektor pariwisata yang ada di desanya. Kita
tahu bahwa Cirebon ini didukung oleh infrastruktur yang baik , yang harus kita lakukan adalah menarik
wisatawan karena Cirebon ini tidak memiliki selain dari pariwisata dimana
pendapatan kita terbesar dari sektor pariwisata. Oleh karena itu dengan adanya
infratruktur kita harus mampu menarik dan meningkatkan Pariwisata yang ada, agar mereka tidak hanya pulang pergi saja ke
Cirebon, syukur-syukur seperti kota-kota
yang lain yang bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon, Oleh karena itu dengan membangun sektor
pariwisata yang ada di cirebon mulai dari keratin, goa Sunyaragi kemudian
Gunungjati dan sekarang di Jamblang tentunya akan membuat wisatawan itu banyak
pilihan untuk berwisata di Cirebon. “ ujar Sultan Kasepuhan. (2a )
Pasien Corona terus bertambah “ Rakyat dan Pemerintah Harus Bersatu “
Imas Rasdianto ( Kuwu Leuwidingding ) |
Semakin banyaknya Masyarakat
yang terjangkit wabah Corona, membuat sendi kehidupan kita seakan terkekang dan
dibatasi.
sejumlah langkah untuk menekan
penyebaran wabah Covid-19.
Pemerintah telah memutuskan
melakukan desentralisasi Rapid Test dan mempersiapkan
infrastruktur-infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit.
Pemerintah memprioritaskan wilayah
yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terinfeksi
Covid-19.
Pemerintah juga menyiapkan obat,
dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara, agar bisa digunakan untuk
mengobati Covid-19 ini sesuai dengan resep dokter.
Presiden akan menggerakkan seluruh
kekuatan Pemerintah serta kekuatan negara dan bangsa untuk mengatasi kesulitan ini,
baik permasalahan kesehatan maupun masalah sosial ekonomi yang mengikutinya.
World Health Organization (WHO) atau
badan kesehatan di bawah PBB akhirnya menyatakan wabah virus corona atau
Covid-19 sebagai pandemi. Alasannya, virus ini terus menyebar cepat hingga ke
wilayah yang jauh dari pusat wabah.
Pandemi merupakan epidemik penyakit
yang menyebar di wilayah yang sangat luas mencakup lintas benua atau global.
Pandemi ditetapkan apabila memenuhi tiga kondisi: menculnya penyakit baru pada
penduduk, menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit berbahaya. Serta
penyakit tersebut dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan antar-manusia.
Pemerintah Indonesia melalui Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan masa darurat bencana
wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia.
.
Presiden juga mengingatkan kembali
bagi yang terbukti positif terinfeksi Covid-19 atau menduga diri ada kemungkinan
terinfeksi, segera isolasi diri dengan melakukan social distancing dan menjaga
kesehatan.
Perubahan Perilaku
Langkah menjaga jarak dalam bersosial atau social distancing ini mempopulerkan dua istilah belakangan ini yaitu work from home (WFH) dan Learn from home (LFH).
Langkah menjaga jarak dalam bersosial atau social distancing ini mempopulerkan dua istilah belakangan ini yaitu work from home (WFH) dan Learn from home (LFH).
Munculnya dua istilah ini tentu tak
bisa dilepaskan penetrasi internet yang lumayan tinggi di Indonesia.
Dari jumlah penduduknya sebesar
272,1 juta jiwa, Indonesia memiliki pengguna internet mencapai 175,4 juta,
dimana sekitar 160 juta diantaranya aktif bermedia sosial di tahun 2019.
Data We are social 2020 yang
dikeluarkan Hootsuite menyatakan smartphone menjadi andalan bagi masyarakat
Indonesia untuk mengakes internet.
Masyarakat Indonesia menggunakan
internet pada 2019 per hari sekitar 7 jam 59 menit dimana 3 jam 26 menit
dihabiskan untuk bermedia sosial. Selama berselancar di internet, pengguna
banyak mengakses online video, menonton Vlog, mendengarkan streaming musik dan
radio, hingga mendengarkan Podcast.
Selama work from home, aplikasi
seperti Zoom, Slack, atau WhatsApp makin akrab digunakan untuk berkomunikasi.
Sementara platform ruangguru, Zenius, dan Quipper bisa diandalkan agar anak
tetap belajar di rumah.
Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan berubahnya perilaku masyarakat menjadi bekerja dan belajar dari rumah membuat operator telekomunikasi mengalami kenaikan trafik data di wilayah-wilayah pemukiman.
Hal yang harus diingat, kenaikan
trafik ini belum tentu menjadi stimulus bagi operator karena selama ini masih
dihantui efek gunting di era data dimana beban dan marjin dalam
menyelenggarakan layanan internet belum ideal di Indonesia.
Beban operasional operator di
Indonesia masih besar. Misal untuk frekuensi bisa mengeluarkan biaya hak
penggunaan (BHP) minimal sebesar Rp1,2 triliun. Belum lagi sumbangan Universal
Service Obligation (USO) yang dipotong 1,25% dari total pendapatan setiap
tahun. Harap diingat, dua kewajiban itu tetap harus dibayar tak peduli operator
untung atau rugi.
Padahal, operator masih harus
berinvestasi menggelar kabel optik, menambah jaringan, belanja bandwitdh, dan
lainnya untuk menyelenggarakan layanan.
Melihat situasi ini tentu tak ada
salahnya pemerintah memberikan insentif bagi operator yang menjadi tulang
punggung terwujudnya social distancing atau pemain konten lokal yang
mengembangkan platform WFH atau Distance Learning.
Dengan berbagai
hal tersebut, tentunya Masyarakat dituntut untuk bijak dalam menggunakan sara
internet, dan yang terlebih lagi adalah adanya pengawasan Orang Tua terhadap
Putra putrinya.
Corona
memang bukan segalanya, namun mau tidak mau, akibat Corona banyak pihak yang
merasakan dampaknya, terlebih lagi Kaum Bawah. ( dilansir dari berbagai
sumber )
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Targetkan masuk Lima Besar
Bupati Cirebon Drs.H.Imron Rosadi |
Indomedianewsc -Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, menargetkan kafilah
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari Kabupaten Cirebon, untuk bisa meraih lima
besar, dalam kegiatan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Kamis (03/09
Imron menuturkan, bahwa kafilah MTQ
dari Kabupaten Cirebon, harus bisa meningkatkan prestasinya, pada pelaksanaan
MTQ ke 36 di Kabupaten Subang ini.
"Tahun kemarin masuk tujuh
besar, sekarang harus bisa masuk lima besar," ujar Imron, Kamis 3
September 2020.
Ia juga meminta kepada para kafilah
dan pembina, untuk bisa bekerjasama agar bisa meningkatkan penampilan
terbaiknya nanti.
Mantan Kemenag Cirebon ini juga
berpesan kepada para kafilan dan pembina dari Kabupaten Cirebon, untuk tetap
memperhatikan kesehatannya, selama pelaksanaan MTQ berlangsung.
"Jangan sampai performanya
menurun gara-gara sakit," kata Imron.
Terkait uang pembinaan untuk peserta
yang bisa menjuarai lomba, Imron mengaku sudah membicarakan hal tersebut,
jauh-jauh hari.
Namun menurut Imron, karena adanya
pandemi Covid-19, membuat sejumlah anggaran terpaksa harus dipotong. Hal
tersebut berpengaruh juga terhadap nilai reward yang akan diberikan
nanti.
"Reward tetap akan kita
berikan. Namun nominalnya memang tidak sama seperti rencana awal," kata
Imron.
Asisten Daerah (Asda) I Pemerintahan
Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i mengatakan, bahwa pada pelaksanaan MTQ tingkat
Provinsi Jawa Barat tahun ini, Kabupaten Cirebon mengikuti sebanyak 7 cabang
dan 45 golongan.
"Alhamdulillah, Kabupaten
Cirebon selalu bisa mengirimkan dutanya," ujar Hilmy.
Adanya pandemi covid-19 ini, sempat
mempengaruhi persiapan para kafilah dari Kabupaten Cirebon. Karena menurut
Mujayin, biasanya ada beberapa tahap pembinaan yang dilaksanakan, sebelum pelaksanaan
lomba berlangsung.
Namun karena sejumlah anggaran
dilakukan perubahan, membuat pembinaan peserta MTQ dari Kabupaten Cirebon ini,
hanya bisa dilaksanakan satu kali saja.
"Semoga saja tidak menurunkan
semangat para peserta, untuk bisa meraih prestasi," katanya.
Hilmy juga menegaskan, bahwa seluruh
kafilah dari Kabupaten Cirebon, akan tetap melaksanakan protokol kesehatan,
selama pelaksanaan MTQ berlangsung. (2a )
Terapkan Protokol kesehatan antisipasi penyebaran Pandemi Covid-19
12.18
No comments
Indomedianewsc -Pelaksanaan protokol kesehatan masih menjadi pilihan wajib yang harus dijalankan oleh setiap orang guna mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini penyebaranya semakin masif dengan penambahan jumlah masyarakat yang terpapar semakin meningkat di berbagai wilayah termasuk Kota Cirebon. Kamis (03/09)
Mengantisipasi warga diwilayahnya agar tidak terpapar Covid-19, Serda Supriyono Babinsa Kelurahan Sunyaragi Koramil 1401/Kesambi bersama Bhabinkamtibmas berkeliling membagikan masker serta memberikan arahan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman Covid-19 dengan membudayakan hidup bersih dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Dandim 0614/Kota Cirebon melalui Danramil 1401/Kesambi Kapten Inf Sugeng menyampaikan dalam situasi menurunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjalan protokol kesehatan yang disebabkan oleh kejenuhan maupun faktor yang lain, menuntut aparat kewilayahan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama pihak Kelurahan aktif melakukan monitoring dan memberikan himbauan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Pemberian masker dan pengarahan agar disiplin menjalankan Protokol Kesehatan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai salah satu komunikasi sosial dalam menyampaikan program Pemerintah " ujar Kap Inf Sugeng. (2a )