3 Sep 2020

Sultan Dan Camat Jamblang Berharap Pariwisata semakin digandrungi


             Foto : Sultan Kasepuhan bersama Muspika Kecamatan Jamblang saat adakan Rakor


Indomedianewsc-. Rapat Kordinasi (RAKOR) pengembangan Kawasan Wisata Terintergrasi Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon yang dihadiri oleh Sultan kasepuhan PRA. Lukman serta dinas terkait. Kapolsek dan Danramil. Kamis (03/09)

Camat Jamblang , Drs.H.Abadi.M.Si mengatakan “ Kami meminta dukungan kepada seluruh stekholder yang ada di kabupaten Cirebon maupun kota Cirebon, untuk  mengadakan Rapat Kordinasi (RAKOR) karena kami melihat bahwa kecamatan Jamblang ini mempunyai banyak potensi dimasing-masing desanya,  diharapkan nanti kedepannya dengan adanya rapat kordinasi dan kita undang juga stekholder yang terkait. Diantaranya  sultan dari keraton,  Pemda termasuk  forum bisnis dan seluruh kuwu juga masyarakat  guna mempercepat proses terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi. Memang langkah-langkahnya agak panjang tetapi kalau  tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi “ ujarnya.  Lebih lanjut dirinya menuturkan “maka dari itu kami canangkan, memang target kami  tinggi tapi tetap harus kami laksanakan ini kan sudah jelas dan outputnya yang terakhir dampak positifnya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraannya. Alhamdulilah sudah ada dukungan dan dorongan dari pihak-pihak terkait tetapi kedepannya perlu ditingkatkan dan terutama instansi terkait seperti dinas koperasi dishub PUPR dan instansi lainnya,  diharapkan dengan adanya dukungan dari seluruh instansi terkait tingkat kabupaten bisa mempercepat terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi “ ujar H. Abadi

Sementara itu Sultan kasepuhan PRA.Lukman mengatakan   “ Saya mendukung pengembangan wisata yang terintegrasi di kecamatan Jamblang dimana pada tahun 2016 dahulu Sultan sepuh ke 14 sudah menjalin kerjasama dengan Kuwu sitiwinangun yaitu dengan memulai MOU dan alhamdulilah hari ini sitiwinangun sudah menjadi desa yang mandiri dan desa layak untuk menjadi kunjungan wisata dikarenakan disitu terdapat gerabah, dimana hal tersebut merupakan pelopor dari gerabah yang ada di Jawa barat. Dengan majunya desa sitiwinangun ini bisa menjadi pelopor desa-desa yang lainnya untuk menghidupkan sektor-sektor pariwisata yang ada di desanya.    Kita tahu bahwa Cirebon ini didukung oleh infrastruktur yang baik ,  yang harus kita lakukan adalah menarik wisatawan karena Cirebon ini tidak memiliki selain dari pariwisata dimana pendapatan kita terbesar dari sektor pariwisata. Oleh karena itu dengan adanya infratruktur kita harus mampu menarik dan meningkatkan Pariwisata yang ada,  agar mereka tidak hanya pulang pergi saja ke Cirebon,  syukur-syukur seperti kota-kota yang lain yang bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon,  Oleh karena itu dengan membangun sektor pariwisata yang ada di cirebon mulai dari keratin, goa Sunyaragi kemudian Gunungjati dan sekarang di Jamblang tentunya akan membuat wisatawan itu banyak pilihan untuk berwisata di Cirebon. “ ujar Sultan Kasepuhan. (2a )

Pasien Corona terus bertambah “ Rakyat dan Pemerintah Harus Bersatu “

Imas Rasdianto ( Kuwu Leuwidingding )

Semakin banyaknya  Masyarakat yang terjangkit wabah Corona, membuat sendi kehidupan kita seakan terkekang dan dibatasi.

sejumlah langkah untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Pemerintah telah memutuskan melakukan desentralisasi Rapid Test dan mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit.
Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terinfeksi Covid-19.
Pemerintah juga menyiapkan obat, dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara, agar bisa digunakan untuk mengobati Covid-19 ini sesuai dengan resep dokter.
Presiden akan menggerakkan seluruh kekuatan Pemerintah serta kekuatan negara dan bangsa untuk mengatasi kesulitan ini, baik permasalahan kesehatan maupun masalah sosial ekonomi yang mengikutinya.

World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan di bawah PBB akhirnya menyatakan wabah virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi. Alasannya, virus ini terus menyebar cepat hingga ke wilayah yang jauh dari pusat wabah.
Pandemi merupakan epidemik penyakit yang menyebar di wilayah yang sangat luas mencakup lintas benua atau global. Pandemi ditetapkan apabila memenuhi tiga kondisi: menculnya penyakit baru pada penduduk, menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit berbahaya. Serta penyakit tersebut dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan antar-manusia.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan masa darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia.

.
Presiden juga mengingatkan kembali bagi yang terbukti positif terinfeksi Covid-19 atau menduga diri ada kemungkinan terinfeksi, segera isolasi diri dengan melakukan social distancing dan menjaga kesehatan.
Perubahan Perilaku
Langkah menjaga jarak dalam bersosial atau social distancing ini mempopulerkan dua istilah belakangan ini yaitu work from home (WFH) dan Learn from home (LFH).  
Munculnya dua istilah ini tentu tak bisa dilepaskan penetrasi internet yang lumayan tinggi di Indonesia.

Dari jumlah penduduknya sebesar 272,1 juta jiwa, Indonesia memiliki pengguna internet mencapai 175,4 juta, dimana sekitar 160 juta diantaranya aktif bermedia sosial di tahun 2019.
Data We are social 2020 yang dikeluarkan Hootsuite menyatakan smartphone menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakes internet.
Masyarakat Indonesia menggunakan internet pada 2019 per hari sekitar 7 jam 59 menit dimana 3 jam 26 menit dihabiskan untuk bermedia sosial. Selama berselancar di internet, pengguna banyak mengakses online video, menonton Vlog, mendengarkan streaming musik dan radio, hingga mendengarkan Podcast.
Selama work from home, aplikasi seperti Zoom, Slack, atau WhatsApp makin akrab digunakan untuk berkomunikasi. Sementara platform ruangguru, Zenius, dan Quipper bisa diandalkan agar anak tetap belajar di rumah.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan berubahnya perilaku masyarakat menjadi bekerja dan belajar dari rumah membuat operator telekomunikasi mengalami kenaikan trafik data di wilayah-wilayah pemukiman.
Hal yang harus diingat, kenaikan trafik ini belum tentu menjadi stimulus bagi operator karena selama ini masih dihantui efek gunting di era data dimana beban dan marjin dalam menyelenggarakan layanan internet belum ideal di Indonesia.
Beban operasional operator di Indonesia masih besar. Misal untuk frekuensi bisa mengeluarkan biaya hak penggunaan (BHP) minimal sebesar Rp1,2 triliun. Belum lagi sumbangan Universal Service Obligation (USO) yang dipotong 1,25% dari total pendapatan setiap tahun. Harap diingat, dua kewajiban itu tetap harus dibayar tak peduli operator untung atau rugi.
Padahal, operator masih harus berinvestasi menggelar kabel optik, menambah jaringan, belanja bandwitdh, dan lainnya untuk menyelenggarakan layanan.
Melihat situasi ini tentu tak ada salahnya pemerintah memberikan insentif bagi operator yang menjadi tulang punggung terwujudnya social distancing atau pemain konten lokal yang mengembangkan platform WFH atau Distance Learning.
Dengan berbagai hal tersebut, tentunya Masyarakat dituntut untuk bijak dalam menggunakan sara internet, dan yang terlebih lagi adalah adanya pengawasan Orang Tua terhadap Putra putrinya.
Corona memang bukan segalanya, namun mau tidak mau, akibat Corona banyak pihak yang merasakan dampaknya, terlebih lagi Kaum Bawah. ( dilansir dari berbagai sumber  )

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Targetkan masuk Lima Besar

Bupati Cirebon Drs.H.Imron Rosadi 

Indomedianewsc -Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, menargetkan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari Kabupaten Cirebon, untuk bisa meraih lima besar, dalam kegiatan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Kamis (03/09

Imron menuturkan, bahwa kafilah MTQ dari Kabupaten Cirebon, harus bisa meningkatkan prestasinya, pada pelaksanaan MTQ ke 36 di Kabupaten Subang ini. 

"Tahun kemarin masuk tujuh besar, sekarang harus bisa masuk lima besar," ujar Imron, Kamis 3 September 2020.

Ia juga meminta kepada para kafilah dan pembina, untuk bisa bekerjasama agar bisa meningkatkan penampilan terbaiknya nanti. 

Mantan Kemenag Cirebon ini juga berpesan kepada para kafilan dan pembina dari Kabupaten Cirebon, untuk tetap memperhatikan kesehatannya, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. 

"Jangan sampai performanya menurun gara-gara sakit," kata Imron. 

Terkait uang pembinaan untuk peserta yang bisa menjuarai lomba, Imron mengaku sudah membicarakan hal tersebut, jauh-jauh hari. 

Namun menurut Imron, karena adanya pandemi Covid-19, membuat sejumlah anggaran terpaksa harus dipotong. Hal tersebut berpengaruh juga terhadap nilai reward yang akan diberikan nanti. 

"Reward tetap akan kita berikan. Namun nominalnya memang tidak sama seperti rencana awal," kata Imron. 

Asisten Daerah (Asda) I Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i mengatakan, bahwa pada pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini, Kabupaten Cirebon mengikuti sebanyak 7 cabang dan 45 golongan. 

"Alhamdulillah, Kabupaten Cirebon selalu bisa mengirimkan dutanya," ujar Hilmy. 

Adanya pandemi covid-19 ini, sempat mempengaruhi persiapan para kafilah dari Kabupaten Cirebon. Karena menurut Mujayin, biasanya ada beberapa tahap pembinaan yang dilaksanakan, sebelum pelaksanaan lomba berlangsung. 

Namun karena sejumlah anggaran dilakukan perubahan, membuat pembinaan peserta MTQ dari Kabupaten Cirebon ini, hanya bisa dilaksanakan satu kali saja. 

"Semoga saja tidak menurunkan semangat para peserta, untuk bisa meraih prestasi," katanya. 

Hilmy juga menegaskan, bahwa seluruh kafilah dari Kabupaten Cirebon, akan tetap melaksanakan protokol kesehatan, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. (2a )

Terapkan Protokol kesehatan antisipasi penyebaran Pandemi Covid-19

Indomedianewsc -Pelaksanaan protokol kesehatan masih menjadi pilihan wajib yang harus dijalankan oleh setiap orang guna mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini penyebaranya semakin masif dengan penambahan jumlah masyarakat yang terpapar semakin meningkat di berbagai wilayah termasuk Kota Cirebon. Kamis (03/09)

Mengantisipasi warga diwilayahnya agar tidak terpapar Covid-19, Serda Supriyono Babinsa Kelurahan Sunyaragi Koramil 1401/Kesambi bersama Bhabinkamtibmas berkeliling membagikan masker serta memberikan arahan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman Covid-19 dengan membudayakan hidup bersih dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Dandim 0614/Kota Cirebon melalui Danramil 1401/Kesambi Kapten Inf Sugeng menyampaikan dalam situasi menurunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjalan protokol kesehatan yang disebabkan oleh kejenuhan maupun faktor yang lain, menuntut aparat kewilayahan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama pihak Kelurahan aktif melakukan monitoring dan memberikan himbauan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Pemberian masker dan pengarahan agar disiplin menjalankan Protokol Kesehatan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai salah satu komunikasi sosial dalam menyampaikan program Pemerintah " ujar  Kap Inf Sugeng. (2a )

2 Sep 2020

Pemdes Gebang Ilir Salurkan BLT-DD tahap 3, Kepada 176 KK.

foto 1 (0007): Kuwu Gebang Ilir H. Slamet bersama Bhabinkabtimas dan aparatur desa saat penyaluran BLT-DD tahap tiga.

Indomedianewsc-  Pemerintahan Desa (Pemdes) Gebang Ilir  Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, merealisasikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap Tiga kepada 176 Kepala Keluarga (KK) bertempat di kantor desa setempat, Rabu (02/09/20). Kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokoler kesehatan dimasa pandemi virus Corona, dengan gunakan masker dan jaga jarak  

Kuwu Gebang Ilir Sanita H. Slamet menyampaikan, BLT-DD tahap tiga diberikan kepada 176 KK, dan setiap KK mendapatkan Rp. 600 ribu sehingga total mendapatkan 1.8 juta per KK selama tiga bulan.

 "Penyaluran BLT-DD  tersebut sesuai dengan aturan dan mekanisme yang sudah ditetapkan seperti yang sudah tertuang dalam peraturan pemerintah," ungkapnya

Dalam hal ini Pihaknya merealisasikan dan menindaklanjuti apa yang sudah di musdesuskan bersama semua pihak, dan semua itu atas usulan dari RT/W, dengan memprioritaskan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, kurang mampu,, serta  manula atau jompo, yang ada di Gebang Ilir dengan demikian dapat meringankan beban ekonomi di masa pandemi virus Corona, ujar H. Slamet  .

Lebih lanjut dirinya menuturkan              ” semoga apa yang sudah diterima masyarakat dapat bermanfaat serta dapat meringankan beban ekonomi keluarga selama masa pandemi Covid-19, kami menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas di lingkungan Masing-masing, dan di setiap penyaluran berbagai macam bantuan, dengan tetap menaati himbauan pemerintah dimasa Pandemi virus Corona,  dan itu semua demi keselamaran diri dan keluarga, lingkungan sekitar agar tidak terpapar wabah yang saat ini sedang melanda’ Pungkasnya  ( 1e )

AMCTB Inginkan Cipta Kondusif Dalam Pembangunan Pabrik Sepatu



indomedianewsc,-  Berbagai Ormas dan LSM Cirebon Timur yang tergabung di dalam Aliansi Masyarakat Cirebon Timur Bersatu (AMCTB), inginkan kondusifitas sesuai kearifan lokal dengan melibatkan  semua elemen yang ada,  di dalam pembangunan pabrik sepatu PT. Long Rich Indonesia di Desa Sidaresmi Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, yang sudah seharusnya dilaksanakan oleh putra daerah khususnya Cirebon Timur.

Tokoh masyarakat Cirebon Timur Mohamad Rifki Saehudin menyampaikan  “ kami masyarakat Cirebon Timur mendukung penuh adanya pembangunan pabrik sepatu yang ada  di wilayahnya, dengan begitu  akan menyerap ribuan tenaga kerja, yang akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cirebon timur ,

AMCTB ingin duduk bersama semua elemen, bereskan  dulu  semua urusan di atas,  terus ajak kami berunding dengan berbagai  LSM dan Ormas khususnya di wilayah Cirebon Timur, sehingga tidak ada kecemburuan dalam mengawal proses pembangunan pabrik sepatu tersebut," ungkap Rifky kepada indomedianewsc,  Rabu (02/09/20).

Dirinyapun menuturkan lebih jelas  “ silahkan pertemukan kami  dalam satu wadah bersama seluruh elemen masyarakat timur, agar dapat ikut menyaksikan proses awal pembangunan pabrik sepatu bukan hanya sepihak yang di ikutsertakan didalam proses pembangunannya,  kalau bicara kawasan industri, ini bukan lagi  skup kecamatan, ini terlalu kecil menurutnya ini sudah skup kabupaten Cirebon dan sangat luas “ ujar Rifky

Senada  diungkapkan  tokoh masyarakat setempat dan juga mantan Kuwu,  Budi,  mengatakan  “pada dasarnya  bukan  menghalangi proses awal pembangunan pabrik sepatu  yang ingin segera direalisasikan pembangunannya, namun menurutnya, pihak perusahaan secara tidak  langsung  menghambat pembangunan itu sendiri, dengan tidak merangkul dan melibatkan  berbagai elemen dan unsur masyarakat  yang berada di Cirebon timur, sebagai bentuk menjaga kearifan lokal dengan melibatkan putra daerah dalam pelaksanannya.,

Banyak Putra daerah yang berkompeten di bidangnya, seyogyanya pihak investor atau perusahaan dalam hal pelaksana pembangunan dengan tetap mengedepankan putra daerah," ungkap Budi  
Hal senada disampaikan pula oleh Tokoh Pemuda Cirebon Timur lainnya, Sandi “Kami berharap kepada pihak terkait, dalam melaksanakan pembangunan pabrik ini, semua harus saling menghargai dengan tetap merangkul semua elemen, dan tentunya mengutamakan putra daerah yang berkompeten dalam pelaksanaannya," ujarnya

Terlebih saat ini adanya Kontraktor yang baru dalam pembangunan pabrik sepatu, Dirinya berharap dapat berkoordinasi dan merangkul semua elemen dan unsur masyarakat khususnya Cirebon Timur.

"Kedepankan budaya lokal atau adat timur, dalam melaksanakan pembangunan pabrik sepatu, lanjutnya Cirebon timur merupakan kawasan industri, ke depan  akan mendatangkan banyak investor dan tentunya harus tetap menjaga kondisifitas" pungkasnya (1e)