R. Agus Syaefuddin ( Wartawan Suara Cirebon ) |
Sejak saat ini bahkan beberapa Bulan yang lalu, Masyarakat
kita telah disajikan berbagai Tontonan maupun pemberitaan, baik Melalui
Televisi, Radio, Surat Kabar maupun Sosial Media yang kian hari kian akrab
dalam hampir setiap kehidupan Manusia.
Keakraban dan perkembangan Kebabasan Informasi merupakan salah satu
kemajuan suatu Bangsa, yang walaupun tidak sedikit menimbulkan efek negative
akibat hadirnya kebasan Informasi . Bangsa kita konon telah terkungkung sekian
lamanya akibat Orde yang berbeda, sejak Orde lama, Orde Baru hingga saat ini
yang akrab ditelinga dan kehidupan kita dengan nama Orde Reformasi . Orde Lama
merupakan salah satu masa yang hampir
disetiap sudut kehidupan selalu didengungkan teriakan Kemerdekaan dengan semboyan Hidup
atau Mati. Setelah dilalui Era yang penuh dengan ketakutan karena menuju
kemerdekaan, maka berubahlah memasuki Era Orde Baru, yang konon merupakan Era
dimana Republik kita gencar melakukan pembangunan disegala bidang, dan terkenal
dengan semboyan Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun. Masa Orde Baru
merupakan masa keemasan Bangsa Indonesia dalam sector pangan dan pertanian,
walaupun banyak yang mengatakan sebuah masa yang sangat akrab dengan Istilah
KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Hingga Akhirnya, hampir seluruh Penjuru
Negeri, Anak muda, Dewasa, Tua, Terpandang, Terpelajar, Wanita, Pria dan bahkan
yang tidak mengerti apa-apa secara bersama-sama meneriakan adanya sebuah
perubahan dengan cara melengserkan Presiden yang telah puluhan Tahun Memimpin
Negeri yang bernama Indonesi, hingga akhirnya, hilanglah dua Orde tersebut, dan
saat ini telah berubah menjadi sebuah Orde yang diharapkan akan mampu merubah
Indonesia dengan lebih baik lagi, dan terkenal dengan Orde yang bernama
Reformasi.
Sebuah pertanyaan mungkin ada dalam setiap benak Anak
Negeri, apakah Era Reformasi telah merubah wajah Republik menjadi lebih baik
dari Era sebelumnya, atau mungkin tidak jauh berbeda dari Era sebelumnya.
Inilah sebuah pertanyaan yang jawabannya tergantung dari sudut mana kita
menilai. Era Orde Lama, hampir seluruh Anak Negeri dari Sabang sampai Meroke
baru menikmati secercah cahaya yang berasal dari sebuah kemerdekaan dengan
mengorbankan jutaan nyawa Demi Merah
Putih.
Era Orde Baru, merupakan sebuah zaman atau Rezim yang mau
tidak mau, diakui atau tidak, telah membawa Bangsa kita dalam kehidupan yang
Gemah Ripah Loh Jinawi, toto tentrem Kertaraharja. Kita tidak kekurangan
Pangan, bahkan kita menjadi salah satu Negara yang sangat kaya dengan limpahan
hasil pertanian maupun perkebunan,
hingga dikenal dengan nama swa sembada sekaligus terkenal juga dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Namun apakan di Era Reformasi kita benar-benar telah
merasakan sebuah perubahan yang berarti ? Memang perubahan telah banyak
terjadi. Dari mulai berkembangnya Tehnologo dan informasi, bahkan setiap Anak
Manusia memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan ekspresi yang selama
Orde sebelumnya selalu terkekang dan dihantui rasa ketakutan. Namun apakah
hanya cukup sampai disitu ?...toh pada kenyataannya, Era Reformasi banyak nyawa
melayang dengan berbagai alasan dan kepentingan berbeda, terjadinya keributan
dan perkelahian antara TNI/Polri yang dimasa Orde Lama dan Baru saling bersatu
bahu membahu demi Indonesia. Korupsi yang pada masa Orde Baru hanya dilakukan
oleh sekelompok yang dikenal dengan Istilah Keluarga Cendana, toh pada saat ini
Korupsi tidak hanya dilakukan oleh segolongan Orang tertentu saja, tetapi
bahkan berkelompok hingga dilakukan oleh Pejabat Negara dari tingkat Mentri,
Anggota Dewan, Gubernur, Bupati hingga level terbawah, yaitu seorang Kuwu.
Lantas apa yang kita harapkan dari perubahan tiga Orde ini…sebuah pertanyaan
yang harus dilakukan oleh Pemerintah dan para pemangku kepentingan, jangan
hanya sesumbar dan berteriak akan membela kepentingan Rakyat dikala masa
kampanye dengan harapan dirinya dapat terpilih, sementara, setelah tujuannya
tercapai, Rakyat hanya dijadikan Boneka dan Kambing Congek…Kita ini kerap
menjadi Bangsa Pendendam,,,kita menghujat Era Orde Lama hingga Orde Baru,
bahkan kita kadang tidak mengakui keberhasilan yang dilakukan oleh Pemimpin
dimasa Orde Baru maupun Orde lama. Kita merasa malu untuk mengatakan, Bahwa
Orde sebelumnya memiliki kelebihan yang dirasakan secara langsung oleh seluruh
Bangsa Indonesia…Kita hanya gemar mengorek sisi kelam dan kekurangannya,
sementara saat ini kita merasa bahwa Era Reformasi merupakan Era yang terbaik,
walau pada kenyataannya tidak seperti harapan yang diharapkan para penggagas
terjadinya sebuah Era yang bernama Reformasi. Janganlah kita menjadi Bangsa
Pendendam dan hanya membenarkan diri kita tanpa mau menerima kelebihan yang
dimiliki orang lain….Apakah Ini Makna Reformasi….