R.Agus . S ( Ketua DPP LSM BIN )
Dalam beberapa hari
ini, kita dihadapkan dengan berbagai
rintangan dan problematika sebagai
sebuah bangsa. Di mana, berbagai gejolak timbul tenggelam yang terkadang
disusupi isu agama.
Televisi kita juga
banyak mempertontonkan kebodohan orang-orang pintar. Mereka bodoh, karena
terlalu mengikuti hasrat mereka untuk memainkan bola liar yang membuat suasana
semakin kacau balau.bahkan terkesan dijadikan ajang tinju bebas tanpa pengadil.
Lidah-Lidah
mereka pedas, bahkan cenderung menghasut. Dalam beberapa tayangan, mereka
tampil manis dengan membawa-bawa nama Tuhan dalam ucapannya. Malah, ia
menuhankan dirinya dalam balutan kepentingan politik yang justru mencampakkan
kondisi bangsa. Seharusnya, tak usah membawa nama-nama Tuhan, kalau hanya untuk
sekadar memuaskan syahwat politik semata. Dan Membenarkan sesuatu yang belum
tentu kebenarannya.
Ada
sebuah Dialog yang diciptakan dalam sebuah perpolitikan Negeri “Pak, kenapa selalu ada nama Tuhan disebut-sebut dalam kampanye?
Apakah, Tuhan ikut dalam mendukung pasangan calon?” Sang bapak menatap tajam
sembari berkata, "Pertanyaanmu adalah pertanyaanku juga. Gelisahmu adalah
gelisahku juga. Kecemasamu adalah kecemasanku juga, wahai muridku."
Lalu,
kini kita harus bertanya pada siapa? Pilkada sudah memakan waktu yang lama. Celakanya, tak
ada pendidikan politik satu pun yang kita temukan dalam durasi lama itu. Malah
yang kita temui hanyalah dikotomi berdasarkan nama Tuhan.
Apakah
Tuhan juga akan dibawa dalam 2019 nanti? Entahlah. Hanya mereka yang bersyahwat
yang tahu apa yang bakal mereka lakukan untuk berkuasa.
Harapan
Anak Buyut..semoga hal terendah tersebut tidak tertular di Tanah Kelahiran Kanjeng Sinuhun. Para Pemain Opera Perpolitikan dan sang Dalang yang Duduk di
Kursi Singgasana, diharapkan membuang ambisi kekeuasaannya jika hanya untuk
menciptakan Generasi Muda yang mengagungkan Nama Tuhan demi kepentingan Pribadi
dan golongan. Jangan sampai kemarahan dan kekecewaan Rakyat tersalurkan lewat
Istighosah yang meminta kepada Tuhan sejatinya Tuhan..agar para dagelan
Politikus atau apapun namanya, dibinasakan dari muka bumi, Tanah Kelahiran sang
Pembawa Kebenaran.