1 Des 2019

Isu Mutasi Jabatan Camat Asjap Siap Bertugas dimanapun

Camat Astanajapura
Astanajapura. SC – adanya informasi yang berkembang terkait Mutasi Jabatan,  membuat berbagai sepekulasi dan tanda Tanya  tentang siapa dan akan ditempatkan dimana. Salah satunya seperti adanya hembusan, bahwa Camat Astanajapura, M.Iing Tdajudin, akan dipindahkan menjadi Camat Pasaleman,Kabupaten Cirebon.
Saat SC melakukan Wawancara terkait info tersebut kepada Camat Astanajapura, M. Iing Tdajudin, diruang kerjanya, Kamis, 28/11/2019, dirinya menuturkan ketidak tahuaannya. “ saya tidak tahu tentang kabar tersebut, bahkan saya baru mendengarnya  kali ini, namun andaikan memang nantinya saya harus bertugas dan menjadi Camat di Kecamatan Pasaleman, itu merupakan tugas yang harus saya laksanakan dengan penuh tanggungjawab, karena jika kita menjadi Aparatur Negara, maka kita harus siap ditempatkan dimanapun “ ungkapnya.
Sementara saat sc menyinggung adanya penilaiyan atau anggapan sebagian Orang yang  seakan  mengkotak kotak atau memisahkan dengan Istilah basah atau kering, dengan tegas Camat Iing menuturkan    bagi saya tidak ada itu istilah tempat basah atau kering, atau apapun istilahnya, semuanya tergantung dan dikembalikan kepada pribadi masing-masing, makanya bagi saya, ditempatkan dimanapun tidak akan menjadi persoalan, karena pada prinsipnya, tugas camat adalah sama, dimanapun dirinya ditempatkan. Yang penting dia memiliki keinginan untuk bekerja dan melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka  hasilnya pun akan baik pula “ lanjut Iing.  Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika memang  harus meninggalkan Asjap,  diharapkan penggantinya akan lebih baik    saya tidak merasa telah berhasil dalam membagun Asjap, namun mungkin perubahan sudah dapat terlihat dan terasa. Oleh karenanya, secara Manusiawi, saya berharap, siapapun kelak yang menggantikan saya, dia merupakan sosok yang lebih baik dan saya yakin pihak terkait tidak akan salah dalam menentukan pilihan maupun kebijakannya, yang terpenting bagi saya adalah Asjap terus berbenah dalam segala hal dan kembali saya tegaskan, bahwa maju mundurnya sebuah Pemerintahan bukan terletak pada  apa dan dimana kita bertugas, tetapi  apakah kita mau membangun  dan bekerja secara maksimal, dan itu ada pada indifidu dan karakter  pemimpin itu sendiri “ pungkas M. Iing Tdajudin  ( Ags )

Ketua BPD Citemu Tuntut Transparansi Anggaran


Mundu. SC - Berawal dari adanya informasi yang disampaikan  Humas  LSM Penjara Indonesia, M. Maulana ( Sule ) kepada Suara Cirebon, terkait adanya dugaan Penyalahgunaan Anggaran yang dilakukan oleh Kuwu Desa Citemu, Kecamatan Mundu , Kabupaten Cirebon, Supriyadi.
“ Kami memperoleh Data terkait adanya dugaan Penyelewengan atau penyalahgunaan Anggaran, yang dilakukan oleh Kuwu Supriyadi, seperti  Pelaksanaan Pembangunan yang menggunakan DD/ADD  tidak sesuai dengan besaran Anggaran, bahkan yang sangat disayangkan, Bahwa Anggaran yang diperuntukan bagi Bumdes Tahun Anggaran 2018, sampai saat ini belum diterima oleh Pengurus Bumdes, inilah yang akan kami tindak lanjuti dengan cara melaporkannya kepada pihak Kejaksaan Cirebon “ tegas  Sule.
Terkait Informasi tersebut, Suara Cirebon, melakukan Klarifikasi dan konfirmasi kepada Ketua BPD Citemu, Lukman Nurhakim, Sabtu, 30/11/2019 yang didampingi salah seorang Perangkat Desa setempat, Tony.
Dalam Keterangannya, Lukman Menuturkan, Bahwa memang benar adanya dugaan tersebut   “ Kami memang menduga adanya penyalahgunaan Anggaran yang dilakukan Kuwu Supriyadi, ini semua sesuai data yang kami miliki, dengan data tersebut, kami secara lisan telah membicarakannya dengan pihak Ispektorat, bahkan telah kami  layangkan juga fakta-fakta yang ada kepada  Humas LSM Penjara Indonesia, ini semua kami lakukan agar semua pihak melakukan Kroscek  dengan cara turun langsung kelapangan dan lakukan pemanggilan terhadap semua pihak, termasuk didalamnya BPD dan Lembaga Desa lainnya, karena kami pun dari BPD menerima keluhan secara tertulis dari pengurus Bumdes, bahwa sampai saat ini , Anggaran Buat Bumdes Tahun 2018 belum diterima, itu pun kami Laporkan juga kepada pihak LSM Penjara Indonesia dan Dinas terkait lainnya “ ungkap Lukman.
Keterangan Lukman tersebut, dibenarkan oleh Salah seorang perangkat yang menginginkan adanya tindakan tegas dari Institusi terkait  “ sebenarnya Banyak Data yang kamimiliki, yang diduga banyak terdapat kejanggalan antara Anggaran dan Pembangunan, tetapi ini semua perlu dilakukan dengan cara Kros Cek, jangan sampai Anggaran yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan Warga Masyarakat, malah menimbulkan tanda Tanya, kami pun mendukung apa yang dilakukan oleh Ketua BPD, karena pada prinsifnya, kami mengharapkan adanya Pemerintahan Desa yang bersih dan sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku “ ujar Tony.  ( Ags )  

25 Agu 2019

Juara II Lomba Tari Tingkat Provinsi SIswa SLBN Kab. Cirebon bawa Uang 30 Ribu

Lemahabang.SC -  Ironis dan sangat miris. Seorang Siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Cirebon ( SLBN ) yang berada di Desa Sindang Laut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon,  Diah Agustina, Siswi Kelas III. Yang menderita tuna Rungu, Warga Desa Luwung, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, berhasil membawa nama Baik Kabupaten Cirebon dalam Lomba Tari tingkat Provinsi Jawa Barat yang di selenggarakan di Grend Hotel. Lembang, Bandung, Agustus 2019 hanya membawa Uang Jajan sebesar Rp. 30.000. Siswi SLBN ini pada Tahun 2018 berhasil menyabet Juara I Lomba Tari Tingkat Provinsi Jawa Barat. Sayangnya, Prestari yang diraihnya tidak dibarengi dengan adanya perhatian dari Pihak Pemerintahan Kabupaten Cirebon. Hal tersebut disampaikan Pembimbing Tari , Wawan Darsa, kepada Suara Cirebon, Sabtu, 24/08/2019, yang menghantarkan Diah hingga ke Bandung  “ saya sangat berharap adanya perhatian lebih yang diberikan kepada kami, Siswa SLBN yang unjuk gigi dan bertanding di Bandung tersebut dengan sendirinya membawa nama Baik Kabupaten Cirebon, sayangnya, dari mulai pelatihan hingga keberangkatan Siswa ke Bandung, semua biaya dan kelengkapannya ditanggung oleh kami, tidak sedikitpun dan sepeserpun pihak Kabupaten Cirebon memberikan bantuan, khususnya buat akomondasi maupun transportasi, karena alasan mereka adalah saya selaku pembimbing merupakan Pegawai Provinsi. Ini jelas sangat disayangkan, betapa tidak, siswa yang bertanding tersebut mengharumkan nama Kabupaten , bukan Provinsi, terlebih Siswi kami sudah 2 kali meraih Prestasi tingkat Provinsi “ ungkapnya. Bahkan dirinya melanjutkan, semangat siswi SLBN tersebut sangat tinggi, walaupun dia hanya memiliki Uang Rp.30.000  “ saya sempat merasa sedih, disaat Diah, ingin membeli sesuatu, saat saya Tanya membawa uang berapa, dirinya menjawab, hanya memiliki Uang tiga puluh ribu, ini lah yang membuat kami bangga sekaligus sedih “ ujar Wawan. Hampir senada, hal tersebut disampaikan H. Topik, salah seorang penggiat Seni dan Budaya, kabupaten Cirebon. “ kami sangat berharap kepada semua pihak untuk mendukung sepenuhnya segala kegiatan Seni maupun Budaya yang dilaksanakan dimanapun, saya rasa saat ini, kepedulian kita sudah sedikit memudar,khususnya dalam Peringatan HUT RI kali ini, betapa tidak, silahkan lihat, secara kasat mata, pemasangan merah putih saja sudah tidak semeriah dulu, termasuk peran serta secara maksimal oleh beberapa pihak dalam memeriahkan HUT RI ke 74 Tahun ini. Sebagai Penggiat Seni Budaya, saya meminta kepada semua pihak untuk memberi ruang luas kepada kami dalam berkarya dan berprestasi, dan dukung kami secara maksimal “ tegasnya. ( Ags )

29 Jul 2019

2 Warga Desa Beringin Terjangkit DBD


Kegiatan Poging di Blok Pesantren Ds Beringin
Pangenan. SC – Dua Warga Desa Beringin Blok Pesantren , Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, terjangkit Demam Berdarah ( DBD ) dan keduanya dirawat Di RSU UMC, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Informasi tersebut disampaikan  Sekdes  Beringin , Rusidi, atau yang akrab disapa Iyus, kepada Suara Cirebon, Senin, 29/07/2019  “ memang benar kedua Warga Desa Kami, yaitu Shifwatussolihat 18 Tahun dan Indah Nur Fadillah 15 Tahun keduanya Warga Blok Pesantren RT 01 RW 01, namun keduanya telah pulang kembali dikediamannya masing-masing, bahkan tadi pagi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon telah melakukan poging di Blok Pesantren “ ungkapnya. Dirinya mengharapkan agar Poging tidak selallu dilakukan saat setelah terdapatnya Pasien atau penderita DBD  “ seharusnya Dinas Kesehatan melakukan poging secara rutin kepada seluruh Warga Masyarakat, jangan menunggu setelah adanya korban, kami dari Pemerintahan Desa pun mengharap kepada seluruh Waga Masyarakat untuk secara bersama-sama membiasakan hidup sehat dan tidak membuang sampah sembarangan,  karena salah satu penyebab dari timbulnya berbagai penyakit adalah lingkungan yang kurang bersih “ lanjutnya. Senada hal tersebut disampaikan salah seorang Warga sekitar, Sudedi kepada Suara Cirebon  “ saya selaku masyarakat meminta kepada Dinas Kesehatan untuk selalu memberikan penyuluhan dan penanggulangan terhadap adanya dugaan penyakit yang diderita oleh Masyarakat dalam jenis penyakit apapun, karena  selaku Masyarakat sangat khawatir dengan ditemukannya Warga beringin yang terkena DBD, jika tidak ditangani secara serius, maka dihawatirkan akan ada lagi Masyarakat yang terjangkit DBD, oleh karenanya kami meminta poging pun dilakukan di Blok lainya yang ada di Desa Beringin “ tegasnya. ( Ags )

29 Jun 2019

Memory PGRI 88

Sekapur Sirih FORUM ALIANSI 88

Pertemuan awal yang telah terpisahkan dalam kurun waktu 30 Tahun, telah kembali menumbuhkan Memori yang sekian lama terpendam tanpa tau apa dan bagaimana kabar dan kondisi sahabat yang telah duduk bersama selama 3 Tahun dalam satu naungan Gudang Ilmu yang bernama SMP PGRI. Saat ini, Gedung tempat dimana kita menuntut Ilmu telah tiada, namun dengan ketiadaannya tidak menyurutkan niat dan tujuan agar Almamater tetap tertata rapih. Akhirya pada Tanggal 9 Mei, Alumnus SMP PGRI Angkatan 1988 mengadakan Reuni yang diselenggarakan setelah Hari Raya Idul Fitri dan dihadiri oleh beberapa Alumnus yang kembali dapat dipertemukan dengan berbagai Perubahan dan status yang membalutnya. Banyak diantara sahabat kita yang telah mampu menggapai harapannya hingga membuat kehidupannya serba tercukupi, ada pula yang hidupnya dibawah standar kelayakan dan banyak lagi status yang terjadi dalam kehidupan Saudara-saudara kita. Berdasarkan Hal itu, Banyak diantara sahabat yang mengharapkan agar pertemuan tersebut tidak terhenti hanya sampai sebatas Reuni. Banyak diantara sahabat kita yang menginginkan agar tali persahabatan ini dijadikan tali persaudaraan yang erat tanpa dibedakan dengan adanya status dan kedudukan seseorang. Maka tercetuslah sebuah Gagasan yang maha Dasyat, yaitu mendirikan atau membangun sebuah Wadah dengan Nama Forum Aliansi 88. Forum Aliansi 88 dapat diartikan secara singkat, yaitu tempat atau wadah seluruh Alumnus 88 yang disahkan secara legalitas melalui badan Hukum atau di Akta Notariskan. Ada pertanyaan mengapa Harus dilegalkan atau di buat Badan Hukum ? Kita Hidup di Dunia ini tanpa ada yang tahu apa dan bagaimana kehidupan kita Hari ini dan Hari Esok. Kita tidak Tahu apakah diantara kita semuanya Hidup serba berkecukupan dan tidak ada satupun yang hidup dibawah garis kemiskinan denga menanggung beban penderitaan baik secara lahiriah maupun batiniah. Jangankan untuk menikmati hidup dengan nyaman, untuk mencari sesuap nasi pun sangat sulit hingga tidak sedikit mereka tidak mampu untuk membiayai Anaknya untuk mengenyam Ilmu karena ketiadaan Biaya. Dan banyak lagi Hal yang kita tidak tahu dan mungkin kurang peduli. Dengan dibentuknya Forum Aliansi 88, diharapkan kita lebih peka dan peduli dengan sesama dan mampu sedikit meringankan beban saudara kita dengan cara yang kita mampu, baik melalui Udunan tetap atau menjadi Donatur yang tidak mengikat, maupun melalui pembuatan Proposal yang bisa diajukan kepada pihak manapun, baik itu Swasta maupun Pemerintah. Dengan terbentuknya Forum Aliansi 88 ini, diharapkan sebagai langkah awal untuk kita peduli dan membuat  lumbung amal melalui cara yang kita mampu. Semoga harapan dan cita-cita Mulia ini memperoleh Ridlo dari Allah SWT dan semakin mempererat tali persaudaraan diantara kita hingga tiada Batas dan abadi selamanya…Amin

12 Jun 2019

Kuwu Sarajaya ditetapkan menjadi Tersangka Anggaran Dana Desa terhambat

Foto : Bahrun, Kasi Ekbang Kec Lemahabang
Lemahabang. SC – dengan telah ditetapkannya Kuwu Desa Sarajaya,Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, A. Latif, menjadi tersangka,akibat penyalahgunaan Anggaran Dana Desa Tahun 2017, sedikitnya memberikan harapan untuk terus berjalannya roda Pemerintahan Desa. Namun demikian, dengan penetapan tersangka tersebut, tidak serta merta melancarkan pencairan Anggaran, dikarenakan belum adanya kepastian Hukum yang jelas. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang Anggota BPD Sarajaya yang tidak bersedia dicantumkan Identitasnya, kepada Suara Cirebon, Rabu, 12/06/2019  “ memang benar Kang, Kuwu Sarajaya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Cirebon tertanggal 13 Mei 2019. Dengan adanya penetapan tersebut, maka kami dari BPD seminggu setelah Penetapan mengirimkan Surat kepada Bupati Kabupaten Cirebon melalui Camat Lemahabang, agar yang bersangkutan segera dinonaktifkan, hal tersebut sesuai pasal 95, yang mengharuskan Kuwu dinonaktifkan jika tersandung persoalan yang salah satunya adalah tindak pidana korupsi. Namun sampai saat ini kami belum memperoleh jawaban dari pihak Kabupaten, karena adanya hal tersebut, maka Pemerintahan Desa Sarajaya tidak bisa untuk mencairkan Anggaran, kasihan Kang, Honor Lembaga Desa termasuk RT/RW sampai saat ini mereka belum menerima “ ungkapnya. Sementara itu, Kasi Ekbang Kecamatan Lemahabang, Bahrun, membenarkan adanya Informasi terkait Kuwu Desa Sarajaya  “ sepengetahuan kami, memang Kuwu Sarajaya saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka, dan kami dari Kecamatan telah menerima Surat Permohonan dari BPD setempat agar Kuwu Latif segera dinonaktifkan, Surat tersebut telah kami sampaikan kepada Pihak terkait, namun sampai saat ini kami belum menerima jawaban. Kami pun sangat berharap, agar persoalan Kuwu Sarajaya segera diselesaikan, karena dampaknya Masyarakat setempat, Pembangunan berhenti dan Program lainnya terbengkalai “ ungkap Bahrun. Sayangnya saat SC akan melakukan Konfirmasi kepada Kuwu Sarajaya, yang bersangkutan tidak ada ditempat, menurut informasi dari salah seorang Perangkat Desa Menjelaskan  “ Kuwu Sejak Menjelang Lebaran sedang sakit Kang, bahkan dirinya sempat Koma, hingga saat ini beliau belum masuk Kerja “  ungkapnya singkat dan meminta Identitasnya tidak dikorankan.  ( Ags )