.Cirebon-Indomedia. Menindaklanjuti tuntutan Warga Astanajapura, yang sempat
menggelar aksi Demo di Depan Kantor TOL Kanci-Pejagan ( PT. Semesta Marga
Raya-Red ) 20/04-2017. Maka pada Hari Jum’at
21/04/2017, Perwakilan PT. SMR melakukan mediasi yang bertempat di Kantor Polisi Sektor
Astanajapura. Dalam mediasi yang difasilitasi oleh Polres Cirebon, melalui
Kapolsek Astanajapura, dihadiri oleh beberapa perwakilan Warga dan Kepala
Cabang PT. SMR / Tol Kanci Pejagan. Dalam
media si tersebut, disepakati, bahwa pihak Tol akan memenuhi tuntutan Warga
yang tertera dalam isi Surat Pernyataan, yang disaksikan langsung oleh Kapolsek
Astanajapura, AKP.Subagyo. SH. Yang salah
satu isi pernyataan tersebut adalah pihak SMR akan melakukan keterbukaan
informasi, khususnya dalam perekrutan tenaga kerja, yang mengutamakan Warga
pribumi. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala Cabang SMR, Ir. Zulmarhyan Iskandar “kami akan melakukan yang terbaik terhadap
Warga sekitar, dan bukan saja sebatas rekrutmen tenaga kerja, namun kamipun
akan melakukan berbagai kegiatan, seperti memberikan bantuan Rutilahu dan pemeliharaan
Jalan sekitar, hal ini sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku pengelola Jalan
Tol, dan kedepan. Kami akan selalu melakukan evaluasi yang intinya demi
memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi “ ungkap Zulmarhyan. Sementara itu, Kapolsek Astanajapura, AKP.
Subagyo. Sangat merespon dan mengapresiasi pertemuan antara pihak Pengusaha dan
Masyarakat Astanajapura “ inilah yang
saya suka dari Warga Astanajapura, walau menuntut sesuatu atau Hak, namun
dilakukan dengan cara arif dan tidak mengedepankan emosional, Demo atau unjuk rasa adalah Hak semua Warga,
asalkan tidak anarkis, dan kami bersyukur, akhirnya keduabelah pihak telah mendapat sesuatu yang
mufakat, semoga kedepannya segala yang telah disepakati bersama dapat
dilaksanakan dengan baik ‘’ ungkap AKP. Subagyo. Sementara itu, menurut salah seorang
perwakilan Warga, Agus, menyambut baik dengan telah dibuatnya Surat Pernyataan
antara Warga dan pihak Pengusaha ‘‘inilah
hasil dari Mediasi yang difasilitasi Kapolsek Asjap, memang pada awalnya kami
menginginkan Mediasi ini dilaksanakan di Kantor Desa Astanajapura, namun karena
berbagai pertimbangan, maka Mediasi dilaksanakan di Mapolsek Asjap, tetapi
semua itu tidak masalah, pada intinya kami hanya menginginkan pihak Pengusaha
atau SMR lebih mengutamakan kearifan Lokal, dan Alkhamdulillah kainginan kami
dapat terealisasi, semua ini kami lakukan demi Masyarakat, bukan kepentingan
pribadi. Dengan telah ditandatanganinya Surat Pernyataan tersebut, maka kami
atas nama Masyarakat mengucapkan terimakasih, baik terhadap pihak pengusaha,
maupun jajaran Kepolisian dalam hal ini, Kapolsek Astanajapura dan semua pihak
yang telah mendukung aksi kami “ terang, Agus , perwakilan Warga
Astanajapura. ( Ags )
23 Apr 2017
14 Apr 2017
PRESIDEN JOKO WIDODO KUNJUNGI PESANTREN BUNTET CIREBON
07.37
No comments
Cirebon-Artha
Media. Presiden Republik Indonesia, Joko
Widodo beserta rombongan mengunjungi Pesantren Buntet. Desa Mertapadakulon. Kec. Astanajapura. Kab. Cirebon ( 13/04-2017 ) kunjungan Presiden
RI ini, selain dalam Rangka Memperingati Khaul
Sesepuh Pesantren Buntet, juga sekaligus meresmikan Sekolah berbasis
Sariah yang berlokasi di Pesantren Buntet.
Masyarakat Kec. Astanajapura, khususnya Warga Desa Mertapada dan
santriwan-santriwati Pesantren buntet, sangat antusias menyambut kedatangan
orang nomor satu di Republik ini. Bahkan tidak sedikit Warga yang saling
berdesakan hanya untuk menyalami Presiden Joko Widodo dan mengabadikan momen
tersebut. Keberadaan Presiden karismatik ini sangat dinantikan kehadirannya
sejak lama, bahkan perjalanan Presiden beserta rombongan sedikit tersendat,
karena Warga sekitar yang dilalui oleh Presiden sudah menanti dan berbaris
disepanjang Desa Kanci hingga rombongan
Presiden memasuki tempat dilaksanakannya Acara ( Pesantren Buntet- Red ) ( Ags )
10 Apr 2017
Asjap bebas dari Galian C Hanya isapan jempol
06.50
No comments
Cirebon-Artha Media. Beberapa Bulan yang lalu, Masyarakat dan Lembaga yang ada di Kecamatan Astanajapura-Kabupaten Cirebon, melakukan penutupan dan penolakan keberadaan Galian C yang berlokasi di Blok Cimarati, Desa Buntet. Hal tersebut dilakukan oleh Himpunan Masyarakat dan Lembaga yang peduli akan dampak lingkungan, disebabkan di Kecamatan Astanajapura tidak diperbolehkan berdirinya atau beroperasinya Galian dengan alasan apapun. Sejalan dengan keinginan Warga akan penolakan Galian tersebut, Kuwu Desa Buntet dan Camat Astanajapura mendukung gerakan Warga yang menolak beroperasinya Galian C yang berada di Cimarati. Namun ironisnya, saat ini telah beroperasi kembali Galian yang berlokasi di Desa Munjul-Kec. Astanajapura-Kab. Cirebon. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Artha Media melakukan investigasi bersama beberapa tokoh Pemuda Astanajapura. Menurut salah seorang tokoh pemuda Astanajapura, Deden, menuturkan kepada Artha Media, bahwa pihaknya sangat menyayangkan kembali beroperasinya aktifitas galian “kami sangat menyayangkan di Wilayah Kecamatan Astanajapura, kembali beroperasi Galian, padahal saat kami melakukan penutupan Galian yang berlokasi di Cimarati, menurut Camat Astanajapura, di Kecamatan Astanajapura tidak diperbolehkan adanya Aktifitas Galian dengan dalih apapun, tapi nyatanya ini malah ada galian yang baru, kami sangat khawatir, karena dengan adanya Galian, maka dampaknya terhadap warga Kanci, sebelum adanya galian, warga Kanci tidak pernah kebanjiran, tetapi setelah di Desa Munjul ada galian, kami Warga Kanci kerap sekali kebanjiran, ini disebabkan aliran air melalui sungai Ciwado akan mengarah ke Desa Kanci “ ungkap Deden. Sementara itu menurut Ketua LSM GEMPAl ( Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan ) Mamat, menegaskan, bahwa pihaknya akan melayangkan Surat kepada Instansi terkait dan yang berkopenten di Kab. Cirebon “ kami dengan tegas menolak keberadaan Galian yang ada di Kec. Astanajapura, karena selain dampaknya sangat membahayakan lingkungan sekitar, juga aturan sudah jelas, kalau di Kecamatan Astanajapura tidak diperbolehkan adanya kegiatan galian. Kami dalam waktu dekat akan melayangkan Surat kepada Anggota Dewan dan juga Bupati Kab. Cirebon. Jika Galian tersebut tetap berjalan, maka kami menduga ada permainan dan kong kalingkong yang dilakukan para pemangku kebijakan di Kabupaten Cirebon. Dan jika memang terbukti ada permainan, maka jalan terakhir yang kami lakukan adalah menurunkan Massa untuk menolak adanya Galian tersebut “ tegas Mamat, Ketua LSM Gempal. Dari hasil investigasi dan berbagai informasi yang diperoleh, aktifitas Galian tersebut sudah berlangsung kurang lebih dua bulan lamanya. Dan posisi Galian tersebut berada diantara Desa Munjul, tepatnya Blok Manis dan Desa Cipeujeh Kulon. Dan tanah yang dilakukanuntuk aktifitas penggalian tersebut, merupakan tanah titisara Desa. Saat ini aktifitas Galian dilakukan dengan pembukaan lahan dan pembuatan akses jalan untuk dilewati kendaraan Galian, yang nantinya kendaraan tersebut akan melewati jalan baru dan bermuara di PLTU yang berlokasi di Desa kanci dan sekitarnya. ( ags )
4 Apr 2017
Pelantikan Anggota BPD baru Desa mertapadawetan Diharapkan mampu merubah paradigma lama
16.53
No comments
Cirebon-Artha
Media. Hari Selasa 4/4-2017. Camat
Astanajapura melakukan pelantikan terhadap Anggota BPD Desa Mertapadawetan,
pride 2017-2023. Dengan telah dilaksanakannya Pelantikan Anggota BPD yang baru,
mampu menciptakan Pemerintahan Desa yang lebih baik dan transparan dalam
melaksanakan berbagai Program Desa sesuai tupoksi yang diemban.
Dalam
sambutannya, Camat Astanajapura, M.Iing Tadjudin, mengharapkan adanya
keselarasan dan kebersamaan visi dalam membangun Desa Mertapadawetan kearah
yang lebih baik “dengan telah
dilantiknya Anggota BPD yang baru, tentunya kita semua berharap, adanya
kerjasama yang baik dengan tujuan yang sama, yaitu menjadikan Desa
Mertapadawetan, semakin berkembang dalam berbagai hal, terlebih lagi adanya
kerjasama dan jalinan yang baik antara Perangkat Desa maupun Lembaga Desa
lainnya, kini sudah saatnya Desa Mertapadawetan berbenah demi untuk kemajuan
bersama “ senada dengan Camat, Kapolsek
Astanajapura, AKP. Subagyo, memberikan masukan dalam sambutannya, usai Acara
pelantikan BPD dilaksanakan “Mertapadawetan
ini, dalam masa transisi, bagaikan Anak Ayam tanpa induk, jika kita tidak
bersama-sama peduli dan merasa saling memiliki, maka harapan untuk menjadikan
Desa Mertapadawetan sebagai Desa berkembang, tentunya sangat sulit, oleh
karenanya, kami berpesan, seluruh jajaran Desa, dari mulai Kuwu. Perangkat Desa
dan Lembaga Desa lainnya, untuk secara bersama-sama menyatukan Visi Misi demi
memajukan dan memakmurkan Warga Desa dengan memberikan pelayanan terhadap warga
dengan baik dan meningkatkan profesional kinerja “tegas AKP. Subagyo. Sementara itu, dengan dilantiknya Anggota
BPD, diharapkan Pemerintahan Desa berjalan sesuai dengan tupoksi, hal tersebut
yang diharapkan oleh Pejabat Kuwu Desa Mertapadawetan, Sobadin, “kami sangat bersyukur dengan telah
dilaksanakannya pelantikan Anggota BPD ini, tentunya harapan kami, dengan telah
dilantiknya Anggota BPD, akan semakin baik roda pemerintahan di Desa
Mertapadawetan. Saya sebagai Kuwu, mengajak semua Lembaga Desa yang ada dan
Masyarakat keseluruhan untuk secara bersama-sama membangun Desa Mertapadawetan, baik dari segi
Ekonomi dan hal lainnya “ungkap Kuwu, Sobadin, menuturkan kepada Artha
Media. Berikut ini, nama-nama Anggota
BPD yang telah dilantik dan diambil Sumpahnya :
1. Akhmad Surojudin 2. Ikhsan
Suwardi 3, M.Romdoni 4. Ahmad Syatori 5. Muh, Sunaryo 6. Agus Subkhan 7. Maksum
8. Amad 9. Suratno. ( Ags )
3 Apr 2017
Momen Hari jadi Cirebon ke 535 HMP2 lakukan penanaman Pohon Bakau
07.16
No comments
Cirebon-Artha Media. Tak selalu mengisi Hari Jadi Cirebon dengan menyuguhkan beragam hiburan atau kegiatan yang bersifat hiburan semata, seperti salah satunya yang dilakukan oleh sekumpulan Anak Muda-mudi dan Mahasiswa Desa Pengarengan-Kec. Pangenan-kab. Cirebon. Generasi Muda ini mengisi Hari Jadi Kabupaten Cirebon yang ke 535 dengan melakukan penanaman pohon Bakau di Area atau pinggiran laut yang lokasinya berdekatan dengan pembangunan Mega Proyek PLTU tahap II dan III. Dari informasi yang disampaikan oleh Ketua HMP2 ( Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat Pengarengan ) Zaenudin Marjuki , menuturkan kepada Artha Media, bahwa betapa pentingnya dilakukan penanaman Pohon Bakau “salah satu manfaat penanaman pohon bakau adalah untuk menanggulangi abrasi dan penambahan Oksigen, semakin banyak pohon yang ditanam, semakin kokoh juga untuk menangkal terjadinya abrasi, selain itu juga untuk mengurangi panas global, dan kami selaku Pemuda dan Pemudi juga Mahasiswa, tentunya sangat berharap adanya perhatian dari Dinas terkait, dalam hal ini Kelautan maupun Dinas lainnya, untuk mendukung aksi kami, karena saat ini kami baru bisa menanam seratus pohon, itupun dana dan tenaga dilakukan secara Swadaya “ungkap…….penuh harap. Menyikapi adanya aksi yang dilakukan oleh muda-mudi Desa Pengarengan, Sekretaris BPD Desa setempat, Sumitra, sangat merespon dan memberikan dukungan penuh atas dilakukannya penanaman pohon bakau “ kami selaku Lembaga Desa, tentu menyambut baik apa yang dilakukan oleh Pemuda maupun pemudi di Desa kami, namun alangkah lebih baik lagi, jika acara penanaman tersebut mengikut sertakan Lembaga Desa yang ada, agar upaya yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu secara maksimal, yang pasti, kami akan mendukung apapun kegiatan kaum muda asalkan kegiatan tersebut positif dan demi kepentingan Masyarakat secara umum “ tutur, Sumitra. Mempertegas dukungannya. Dari pantauwan Artha Media, penanaman pohon yang dilakukan oleh puluhan Muda-mudi dan Mahasiswa ini berlokasi di Blok Pon Desa Pengarengan ( 2-04-2017 ) dihadiri oleh Beberapa Anggota BPD dan pengurus Karangtaruna setempat. “ sekali lagi kami selaku Masyarakat yang peduli dengan lingkungan, sangat mengharap adanya peran serta dan perhatian dari Dinas atau Instansi terkait, agar supaya peran serta kami sebagai Generasi muda benar-benar dapat bermanfaat bagi Masyarakat secara lebih luas lagi, karena tanpa adanya dukungan dari Dinas atau Lembaga yang peduli akan lingkungan, tentunya langkah kami tidak bisa maksimal “ ungkap…didampingi Sekretaris HMP2 Rendi Hermawan. ( Ags )
30 Mar 2017
Wanita Mengaku Ditipu, Bupati Cirebon Siap Tuntut Balik
- Bupati Cirebon, Jawa Barat, Sunjaya Purwadisastra dilaporkan atas
dugaan penipuan oleh perempuan yang diklaim sangat dekat dengannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com,
perempuan bernama Elly Endriyanti (34) yang beralamat di Blok Sigobang, RT 05
RW 01, Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, pada 23 Maret
2017, membuat laporan ke Polresta Cirebon bernomor
STPL/304/III/2017/JBR/Cirebon Kota.
Kasus tersebut bermula saat ayah Elly Endriyanti, Juladi (54), datang ke pendopo rumah dinas Bupati Cirebon Sunjaya untuk menanyakan dan menagih janji saat ia menjadi tim sukses. Janji yang diberikan Sunjaya, Elly akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.
Namun saat datang ke pendopo, Sunjaya justru meminta dan menanyakan kepada bapak pelapor agar anaknya dijadikan istri siri. Dari pernikahan siri tersebut, Elly dijanjikan akan dibelikan rumah pribadi, mobil dan uang jaminan hidup sebulan Rp 10 juta.
Kasus tersebut bermula saat ayah Elly Endriyanti, Juladi (54), datang ke pendopo rumah dinas Bupati Cirebon Sunjaya untuk menanyakan dan menagih janji saat ia menjadi tim sukses. Janji yang diberikan Sunjaya, Elly akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.
Namun saat datang ke pendopo, Sunjaya justru meminta dan menanyakan kepada bapak pelapor agar anaknya dijadikan istri siri. Dari pernikahan siri tersebut, Elly dijanjikan akan dibelikan rumah pribadi, mobil dan uang jaminan hidup sebulan Rp 10 juta.
"Ayah
korban dan korban sendiri akhirnya setuju. Kemudian pernikahan dilakukan pada 7
September 2014 sekitar pukul 17.00 WIB di rumah dinas bupati Cirebon," ucap
penasihat hukum Elly, Yudia Alamsyach, Rabu (29/3/2017).
Namun, lanjut Yudia, janji rumah, mobil dan uang jaminan hidup tak kunjung direalisasikan. Bahkan pada Januari 2015, Sunjaya justru menelepon dan memberikan talak satu untuk jangka waktu tiga bulan dan setelahnya akan disambung kembali.
"Sejak itu tidak ada komunikasi lagi dengan pihak pelapor atau korban," sebut dia.
Yudia mengungkapkan, proses pernikahan siri digelar kedua belah pihak di pendopo. Dalam proses pernikahan tersebut, hanya ada Sunjaya, kiai serta Elly dan orangtuanya.
"Pengakuan klien kami nikah siri dilakukan di ruangan tertutup dan secara cepat," dia menambahkan.
Setelah resmi nikah siri, menurut Yudia, Elly hanya diberikan sepeda motor kredit. Hingga saat ini, statusnya kredit motornya masih macet karena cicilan tidak lancar.
Elly, lanjut dia, sudah berkali-kali berhubungan badan layaknya suami istri. "Sayangnya belum hamil, sementara itu antara keluarga korban dan bapak Sunjaya melakukan perjanjian secara lisan kepada mereka (korban)."
Namun, lanjut Yudia, janji rumah, mobil dan uang jaminan hidup tak kunjung direalisasikan. Bahkan pada Januari 2015, Sunjaya justru menelepon dan memberikan talak satu untuk jangka waktu tiga bulan dan setelahnya akan disambung kembali.
"Sejak itu tidak ada komunikasi lagi dengan pihak pelapor atau korban," sebut dia.
Yudia mengungkapkan, proses pernikahan siri digelar kedua belah pihak di pendopo. Dalam proses pernikahan tersebut, hanya ada Sunjaya, kiai serta Elly dan orangtuanya.
"Pengakuan klien kami nikah siri dilakukan di ruangan tertutup dan secara cepat," dia menambahkan.
Setelah resmi nikah siri, menurut Yudia, Elly hanya diberikan sepeda motor kredit. Hingga saat ini, statusnya kredit motornya masih macet karena cicilan tidak lancar.
Elly, lanjut dia, sudah berkali-kali berhubungan badan layaknya suami istri. "Sayangnya belum hamil, sementara itu antara keluarga korban dan bapak Sunjaya melakukan perjanjian secara lisan kepada mereka (korban)."
Lebih jauh Yudia mengatakan, dalam pelaporan tersebut,
kliennya memiliki alat bukti lain yang menunjukkan adanya dugaan penipuan. Dia
berharap hasil laporan tersebut mendapat tanggapan baik dari Polresta Cirebon
untuk segera ditindaklanjuti.
"Mudah-mudahan bisa ditanggapi cepat. setelah nikah diceraikan melalui telepon itu (Elly) sangat terpukul dan merasa dirinya dilecehkan," ujar Yudia.
Adapun Kepala Satuan Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Galih Wardani, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tesebut.
"Kita akan segera tindak lanjuti," kata Galih.
Sementara itu, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mengaku belum mendapatkan surat panggilan dari kepolisian atas laporan terhadap dirinya. Namun, ia mengaku sudah menerima surat laporan tersebut.
"Ya, silakan saja, kalau mau laporan mah biasa," kata Sunjaya.
Menurut dia, pada 2013, ada juga perempuan yang hamil empat bulan dan mengaku dihamili oleh Sunjaya. Namun, lanjut dia, pengakuan tersebut tidak terbukti.
"Ini kan merupakan tahun politik. Kelemahan-kelemahan saya terus dicari. Saya akan menuntut balik jika ternyata tidak ada bukti terkait laporan itu," Bupati Cirebon itu memungkasi.( dilansir by liputan6.com )
"Mudah-mudahan bisa ditanggapi cepat. setelah nikah diceraikan melalui telepon itu (Elly) sangat terpukul dan merasa dirinya dilecehkan," ujar Yudia.
Adapun Kepala Satuan Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Galih Wardani, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tesebut.
"Kita akan segera tindak lanjuti," kata Galih.
Sementara itu, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mengaku belum mendapatkan surat panggilan dari kepolisian atas laporan terhadap dirinya. Namun, ia mengaku sudah menerima surat laporan tersebut.
"Ya, silakan saja, kalau mau laporan mah biasa," kata Sunjaya.
Menurut dia, pada 2013, ada juga perempuan yang hamil empat bulan dan mengaku dihamili oleh Sunjaya. Namun, lanjut dia, pengakuan tersebut tidak terbukti.
"Ini kan merupakan tahun politik. Kelemahan-kelemahan saya terus dicari. Saya akan menuntut balik jika ternyata tidak ada bukti terkait laporan itu," Bupati Cirebon itu memungkasi.( dilansir by liputan6.com )