28 Agu 2020

Muspika Gegesik Gandeng TNI/Polri Tanggulangi Covid-19 dengan bagikan Masker Gratis

Indomedianewsc- Sinergitas Unsur Pimpinan Kecamatan / Muspika Gegesik Kabupaten Cirebon Gandeng TNI Polri Bagikan 3000 Masker Kain Gratis kapada warga masyarakat, tepatnya di perempatan pasar tradisional gegesik, Jum'at ( 28/08)

Sebelumnya Jajaran Muspika Gegesik  menggelar Apel bersama dilanjutkan kegiatan membagikan masker kain secara gratis sekaligus mengkampanyekan pentingnya penggunaan masker terutama saat beraktifitas keluar rumah.

Hadir dalam kegiatan tersebut Drs. Udin Syafrudin ( Camat gegesik ), Kapt. Arh. Bambang Purmono  ( Danramil 2020/Gegesik Kodim 0620/Kab.Cirebon ), AKP H. Sayidi, SH. ( Kapolsek Gegesik Polresta Cirebon ), dr. Asep Awwaludin ( Kepala Puskesmas Gegesik ), H. Kholidin Ilyas (Ketua DKM), Babinsa dan Bhabinkamtibmas Serta Satpol PP juga turut membantu membagikan masker gratis kepada para jamaah masjid yang akan melaksanakan shollat jum'at.



Camat Gegesik Drs. Udin Syafrudin menuturkan, Kampanye penggunaan masker  oleh muspika gegesik dengan menggandeng TNI Polri serta Satpol PP dan Ketua DKM khususnya di wilayah Gegesik ini akan terus dilakukan, hal ini menyusul adanya isu pasien terkonfirmasi positif atau terpapar Covid-19,
"Memang masih banyak warga abaikan penggunaan masker. padahal, masker ini sebagai upaya yang efektif untuk mencegah sebaran virus Covid-19, makanya kami adakan  kampanye sosialisasi imbauan dan sekaligus membagikan masker secara gratis kepada warga di pasar tradisional maupun disekitaran depan masjid sebelum jamaah melaksanakan ibadah shollat jum'at" 

Camat menambahkan, yang lebih penting dalam kondisi masa pandemi Covid-19 ini, warga harus mengedepankan protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker, jaga jarak dan melakukan pola hidup sehat," ungkap Camat gegesik.

Sementara itu, Kapus Gegesik dr. Asep Awwaludin mengatakan,  bahwa adanya dugaan atau isu pasien terpapar covid-19, khususnya di wilayah kecamatan gegesik ini masih belum jelas kebenaranya, sebab pasien tersebut  hingga kini masih di rawat inap (khusus) di salah satu rumah sakit wilayah kab.cirebon, namun dari hasil swebnya hingg kini masih belum menunjukan bahwa pasien tersebut benar terpapar covid-19, nanti kita akan umumkan kalaupun itu benar  pasien tersebut terpapar Covid-19, pasti kita akan umumkan atas hasil tes swebnya,  Jadi kami harap warga masyarakat di wilayah kecamtan gegesik khususnya, jangan panik, namun tetap waspada jaga diri dan keluarga, tetap gunakan masker saat beraktifitas.” Imbuhnya  (2a )

Warga dan ketua BPD Citemu sayangkan tindakan kuwu

Indomedianewsc- adanya informasi terkait pengunduran diri perangkat Desa Citemu, kecamatan Mundu, kabupaten Cirebon, sangat disayangkan oleh Ketua BPD Citemu. Seperti yang disampaikan Lukman, kepada IM, Jum'at 28/08/2020. " Saya sangat menyayangkan adanya informasi yang beredar tentang pemecatan yang dilakukan Kuwu Citemu ( Supriyadi - Red ) kepada salah seorang perangkat Desanya ( Nurtaka, kasi Ekbang Desa Citemu ) yang disayangkan adalah adanya informasi pengunduran diri tersebut dikarenakan yang bersangkutan tidak mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap warga, khususnya yang terkait terhadap salah seorang warga yang tidak memiliki data kependudukan, atas nama ibu Kartini, hal ini muncul disaat ibu Kartini harus menjalani operasi sesar di Rumah Sakit Gunung jati Cirebon, beberapa waktu yang lalu, menurut hemat kami sangatlah tidak mendasar jika alasan pengunduran hanya dikarenakan hal tersebut " ujarnya. Bahkan lebih lanjut Lukman menegaskan adanya dugaan pemaksaan terhadap surat pengunduran diri saudara Nurtaka. " Dengan adanya info tersebut, saya langsung menanyakan kebenarannya terhadap yang bersangkutan ( Nurtaka -red )  saat ditanya terkait pengunduran , Nurtaka menjelaskan kepada saya, bahwa pengunduran dirinya atas dasar perintah Kuwu, dan hal ini diperkuat dengan isi Surat pernyataan yang menjelaskan bahwa pengunduran atas perintah Kuwu, inikan sangat tidak bijak , walaupun Kuwu memiliki hak peiigratif bukan berarti seenaknya dalam bertindak " tegasnya. Menindaklanjuti hal tersebut, IM , melakukan konfirmasi terhadap perangkat Desa yang mengundurkan diri, saat ditanya soal tersebut, Nurtaka , menjelaskan. " Memang benar kang, saya membuat surat pengunduran diri, tetapi apa yang saya lakukan berdasarkan perintah dari Pak Kuwu, jadi apa kesalahan dan alasan Kuwu meminta saya mengundurkan diri, saya sendiri tidak tau, tetapi sudahlah, saya tidak mau memperuncing persoalan , toh saya dan Kuwu Masih ada ikatan persaudaraan , mungkin ini yang terbaik dan saya menerima atas segala yang terjadi pada diri saya " ujarnya lirih.  Sambil memperlihatkan foto surat pernyataan yang aslinya ada di Kuwu Citemu. Sementara itu, terkait adanya kabar bahwa Kuwu menjaminkan KTP untuk menolong warganya yang dirawat atas nama Kartini, disangkal salah seorang warga setempat yang tidak bersedia dicantumkan identitasnya   " sangat tidak benar kalau Kuwu yang mengurus sepenuhnya terhadap ibu Kartini., Apalagi sampai menyimpan KTP sebagai jaminannya. , Karena dari awal saya yang mengurus dari mulai puskesmas sampai menjalani perawatan di RS Gunung Jati, bahkan maslah pengumpulan dana secara swadaya itu atas usulan Bidan Desa ( Ibu Intan ) hingga terkumpullah Dana sebesar Rp. 2.400.000 . Dan dana tersebut yang  2 juta dijaminkan diRumah Sakit, karena ibu Kartini menjalani operasi sesar, sementara yang 400 ribu kami berikan kepada ibu Kartini, ini fakta yang nyata, tetapi biarlah kalau Kuwu mengaku bahwa dirinya yang mengurus bahkan hingga menjaminkan KTP miliknya, yang imbasnya terhadap salah seorang perangkat Desa yang dikatakannya tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik " ujarnya. Bahkan untuk membuktikan perkataannya, warga tersebut menghubungi pihak Rumah Sakit  melalui telfon ( Rosdewi , kepala Ruang Melati RSUG )  dan dengan jelas pihak Rumah sakit menjelaskan bahwa tidak ada KTP atas nama Kuwu Citemu yang dijaminkan, karena dari awal pengurusan hingga kepulangan pasien semuanya dilakukan oleh warga yang tidak bersedia dicantumkan namanya " kasihan saudara Nurtaka menjadi korban, seharusny seorang pemimpin itu berlaku selayaknya seorang pemimpin" ujarnya. Dari keterangan yang diperoleh IM, saat ini Ibu Kartini administrasi kependudukannya sedang dalam proses pengurusan, termasuk KTP maupun Jampersal / BPJS. ( 1c )

27 Agu 2020

Kuwu Desa Citemu Bantah pemecatan Perangkat

Indomedianewsc-  adanya informasi yang disampaikan ketua BPD Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, bahwa telah terjadi pemecatan kepada salah seorang Perangkat Desa oleh Kuwu setempat , beberapa waktu kebelakang, mengundang tanda Tanya, hal tersebut disampaikan Ketua BPD Citemu, Lukman, kepada  Indomedianews. Lewat  telefon seluler, Kamis, 27/08/2020     saya memperoleh Informasi dari Perangkat Desa yang dipecat beberapa hari yang lalu, sementara saya sendiri kurang begitu memahami apa alasan Kuwu melakukan pemecatan terhadap salah satu Perangkatnya,  memang Kuwu mempunyai Hak preogratif, tetapi semuanya harus sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku  “ ujar Lukman.
Terkait informasi tersebut, IM, melakukan konfirmasi terhadap Kuwu Desa Citemu, Supriyadi , tentang kebenaran hal tersebut, ditempat kerjanya Kuwu Supriyadi menjelaskan  “ tidak benar kalau saya melakukan pemecatan, yang benar adalah Perangkat Desa  tersebut  yang saat ini menduduki jabatan sebagai Kasi Pemerintahan ( saudara Nurtaka- Red ) mengundurkan diri, ini dikarenakan setelah adanya kejadian salah seorang Warga kami yang tidak terdata secara administrasi, baik KK maupun KTP atas nama Ibu Kartini usia 35 Tahun, hal inipun diketahui saat yang bersangkutan harus menjalani Perawatan di Rumah Sakit Gunung jati karena persalinannya melalui proses sesar, sedangkan Biaya untuk hal tersebut tidaklah sedikit, karena tidak memiliki KK maupun KTP maka yang bersangkutan tidak bisa memperoses untuk memiliki BPJS, dengan adanya hal tersebut, kami bersama Warga Masyarakat melakukan Swadaya, dan terkumpulah Dana sebesar 2,4 Juta, disebabkan masih banyak kekurangannya, sedangkan yang bersangkutan ingin segera pulang, akhirnya sebagi jaminan saya simpan KTP milik saya sendiri di Rumah sakit tersebut,  yang penting Ibu dan Bayinya bisa pulang, dan saat ini kami sedang memperoses untuk pembuatan KTP bagi Ibu Kartini, kalau KK sih sudah jadi, mudah mudahan setelah semuanya beres maka kami akan mengurus untuk pembuatan BPJS “ ujarnya.
Lantas terkait adanya informasi pemecatan, Supriyadi menegaskan   “ kami meminta kepada seluruh jajaran Perangkat Desa untuk melakukan Pelayanan secara maksimal kepada Warga, mungkin karena risih atau kalau bahasa jawanya kala blenak, maka yang bersangkutan mengundurkan diri, namun demikian, kalaupun saya melakukan pemecatan, tentunya ada alasan , tidak mungkin kami melakukan pemecatan jika tidak mendasar “ tegas Supriyadi  . Ironisnya, setelah Ibu Kartini melahirkan Anaknya yang ke 4 melalui sesar, sang suami ( Suharto 50 Tahun ) pergi meninggalkannya. Bahkan yang melakukan penjemputan di Rumah Sakit dilakukan oleh Kuwu sendiri.  (1c)

Bantuan BST Kemensos RI Tetap menerapkan Protokol kesehatan

Pembagian BST Kemensos Kecamatan Mundu
Indomedianewsc  2.061 Warga penerima bantuan Sosial BST Kemensos yang di selenggarakan PT. Pos Indonesia, berlangsung di kantor kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Proses penerimaan bantuan Sosial BST dari Kementerian Sosial RI, berjalan tertib dan sukses dengan tetap menerapkan  protokoler kesehatan. Kamis (27/08/2020).
Menurut ketua TKSK Kecamatan Mundu Hanifah yang didampingi Jahir mengatakan, Sebanyak 2.061 warga di 12 Desa di Kecanatan Mundu tercatat sebagai penerima Bansos BST Kemensos. Dan, para penerima merupakan warga yang belum menerima bantuan PKH maupun BPNT. Ungkapnya.
Sedangkan untuk BST sekarang kata Jahir, menjadi 5 tahap, perbulan mendapat Rp 300 ribu dan untuk hari ini langsung 2 tahap. Jadi penerima bantuan BST Kemensos mendapat Rp 600 ribu, tahap ke 3,4 dan 5 selanjutnya masih menunggu informasi dan juklak dari Kemensos pusat. 
“Bantuan Sosial ini merupakan program Kemensos untuk membantu masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Cirebon,” Jelasnya.
Sementara Camat Mundu H. Anwar Sadat M.Si. mengharapkan, Setiap penerima Bantuan Sosial BST Kemensos RI, akan memperoleh Rp 300.000/bulan selama 2 bulan selama 5 tahapan. “Ini merupakan pemberian BST tahap 1 dan 2 dan bulan  ini di pastikan semua penerima mendapatkannya sesuai data yang kami terima.” Tandas Camat H. Anwar. (1c )

Kodam III Siliwangi Lakukan Tes Urine Kepada Prajurit dan PNS Kodim 0614

Indomedianewsc - Sebagai upaya melakukan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Staf Intel Kodam III/Slw melaksanakan pemeriksaan urine kepada Prajurit dan PNS Kodim 0614/Kota Cirebon yang dilaksanakan di Pendopo 76 pada Kamis 27/08/2020

Rombongan dipimpin  oleh Pasi Intel Kodim 0614/Kota Cirebon Kapten Inf Kodrat.         sebelum pelaksanaan pengambilan sample urine disampaikan beberapa penekanan kepada anggota dan PNS yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Mewakili Dandim 0614/Kota Cirebon, Pasi Intel Kapten Inf Kodrat menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kunjunganya Staf Inteldam III/Siliwangi.
Lebih lanjut Pasi Intel melaporkan pelaksanaan P4GN di Kota Cirebon dilakukan setiap Tri Wulan dengan kegiatan sosialisasi dan pengetesan urine,  sampai saat ini belum ada anggota yang terindikasi menggunakan Narkoba.

 sebagai Ketua Tim Mayor Inf Beny Safri (Pabandya Pam Sinteldam III/Siliwangi) menyampaikan angka penyalahgunaan Narkoba jajaran Prajurit Kodam III/Siliwangi sampai semester ini masih nihil,  tetapi  penggunaan Narkoba di masyarakat meningkat sehingga sebagai aparat Teritorial harus mewaspadahi dampaknya dari keluarga, lingkungan dan masyarakat di wilayah binaan.

Kegiatan dilanjutkan dengan  pengambilan sample urine dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pengambilan sample urine  dilakukan secara acak dengan memilih  20 orang perwakilan baik dari Prajurit maupun PNS . Dari 20 orang perwakilan  yang diambil sample urine, tidak ada anggota Kodim 0614/Kota Cirebon yang terindikasi positif menggunakan Narkoba.  ( 2a )

DWP Kementrian Perdagangan Berikan santuan kepada Yatim, Difabel dan Jompo

Indomedianewsc - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementrian Perdagangan, menyalurkan bantuan kepada tujuh yayasan yang ada di Kabupaten Cirebon. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di Pendopo Bupati Cirebon.

Dalam sambutannya, Ketua DWP Kementrian Perdagangan, Dwika Dasawarsih mengatakan, bahwa bakti sosial yang dilaksanakan di Kabupaten Cirebon ini, merupakan bakti sosial tahap ketiga yang dilaksanakan oleh organisasinya.

"Tahapan sebelumnya, sudah dilaksanakan di Kementrian Pertanian dan di Bandung," kata Dwika, Kanis 27 Agustus 2020.

Dwika juga menyampaikan, pada bakti sosial kali ini, pihaknya akan memberikan bantuan kepada tujuh yayasan, yang menanungi anak yatim, difabel dan jompo.

Bantuan yang diberikan, yaitu sembako dan uang tunai. Sedangkan untuk panti jompo, diberikan tambahan berupa diapers.

Dwika berharap, bantuan ini bisa bermanfaat kepada para penerimanya, terutama yang terdampak langsung dengan adanya pandemi covid-19. 

"Kita juga doa bersama, semoga pandemi covid-19 ini, bisa segera diatasi," ujar Dwika.

Penasehat DWP Kabupaten Cirebon, Dra Hj Nunung Roosmini menuturkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus DWP Kementrian Pertanian, yang memberikan kepedulian dan perhatian kepada warga Kabupaten Cirebon.

Menurut Nunung, kegiatan ini juga, bisa dijadikan contoh bagi lembaga lainnya, untuk bisa bersama-sama, meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.

"Semoga kegiatan ini bisa memotivasi elemen masyarakat lainnya, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," ujar Nunung.

Bupati Cirebon, Drs H Imron, M.Ag yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menuturkan, bahwa masyarakat Kabupaten Cirebon cukup terdampak adanya wabah covid-19 ini. Salah satunya disektor perdagangan, seperti batik dan rotan.

Oleh karena itu, Imron juga berharap kepada Kementrian Perdagangan, untuk bisa kembali meningkatkan sektor perdagangan di Kabupaten Cirebon, dengan memanfaatkan potensi yang ada.

"Saya berharap, ibu-ibu bisa lebih lama di Kabupaten Cirebon dan bisa mampir ke pusat batik ataupun rotan. Masyarakat pasti akan senang. Karena mereka cukup terdampak adanya covid-19 ini," ujar Imron.  ( 2a )