27 Mar 2019

Tower Profeder Tak Miliki IMB Luput dari Penindakan

Astanajapura. SC – Tower salah satu milik Profeder yang tak memiliki IMB berdiri Kokoh ditanah milik seorang Warga Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Keberadaan Tower yang berlokasi di Jalan Blok Cantilan Desa Japura Kidul tersebut sampai berita ini diturunkan, belum memiliki IMB ( Ijin Mendirikan Bangunan-Red ) hal tersebut disampaikan salah seorang Anggota Pol PP Kecamatan Astanajapura, Nurdin, kepada Suara Cirebon, Rabu, 27/03/2019 “ memang benar Kang, pembangunan tower salah saru Profeder yang berlokasi di Blok Cantilan, Desa Japura Kidul, belum memiliki IMB, dan kami telah melaporkannya kepada Pol PP Kabupaten Cirebon “ ungkapnya. Lantas langkah apa yang seharusnya dilakukan oleh Pengusaha maupun Pol PP terkait Tower yang tidak memiliki IMB tersebut, Nurdin menegaskan “ seharusnya proyek Pembangunan Tower tersebut dihentikan sampai turunnya IMB, jika tetap membandel, maka Pol PP berhak untuk memasang Garis Pol PP. jadi kami bukannya akan menghalang-halangi, tetapi apapun bentuk Bangunan harus terlebih dahulu memiliki IMB  dan itu sudah menjadi keharusan sesuai aturan dan Hukum yang berlaku“ lanjut Nurdin. Sementara itu, saat SC mempertanyakan hal tersebut kepada Kuwu Desa Japura Kidul,Dawud, beberapa waktu sebelumnya, dirinya menjelaskan  “ kami dari Pemerintahan Desa hanya bersifat memberikan Rekomendasi terkait adanya rencana Pembangunan tower diatas lahan milik salah seorang Warga kami, namun masalah Perijinan dan hal lainnya menjadi kewenangan Instansi terkait “ ungkap Dawud. Dengan adanya temuan Pembangunan Tower yang tidak memiliki IMB tersebut, disayangkan oleh salah seorang Aktifis DPP LSM BIN,  M. Amak Jaenudin “ kami sangat menyayangkan adanya pihak Pengusaha yang tidak mentaati aturan, seharusnya lengkapi dulu segala perijinannya, setelah dirasa semuanya lengkap, baru dilakukan Pembangunan,  sedangkan informasi yang kami dengar, pihak Pengusahapun belum memberikan DP kepada Pemilik Lahan, ini kan jelas sebuah keteledoran. Kami meminta kepada Penegak Hukum, dalam hal ini Pol PP, untuk segera melakukan tindakan, karena jika hal ini dibiarkan, maka akan semakin banyak Pengusaha yang melanggar aturan. Ini Negara Hukum dan ada aturan, maka Aturan dan Hukum harus benar-benar ditegakan tanpa pandang bulu “ ungkap Pria yang akrab disapa Amak menuturkan. ( Ags )

3 Mar 2019

Warga Berharap Kapan Desa Japura Bakti Bebas Banjir

Foto : Kondisi Desa Japura Bakti yang terendam banjir hingga ketinggian 50 m
Astanajapura. SC . Harapan Warga Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, agar terbebas dari banjir sepertinya hanya harapan semata. Hal ini dikarenakan setiap kali Hujan lebat, maka Desa Japura Bakti pasti akan terendam banjir. Ini tentunya sangat dikeluhkan Oleh Warga Masyarakat sekitar. Seperti yang terjadi pada Sabtu, 02/03/2019. Akibat Hujan deras sejak pukul 17.00 sampai o1.00 Desa Japura Bakti kembali terendan banjir. Beberapa Blok yang terkena Banjir hingga mencapai ketinggian kurang lebih 50 meter terjadi di Dusun 1 dan Dusun 2. Penyebab banjir langganan tersebut disampaikan Kasatgas Desa Japura Bakti, Sodikin, kepada Suara Cirebon  “ salah satu penyebab banjir adalah pendangkalan di sungai Singaraja dan keberadaan Tol yang minim membuat pembuangan air. Akibatnya jika turun hujan, maka aliran air pasti terhambat. Kami dari pemerintahan Desa sebenarnya sudah kerapkali meminta pihak BBWS untuk segera melakukan Normalisasi dan pengerukan Sungai, namun sampai saat ini hal tersebut belum juga terealisai, masa kami harus menunggu terus sampai Desa Japura Bakti benar-benar terendam “ tegas Sodikin.  Sementara itu, hal senada disampaikan Oleh Warga Dusun 1 yang tidak bersedia dicantumkan identitasnya menuturkan kepada Suara Cirebon  “ kami Warga Masyarakat sangat berharap adanya normalisasi sungai Singaraja, karena memang kondisinya sudah sangat mendesak, Alkhamdulillah Banjir kali ini tidak ada rumah yang rusak, tetapi bukan berarti kami tidak mengalami kerugian, coba saja lihat air  bercampur lumpur masuk kedalam rumah hingga mencapai ketinggian 50 meter, ini kan jelas membuat kami harus bekerja keras untuk membersihkan sisa-sisa lumpur tersebut “ keluhnya. Dalam pantauwan Suara Cirebon, memang kondisi Sungai tersebut sudah semestinya dilakukan pengerukan atau Normalisasi, selain adanya pendangkalan, ditambah banyaknya sampah yang menghambat aliran air, hingga sangat mudah meluap dan mengakibatkan banjir. ( Ags )

13 Jan 2019

Jangan Rendahkan Kami Hanya karena Kebodohan Kami…

R. Agus Syaefuddin
Sejujurnya apabila apabila dilihat dari luar pihak siswa. Siswa selalu menjadi sasaran bersalah. Bilang kalo siswanya tolol-lah, bodo-lah, dll. Bukan siswanya yang bodoh, tapi ada yang membodohkan kepintara mereka.
Tapi ketahuilah, orang-orang yang dikata bodoh itu siapa yang mendidiknya?, Pemerintah hanya membuat bodoh negeri ini dengan sistem UN, orang pintar cerdas secerdas-cerdasnya juga memiliki rasa cemas dalam hatinya. Kalau kelulusan hanya ditentukan selama 4 hari. Apalagi dengan barcode, 20 paket, 1 kelas tidak ada yang sama....
Apakah orang sukses bisa ditentukan dengan cerdasnya, pintarnya dalam mengerjakan soal fisika, matematika, kimia, biologi, dll. ?,
Orang pintar banyak dicari, orang jujur sulit dicari. Urusan lulus atau tidak adalah sebuah harga diri yang ditanggung siswa selama belajar selama 3 tahun, tuntutan orang tua, kebahagiaan orang tua. Itu semua yang membebani pikiran siswa bahwa yang mereka cari hanya selembar kertas yang bertuliskan LULUS...
Apakah ini kesalahan para pelaku dunia pendidikan, yang membuat matinya pemikiran BAHWA SEKOLAH ITU MENCARI ILMU, BUKAN MENCARI NILAI.
Kebanyakan, para guru di sekolah akan memberikan LABEL bodoh, kurang pintar, dll. Hanya karena nilai kurang memuaskan. Hal ini benar-benar mematikan para jiwa-jiwa para siswa yang sedang dalam membutuhkan bimbingan...
Ketahuilah para pengajar-pengajar, kalian boleh MENGHUKUM PARA SISWA APABILA MELANGGAR ATURAN AGAMA DAN ADAT. Tetapi tidak dengan menghukum siswa dengan SIKSAAN menjatuhkan mental siswa. Dengan cara memaksa para siswa untuk bisa melampaui apa yang ditargetkan para guru siswa, contohnya dengan memaksa mereka mendapat nilai tinggi dalam setiap ulangan. Guru dan pelaku pendidikan harus MENGETAHUI SETIAP SISWANYA, kondisi psikologis, lingkungan, orang tua, latar belakang para siswa. Dengan pendekatan yang dimiliki oleh pengajar. Bukan hanya menjudge para siswa dengan judge-judge yang hanya akan membuat mental para siswa down. KEBANYAKAN para pelaku pendidikan hanya membuat mental para siswa down, daripada mengangkat harga diri para siswa, dan mendorong mereka untuk menjadi lebih maju lagi.
Mental-mental yang dibuatnya down oleh para pengajar tanpa dibimbing dan diberi motivasi. Akan membangkitkan pikiran-pikiran untuk berbuat menyalahi aturan. Nyontek, untuk mendapat nilai baik, beli kunci jawaban, dsb...
PARA SISWA YANG KALIAN ANGGAP KURANG PINTAR, TOLOL, BODOH, ... Itu sebenarnya bukan tidak bisa menangkap pelajaran. Tetapi dalam benak mereka hanya terdapat pikiran BUAT APA AKU BELAJAR MATEMATIKA?, Ilmu matematika itu tidak penting, yang penting hanya mendapatkan nilai baik di kelas. Waktu dikehidupan nyata toh ilmu matematika itu tidak dipakai semua, hanya tambah, kurang, kali, dan bagi...
Bagaiamana siswa mau menangkap apa yang dijelaskan para guru pengajar mereka?, lawong dalam benak mereka sudah ada pikiran yang menghalangi ILMU ITU MASUK KE DALAM PIKIRAN MEREKA...



Hubungan Sistem Pendidikan Indonesia dengan Pola Pikir Masyarakat
Di Indonesia ada banyak siswa yang tidak begitu menonjol di kelas, tapi mendapatkan nilai baik waktu UN atau ulangan. Hal ini sudah biasa terjadi, dan akhirnya yang mendapatkan penghargaan adalah para mereka yang tidak pernah belajar di rumah dan di sekolah. Para siswa yang jarang masuk sekolah atau yang biasa disebut trouble maker di kelas. Akan mendapat penghargaan dan dipuji-puji. Siswa yang mendapatkan peringkat 1 di kelas tiba-tiba kalah dengan siswa yang biasanya jadi tukang tidur di kelas emoticon-Big Grin.

Siswa jujur dikarenakan mereka memiliki vision dalam hidupnya. Mereka punya angan-angan menjadi apa mereka di masa mendatang. Mereka matang dengan ilmu-ilmu yang dipelajari waktu sekolah. Mereka enjoy, mereka suka belajar, MEREKA MERASA BAHWA MEREKA ITU BERHARGA DIMATA ORANG LAIN. Sedangkan para kalangan siswa trouble maker di kelas, mereka tidak punya angan-angan dengan ilmu-ilmu yang dipelajari di sekolah. BUAT APA SIH SEKOLAH ITU?, batin mereka akan timbul pertanyaan yang nantinya akan menghalangi ilmu dari guru masuk ke otak.

Para siswa yang bermasalah yang biasanya dianggap bodoh. Mereka itu tidak bodoh sebenarnya, kata pepatah mengatakan tidak ada manusia yang bodoh. Mereka hanya tersesat dalam SISTEM PENDIDIKAN YANG MENGEDEPANKAN TUNTUTAN. Guru seharusnya tidak boleh menuntut, tapi memberi fasilitas para siswanya untuk menjadi yang lebih baik di masa mendatang.

Parahnya lagi sistem di Indonesia menggunakan sistem pendidikan IPA atau IPS. So, kalian tau sendiri kan, bahwa orang IPA akan dipandang lebih pintar dibandingkan dengan orang lain, akan dipandang lebih berharga daripada orang lain. Tidak banyak para siswa yang seharusnya tidak mampu masuk ke IPA, akan memaksakan keinginan mereka untuk masuk ke IPA dengan tujuan HANYA INGIN DIANGGAP PINTAR. Siswa ini akan tersesat, mereka tidak memiliki angan-angan seperti anak IPA yang sesungguhnya, anak IPA tahu, mereka masuk IPA karena mereka ingin menjadi dokter, insinyur, ahli sains, dll. Sedangkan anak tersesat yang masuk IPA tidak punya angan-angan sama sekali, kebanyakan mereka ingin membuka usaha, dan apa hubungannya ilmu IPA dengan menjadi seorang pengusaha?, sama sekali tidak ada hubungannya.

Pola pikir masyarakat inilah yang akan menambah para siswa-siswa yang tersesat menjadi banyak. KARENA MASYARAKAT KITA TIDAK PUNYA BUDAYA SALING MENGHARGAI. Contohnya lagi siswa SMK, para siswa SMK akan direndahkan masyarakat dibandingkan siswa SMA. Siswa SMA dianggap lebih pintar, lebih unggul. Tidak jarang sekolah SMK menjadi tujuan pelarian mereka yang tidak masuk SMA. Dan apakah orang yang masuk SMA ini juga orang yang ingin memperdalam ilmu, yang nantinya akan melanjurkan ke perguruan tinggi?, Tidak sedikit siswa SMA yang ingin setelah lulus akan bekerja. Tapi apa yang mereka dapat di sekolah SMA?, ilmu mereka sama sekali tidak cocok.

Jadi, seharusnya para siswa maupun masyarakat harus ada saling menghargai. PARA SISWA HARUS BANGGA DENGAN ILMU YANG MEREKA DAPAT. Apabila siswa itu bangga dengan ilmu mereka masing-masing, mereka akan tahu tujuan hidup mereka. Mereka akan punya inovasi-inovasi. Apabila siswa BANGGA DENGAN ILMU MEREKA, OTOMATIS NILAI AKADEMIK MEREKA JUGA TINGGI. Orang yang bangga dengan ilmu mereka ditandai dengan apabila tidur, pasti akan mengingat-ingat aliran ilmu-ilmu di otak, rasanya seperti orang jatuh cinta, kita akan ingat setiap detailnya orang yang kita cintai tanpa harus dipaksa untuk mengingat, atau tidak bisa lupa sama sekali. Sama halnya dengan ilmu yang kita cintai, akan terus melekat sampai jiwa ini masuk ke liang lahat.

STOP MERENDAHKAN ORANG LAIN, belum tentu orang yang direndahkan lebih bodoh daripada orang yang merendahkan.

21 Des 2018

Kecewa Pelayanan Puskesmas Edi Warga Desa Mundu Enggan diperiksa.

Foto :Kadus Desa Mundu dan edi Warga Desa Mundu yang terbaring mengharap perhatian Pemerintah


Mundu.SC – Edi Hil, 53 Tahun Warga RT 01/04 Dusun 2 Karang Ketapang, Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan lemahnya Pelayanan yang diberikan  petugas Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon , Suami dari Yuyun, 50 Tahun menuturkan kepada Suara Cirebon, Kamis, 20/12/2018 didampingi Ratmi, Kadus Desa Mundu. Sambil berbicara lirih dan hanya mampu berbaring diatas tempat tidur, dirinya menuturkan  “ saya pernah melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Mundu beberapa Minggu yang lalu, tetapi saya kecewa, karena harus menunggu antrian yang begitu lama, akhirnya karena terlalu lama saya menunggu, saya pun pulang kembali kerumah dengan menggunakan Ojek “ ungkap Pria yang sebelumnya bekerja sebagai supir Taxi menjelaskan.  Sejak pristiwa tersebut, kini dirinya tidak mau untuk melakukan Pemeriksaan maupun pengobatan di Puskesmas Mundu, dan hanya mengandalkan Obat-obatan yang dibelinya dari Apotik terdekat. Sementara Itu, Kadus II Desa Mundu, Ratmi yang melakukan pengecekan dikediaman yang bersangkutan menuturkan kepada Suara Cirebon  “ memang banyak Warga yang mengeluhkan lamanya pelayanan di Puskesmas Mundu, khususnya menunggu antrian yang terlalu lama, kalau pelayanan Medis seih memang cepat Kang, yang lama itu antriannya “ yngkapnya.  Bahkan dirinya menuturkan, selain lamanya Antrian, terkesan pihak Puskesmas membuat sulit jika ada yang akan mengurus tujukan  “ yang sangat kami sayangkan, pihak Puskesmas terlalu mempersulit jika kami meminta rujukan untuk Pasien, pihak Puskesmas meminta agar Pasiennya dibawa langsung, sedangkan jika yang terjadi sama seperti Pasien Edi, yang hanya bias terbaring, tidak mungkin kami bias membawanya, karena pasiennya sendiri sudah tidak bias apa-apa. Kami hanya meminta pihak Puskesmas jangan terlalu mempersulit jika diminta rujukan “ ungkapnya. Sementara itu, Yuyun, yang saat ini suaminya hanya bias terbaring, meminta kepada pihak terkait untuk datang langsung ke rumahnya dan melakukan pengecekan, karena suaminya kekeh tidak mau dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit  “ kami meminta Pemerintah atau pihak yang terkait turun langsung melakukan pengecekan dan pengobatan terhadap suami saya. Karena atas kejadian tersebut, suami saya jadi kekeh tidak mau diperiksa dipuskesmas atau rumah sakit, katanya kesel nunggu “ pinta Yuyu.  Sayangnya saat Sc akan melakukan Konfirmasi terhadapa Kepala Puskesmas mundu terkait keluhan tersebut, meurut Informasi yang disampaikan salah satu Pegawai Puskesmas yang tidak bersedia dicantumkan identitsnya menjawab singkat  “ banyak sedang tidak ada di tempat Kang, kalau tidak salah sedang ada Rapat “ ungkap Pegawai tersebut.  ( Ags )

18 Des 2018

Jangan Lupakan Sejarah Demi Reformasi…..

R. Agus Syaefuddin ( Wartawan Suara Cirebon )
Sejak saat ini bahkan beberapa Bulan yang lalu, Masyarakat kita telah disajikan berbagai Tontonan maupun pemberitaan, baik Melalui Televisi, Radio, Surat Kabar maupun Sosial Media yang kian hari kian akrab dalam hampir setiap kehidupan Manusia.  Keakraban dan perkembangan Kebabasan Informasi merupakan salah satu kemajuan suatu Bangsa, yang walaupun tidak sedikit menimbulkan efek negative akibat hadirnya kebasan Informasi . Bangsa kita konon telah terkungkung sekian lamanya akibat Orde yang berbeda, sejak Orde lama, Orde Baru hingga saat ini yang akrab ditelinga dan kehidupan kita dengan nama Orde Reformasi . Orde Lama merupakan salah satu masa yang hampir  disetiap sudut kehidupan selalu didengungkan  teriakan Kemerdekaan dengan semboyan Hidup atau Mati. Setelah dilalui Era yang penuh dengan ketakutan karena menuju kemerdekaan, maka berubahlah memasuki Era Orde Baru, yang konon merupakan Era dimana Republik kita gencar melakukan pembangunan disegala bidang, dan terkenal dengan semboyan Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun. Masa Orde Baru merupakan masa keemasan Bangsa Indonesia dalam sector pangan dan pertanian, walaupun banyak yang mengatakan sebuah masa yang sangat akrab dengan Istilah KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Hingga Akhirnya, hampir seluruh Penjuru Negeri, Anak muda, Dewasa, Tua, Terpandang, Terpelajar, Wanita, Pria dan bahkan yang tidak mengerti apa-apa secara bersama-sama meneriakan adanya sebuah perubahan dengan cara melengserkan Presiden yang telah puluhan Tahun Memimpin Negeri yang bernama Indonesi, hingga akhirnya, hilanglah dua Orde tersebut, dan saat ini telah berubah menjadi sebuah Orde yang diharapkan akan mampu merubah Indonesia dengan lebih baik lagi, dan terkenal dengan Orde yang bernama Reformasi.
Sebuah pertanyaan mungkin ada dalam setiap benak Anak Negeri, apakah Era Reformasi telah merubah wajah Republik menjadi lebih baik dari Era sebelumnya, atau mungkin tidak jauh berbeda dari Era sebelumnya. Inilah sebuah pertanyaan yang jawabannya tergantung dari sudut mana kita menilai. Era Orde Lama, hampir seluruh Anak Negeri dari Sabang sampai Meroke baru menikmati secercah cahaya yang berasal dari sebuah kemerdekaan dengan mengorbankan jutaan  nyawa Demi Merah Putih.
Era Orde Baru, merupakan sebuah zaman atau Rezim yang mau tidak mau, diakui atau tidak, telah membawa Bangsa kita dalam kehidupan yang Gemah Ripah Loh Jinawi, toto tentrem Kertaraharja. Kita tidak kekurangan Pangan, bahkan kita menjadi salah satu Negara yang sangat kaya dengan limpahan hasil pertanian maupun  perkebunan, hingga dikenal dengan nama swa sembada sekaligus terkenal juga dengan  Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Namun apakan di Era Reformasi kita benar-benar  telah  merasakan sebuah perubahan yang berarti ? Memang perubahan telah banyak terjadi. Dari mulai berkembangnya Tehnologo dan informasi, bahkan setiap Anak Manusia memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan ekspresi yang selama Orde sebelumnya selalu terkekang dan dihantui rasa ketakutan. Namun apakah hanya cukup sampai disitu ?...toh pada kenyataannya, Era Reformasi banyak nyawa melayang dengan berbagai alasan dan kepentingan berbeda, terjadinya keributan dan perkelahian antara TNI/Polri yang dimasa Orde Lama dan Baru saling bersatu bahu membahu demi Indonesia. Korupsi yang pada masa Orde Baru hanya dilakukan oleh sekelompok yang dikenal dengan Istilah Keluarga Cendana, toh pada saat ini Korupsi tidak hanya dilakukan oleh segolongan Orang tertentu saja, tetapi bahkan berkelompok hingga dilakukan oleh Pejabat Negara dari tingkat Mentri, Anggota Dewan, Gubernur, Bupati hingga level terbawah, yaitu seorang Kuwu. Lantas apa yang kita harapkan dari perubahan tiga Orde ini…sebuah pertanyaan yang harus dilakukan oleh Pemerintah dan para pemangku kepentingan, jangan hanya sesumbar dan berteriak akan membela kepentingan Rakyat dikala masa kampanye dengan harapan dirinya dapat terpilih, sementara, setelah tujuannya tercapai, Rakyat hanya dijadikan Boneka dan Kambing Congek…Kita ini kerap menjadi Bangsa Pendendam,,,kita menghujat Era Orde Lama hingga Orde Baru, bahkan kita kadang tidak mengakui keberhasilan yang dilakukan oleh Pemimpin dimasa Orde Baru maupun Orde lama. Kita merasa malu untuk mengatakan, Bahwa Orde sebelumnya memiliki kelebihan yang dirasakan secara langsung oleh seluruh Bangsa Indonesia…Kita hanya gemar mengorek sisi kelam dan kekurangannya, sementara saat ini kita merasa bahwa Era Reformasi merupakan Era yang terbaik, walau pada kenyataannya tidak seperti harapan yang diharapkan para penggagas terjadinya sebuah Era yang bernama Reformasi. Janganlah kita menjadi Bangsa Pendendam dan hanya membenarkan diri kita tanpa mau menerima kelebihan yang dimiliki orang lain….Apakah Ini Makna Reformasi….

23 Nov 2018

Akibat Hujan Lebat Rumah Warga Desa Munjul Ambruk


Astanajapura. SC – Kesedihan menyelimuti salah seorang Warga Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, dikarenakan Rumahnya ambruk akibat curah Hujan yang sangat deras. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 19/11/2018. Akibat peristiwa tersebut, Watniah, 49 Tahun Warga Dusun 01 Blok Manis, Desa Munjul, harus tinggal sementarara di Ruang Pos Yandu Desa setempat. Peristiwa tersebut mendapat perhatian Khusus dari Pemerintahan Desa Munjul, seperti yang disampaikan Kuwu Desa Munjul, Chaerudin,kepada Suara Cirebon, Kamis, 22/11/2018 saat meninjau Lokasi kediaman Ibu Watniah  “ kami dari Pemerintahan Desa akan berusaha semaksimal mungkin mengusahakan kepada Dinas Sosial maupun Instansi terkait lainnya, agar memberikan Bantuan terhadap Warga yang terkena Musibah, karena memang Warga kami sangat membutuhkan perhatian dan bantuan, untuk sementara waktu, kami menganjurkan kepada pemilik rumah untuk tinggal sementara di Kantor atau Ruangan Pos Yandu yang letaknya berdampingan dengan kediamannya, hal itu untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diharapkan “ ungkapnya. Sementara itu Watniah istri dari Jaelani yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan, sangat berterimakasih atas Perhatian Pemdes Munjul “ kami sangat berterimakasih atas perhatian Pak Kuwu, namun harapan kami agar Pemerintah memberikan bantuan kepada kami untuk memperbaiki Rumah yang ambruk akibat terjangan Hujan, supaya Rumah kami kembali dapat ditempati dengan aman “ ungkap Wanita paruh baya yang memiliki 10 putra-putri penuh harap.  Senada hal tersebut disampaikan Anggota Bhabinsa Koramil Astanajapura, Serda Nur Khalim, yang hadir meninjau lokasi tersebut, dirinya mengharapkan, agar Pemerintah memberikan perhatian Khusus terhadap Warga yang terkena musibah  “ kami berharap, pihak Pemerintah Desa maupun Dinas terkait untuk sesegera mungkin memberikan bantuan kepada Keluarga Korban, dalam bentuk perbaikan Rumah, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan, kasihan jika harus berlama-lama diam di Ruang Pos Yandu “ ungkap Nur Khalim.  ( Ags )
n oleh seluruh Lapisan Masyarakat “ pungkas Lilis.  ( Ags )