4 Jan 2018

Ribuan Masyarakat Desa Sumurkondang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Foto : Kuwu Desa Sumurkondang, bersama Habib Miqdad Baharun dan Masyarakat setempat

Karangwareng, SC – Memperkokoh dan meningkatkan kualitas keimanan, tercermin dari antusiasnya Masyarakat Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, dalam melestarikan tradisi Islami, salah satunya dengan memperingati Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW . ( Sabtu. 23/12/2017 ) Hal tersebut disampaikan oleh Kuwu Desa Sumurkondang, Heriyanto. SE kepada SC  “ Acara Peringatan Maulid Nabi ini, diharapkan mampu untuk mempererat silaturahmi antar sesama, selain itu membentengi generasi muda dengan Ahklak dan prilaku yang Islami, dan hal ini sebagai wujud, Bahwa Ummat Islam adalah Ummat yang cinta damai dan kasih sayang “ ungkapnya. Sebelum Acara tersebut dimulai, Masyarakat Desa Sumurkondang menggelar arak-arakan Pawai obor mengelilingi Desa setempat, dan berakhir dihalaman Kantor Desa Sumurkondang. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diisi Pengajian umum dan Ceramah keagamaan oleh Habib Miqdad Baharun. Acara yang digelar sejak sore hingga malam Hari tersebut tetap dipadati oleh ribuan Masyarakat setempat, bahkan salah seorang Warga yang tidak bersedia dicantumkan identitasnya menuturkan kepada SC “ kami selaku Masyarakat Desa Sumurkondang, sangat Bangga dan merasa senang dengan digelarnya Acara Peringatan Maulid Nabi ini dengan begitu meriahnya, dan harapannya, Peringatan-peringatan hari Islam lainnya pun tidak kalah meriahnya “ ungkapnya.  Bahkan Kuwu Desa Sumurkondang, menuturkan lebih lanjut  “ Kebanggaan kami sebagai Warga Sumurkondang, adalah tercermin dari membeludaknya warga yang turut mendengarkan tauziyah penuh kekhusuan, dan ini sebagai salah satu bukti, bahwa Warga kami sangat peduli dengan pembekelan Aklak yang Islami sebagai sarana pembelajaran dan pembimbing bagi dirinya sendiri, Keluarga dan Orang lain “ pungkas Kuwu Muda ini mengakhiri perbincangan dengan SC  ( Ags )

2 Des 2017

Hak Untuk Memperoleh Pelayanan Kesehatan Dikebiri dengan hadirnya BPJS

R.Agus Syaefuddin
Dilihat dari segi hukum dalam arti baik sebagai adil, sebagai peraturan perundang-undangan, maupun sebagai hak, pada asasnya bila dikaitkan dengan hak- hak dasar yang telah melekat pada diri manusia sejak lahirnya, hukum kesehatan, pada asasnya bertumpu pada dua hak manusia yang asasi. Dasar yang pertama ialah hak atas pemeliharaan kesehatan (the right to healthcare), dan yang kedua ialah hak untuk menentukan nasib sendiri (the right to self-determination atau zelfbeschikkinggrecht).

Dari kedua dasar tumpuan hukum kesehatan itu apabila kita berbicara dan membahas hukum kesehatan, kita tidak dapat melepaskan diri dari hak manusia dalam kesehatan. Hak dasar manusia atau lebih lazim dikenal sebagai hak asasi manusia bertolak dari suatu ide yang tidak kalah modernnya dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi pada abad kedua puluh yang pada asasnya adalah untuk mencapai tujuan pokok dari hidup manusia.
Dalam hubungannya dengan hukum kesehatan, hak atas pemeliharaan- perawatan medis yang merupakan hak asasi manusia ini terdapat dasarnya dalam pasal 25  Tahun 1948, yang antara lain isinya adalah sebagai berikut;
1. Setiap orang berhak mendapat  pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya, juga jaminan ketika menganggur, sakit, cacat, menjadi janda, usia lanjut atau kekurangan nafkah yang disebabkan oleh hal-hal yang di luar kekuasaannya.
2.  Ibu dan anak-anak berhak mendapat perawatan yang baik. Semua anak-anak baik yang dilahirkan di dalam maupun di luar perkawinan, harus mendapat perlindungan sosial yang sama.
Pada asasnya hubungan antara tenaga kesehatan pasien dalam transaksi terapeutik itu bertumpu pada dua macam hak asasi yang merupakan hak dasar manusia, yaitu hak untuk menentukan nasib sendiri (the right to self determination) dan hak atas informasi (the right to information) dan hak atas informasi (the right to information).
Melihat dari apa yang terkandung dalam uraiyan diatas, maka dengan hadirnya sebuah program dari Pemerintah yang bernama BPJS atau apapun bentuknya, dengan dalih menciptakan Manusia yang peduli sesama dengan cara bergotong royong atau dengan kata lain membayar premi atau iuran Bulanan. Maka Hak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang seharusnya menjadi tanggungan Pemerintah pudar sudah, karena Semua Warga Negara diharuskan membayar Iuran bulanan yang dikemas dalam Kartu yang bernama BPJS. Yang lebih menyedihkan, bukan saja pola BPJS yang kerap kali menimbulkan permasalahan, tidak sedikit pula Warga Miskin yang harus menderita, karena diwajibkan untuk mengikut sertakan seluruh keluarganya dalam program tersebut, sedangkan untuk mencukupi kebutuhannya saja sudah sangat memberatkan, ditambah lagi harus membayar iuran Bulanan BPJS. Kewajiban Pemerintah adalah Hal yang mutlak, bukan menjadikan sebuah Produk berdalih Gotong Royong, hingga menghilangkan Kewajiban Pemerintah dalam melindungi seluruh Warganya dalam bidang Pelayanan Kesehatan.

22 Nov 2017

Jangan Rendahkan Kami Dengan PAKAIYAN BEKAS

R.Agus Syaefuddin
Sangat disayangkan, tindakan yang dilakukan oleh salah satu Perusahaan yang menyandang nama sangat besar, bahkan tergabung dalam sub kontraktor perusahaan Mega Peroyek (PLTU ) Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berlokasi diantara dua Kecamatan. Yaitu Kecamatan Mundu dan Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Betapa tidak. Perusahaan yang bernama PT Hyundai Engineering & Construction melakukan kewajibannya dalam hal CSR dalam bentuk Pembagian Pakaiyan bekas. Hal ini tentu terasa sangat merendahkan Warga dan Martabat Masyarakat sekitar. Bahkan kekecewaan tersebut dipaparkan Oleh Kuwu Desa Kanci, yang Lokasinya sangat berdekatan dengan Perusahaan Mega Proyek tersebut. Lantas pertanyaannya, apakah layak dan pantas, sebuah Perusahaan sebesar Hyundai Engineering & Construction melakukan kewajibannya dengan menyalurkan Pakaiyan bekas, walaupun pakaiyan tersebut masih layak pakai. Dalam kekecewaanya, terurai sebuah kata “Jangan rendahkan Kami “ padahal sudah sangat jelas, ketentuan

CSR (Corporate Sosial Responbility) adalah suatu mekanisme sebuah perusahaan untuk secara sadar mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi dan interaksinya dengan stakehilder yang melampaui tanggung jawab sosial khususnya di bidang hukum.
Secara sederhanya, CSR adalah sebuah konsep dan tindakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap sosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan tersebut berdiri.
Seperti dengan melaksanakan suatu kegiatan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau penduduk sekitar, menjaga lingkungan sekitar, memberikan beasiswa pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu, membangun fasilitas umum, dan memberikan bantuan berupa dana ataupun kebutuhan pokok untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
 Pada dasarnya CSR adalah bentuk tanggung jawab sebuah perusahaan terhadap stakeholder atau pemangku kepentingan. Menurut para ahli, CSR memiliki 3 definisi, yakni :
1.    Melakukan tindakan sosial, termasuk di dalamnya adalah kepedulian terhadap lingkungan hidup yang diharuskan dalam peraturan perundangan-undangan.
2.    Komitmen usaha yang dilakukan secara etis, beroperasi secara resmi, serta dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi yang di iringi dengan peningkatan kualitas hidup karyawan termasuk keluarganya, komunitas lokal, serta masyarakat luas.

3.    Komitmen bisnis untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal, serta masyarakat luas dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.

CSR PT. Hyundai Engineering & Construction Disayangkan Kuwu Desa Kanci


Foto : Kuwu Desa Kanci ( Lilis. S ) diruang kerjanya
Suara Cirebon – Beberapa Hari yang lalu, PT. Hyundai, yang merupakan salah satu Sub Kontraktor PLTU Kanci, Kab. Cirebon. Membagikan Bantuan Berupa CSR dalam bentuk Pakaiyan bekas.  Dengan adanya hal tersebut, membuat Kuwu Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon , Lilis. S  merasa Kecewa dan bahkan terkesan dilecehkan  ‘’ saya selaku Kuwu Desa Kanci, sangat menyayangkan dan merasa kecewa dengan tindakan PT. Hyundai Engineering yang membagikan Pakaiyan bekas untuk warga kami yang dikemas dalam Program CSR. Hal tersebut karena dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit terhadap warga kami, walaupun mungkin Masyarakat kami masih banyak yang tidak mampu, tetapi bukan berarti harus menerima bantuan berupa pakaiyan bekas, mungkin lebih baik program CSR nya berupa program pembangunan Desa atau hal lainnya yang bersifat peningkatan perekonomian Warga’’ tegasnya.  Bahkan lebih lanjut. Dirinya sangat menyayangkan kurangnya komunikasi antar semua pihak yang menerima bantuan tersebut ‘’ terus terang, jika saja dari awal kami menerima informasi adanya pembagian pakaiyan bekas dari PT. Hyundai, tentunya dengan tegas kami akan menolaknya. Dan sekali lagi kami tegaskan, pakaiyan yang telah diterima oleh Kader kami. Tidak akan dibagikan kepada Warga Desa, karena saya sangat khawatir akan kesehatan warga. Makanya saya sangat berharap, adanya jalinan komunikasi yang baik, antara Pemdes, Pihak Hyundai atau siapapun yang akan menggelontarkan Program dengan tujuan demi Masyarakat ‘’ pungkas Kuwu Lilis mengakhiri perbincangan dengan Sc diruang kerjanya ( Kamis 16-11-2017 ) ( Ags )


21 Okt 2017

SMP Al-Ikhlas Buntet Pesantren Ditengah Berdirinya Gedung Megah


Cirebon, Indomedia – Ironis dan sangat memilukan, kata itu yang mungkin pantas dirasakan oleh pengelola SMP Al-Ikhlas, Buntet Pesantren, Kec. Astanajapura, Kab. Cirebon. Betapa tidak, keberadaan SMP Al-Ikhlas yang sudah berdiri sejak Tahun 2000 dan berada ditengah Kemashuran Pondok Buntet Pesantren, kondisinya sangat memperihatinkan, dan terkesan terpinggirkan.  Keluh kesah tersebut disampaikan oleh Kepala SMP Al-Ikhlas, saat melakukan wawancara dengan Awak Media diruang Kerjanya ( 18-10-2017 ) H. Abdul Wachid. S.Ag , menuturkan  “ kami sangat sedih melihat kondisi Geduang Kelas yang sangat tidak memadai, bahkan salah satu ruangan sudah tidak dapat dipergunakan, karena kondisinya sangat memperihatinkan, hal tersebut sebenarnya sudah sering kali kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan, namun sampai saat ini keinginan kami untuk dapat melakukan Perbaikan Sarana dan parasarana tersebut belum juga bisa diwujudkan “ ungkapnya.  Sementara, keberadaan SMP Al-Ikhlas itu sendiri berada tidak jauh dari Lembaga Pendidikan lainnya yang ada di lingkup Pesantren Buntet.  Tentunya ini sangat memilukan, terkesan ada ketidak adilan yang dirasakan oleh Pengelola SMP Al-Ikhlas.  Lebih Lanjut, Kepala SMP Al-Ikhlas menuturkan “ mungkin ini sudah sesuai dengan namanya, yaitu Ikhlas, namun tentunya kami pun memiliki Hak untuk sama-sama diperhatikan oleh Insan Pendidikan, kami ingin menciptakan mutu Pendidikan yang secara Maksimal, namun semua itu bisa terwujud dengan adanya Sarana dan prasarana yang memadai, sedangkan saat ini, kami hanya mampu menampung Siswa Didik dari Kelas 7 sampai Kelas 9 tidak lebih dari 200 Anak, karena keterbatasan dan kondisi Gedung belajar yang tidak layak “ tutur H. Abdul Wachid.  Inilah mungkin salah satu ketidak adilan dalam Dunia Pendidikan, atau mungkin karena Sekolah tersebut tidak menyertakan simbul seperti Sekolah lainnya, semisal NU atau Muhammadiyah dan Simbul lainnya. Namun terlepas dari itu semua, sudah semestinya, Instansi terkait memperhatikan kondisi Sekolah yang semestinya mendapat perhatian khusus, terlebih, Sekolah tersebut, keberadaannya sangat berdekatan dengan kemegahan Sekolah lainnya yang ada di Buntet Pesantren. ( Ags )

Aku dan Sandal japit


Penulis : R.Agus Syaefuddin  ( Aktifis DPP LSM BIN )

Keselarasan dalam hidup dan penilaiyan terhadap sesuatu yang bersifat Fana, merupakan satu persamaan yang berbeda karena dibedakan oleh status dan yang dinamakan mertabat seseorang. Betapa rendah dan tata nya sepasang sandal japit…Hanya dipakai oleh kalangan bawah, karena alasan Harganya yang murah, dan hanya sebagai penghias yang posisi tetapnya di depan sebuah Toilet atau Jamban.  Sementara, keberadaan dan posisi Pantofel, yang terpandang sangat beraneka jenis dengan Bandrol Harga yang bisa mencapai Jutaan Rupiah, seakan keberadaannya sangat tinggi dan Muliya…Pantofel berada diperkantoran dan gedung tinggi menjulang…keluar dari mobil mewah dengan hamparan karpet merah.  Lantas apakah benar, seorang Manusia dihargai hanya karena kepintaran dan kekayaannya…sementara Sendal Japit dan Pantofel , mampu membedakan kedudukan seseorang, bahkan pandangan kita pun kerap merendahkan seseorang yang hanya memakai alas kaki yang bernama Sandal Japit,  sementara tidak sedikit dari kita akan membungkukan badan bahkan rela menyembah jika melihat seseorang yang memakai Pantofel…inilah Hidup dan kehidupan.  Namun betapa kagetnya kita, manakala sepasanga sandal japit mampu masuk kesebuah Gedung atau bahkan Hotel berbintang lima, yang menggunakan aturan dan pengamanan yang sangat super ketat..sementara ada seseorang yang masuk dengan pakaiyan necis dan sepasang Sepatu Pantofel, tertahan hingga tidak bisa memasuki Gedung atau Hotel tersebut..lantas kita berusaha mencari apa gerangan yang sebenarnya terjadi..seorang Necis yang memakai Sepatu Pantofel, ternyata hanyalah seorang Supir Pribadi dari salah seorang Jutawan kaya raya…namun mengapa, Seseorang yang hanya menggenakan sepasang sandal japit, dengan mudahnya bisa memasuki Gedung atau Hotel yang sangat mewah dengan kualitas pengamanan yang sangat ketat…ternyata, sepasang Sandal Japit tersebut, dipakai oleh seseorang yang berpenampilan biasa, namun dia adalah Sosok yang sangat dikenal, dan semua kalangan tahu, bahwa dialah seorang konglomerat, sekaligus Majikan dari seorang Supir Necis yang memakai sepasang sepatu Pantofel..kita Baru sadar, bahwa Mahal dan murahnya sesuatu bukan dinilai dari Harga, namun dari siapa yang memakainya..dan kita baru sadar, penghargaan tersebut tidak dinilai dari apa yang kita kenakan, ..namun dari siapa yang mengenakannya…inilah Hidup..Simbul Sendal Japit dan Sepatu Pantofel, hanyalah sebuah kias untuk kita, agar dapat melihat segala sesuatu bukan hanya sebatas yang kita lihat…nyatanya…semahal apapun Sepatu Pantofel…dan semurah apapun Sepasang Sandal japit…keduanya hanyalah sebuah alas kaki untuk kita, agar tidak merasa sakit jika berjalan diatas kerikil, dan tidak merasa panas jika berjalan diatas Aspal atau trotoar…Lantas…apakah Aku akan merasa Aku, jika Aku bukanlah Apa-apa….