3 Sep 2020

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Targetkan masuk Lima Besar

Bupati Cirebon Drs.H.Imron Rosadi 

Indomedianewsc -Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, menargetkan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari Kabupaten Cirebon, untuk bisa meraih lima besar, dalam kegiatan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Kamis (03/09

Imron menuturkan, bahwa kafilah MTQ dari Kabupaten Cirebon, harus bisa meningkatkan prestasinya, pada pelaksanaan MTQ ke 36 di Kabupaten Subang ini. 

"Tahun kemarin masuk tujuh besar, sekarang harus bisa masuk lima besar," ujar Imron, Kamis 3 September 2020.

Ia juga meminta kepada para kafilah dan pembina, untuk bisa bekerjasama agar bisa meningkatkan penampilan terbaiknya nanti. 

Mantan Kemenag Cirebon ini juga berpesan kepada para kafilan dan pembina dari Kabupaten Cirebon, untuk tetap memperhatikan kesehatannya, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. 

"Jangan sampai performanya menurun gara-gara sakit," kata Imron. 

Terkait uang pembinaan untuk peserta yang bisa menjuarai lomba, Imron mengaku sudah membicarakan hal tersebut, jauh-jauh hari. 

Namun menurut Imron, karena adanya pandemi Covid-19, membuat sejumlah anggaran terpaksa harus dipotong. Hal tersebut berpengaruh juga terhadap nilai reward yang akan diberikan nanti. 

"Reward tetap akan kita berikan. Namun nominalnya memang tidak sama seperti rencana awal," kata Imron. 

Asisten Daerah (Asda) I Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i mengatakan, bahwa pada pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini, Kabupaten Cirebon mengikuti sebanyak 7 cabang dan 45 golongan. 

"Alhamdulillah, Kabupaten Cirebon selalu bisa mengirimkan dutanya," ujar Hilmy. 

Adanya pandemi covid-19 ini, sempat mempengaruhi persiapan para kafilah dari Kabupaten Cirebon. Karena menurut Mujayin, biasanya ada beberapa tahap pembinaan yang dilaksanakan, sebelum pelaksanaan lomba berlangsung. 

Namun karena sejumlah anggaran dilakukan perubahan, membuat pembinaan peserta MTQ dari Kabupaten Cirebon ini, hanya bisa dilaksanakan satu kali saja. 

"Semoga saja tidak menurunkan semangat para peserta, untuk bisa meraih prestasi," katanya. 

Hilmy juga menegaskan, bahwa seluruh kafilah dari Kabupaten Cirebon, akan tetap melaksanakan protokol kesehatan, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. (2a )

Terapkan Protokol kesehatan antisipasi penyebaran Pandemi Covid-19

Indomedianewsc -Pelaksanaan protokol kesehatan masih menjadi pilihan wajib yang harus dijalankan oleh setiap orang guna mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini penyebaranya semakin masif dengan penambahan jumlah masyarakat yang terpapar semakin meningkat di berbagai wilayah termasuk Kota Cirebon. Kamis (03/09)

Mengantisipasi warga diwilayahnya agar tidak terpapar Covid-19, Serda Supriyono Babinsa Kelurahan Sunyaragi Koramil 1401/Kesambi bersama Bhabinkamtibmas berkeliling membagikan masker serta memberikan arahan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman Covid-19 dengan membudayakan hidup bersih dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Dandim 0614/Kota Cirebon melalui Danramil 1401/Kesambi Kapten Inf Sugeng menyampaikan dalam situasi menurunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjalan protokol kesehatan yang disebabkan oleh kejenuhan maupun faktor yang lain, menuntut aparat kewilayahan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama pihak Kelurahan aktif melakukan monitoring dan memberikan himbauan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Pemberian masker dan pengarahan agar disiplin menjalankan Protokol Kesehatan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai salah satu komunikasi sosial dalam menyampaikan program Pemerintah " ujar  Kap Inf Sugeng. (2a )

2 Sep 2020

Pemdes Gebang Ilir Salurkan BLT-DD tahap 3, Kepada 176 KK.

foto 1 (0007): Kuwu Gebang Ilir H. Slamet bersama Bhabinkabtimas dan aparatur desa saat penyaluran BLT-DD tahap tiga.

Indomedianewsc-  Pemerintahan Desa (Pemdes) Gebang Ilir  Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, merealisasikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap Tiga kepada 176 Kepala Keluarga (KK) bertempat di kantor desa setempat, Rabu (02/09/20). Kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokoler kesehatan dimasa pandemi virus Corona, dengan gunakan masker dan jaga jarak  

Kuwu Gebang Ilir Sanita H. Slamet menyampaikan, BLT-DD tahap tiga diberikan kepada 176 KK, dan setiap KK mendapatkan Rp. 600 ribu sehingga total mendapatkan 1.8 juta per KK selama tiga bulan.

 "Penyaluran BLT-DD  tersebut sesuai dengan aturan dan mekanisme yang sudah ditetapkan seperti yang sudah tertuang dalam peraturan pemerintah," ungkapnya

Dalam hal ini Pihaknya merealisasikan dan menindaklanjuti apa yang sudah di musdesuskan bersama semua pihak, dan semua itu atas usulan dari RT/W, dengan memprioritaskan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, kurang mampu,, serta  manula atau jompo, yang ada di Gebang Ilir dengan demikian dapat meringankan beban ekonomi di masa pandemi virus Corona, ujar H. Slamet  .

Lebih lanjut dirinya menuturkan              ” semoga apa yang sudah diterima masyarakat dapat bermanfaat serta dapat meringankan beban ekonomi keluarga selama masa pandemi Covid-19, kami menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas di lingkungan Masing-masing, dan di setiap penyaluran berbagai macam bantuan, dengan tetap menaati himbauan pemerintah dimasa Pandemi virus Corona,  dan itu semua demi keselamaran diri dan keluarga, lingkungan sekitar agar tidak terpapar wabah yang saat ini sedang melanda’ Pungkasnya  ( 1e )

AMCTB Inginkan Cipta Kondusif Dalam Pembangunan Pabrik Sepatu



indomedianewsc,-  Berbagai Ormas dan LSM Cirebon Timur yang tergabung di dalam Aliansi Masyarakat Cirebon Timur Bersatu (AMCTB), inginkan kondusifitas sesuai kearifan lokal dengan melibatkan  semua elemen yang ada,  di dalam pembangunan pabrik sepatu PT. Long Rich Indonesia di Desa Sidaresmi Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, yang sudah seharusnya dilaksanakan oleh putra daerah khususnya Cirebon Timur.

Tokoh masyarakat Cirebon Timur Mohamad Rifki Saehudin menyampaikan  “ kami masyarakat Cirebon Timur mendukung penuh adanya pembangunan pabrik sepatu yang ada  di wilayahnya, dengan begitu  akan menyerap ribuan tenaga kerja, yang akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cirebon timur ,

AMCTB ingin duduk bersama semua elemen, bereskan  dulu  semua urusan di atas,  terus ajak kami berunding dengan berbagai  LSM dan Ormas khususnya di wilayah Cirebon Timur, sehingga tidak ada kecemburuan dalam mengawal proses pembangunan pabrik sepatu tersebut," ungkap Rifky kepada indomedianewsc,  Rabu (02/09/20).

Dirinyapun menuturkan lebih jelas  “ silahkan pertemukan kami  dalam satu wadah bersama seluruh elemen masyarakat timur, agar dapat ikut menyaksikan proses awal pembangunan pabrik sepatu bukan hanya sepihak yang di ikutsertakan didalam proses pembangunannya,  kalau bicara kawasan industri, ini bukan lagi  skup kecamatan, ini terlalu kecil menurutnya ini sudah skup kabupaten Cirebon dan sangat luas “ ujar Rifky

Senada  diungkapkan  tokoh masyarakat setempat dan juga mantan Kuwu,  Budi,  mengatakan  “pada dasarnya  bukan  menghalangi proses awal pembangunan pabrik sepatu  yang ingin segera direalisasikan pembangunannya, namun menurutnya, pihak perusahaan secara tidak  langsung  menghambat pembangunan itu sendiri, dengan tidak merangkul dan melibatkan  berbagai elemen dan unsur masyarakat  yang berada di Cirebon timur, sebagai bentuk menjaga kearifan lokal dengan melibatkan putra daerah dalam pelaksanannya.,

Banyak Putra daerah yang berkompeten di bidangnya, seyogyanya pihak investor atau perusahaan dalam hal pelaksana pembangunan dengan tetap mengedepankan putra daerah," ungkap Budi  
Hal senada disampaikan pula oleh Tokoh Pemuda Cirebon Timur lainnya, Sandi “Kami berharap kepada pihak terkait, dalam melaksanakan pembangunan pabrik ini, semua harus saling menghargai dengan tetap merangkul semua elemen, dan tentunya mengutamakan putra daerah yang berkompeten dalam pelaksanaannya," ujarnya

Terlebih saat ini adanya Kontraktor yang baru dalam pembangunan pabrik sepatu, Dirinya berharap dapat berkoordinasi dan merangkul semua elemen dan unsur masyarakat khususnya Cirebon Timur.

"Kedepankan budaya lokal atau adat timur, dalam melaksanakan pembangunan pabrik sepatu, lanjutnya Cirebon timur merupakan kawasan industri, ke depan  akan mendatangkan banyak investor dan tentunya harus tetap menjaga kondisifitas" pungkasnya (1e) 

Penyaluran Bansos dari berbagai Pos Harapkan meringankan Beban Masyarakat.


                                      Foto : salah seorang Warga saat menerima Bankab Tahap 3


Indomedianewsc - Pemerintahan Desa (Pemdes) Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon menyalurkan Bantuan Kabupaten (Bankab) tahap 3 berupa beras 15kg di kantor desa setempat, Sabtu (29/08). Bantuan tersebut diberikan kepada 170 Kepala Keluarga (KK).

Kuwu Megu Gede Iman Fitriyadi saat ditemui dikantornya mengatakan, pembagian Bankab ini diberikan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam data penerima bantuan dari pemerintah         

“Kami sekadar menindaklanjuti Bankab yang diterima untuk dibagikan kapada masyarakat dan dilaksanakan oleh Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) berupa beras sebanyak 15kg untuk 170 KK, sesuai data yang diberikan oleh Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Rabu(02/09) “ ujarnya
Lebih lanjut Iman menuturkan
“Bantuan tersebut berupa beras premium yang disalurkan sesuai intruksi dan data yang diterima dari Pemkab Cirebon, terutama diberikan kepada masyarakat yang tidak terdata mendapatkan bantuan dari sumber lain “ ungkapnya.  Dengan adanya bantuan yang disalurkan kepada Masyarakat, dirinya mengharapkan agar hal tersebut bisa meringankan beban Masyarakat ditengah Pandemi Covid-19

“ Semoga semua bentuk bansos yang sudah diterima masyarakat selama pandemi Covid-19 dapat bermanfaat dan tentunya dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan mudah-mudahan virus Covid-19 ini cepat berlalu supaya dapat beraktivitas seperti biasa kembali” harapnya, dan dirinya berpesan kepada seluruh lapisan Masyarakat untuk tetap mantaati Protokol Kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Pandemi Covid-19. ( 2a )

Nasib Dunia Pendidikan kita “ Antara Tatap muka atau Daring


                                                                   R. Agus Syaefuddin

Entah sampai kapan Pandemi Covid -19 akan sirna dari Bumi Pertiwi.Masih belum jelasnya masa berakhir pandemi Virus Corona menimbulkan kecemasan bagi  dunia pendidikan, terutama jika melihat penomena kondisi masyarakat dan sekolah yang belum benar-benar siap menghadapi kejutan perubahan kebiasaan pembelajaran dari tatap muka ke model pembelajaran jarak jauh,  sehingga jika keterkejutan ini terjadi terlalu lama maka akan melahirkan masalah baru bagi pendidikan anak-anak kita jika hal tersebut tanpa solusi pasti.

Pembelajaran jarak jauh/daring yang telah diberlakukan beberapa bulan terakhir yang sebagian besar memanfaatkan teknologi (baik proses daring maupun luring), sudah memberikan gambaran dan dapat dijadikan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan ke depan, khususnya selama pandemi corona.

Dua bulan terakhir jangankan untuk berbicara kualitas, untuk memastikan proses pembelajaran jarak jauh  saja kita masih menemukan banyak data bahwa di banyak daerah pedesaan hanya beberapa  saja siswa dan para guru kita yang bisa mengadakan dan mengikuti pembelajaran jarak jauh, hal ini diakibatkan oleh banyak sekali faktor, mulai dari faktor keterjangkauan jaringan internet, kemampuan guru memanfaatkan teknologi IT, kesiapan orang tua siswa dalam menyediakan perangkat pembelajaran, kemampuan siswa dan masyarakat dalam menggunakan IT, faktor pembiayaan dan berbagai masalah lainnya.

Proses mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai sikap sangat sulit jika dilakukan tanpa proses interaksi langsung antara siswa sebagai pelajar dan guru sebagai pendidik. Karena sesungguhnya pembelajaran jarak jauh idealnya dilakukan hanya untuk melengkapi dan menambah corak pembelajaran yang ada, tetap saja peran guru secara real dalam pembelajaran tatap muka yang melahirkan interaksi langsung tidak akan pernah dapat tergantikan oleh teknologi secanggih apapun.

Jadi intinya jika ketika proses pembelajaran tatap muka saja masih menghasilkan kwalitas pengembangan keterampilan dan penanaman nilai-nilai sikap dan karakter bahkan pengetahuan yang rendah, maka apalagi jika pembelajaran terus menerus dilakukan dengan cara jarak jauh. Mengajarkan keterampilan sangat memerlukan real model apalagi menanamkan nilai-nilai sikap dan karekter akan sangat butuh figur yang dapat diindra langsung oleh siswa dalam kehidupan nyata.

Memang sulit menentukan pilihan pada kondisi masih tingginya penyebaran wabah virus corona seperti sekarang ini, namun kita pun tetap harus memilih resiko yang paling rendah dan tidak melahirkan masalah baru yang lebih besar di masa yang akan datang. Pilihan memundurkan tahun ajaran baru ke awal tahun 2021 ataupun tetap membuka tahun ajaran baru dengan menerapkan protaf covid-19 dengan ketat sama-sama mengandung resiko.

Membiarkan siswa di rumah sampai awal tahun 2021 tanpa kegiatan belajar dengan kondisi orang tua yang tidak bisa membimbing dan mengarahkan, hanya akan membuat anak kita mengalami penurunan motivasi dan semangat belajar serta semakin membuat mereka kecanduan oleh ganget, game online dan televisi. Sementara memilih membuka kegiatan persekolahan di tengah-tengah penyebaran wabah yang masih tinggi dan diperparah oleh sulitnya mendisiplinkan masyarakat juga sangat beresiko terjadinya penyebaran virus pada anak-anak. Mugkin iya
Pemerintah perlu meramu formula yang tepat diantara dua kondisi dan dua pilihan ini untuk melahirkan hasil ramuan yang paling mujarab untuk digunakan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan hak sehat siswa tetap terjamin.
Masyarakatpun dituntut untuk secara bersama-sama memahami persoalan yang ada dengan tetap mematuhi anjuran Pemerintah.
Realisasi yang ada saat ini, walaupun sudah tidak sedikit Masyarakat yang Positif hingga menemui kematian akibat Corona, namun Masyarakat kita seolah tidak perduli , dan ini terlihat sangat jelas dengan banyaknya Masyarakat yang tidak mengenakan masker, baik dalam berkendara maupun ditempat kerumunan Massa.
Jika hal ini dibiarkan berlangsung tanpa adanya sangsi tegas, maka jangan salahkan jika Penerus Generasi Muda kita akan terpuruk dari berbagai hal.