2 Sep 2020

Pemdes Gebang Ilir Salurkan BLT-DD tahap 3, Kepada 176 KK.

foto 1 (0007): Kuwu Gebang Ilir H. Slamet bersama Bhabinkabtimas dan aparatur desa saat penyaluran BLT-DD tahap tiga.

Indomedianewsc-  Pemerintahan Desa (Pemdes) Gebang Ilir  Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, merealisasikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap Tiga kepada 176 Kepala Keluarga (KK) bertempat di kantor desa setempat, Rabu (02/09/20). Kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokoler kesehatan dimasa pandemi virus Corona, dengan gunakan masker dan jaga jarak  

Kuwu Gebang Ilir Sanita H. Slamet menyampaikan, BLT-DD tahap tiga diberikan kepada 176 KK, dan setiap KK mendapatkan Rp. 600 ribu sehingga total mendapatkan 1.8 juta per KK selama tiga bulan.

 "Penyaluran BLT-DD  tersebut sesuai dengan aturan dan mekanisme yang sudah ditetapkan seperti yang sudah tertuang dalam peraturan pemerintah," ungkapnya

Dalam hal ini Pihaknya merealisasikan dan menindaklanjuti apa yang sudah di musdesuskan bersama semua pihak, dan semua itu atas usulan dari RT/W, dengan memprioritaskan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, kurang mampu,, serta  manula atau jompo, yang ada di Gebang Ilir dengan demikian dapat meringankan beban ekonomi di masa pandemi virus Corona, ujar H. Slamet  .

Lebih lanjut dirinya menuturkan              ” semoga apa yang sudah diterima masyarakat dapat bermanfaat serta dapat meringankan beban ekonomi keluarga selama masa pandemi Covid-19, kami menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas di lingkungan Masing-masing, dan di setiap penyaluran berbagai macam bantuan, dengan tetap menaati himbauan pemerintah dimasa Pandemi virus Corona,  dan itu semua demi keselamaran diri dan keluarga, lingkungan sekitar agar tidak terpapar wabah yang saat ini sedang melanda’ Pungkasnya  ( 1e )

AMCTB Inginkan Cipta Kondusif Dalam Pembangunan Pabrik Sepatu



indomedianewsc,-  Berbagai Ormas dan LSM Cirebon Timur yang tergabung di dalam Aliansi Masyarakat Cirebon Timur Bersatu (AMCTB), inginkan kondusifitas sesuai kearifan lokal dengan melibatkan  semua elemen yang ada,  di dalam pembangunan pabrik sepatu PT. Long Rich Indonesia di Desa Sidaresmi Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, yang sudah seharusnya dilaksanakan oleh putra daerah khususnya Cirebon Timur.

Tokoh masyarakat Cirebon Timur Mohamad Rifki Saehudin menyampaikan  “ kami masyarakat Cirebon Timur mendukung penuh adanya pembangunan pabrik sepatu yang ada  di wilayahnya, dengan begitu  akan menyerap ribuan tenaga kerja, yang akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cirebon timur ,

AMCTB ingin duduk bersama semua elemen, bereskan  dulu  semua urusan di atas,  terus ajak kami berunding dengan berbagai  LSM dan Ormas khususnya di wilayah Cirebon Timur, sehingga tidak ada kecemburuan dalam mengawal proses pembangunan pabrik sepatu tersebut," ungkap Rifky kepada indomedianewsc,  Rabu (02/09/20).

Dirinyapun menuturkan lebih jelas  “ silahkan pertemukan kami  dalam satu wadah bersama seluruh elemen masyarakat timur, agar dapat ikut menyaksikan proses awal pembangunan pabrik sepatu bukan hanya sepihak yang di ikutsertakan didalam proses pembangunannya,  kalau bicara kawasan industri, ini bukan lagi  skup kecamatan, ini terlalu kecil menurutnya ini sudah skup kabupaten Cirebon dan sangat luas “ ujar Rifky

Senada  diungkapkan  tokoh masyarakat setempat dan juga mantan Kuwu,  Budi,  mengatakan  “pada dasarnya  bukan  menghalangi proses awal pembangunan pabrik sepatu  yang ingin segera direalisasikan pembangunannya, namun menurutnya, pihak perusahaan secara tidak  langsung  menghambat pembangunan itu sendiri, dengan tidak merangkul dan melibatkan  berbagai elemen dan unsur masyarakat  yang berada di Cirebon timur, sebagai bentuk menjaga kearifan lokal dengan melibatkan putra daerah dalam pelaksanannya.,

Banyak Putra daerah yang berkompeten di bidangnya, seyogyanya pihak investor atau perusahaan dalam hal pelaksana pembangunan dengan tetap mengedepankan putra daerah," ungkap Budi  
Hal senada disampaikan pula oleh Tokoh Pemuda Cirebon Timur lainnya, Sandi “Kami berharap kepada pihak terkait, dalam melaksanakan pembangunan pabrik ini, semua harus saling menghargai dengan tetap merangkul semua elemen, dan tentunya mengutamakan putra daerah yang berkompeten dalam pelaksanaannya," ujarnya

Terlebih saat ini adanya Kontraktor yang baru dalam pembangunan pabrik sepatu, Dirinya berharap dapat berkoordinasi dan merangkul semua elemen dan unsur masyarakat khususnya Cirebon Timur.

"Kedepankan budaya lokal atau adat timur, dalam melaksanakan pembangunan pabrik sepatu, lanjutnya Cirebon timur merupakan kawasan industri, ke depan  akan mendatangkan banyak investor dan tentunya harus tetap menjaga kondisifitas" pungkasnya (1e) 

Penyaluran Bansos dari berbagai Pos Harapkan meringankan Beban Masyarakat.


                                      Foto : salah seorang Warga saat menerima Bankab Tahap 3


Indomedianewsc - Pemerintahan Desa (Pemdes) Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon menyalurkan Bantuan Kabupaten (Bankab) tahap 3 berupa beras 15kg di kantor desa setempat, Sabtu (29/08). Bantuan tersebut diberikan kepada 170 Kepala Keluarga (KK).

Kuwu Megu Gede Iman Fitriyadi saat ditemui dikantornya mengatakan, pembagian Bankab ini diberikan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam data penerima bantuan dari pemerintah         

“Kami sekadar menindaklanjuti Bankab yang diterima untuk dibagikan kapada masyarakat dan dilaksanakan oleh Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) berupa beras sebanyak 15kg untuk 170 KK, sesuai data yang diberikan oleh Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Rabu(02/09) “ ujarnya
Lebih lanjut Iman menuturkan
“Bantuan tersebut berupa beras premium yang disalurkan sesuai intruksi dan data yang diterima dari Pemkab Cirebon, terutama diberikan kepada masyarakat yang tidak terdata mendapatkan bantuan dari sumber lain “ ungkapnya.  Dengan adanya bantuan yang disalurkan kepada Masyarakat, dirinya mengharapkan agar hal tersebut bisa meringankan beban Masyarakat ditengah Pandemi Covid-19

“ Semoga semua bentuk bansos yang sudah diterima masyarakat selama pandemi Covid-19 dapat bermanfaat dan tentunya dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan mudah-mudahan virus Covid-19 ini cepat berlalu supaya dapat beraktivitas seperti biasa kembali” harapnya, dan dirinya berpesan kepada seluruh lapisan Masyarakat untuk tetap mantaati Protokol Kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Pandemi Covid-19. ( 2a )

Nasib Dunia Pendidikan kita “ Antara Tatap muka atau Daring


                                                                   R. Agus Syaefuddin

Entah sampai kapan Pandemi Covid -19 akan sirna dari Bumi Pertiwi.Masih belum jelasnya masa berakhir pandemi Virus Corona menimbulkan kecemasan bagi  dunia pendidikan, terutama jika melihat penomena kondisi masyarakat dan sekolah yang belum benar-benar siap menghadapi kejutan perubahan kebiasaan pembelajaran dari tatap muka ke model pembelajaran jarak jauh,  sehingga jika keterkejutan ini terjadi terlalu lama maka akan melahirkan masalah baru bagi pendidikan anak-anak kita jika hal tersebut tanpa solusi pasti.

Pembelajaran jarak jauh/daring yang telah diberlakukan beberapa bulan terakhir yang sebagian besar memanfaatkan teknologi (baik proses daring maupun luring), sudah memberikan gambaran dan dapat dijadikan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan ke depan, khususnya selama pandemi corona.

Dua bulan terakhir jangankan untuk berbicara kualitas, untuk memastikan proses pembelajaran jarak jauh  saja kita masih menemukan banyak data bahwa di banyak daerah pedesaan hanya beberapa  saja siswa dan para guru kita yang bisa mengadakan dan mengikuti pembelajaran jarak jauh, hal ini diakibatkan oleh banyak sekali faktor, mulai dari faktor keterjangkauan jaringan internet, kemampuan guru memanfaatkan teknologi IT, kesiapan orang tua siswa dalam menyediakan perangkat pembelajaran, kemampuan siswa dan masyarakat dalam menggunakan IT, faktor pembiayaan dan berbagai masalah lainnya.

Proses mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai sikap sangat sulit jika dilakukan tanpa proses interaksi langsung antara siswa sebagai pelajar dan guru sebagai pendidik. Karena sesungguhnya pembelajaran jarak jauh idealnya dilakukan hanya untuk melengkapi dan menambah corak pembelajaran yang ada, tetap saja peran guru secara real dalam pembelajaran tatap muka yang melahirkan interaksi langsung tidak akan pernah dapat tergantikan oleh teknologi secanggih apapun.

Jadi intinya jika ketika proses pembelajaran tatap muka saja masih menghasilkan kwalitas pengembangan keterampilan dan penanaman nilai-nilai sikap dan karakter bahkan pengetahuan yang rendah, maka apalagi jika pembelajaran terus menerus dilakukan dengan cara jarak jauh. Mengajarkan keterampilan sangat memerlukan real model apalagi menanamkan nilai-nilai sikap dan karekter akan sangat butuh figur yang dapat diindra langsung oleh siswa dalam kehidupan nyata.

Memang sulit menentukan pilihan pada kondisi masih tingginya penyebaran wabah virus corona seperti sekarang ini, namun kita pun tetap harus memilih resiko yang paling rendah dan tidak melahirkan masalah baru yang lebih besar di masa yang akan datang. Pilihan memundurkan tahun ajaran baru ke awal tahun 2021 ataupun tetap membuka tahun ajaran baru dengan menerapkan protaf covid-19 dengan ketat sama-sama mengandung resiko.

Membiarkan siswa di rumah sampai awal tahun 2021 tanpa kegiatan belajar dengan kondisi orang tua yang tidak bisa membimbing dan mengarahkan, hanya akan membuat anak kita mengalami penurunan motivasi dan semangat belajar serta semakin membuat mereka kecanduan oleh ganget, game online dan televisi. Sementara memilih membuka kegiatan persekolahan di tengah-tengah penyebaran wabah yang masih tinggi dan diperparah oleh sulitnya mendisiplinkan masyarakat juga sangat beresiko terjadinya penyebaran virus pada anak-anak. Mugkin iya
Pemerintah perlu meramu formula yang tepat diantara dua kondisi dan dua pilihan ini untuk melahirkan hasil ramuan yang paling mujarab untuk digunakan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan hak sehat siswa tetap terjamin.
Masyarakatpun dituntut untuk secara bersama-sama memahami persoalan yang ada dengan tetap mematuhi anjuran Pemerintah.
Realisasi yang ada saat ini, walaupun sudah tidak sedikit Masyarakat yang Positif hingga menemui kematian akibat Corona, namun Masyarakat kita seolah tidak perduli , dan ini terlihat sangat jelas dengan banyaknya Masyarakat yang tidak mengenakan masker, baik dalam berkendara maupun ditempat kerumunan Massa.
Jika hal ini dibiarkan berlangsung tanpa adanya sangsi tegas, maka jangan salahkan jika Penerus Generasi Muda kita akan terpuruk dari berbagai hal.

Sensus Penduduk 2020 mulai dilaksanakan " semua pihak diminta turut mensukseskan "

Indomedianewsc- Sensus penduduk tahun 2020 secara Nasional dan serentak di Indonesia dimulai dari tanggal 1 September 2020 dalam rangka penyediaan data terkait jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia.

Sebagai aparat kewilayahan,  Babinsa wajib mensukseskan dan mengamankan pelaksanaan kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar serta membantu petugas Sensus memberikan pengertian kepada masyarakat di wilayah binaan apabila ada keraguan maupun ketidaktahuan  dan mengantisipasi adanya penolakan warga atas kedatangan petugas Sensus. Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Kelurahan Kebon Baru Koramil 1404/Kejaksan Kota Cirebon Serda Yosep Sujono saat  melaksanakan pendampingan kepada petugas Sensus dilapangan. Selasa 02/09/2020

Dandim 0614/Kota Cirebon melalui Danramil 1404/ Kejaksan Kapten Chb Kasiman menyampaikan  "setiap kebijakan Pemerintah harus kita kawal dan sukseskan,  salah satunya Sensus Penduduk 2020. Melalui Babinsa di wilayah diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas Sensus dilapangan dalam rangka pengumpulan data kependudukan.

Apabila ada kendala dilapangan, Babinsa diperintahkan berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas serta perangkat Kelurahan baik RT maupun RW dalam membantu petugas pencacah Sensus dilapangan dan tetap mengutamakan komunikasi secara persuasif pada saat memberikan pengertian kepada warga, pungkas  Danramil Kapten Chb Kasiman (2a)

Ditengah Pandemi Omset penjualan Ban Menurun " usaha harus tetap berjalan "

Indomedianewsc- ditengah pandemi, tidak menyurutkan  tekad untuk tetap berusaha dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen, khususnya pemilik kendaraan roda empat.       Hal tersebut disampaikan salah seorang wirausahawan muda yang bergerak dalam jasa penjualan Ban Kendaraan Roda Empat dengan berbagai merek   " kami sangat sadar, di era pandemi ini memang sangat berpengaruh pada berbagai hal, termasuk perekonomian, namun demikian bukan berarti kita harus diam dan terpuruk, oleh sebab itu, dalam kami menjalankan usaha jual beli Ban ini, tetap mengutamakan mutu dan kualitas, dengan harga murah , harapannya agar beban yang dirasakan para pemilik kendaraan roda empat bisa sedikit diringankan " ujar Amak, yang membuka usahanya sejak Tahun 2012 , yang lokasinya  berada di Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, tidak jauh dari Pondok Buntet Pesantren.    Dalam usaha yang telah lama digelutinya tersebut, dirinya berharap agar pandemi ini segera berakhir, karena dampaknya sangat terasa. " Secara keseluruhan memang selama pandemi omset kami menurun, namun demikian kami tetap bersyukur, karena tidak sedikit pula para konsumen yang datang dan membeli ban di tempat usaha saya, dan moto saya adalah memberikan pelayanan terbaik dengan tetap mengutamakan mutu " tutur Amak. Kelengkapan yang ada di Diva Ban selain menyediakan beraneka merek Ban, juga melayani Balacing, Isi angin Nitrogen, Tambal tubles, tiptop dan servic Ban. (1c)